Sicheck untuk perawatan yang sudah melakukan selama 5.000 jam terbang. Sedangkan untuk Dicheck itu sudah melakukan penerbangan selama 50.000 jam
terbang.
132
Dengan adanya GMF anak perusahaan PT. GIA ini, mengingat perkembangannya semakin meningkat, diprediksi Indonesia akan menjadi pusat
perawatan pesawat terbesar.
133
Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan pengembangan kapasitas pengujian mesin engine test cell sebagai bagian dari upaya untuk membangun
kemampuan pemeliharaan dan servis mesin pesawat dan untuk menjadi sebuah center of excellence pemeliharaan dan servis mesin pesawat di ASEAN. Dengan
fasilitas engine test cell ini, PT. GIA akan dapat memelihara dan memperbaiki sendiri mesin-mesin dari armada Boeing 737-800 yang dimilikinya.
134
2. Aspek pelayanan PT. GIA
Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap para penumpang maskapai Garuda Indonesia dapat pula dilihat dari aspek pelayanan. Dalam melaksanakan
pelayanan, bagaimana tim manajemen maupun kru PT. GIA bertindak dan bersikap terhadap para penumpang termasuk dalam hal memenuhi fasilitas di dalam pesawat
terutama fasilitas wajib antara lain seperti: tempat duduk, sabuk pengaman, tali pengaman punggung, sistem penahan anak, pintu darurat, pelampung, dan oksigen.
Pada aspek pelayanan, PT. GIA menyediakan konsep pelayanan baru yang dikenal dengan sebutan Garuda Indonesia Experience GIE. Konsep layanan baru
ini, menyajikan aspek-aspek terbaik dari Indonesia kepada para penumpang. Mulai
132
Ibid.
133
http:www.tribunnews.comnasional20140502indonesia-bakal-menjadi-pusat- perawatan-pesawat, diakses tanggal 11 Januari 2015, artikel berjudul “Indonesia Bakal Menjadi Pusat
Perawatan Pesawat, dipublikasikan di website tribunnews.com pada tanggal 2 Mei 2014.
134
http:www.merdeka.comuanggaruda-dan-ge-kembangkan-fasilitas-perawatan- pesawat.html, diakses tanggal 11 Januari 2015, loc. cit.
dari saat reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan, para penumpang akan dimanjakan oleh pelayanan yang tulus dan bersahabat yang menjadi ciri khas
keramahtamahan bangsa Indonesia, diwakili dengan “Salam Garuda Indonesia” dari para awak kabin.
135
Dengan pengenalan konsep GIE, Garuda Indonesia menciptakan ciri khas yang membanggakan, sekaligus meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional.
Konsep GIE didasarkan pada panca indra atau “5 senses” sight, sound, scent, taste, dan touch dan mencakup “24 customer touch points” mulai dari pelayanan pre-
journey, pre-flight, in-flight, post-flight dan post-journey, dan sebagainya.
136
Konsep keramahtamahan Indonesia diterjemahkan dalam ikon-ikon yang mengandalkan panca indra, yang antara lain tercermin dari penggunaan bahan dan
ornamen khas Indonesia untuk interior pesawat, aroma wewangian bunga khas Indonesia, musik khas Indonesia, serta cita rasa makanan dan minuman khas
Indonesia. Pada 2009, perusahaan melakukan program peremajaan untuk armada- armada lama, Boeing 747-400 dan Airbus 330-300, dengan mengganti interior
pesawat dan menambah fasilitas Audio and Video on Demand AVOD. Konsep GIE ini sejalan dengan visi Garuda Indonesia, yaitu perusahaan
penerbangan yang handal, menawarkan layanan berkualitas bagi masyarakat dunia dengan menggunakan keramahan Indonesia. Garuda Indonesia mengemban misi
khusus sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia, yang mempromosikan Indonesia kepada dunia.
137
135
https:www.garuda-indonesia.comididgaruda-indonesia-experienceservice- conceptindex.page?, diakses tanggal 11 Januari 2015, artikel yang dipublikasikan di website PT. GIA
berjudul “Garuda Indonesia Experience”.
136
Ibid.
137
Ibid.
Konsep GIE di samping melibatkan panca indra, juga memiliki nilai-nilai dasar antara lain: tepat waktu dan aman tentang produk, cepat dan tepat tentang
proses, bersih dan nyaman tentang bangunan serta andal, profesional, kompeten dan siap membantu tentang staf. Konsep inilah yang diberikan kru GIA kepada
para penumpang tanpa terkecuali.
3. Aspek penentuan tarif atau ongkos pesawat