3. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang. Masalah autokorelasi dapat diketahui
dengan menggunakan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test. H
: = 0 H
1
: ≠ 0 Kriteria uji :
Probability ObsR-squared taraf nyata α, maka terima H
Probability ObsR-squared taraf nyata α, maka tolak H
Apabila nilai probabilitas ObsR-squared-nya lebih besar dari taraf nyata tertentu tolak H
, maka persamaan itu tidak mengalami autokorelasi. Bila nilai ObsR-squared-nya lebih kecil dari taraf nyata tertentu terima H
, maka persamaan itu mengalami autokorelasi.
4. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan jika sampel yang digunakan kurang dari 30. Uji ini berguna untuk melihat error term apakah terdistribusi secara normal. Uji
ini disebut uji Jarque-bera test. H
: error term terdistribusi normal H
1
: error term tidak terdistribusi normal Kriteria uji :
Probability P-Value taraf nyata α, maka tolak H
Probability P-Value taraf nyata α, maka terima H
Jika terima H , maka persamaan tersebut tidak memiliki error term
terdistribusi normal dan sebaliknya, jika tolak H terima H
1
maka persamaan tersebut memiliki error term yang terdistribusi normal.
IV. PERKEMBANGAN KOMODITAS JAGUNG
Jagung merupakan salah satu komoditas strategis dan bernilai ekonomis, di mana berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki
urutan ketiga setelah gandum dan padi sebagai salah satu sumber karbohidrat. Menurut Rukmana 1997, tanaman jagung Zea mays L. sudah ditanam sejak
ribuan tahun yang lalu dan berasal dari Benua Amerika. Berawal dari Peru dan Meksiko, jagung berkembang terutama ke daerah Amerika Tengah dan Amerika
Selatan. Selanjutnya jagung menyebar ke daratan Eropa dan bagian Utara Afrika. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang yang berhawa sedang maupun
panas dan menjadi makanan pokok penduduk setempat serta sebagai pakan ternak. Dalam perkembangannya, jagung kemudian menyebar ke seluruh dunia
dan sekitar abad ke-16 orang Portugal dan Spanyol menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia.
Jagung merupakan salah satu sumber utama karbohidrat setelah beras. Disamping itu. jagung juga berperan sebagai bahan baku pakan ternak dan bahan
baku industri pangan Ditjen Tanaman Pangan 2002. Selain itu, usaha tani jagung juga menjadi sumber kehidupan bagi jutaan petani di Indonesia. Beberapa tahun
terakhir kebutuhan akan komoditas jagung untuk bahan pangan, bahan pakan, serta bahan baku industri terus meningkat. Jika
sebelum tahun 1980, penggunaan jagung di Indonesia masih didominasi untuk konsumsi langsung, akan tetapi
setelah tahun 2002, penggunaan jagung lebih banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan industri pakan dan industri pangan dari pada sebagai bahan pangan
langsung. Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan jumlah