yang diperlukan adalah pelaksanaan kebijakan tersebut secara bertahap, konsisten, dan berkelanjutan. Dengan demikian tujuan dari kebijakan tersebut akan tercapai
karena kebijakan tersebut berjalan dengan efektif dan efisien. Disamping itu, strategi peningkatan produksi jagung nasional dapat
dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
1. Menetapkan Harga Dasar Jagung
Untuk merangsang petani meningkatkan produksi jagung, seyogyanya penghentian penetapan harga dasar jagung ditinjau kembali, karena variabel harga
ini berpengaruh nyata dalam respon luas areal panen maupun respon produktivitas jagung. Namun demikian, seandainya kebijaksanaan harga jagung dasar jagung
ini harus ditetapkan kembali, kebijaksanaan ini harus dilaksanakan secara efektif. Salah satu diantaranya, harga dasar ditetapkan diatas harga pasar pada saat panen
raya, yang nampaknya selama ini belum dilakukan. Hal ini akan mendorong petani untuk meningkatkan produksi jagungnya karena adanya jaminan harga oleh
pemerintah.
2. Meningkatkan Produktivitas dan Menerapkan Tekhnik Budidaya
yang Tepat. Kebijaksanaan harga saja tentunya belum cukup dalam memberikan
rangsangan berproduksi. Dari nilai elatisitas jangka panjang respon produktivitas terhadap harga jagung, dapat disarankan bahwa apabila terjadi kenaikan harga
jagung dalam jangka panjang, maka usaha peningkatan penawaran produksi jagung lebih baik diarahkan pada upaya peningkatan produktivitas intensifikasi.
Peningkatan produktivitas dicapai melalui penggunaan paket rekomendasi tekhnologi spesifik lokasi yang meliputi 1 perbaikan mutu benih penggantian
varietas komposit ke hibrida dan komposit unggul. Upaya ini akan berhasil bila disertai dengan pengelolaan lingkungan fisik dan hayati serta penerapan inovasi
tekhnologi spesifik lokasi yang harus mencakup ke seluruh wilayah agroekosistem, 2 pemupukan berimbang sesuai sifat tanah setempat, baik
ketepatan dosis pupuk, macam pupuk, waktu pemberian dan cara pemberian yang tepat, 3 pengendalian organisme penggangu tanaman OPT melalui pemakaian
pestisida , 4 teknologi irigasi dan drainase untuk lahan sawah beririgasi, karena pengairan sawah konvensional hanya dirancang untuk usahatani padi.
3. Memperluas Areal Tanam Ekstensifikasi