Aspek perjanjian di dalam tiket pesawat Garuda Indonesia

darurat, pelampung, dan oksigen, belum pernah terjadi pada PT. GIA. Namun jika persoalan overlapping tempat duduk sudah hal biasa terjadi bahkan pada hampir semua maskapai penerbangan. Seperti yang pernah dikeluhkan oleh musisi Ahmad Dhani salah satu kru tidak memiliki tempat duduk di dalam pesawat Garuda Indonesia membuat Ahmad Dhani marah-marah kepada manajemen PT. GIA. Contoh yang pernah disesalkan oleh seorang musisi Indonesia Ahmad Dhani ketika tiket milik PT. GIA yang dipesannya saat di dalam pesawat garuda jenis ATR 72-600 ternyata tidak tersedia dua tempat duduk dua orang kru Ahmad Dhani sehingga membuatnya marah-marah terhadap manajemen PT. GIA. Ahmad Dhani terkejut karena dua krunya tidak dapat tempat duduk. Setelah diprotes akhirnya diketahui ada empat penumpang “gelap” tanpa tiket masuk ke dalam pesawat. Alasan ini sungguh sangat aneh tetapi nyata, dan tidak bisa diterima akal sehat, mengapa penumpang “gelap” itu bisa lolos. Ahmad Dhani melontarkan kekesalannya kepada manajemen PT. GIA terutama ditujukannya kepada pilot PT. GIA. 148

5. Aspek perjanjian di dalam tiket pesawat Garuda Indonesia

Mengenai perjanjian dalam hal ini adalah tiket pesawat, PT. GIA hingga saat ini belum pernah ditemukan di dalam tiket pesawatnya klausula baku yang mengandung eksonerasi. Eksonerasi atau exoneration Inggris diartikan sebagai perbuatan yang membebaskan seseorang atau badan usaha dari suatu tuntutan atau tanggung jawab hukum. Secara sederhana, klausula eksonerasi berarti suatu klausula 148 http:www.tempo.coreadnews20141220058629921Dugaan-Penumpang-Gelap-di- Garuda-Dhani-Itu-Gila, diakses tanggal 13 Januari 2015, berita yang ditulis oleh Ika Ningtyas, judul “Dugaan Penumpang Gelap di Garuda, Dhani: Itu-Gila”, dipublikasikan di media online Tempo pada tanggal 20 Desember 2014. pengecualian kewajiban atau tanggung jawab di dalam perjanjian. 149 Klausula eksonerasi adalah klausula yang dicantumkan di dalam suatu perjanjian baik di dalam sebuah tiket transportasi maupun dalam bentuk perjanjian apapun jenisnya dimana satu pihak menghindarkan diri untuk memenuhi kewajibannya dengan membayar ganti rugi seluruhnya atau terbatas, yang terjadi karena ingkar janji atau perbuatan melawan hukum. Klausula eksonerasi dapat membebaskan atau membatasi tanggung jawab salah satu pihak jika terjadi wanprestasi, padahal menurut hukum, tanggung jawab tersebut mestinya dibebankan kepadanya. 150 Klausula eksonerasi di dalam tiket pesawat misalnya: “Pengangkut tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang ditimbulkan oleh pembatalan danatau keterlambatan pengangkutan ini, termasuk segala keterlambatan datang penumpang danatau keterlambatan penyerahan bagasi”. Dari klausula demikian jelas-jelas ingin membebaskan kewajiban yang semestinya perusahaan harus bertanggung jawab, tetapi justru dilepaskannya melalui pencantuman klausula eksonerasi ini. 151 Pencantuman klausula eksonerasi jelas sangat bertentangan dengan hak-hak pengguna barang dan atau jasa penumpang. Dalam tiket pesawat PT. Air Asia tercantum klausula eksonerasi yaitu: “Indonesia Air Asia akan mengangkut penumpang, tetapi tidak menjamin ketepatan sepenuhnya, Indonesia Air Asia dapat 149 http:www.hukumonline.comklinikdetaillt4d0894211ad0eklausula-eksonerasi, diakses tanggal 2 Mei 2014, Artikel yang ditulis oleh Diana Kusumasari, berjudul “Klausula Eksonerasi” dipublikasikan di website hukumonline pada tanggal 5 April 2011. 150 Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, Bandung: Alumni, 1994, hal. 47. 151 http:www.hukumonline.comberitabacahol21311putusan-idelayi-pesawat-lion-air- dieksekusi, diakses tanggal 2 Mei 2014, Artikel yang ditulis oleh MON nama inisial, berjudul, “Putusan Delay Pesawat Lion Air Dieksekusi”, dipublikasikan di website hukumonline pada tanggal 27 Februari 2009. melakukan perubahan tanpa pemberitahuan sebelumnya”. 152 Berdasarkan pengamatan dan penelitian terjadap tiket pesawat Garuda Indonesia, hingga saat ini, klausula baku di dalam pesawat milik PT. GIA belum pernah dicantumkan tentang klausula yang mengandung eksonerasi sebagai bentuk pelepasan tanggung jawab PT. GIA terhadap klaim penumpang atas sengketa yang terjadi. Pada faktanya semua tiket pesawat dan tiket transportasi apapun jenisnya dibuat dalam bentuk klausula baku, sudah disiapkan sebelumnya oleh penyedia jasa transportasi tentang ketentuan tiket, namun ketentuan yang mengandung klausula eksonerasi tidak boleh dicantumkan. Padahal ketentuan lain dalam Pasal 146 UU Penerbangan mewajibkan pengangkut bertanggung jawab atas kerugian yang diderita karena keterlambatan, kecuali pengangkut dapat membuktikan keterlambatan disebabkan oleh faktor cuaca dan teknis operasional. 153

6. Aspek perlindungan penumpang dengan pengajuan klaim