Metode Pengambilan Sampel METODOLOGI PENELITIAN

0,75. Rentang skala untuk intepretasi hasil jawaban kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rentang Skala Interpretasi Hasil Jawaban Kuesioner Rentang Skala Pernyataan Jawaban 1,00 – 1,75 Sangat Tidak SetujuSangat BurukSangat Rendah 1,76 – 2,50 Tidak SetujuBurukRendah 2,51 – 3,25 SetujuBaikTinggi 3,26 – 4,00 Sangat SetujuSangat BaikSangat Tinggi

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain Umar, 2005. Data ini merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder diperoleh melalui media lain yang bersumber pada penelusuran pustaka dan publikasi elektronik internet.

3.3. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus atau complete enumeration, yaitu menggunakan seluruh popuasi sebagai sumber data. Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor diambil seluruhnya dalam penelitian ini. 3.4. Pengolahan dan Analisis Data ` 1. Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur Umar, 2010. Pengujian validitas dilakukan dengan uji coba alat ukur dengan sampel minimal 30 orang Umar, 2003. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: , ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ … … … … … . . r = Angka korelasi X t = Skor masing – masing pernyataan ke-i Y = Skor total n = Jumlah responden Kesahihan uji validitas apabila nilai r hitung r tabel yaitu lebih besar dari 0,361. Pengujian ini dapat dilakukan melalui Software Microsoft Excell.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah mengukur instrumen terhadap ketepatan konsisten. Reliabilitas disebut juga keterandalan, keajegan, consistency, stability atau dependability, khusus untuk skala Gutman disebut reproduccibility Usman, 1995. Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas data kuesioner dilakukan dengan menggunakan perhitungan metode Cronbach’s Alpha berikut: ∑ … … … … … … … … … … … … … … … … … . . r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyak butir pernyataan σ t ² = Varian total ∑σ b ² = Jumlah varian pernyataan Rumus varian dapat diperoleh dari rumus : ∑ ∑ … … … … … … … … … … … … … … … . … … . . . … … . … n = Jumlah responden X t = Nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor–nomor butir pernyataan. Reliabilitas dapat dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6, jika alat ukur atau kuesioner terbukti lebih dari 0,6 maka kuesioner dapat diandalkan sebagai alat ukur penelitian.

3. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik responden pada penelitian melalui perhitungan persentase jawaban yang telah ditabulasi. Selain itu, analisis deskriptif juga digunakan untuk mengidentifikasikan karakteristik responden yang berpengaruh terhadap variabel pada penelitian, yaitu Kompensasi dan Kinerja.

4. Analisis Structural Equation Modeling SEM

Model persamaan struktural Structural Equation Modeling yaitu teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks, baik recursive maupun non- recursive untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. Menurut Bollen dalam Ghozali 2005, SEM dapat menguji secara bersama-sama: 1. Model struktural: hubungan antara konstruk independen dan dependen. 2. Model measurement: hubungan antara indikator dengan konstruk variabel laten. Aplikasi dari model SEM ini menggunakan software LISREL 8.30 for Windows . Kompensasi dan Kinerja dalam penelitian ini dianggap sebagai faktor yang tidak bisa diukur secara langsung yang disebut variabel laten. Langkah-langkah SEM dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan model berbasis konsep dan teori Pada tahap ini dilakukan telaah teori tentang pengaruh kompensasi terhadap peningkatan kinerja pegawai. Lalu ditentukan variabel laten dan variabel indikator berdasarkan teori. 2. Mengkonstruksi diagram path Pada tahap ini variabel laten dan variabel indikator dibentuk dalam diagram path agar lebih memahami bentuk hubungan antar variabel. 3. Konversi diagram path ke model struktural Pada tahap ini model struktural dan model pengukuran digambarkan lebih jelas. 4. Memilih matriks input Pada tahap ini matriks input dipilih dan dimasukan ke dalam perhitungan. 5. Solusi standard model dan evaluasi goodness of fit index Pada tahap ini matriks input diolah dan melihat nilai goodness of fit dari model solusi standard. 6. Interpretasi model Langkah terakhir adalah menginterpretasikan model solusi standard, yaitu melihat besarnya pengaruh atau kontribusi variabel indikator terhadap variabel laten dan besarnya pengaruh antar variabel laten. Penyusunan hubungan jalur tiap atribut dalam model dapat dilihat pada Gambar 3. Berdasarkan Gambar 3, indikator kompensasi finansial memiliki variabel indikator yaitu X1, dan indikator kompensasi nonfinansial memiliki variabel indikator X2, dimana 2 indikator tersebut akan menerangkan variabel laten kompensasi. Sedangkan, indikator kesetiaan memiliki variabel indikator Y1, indikator prestasi kerja memiliki variabel indikator Y2, indikator tanggung jawab memiliki variabel indikator Y3, indikator ketaatan memiliki variabel indikator Y4, indikator kejujuran memiliki variabel indikator Y5, indikator kerjasama memiliki variabel indikator Y6, indikator prakarsa memiliki variabel indikator Y7, dan indikator kepemimpinan memiliki variabel indikator Y8, dimana 8 indikator tersebut akan menerangkan variabel laten kinerja. Gambar 3. Model Kompensasi terhadap Kinerja Keterangan = X1 : Kompensasi Finansial X2 : Kompensasi Nonfinansial Y1 : Kesetiaan Y2 : Prestasi Kerja Y3 : Tanggung Jawab Y4 : Ketaatan Y5 : Kejujuran Y6 : Kerjasama Y7 : Prakarsa Y8 : Kepemimpinan Y6 X1 X2 Kompensasi Kinerja Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Pemberian Kompensasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pegadaian Cabang Sragen.

0 3 16

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI Pengaruh Pemberian Kompensasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pegadaian Cabang Sragen.

0 4 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI RSUD PANDAN ARANG Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Rsud Pandan Arang Boyolali.

1 3 16

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Sun Motor Jebres Surakarta.

1 4 18

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PEMERINTAH Pengaruh kompensasi, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten karanganyar.

0 2 15

PENGARUH ROTASI KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI : Pengaruh Rotasi Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai: Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pegawai Sekretariat Daerah Kota Surakarta).

0 0 15

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PANTI KARYA WANITA PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PANTI KARYA WANITA ‘WANITA UTAMA’ SURAKARTA.

0 0 14

Pengaruh stres, kompensasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai

6 23 182

238207628 Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kinerja Pegawai

2 6 87

Pengaruh Kompensasi, Budaya Organisasi, terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai

0 1 12