kelas ekonomi, dan lain-lain. Keadilan distributif ini akan disebut dengan prinsip keadilan yang merata dan keadilan komutatif disebut dengan prinsip keadilan yang
sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Keadilan hukum legal justice adalah keadilan yang telah dirumuskan oleh
hukum dalam bentuk hak dan kewajiban, di mana pelanggaran terhadap keadilan ini akan ditegakkan melalui poses hukum, umumnya di pengadilan.
52
4. Prinsip keseimbangan, keserasian, dan keselarasan
Dengan asas keadilan hukum diharapkan perlakuan yang adil kepada para penumpang angkutan
udara secara seimbang sesuai dengan yang diatur dalam undang-undang.
Prinsip keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam penyelenggaraan penerbangan adalah prinsip yang mengharuskan penyelenggaraan penerbangan harus
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga terdapat keseimbangan, keserasian, dan keselarasan antara sarana dan prasarana, antara kepentingan pengguna dan penyedia
jasa, antara kepentingan individu dan masyarakat, serta antara kepentingan nasional dan internasional.
53
Kesimbangan berasal kata dasar ”seimbang” evenwicht menunjukkan pada suatu pengertian keadaan pembagian beban pada kedua sisi berada dalam keadaan
Prinsip keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam hukum penerbangan berupaya mengakomodasi antara kepentingan pengguna penumpang
dan penyedia jasa angkutan udara, antara kepentingan individu dan masyarakat, serta antara kepentingan nasional dan internasional.
52
Ibid, hal. 112.
53
Penjelasan Pasal 2 huruf d UU Penerbangan.
stabil.
54
Prinsip keseimbangan memiliki arti yang sama maknanya dengan prinsip proporsionalitas, di mana bahwa proporsionalitas menghendaki porsi masing-masing
antara para pihak harus seimbang. Prinsip ini penting karena mengingat hubungan konsumen dengan pelaku usaha diasumsikan sebagai sub ordinat, sehingga
konsumen berada pada posisi lemah. Posisi tawar konsumen lemah, sementara dominasi pelaku usaha menempati posisi superior, sehingga menimbulkan
ketidakseimbangan dalam hubungan para pihak. Jika dihubungkan dengan konteks dalam penelitian ini, maka prinsip
keseimbangan dipahami sebagai keadaan hening atau keselarasan antara kepentingan penumpang angkutan udara dan kepentingan perusahaan angkutan udara, tidak satu
pun dapat mendominasi yang lainnya, atau karena tidak satu elemen pun dapat menguasai elemen lainnya.
55
Asumsi dasar bahwa karakteristik kontrak bisnis komersial menempatkan posisi para pihak pada kesetaraan, sehingga tujuan masing-masing berorientasi pada
keuntungan akan terwujud jika terdapat pertukaran hak dan kewajiban yang proporsional, sehingga prinsip proporsionalitas tidak harus dilihat dari konteks
keseimbangan-matematis equilibrium, tetapi pada proses dan mekanisme pertukaran hak dan kewajiban yang berlangsung secara fair.
56
Dengan demikian, prinsip proporsionalitas bermakna sebagai, ”prinsip yang melandasi atau mendasari pertukaran hak dan kewajiban antara pihak perusahaan
maskapi penerbangan dan para penumpang sesuai proporsi pembagian hak dan kewajiban yang diwujudkan dalam seluruh proses hubungan hukum, baik pada
54
Herlien Budiono, Asas Keseimbangan Bagi Hukum Perjanjian Di Indonesia, Bandung: Citra Adtya Bakti, 2006, hal. 304-305.
55
Ibid.
56
Ibid.
tataran regulasi maupun pada tataran pelaksanaan di lapangan, dipertahankan dan dijaga kelangsungan hubungan agar berlangsung kondusif, fair, dan resisten.
5. Prinsip keamanan dan keselamatan