2 Selama ini pemerintah lebih bersifat pragmatis terhadap kasus kelangkaan pupuk yang
terjadi di Indonesia. Pemerintah lebih cenderung melakukan tindakan penanganan setelah kasus kelangkaan terjadi bukan sebelum krisis terjadi. Hal ini diharapkan dapat diperbaiki secara perlahan-
lahan. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis faktor kritis penyebab kelangkaan secara mendalam untuk melakukan deteksi dini terhadap kondisi kelangkaan pupuk yang terjadi di pasar agar
pemerintah atau pihak terkait dapat mengambil kebijakan lebih awal. Hal ini berjutuan agar petani tidak terlalu terbebani dengan kasus kelangkaan pupuk tersebut. Salah satu langkah penerapan
tindakan preventif ini adalah pembuatan prototipe Sistem Deteksi Dini menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Yu, Chen dan Wang 2009.
Penggunaan jaringan syaraf tiruan ini dilakukan karena jaringan syaraf tiruan memiliki kelebihan dalam mengolah variabel input yang jumlahnya banyak baik linear maupun nonlinear tanpa
mengetahui persamaan matematisnya.
1.2 Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan prototipe model deteksi dini untuk manajemen krisis penyediaan pupuk khusunya bagi petani padi. Sedangkan tujuan antara dari
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kelangkaan yang paling berpengaruh terhadap kondisi kelangkaan pupuk yang terjadi.
2. Mengidentifikasi kinerja jaringan syaraf tiruan yang telah dibuat sebagai prototipe sistem
deteksi dini.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah menyusun model kualitatif sistem deteksi dini berbasis jaringan syaraf propagasi balik untuk mengidentifikasi kelangkaan pupuk urea. Penggunaan jaringan
syaraf propagasi balik sebagai sistem deteksi dini disebabkan jaringan syaraf propagasi balik mampu menyelesaikan permasalahan yang sulit dimodelkan dan didefinisikan jika menggunakan metode
deteksi dini lainnya seperti regresi linier dengan time series. Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data pertanian dari Dinas Tanaman Pangan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Data
yang digunakan untuk malakukan deteksi dini merupakan data-data dari faktor kritis penyebab kelangkaan pupuk yang telah ditentukan oleh pakar dari hasil wawancara. Hasil deteksi ini diharapkan
dapat digunakan oleh pihak pemerintah dalam melakukan antisipasi kelangkaan pupuk di kecamatan Banyumas dengan melakukan tindakan sebelum kelangkaan itu benar-benar terjadi.
Selain ruang lingkup geografis, indikator yang digunakan untuk mengukur dan mendeteksi kelangkaan ini hanya ditekankan pada 3 tepat yaitu : Tepat Jumlah, Tepat Waktu dan Tepat Harga.
Selain hal tersebut data yang digunakan untuk melakukan deteksi dini dibatasi hanya pada data tahun 2006 hingga tahun 2008 karena adanya keterbatasan data.
Prototipe sistem deteksi dini ini juga memiliki keterbatasan, yaitu belum memperhatikan permasalahan mendetail yang terjadi pada ketepatan peramalan pupuk yang terjadi dalam penyusunan
RDKK Pupuk oleh petani ataupun pemerintah. Hanya sebatas faktor kelangkaan hasil studi turun lapang seperti harga pupuk urea, curah hujan, besarnya subsidi, dosis pemakaian pupuk, jumlah pupuk
yang hilang dan sebagainya.
3
1.4 Hasil dan Manfaat Penelitian