Pengaruh Peran Serikat Pekerja Terhadap Perjanjian Kerja Bersama

56 Berdasarkan Tabel 18 diatas diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05, ini menandakan bahwa peran Serikat Pekerja yaitu peran menampung aspirasi dan keluhan Pekerja X1, peran perwakilan Pekerja X2, peran memperjuangkan hak dan kepentingan anggota X3, peran membantu menyelesaikan perselisihan hubungan industrial X4, peran meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota X5 dan peran menyalurkan aspirasi dan saran kepada manajemen X6 secara simultan memiliki pengaruh terhadap Perjanjian Kerja Bersama Y. Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini adalah baik.

4.5.8 Koefisien determinasi Uji R

2 Hasil perhitungan nilai koefisien determinasi R 2 dapat dilihat pada Tabel 19 berikut ini : Tabel 19. Hasil pengujian koefisien determinasi Uji R 2 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .795 a .632 .610 4.01497 2.080 Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada Tabel 19, diperoleh nilai Koefisien Determinasi yang disesuaikan adjusted R² adalah 0.632 artinya 63.2 persen variasi dari variabel bebas peran menampung aspirasi dan keluhan Pekerja, peran perwakilan Pekerja, peran memperjuangkan hak dan kepentingan anggota, peran membantu menyelesaikan perselisihan hubungan industrial, peran meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota dan peran menyalurkan aspirasi dan saran kepada manajemen dapat menerangkan variabel tak bebas Perjanjian Kerja Bersama.

4.6 Pengaruh Peran Serikat Pekerja Terhadap Perjanjian Kerja Bersama

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel - variabel bebas independent peran Serikat Pekerja yaitu peran menampung aspirasi dan keluhan Pekerja X1, peran perwakilan Pekerja X2, peran memperjuangkan hak dan kepentingan anggota X3, peran membantu menyelesaikan perselisihan hubungan industrial X4, peran meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota X5 dan peran menyalurkan aspirasi dan saran kepada manajemen X6 terhadap variabel terikat dependent yaitu Perjanjian Kerja Bersama Y. Besarnya pengaruh variabel independent peran Serikat Pekerja X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 dengan variabel dependent Perjanjian Kerja Bersama Y secara bersama-sama dapat dihitung melalui suatu persamaan regresi berganda. 57 Y = 0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e Berdasarkan perhitungan melalui komputer dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil regresi dapat dilihat pada lampiran 7. Berdasarkan lampiran 7, maka persamaan regresi yang terbentuk pada uji regresi ini adalah: Y = 3.860 + 0.348 X1 – 0.112 X2 + 0.794 X3 + 0.199 X4 + 0.957 X5 + 0.279 X6 Dimana : Y = variabel terikat Perjanjian Kerja Bersama X1 = variabel bebas peran menampung aspirasi dan keluhan Pekerja X2 = variabel bebas peran perwakilan Pekerja X3 = variabel bebas peran memperjuangkan hak dan kepentingan anggota X4 = variabel bebas peran membantu menyelesaikan perselisihan hubungan industrial X5 = variabel bebas peran meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota X6 = variabel bebas peran menyalurkan aspirasi dan saran kepada manajemen Dari persamaan diatas, dapat diketahui bahwa dari enam variabel independent peran Serikat Pekerja yang di analisa, lima variabel berpengaruh positif dan satu variable berpengaruh negative terhadap variabel dependent Perjanjian Kerja Bersama. Variabel yang berpengaruh tinggi peran memperjuangkan hak dan kepentingan anggota dan peran meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota. Kemudian variabel yang berpengaruh negatif adalah peran perwakilan Pekerja. Berdasarkan pengujian dari pengaruh peran Serikat Pekerja terhadap Perjanjian Kerja Bersama, dari enam peran yang diteliti, ada hipotesis yang terbukti terima Ho artinya tidak ada pengaruh antara peran Serikat Pekerja terhadap terbentuknya Perjanjian Kerja Bersama untuk empat variabel, empat peran tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perjanjian Kerja Bersama tersebut, yaitu : 1. Peran menampung aspirasi dan keluhan Pekerja 2. Peran perwakilan Pekerja 3. Peran membantu menyelesaikan perselisihan hubungan industrial 4. Peran menyalurkan aspirasi dan saran kepada manajemen Menurut anggota bahwa peran Serikat Pekerja United Tractors belum menampung aspirasi dan keluhan Pekerja, belum menjadi perwakilan Pekerja,belum membantu menyelesaikan perselisihan hubungan industrial serta belum menyalurkan 58 aspirasi anggota kepada manajemen ketika melakukan pembuatan Perjanjian Kerja Bersama. Untuk hipotesis yang lain terbukti tolak Ho artinya ada pengaruh antara peran Serikat Pekerja terhadap terbentuknya Perjanjian Kerja Bersama. Untuk dua peran Serikat Pekerja yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perjanjian Kerja Bersama, yaitu ; 1. Peran memperjuangkan hak dan kepentingan anggota 2. Peran meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota Untuk pengaruh peran Serikat Pekerja terhadap Perjanjian Kerja Bersama pada PT United tractors, Tbk dapat dilihat pada Tabel 20 berikut : Tabel 20. Pengaruh peran Serikat Pekerja terhadap Perjanjian Kerja Bersama No Item Pengaruh 1 Peran menampung aspirasi dan keluhan Pekerja Tidak 2 Peran perwakilan Pekerja Tidak 3 Peran memperjuangkan hak dan kepentingan anggota Berpengaruh 4 Peran membantu menyelesaikan perselisihan hubungan industrial Tidak 5 Peran meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota Berpengaruh 6 Peran menyalurkan aspirasi dan saran kepada manajemen Tidak Dengan data dari tabel 20, terlihat bahwa pada Perjanjian Kerja Bersama PT United Tractors, Tbk ada peran Serikat Pekerja yang mempengaruhi dan ada peran Serikat Pekerja yang belum memberikan pengaruh. Hasil pengujian regresi berganda diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,794 dengan nilai signifikasi 0,001 0,05 artinya peran memperjuangkan hak dan kepentingan anggota berpengaruh positif terhadap Perjanjian Kerja Bersama artinya ketika Serikat Pekerja semakin memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya maka Perjanjian Kerja Bersama yang terbentuk akan semakin positif. Hal ini sesuai Pasal 1 angka 21 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 jo Pasal 1 angka 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP-48MENIV2004, PKB yaitu perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerjaserikat buruh atau beberapa serikat pekerjaserikat buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua 59 belah Pihak. Dari pengertian tersebut ada hal yang perlu di garis bawahi bahwa Perjanjian Kerja Bersama adalah memuat hak baik Pekerja maupun Pengusaha. Peran memperjuangkan hak dan kepentingan anggota dalam implementasinya antara lain, apa yang dilakukan oleh Serikat Pekerja sesuai dengan kepentingan anggota, semua yang menjadi hak Pekerja di perjuangkan oleh Serikat Pekerja, semua yang disepakati antara Serikat Pekerja dan Manajemen merupakan kebutuhan Pekerja, semua yang disepakati oleh Serikat Pekerja dan Manajemen bisa diterima oleh sebagian besar Pekerja serta anggota sepakat terhadap apa yang diperjuangkan Serikat Pekerja. Hasil pengujian regresi berganda diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,957 dengan nilai signifikasi 0,000 0,05 artinya peran meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota berpengaruh positif terhadap Perjanjian Kerja Bersama artinya ketika Serikat Pekerja semakin meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggotanya maka Perjanjian Kerja Bersama yang terbentuk akan semakin positif. Meningkatkan disiplin dan semangat kerja adalah bagian dari syarat-syarat kerja yang harus dipenuhi oleh Pekerja. Hal ini sesuai dengan Pasal 1 angka 21 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 jo Pasal 1 angka 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP-48MENIV2004, PKB yaitu perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerjaserikat buruh atau beberapa serikat pekerjaserikat buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah Pihak. Bagaimana meningkatkan semangat kerja dan disiplin dari anggota Serikat Pekerja di antaranya adalah Serikat Pekerja mendorong produktivitas Pekerja melalui pasal-pasal yang di sepakati dalam Perjanjian Kerja Bersama, Serikat Pekerja mendorong disiplin Pekerja melalui pasal-pasal yang di sepakati dalam Perjanjian Kerja Bersama, sebagai proses penegakan disiplin kerja Serikat Pekerja menyepakati bahwa ketika ada pelanggaran yang dilakukan oleh Pekerja maka yang bersangkutan mendapatkan surat peringatan, Serikat Pekerja menyepakati dengan manajemen agar Pekerja yang melakukan usaha-usaha peningkatan produktivitas diberikan recognitionpenghargaan serta Serikat Pekerja menyampaikan kepada anggota, bahwa semangat kerja anggota berpengaruh positif pada produktivitas perusahaan. Dari dua peran Serikat Pekerja yang berpengaruh signifikan terhadap terbentuknya Perjanjian Kerja Bersama maka peran yang paling signifikan adalah 60 peran Serikat Pekerja meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota dengan standar koefisien 0,957 kemudian disusul peran memperjuangkan hak dan kepentingan anggota standar koefisien 0,794 artinya Serikat Pekerja lebih mendahulukan peran meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota dibandingkan peran memperjuangkan hak dan kepentingan anggota.

4.7 Implikasi Manajerial