21
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Pemerintah akhir-akhir ini sering dihadapkan pada masalah persediaan pupuk bersubsidi yang daya serapnya rendah dan kasus kelangkaan di berbagai lokasi di Indonesia. Lambatnya
tanggapan pemerintah terhadap sinyal-sinyal krisis ini menyebabkan kejadian kelangkaan pupuk terjadi hampir merata di seluruh Indonesia. Setelah krisis kelangkaan terjadi barulah pemerintah
bertindak untuk menanganinya. Hal ini berpengaruh terhadap nasib petani yang berhubungan langsung dengan komoditi pupuk tersebut, sehingga dalam kasus ini bisa dibilang petanilah yang
menanggug beban kelangkaan pupuk yang terjadi. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sistem deteksi dini yang menangkap sinyal-sinyal krisis yang kemungkinan akan terjadi sehingga pemerintah
dapat melakukan tindakan sebelum suatu krisis terjadi. Hal ini tentunya akan membantu pihak petani agar tidak selalu menderita menanggung harga pupuk yang berada jauh di atas harga eceran tertinggi
yang ditentukan oleh pemerintah. Oleh karena alasan tersebutlah dibuat kajian khusus tentang sistem deteksi dini bagi petani padi ini.
Kajian ini diawali dengan menganalisis faktor dan variabel penentu dalam sistem distribusi pupuk bersubsidi dengan menggunakan teknik perbandingan eksponensial dan AHP. Faktor dan
variabel penentu ini akan dijadikan sebagai masukan dalam pengembangan sistem deteksi dini distribusi pupuk bersubsidi bagi petani padi. Sementara itu, arsitektur prototipe deteksi dini dirancang
untuk mendukung proses pengambilan keputusan sebelum dan sesudah terjadi krisis kelangkaan persediaan pupuk. Prototipe ini mempunyai arsitektur sistem yang secara konseptual menyediakan
fasilitas input data dan informasi, model pemrosesan data dan menghasilkan output berupa informasi intensitas krisis dan saran tindak lanjutnya.
Input model berupa data yang didapatkan dari distributor resmi dan kelompok tani secara periodik. Data dan informasi ini sesuai dengan struktur rancangan database model deteksi dini. Model
deteksi dini mengolah input data primer dan sekunder yang didapat dari BPS serta instansi terkait . Gambar 13 menjelaskan model konseptual arsitektur prototipe deteksi dini manajemen krisis
penyediaan pupuk bersubsidi untuk petani padi.
Gambar 13. Konsep arsitektur prototipe deteksi dini manajemen krisis penyediaan pupuk
bersubsidi bagi petani padi
Dinas Pertanian
22
3.2 Tahapan Penelitian