Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

53

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Penelitian ini merupakan langkah awal untuk menyusun protokol sistem deteksi dini yang dikembangkan untuk mencegah krisis penyediaan pupuk khususnya bagi petani padi. Dalam tahapan ini protokol masih dalam tahap prototipe atau masih pada taraf ujicoba. Jaringan syaraf yang dikembangkan pada prototipe ini menunjukkan tingkat akurasi pendeteksian hingga 84.4 dan tingkat MSE sebesar 0.4 dengan pengujiaan terhadap data baru yang diujikan sesuai dengan target data aktual. Nilai tersebut menunjukkan dari 15 data pengujian yang dilakukan, 11 pola data dapat teridentifikasi dengan baik dan 4 data masih belum teridentifikasi secara baik. Hal ini menunjukkan tingkat kesalahan yang diperoleh pada jaringan syaraf tiruan ini tergolong kecil. Dari penelitian ini juga didapatkan urutan parameter krisis penyebab kelangkaan pupuk terutama jenis urea. Hasil ini diperoleh dari analisis pengidentifikasian faktor kritis penyebab kelangkaan pupuk menggunakan teknik AHP. Urutan parameter krisis dari yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut : 1. Selisih harga pupuk subsidi dan non-subsidi X1 2. Jumlah ketersediaan pupuk urea daerah X4 3. Alokasi urea untuk Per-Kecamatan di Banyumas X5 4. Anggaran dana pemerintah untuk subsdi pupuk X3 5. Harga gabah kering giling X6 6. Dosis pupuk yang digunakan petani X7 7. Perkiraan jumlah pupuk yang hilang X2 8. Data curah hujan kecamatan di Banyumas X8 Urutan ini agak sedikit berbeda jika dibandingkan urutan prioritas berdasarkan analisis bobot jaringan syaraf. Urutan pertama hingga ketiga berdasarkan bobot jaringan syaraf adalah X1, X4 dan X7. Perbedaan yang terjadi tidak cukup mencolok karena urutan pertama dan keduanya sama. Perbedaan ini dimungkinkan karena data yang digunakan sebagai data pelatihan masih kurang, sehingga pola yang pasti masih belum terbentuk sesuai dengan penilaian pakar. JST pada Early Warning Sistem yang dikembangkan pada dasarnya siap untuk diterapkan sebagai manajeman krisis kelangkaan pupuk bersubsidi, karena jaringan telah mampu mendeteksi pola-pola yang sesuai dengan kondisi nyata. Namun pengujian lanjut memang masih dibutuhkan untuk menilai kinerja dari sistem ini. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan pemerintah dapat menggunakan metode jaringan syaraf propagasi balik dalam melakukan deteksi kelangkaan pupuk. Hasil deteksi ini dapat membantu pihak pemerintah dalam melakukan penanganan prakrisis berdasarkan hasil deteksi jaringan berdasarkan lokasi kecamatan.

6.2 Saran