Aspek perlindungan, keamanan, dan kenyamanan dalam penerbangan

Sedangkan harga tiket pada maskapai dengan strategi LCC misalnya harga tiket pesawat Air Asia untuk keberangkatan misalnya dari Medan dengan tujuan Jakarta, Palembang, Bandung, Surabaya, sekitar antara Rp.400.000,- sd Rp.700.000,- 142 . Namun ternyata pada momen-momen tertentu maskapai yang menerapkan sistem LCC ini harga tiketnya justru bukan harga murah, harganya sama dengan harga tiket Garuda Indonesia bahkan bisa melebihi harga tiket Garuda Indonesia. 143

4. Aspek perlindungan, keamanan, dan kenyamanan dalam penerbangan

Hampir semua armada Garuda Indonesia dibeli dalam kondisi baru dari perusahaan industri penerbangan baik buatan PT. Dirgatanara Indonesia maupun yang dibeli dari Inggris, Perancis, dan Jerman. 144 142 http:www.utiket.comindonesiacaripenerbangan-Medan-KNO-Jakarta-CGK- 120100001R.html?RouteSessionId=KNOCGK313342374035060405, diakses tanggal 13 Januari 2015. 143 Wawancara Reporter Tvone kepada Pilot Senior Garuda Indinesia pada tanggal 12 Januari 2015. 144 http:www.tempo.coreadnews201206280904134812013-Garuda-Indonesia-Beli-50- Pesawat, diakses tanggal 13 Januari 2015, berita berjudul “Garuda Indonesia Beli 50 Pesawat”, dipublikasikan di tempo.co pada tanggal 28 Juni 2012. Sarana dan prasarana di dalam pesawat dilengkapi dengan fasilitas wajib yang dipakai oleh penumpang antara lain: tempat duduk, sabuk pengaman, tali pengaman punggung, sistem penahan anak, pintu darurat, pelampung, dan oksigen. Fasilitas ini sangat penting dan utama di dalam pesawat untuk memberikan rasa aman dan nyaman selama di dalam pesawat Garuda Indonesia. Bagaimana jadinya sebuah pesawat terbang tanpa memenuhi persyaratan sabuk pengaman pada saat pesawat melakukan tinggal landas maupun pendaratan. Peristiwa ini pernah dialami oleh salah seorang penumpang PT. Lion Air di tahun 2005. Seorang yang bernama Jemmy A. Turangan merasa tidak nyaman duduk di kursi pesawat milik PT. Lion Air yang ditumpanginya, gelisah lantaran tidak ada sabuk pengaman safety belt yang menyertai penerbangannya dari Makassar menuju Denpasar. Tanpa sabuk pengaman, Jemmy membayangkan jika terjadi pendaratan darurat atau pesawat gagal lepas landas take off, apa jadinya nasibnya. 145 Sebelum pintu pesawat ditutup, Jemmy melaporkan masalah itu ke salah satu pramugari bernama Pritzi yang kemudian disampaikan pada kru teknik technical crew pesawat, namun tidak ada tanggapan dari para awak kabin hingga menjelang take off. Lantaran dihinggapi rasa waswas, Jemmy kembali menanyakan masalah yang sama ke pramugari yang lain dan pramugari itu menjanjikan akan mencari kursi pengganti. Kursi pengganti itu tidak juga diperolehnya hingga pesawat bersiap-siap untuk take off. 146 Setibanya di Denpasar, Jemmy mengadukan ketidaknyamanannya ke kantor cabang Lion Air Denpasar. Jemmy malah disuruh membuat laporan tertulis ke kantor pusat Lion Air di Jakarta dengan prosedur yang berbelit-belit, Jimmy melaporkan kasus ini ke DPR dan Kemenhub, hingga akhirnya Jemmy memilih untuk menggugat PT. Lion Air di pengadilan oleh sebab masalah sabuk pengaman. Begitu pentingnya sabuk pengaman di dalam penerbangan, membuat penumpang tidak nyaman, hingga menuntut haknya ke pengadilan. 147 Kondisi demikian mengenai klaim ketidaknyamanan penumpang terhadap sarana seperti sabuk pengaman, tali pengaman punggung, sistem penahan anak, pintu 145 http:www.hukumonline.comberitabacahol20414ketika-pesawat-tidak-dilengkapi- sabuk-keselamatan, diakses tanggal 9 Januari 2015, artikel berjudul “Ketika Pesawat Tidak Dilengkapi Sabuk Keselamatan”, dipublikasikan di website hukumonline, pada tanggal 1 November 2008. 146 Ibid. 147 Ibid. darurat, pelampung, dan oksigen, belum pernah terjadi pada PT. GIA. Namun jika persoalan overlapping tempat duduk sudah hal biasa terjadi bahkan pada hampir semua maskapai penerbangan. Seperti yang pernah dikeluhkan oleh musisi Ahmad Dhani salah satu kru tidak memiliki tempat duduk di dalam pesawat Garuda Indonesia membuat Ahmad Dhani marah-marah kepada manajemen PT. GIA. Contoh yang pernah disesalkan oleh seorang musisi Indonesia Ahmad Dhani ketika tiket milik PT. GIA yang dipesannya saat di dalam pesawat garuda jenis ATR 72-600 ternyata tidak tersedia dua tempat duduk dua orang kru Ahmad Dhani sehingga membuatnya marah-marah terhadap manajemen PT. GIA. Ahmad Dhani terkejut karena dua krunya tidak dapat tempat duduk. Setelah diprotes akhirnya diketahui ada empat penumpang “gelap” tanpa tiket masuk ke dalam pesawat. Alasan ini sungguh sangat aneh tetapi nyata, dan tidak bisa diterima akal sehat, mengapa penumpang “gelap” itu bisa lolos. Ahmad Dhani melontarkan kekesalannya kepada manajemen PT. GIA terutama ditujukannya kepada pilot PT. GIA. 148

5. Aspek perjanjian di dalam tiket pesawat Garuda Indonesia