12 pada perairan dengan substrat pasir, antara lain dari kelas Polikaeta Nephtys dan
Glycera atau Gastropoda Nybakken 1988. Perairan dengan substrat lumpur cenderung memiliki ciri berukuran partikel
sangat halus, rendahnya ketersediaan oksigen dalam sedimen walau hanya beberapa sentimeter di bawah permukaan, dan cenderung mengakumulasi bahan
organik sehingga banyak tersedia makanan yang potensial untuk biota di perairan. Makrozoobentos yang mendominasi perairan substrat lumpur hampir sama
dengan perairan substrat pasir, yaitu Polikaeta, Bivalvia dan Krustasea, hanya saja dengan genus yang berbeda. Bahan organik yang melimpah serta sangat kecilnya
pengaruh gelombang menyebabkan makrozoobentos tipe deposit feeders mendominasi perairan ini, seperti Polikaeta Arenicolidae, Spionidae dan
Capitellidae, Krustasea Corophium dan Bivalvia Macoma dan Scrobicularia. Makrozoobentos jenis karnivora yang sering ditemukan pada perairan berlumpur
antara lain berbagai kepiting, udang, Glycera, Nephtys, Polinices, dan Busycon Nybakken 1988.
2.3. Mangrove
Hutan mangrove atau mangal adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu varietas komunitas pantai tropis yang didominasi oleh
beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. Setidaknya 60 - 75 garis pantai
daerah tropis di bumi telah ditumbuhi mangrove. Pohon mangrove yang penting atau dominan di antaranya adalah dari genus Rhizophora, Avicennia, Bruguiera,
dan Sonneratia.
Mangrove memiliki
sejumlah bentuk
khusus yang
memungkinkan mereka hidup di perairan lautan yang dangkal, yaitu berakar pendek dan menyebar luas dengan akar penyangga atau tudung akarnya yang khas
tumbuh dari batang atau dahan. Daunnya kuat, mengandung banyak air serta memiliki jaringan internal penyimpan air dan konsentrasi garam yang tinggi
Nybakken 1988. Mangrove tumbuh optimal pada pantai yang terlindung atau datar. Pada
tempat yang tidak ada muara sungai vegetasi mangrove agak tipis, namun pada tempat yang mempunyai muara sungai besar dan delta dimana aliran airnya
banyak mengandung lumpur dan pasir, vegetasi mangrove biasanya tumbuh
13 meluas. Mangrove tidak tumbuh di pantai yang terjal dan berombak besar dengan
arus pasang surut yang kuat, karena hal ini tak memungkinkan untuk terjadinya pengendapan lumpur dan pasir, substrat yang diperlukan untuk pertumbuhannya
Nontji 2007. Mangrove dapat berkembang sendiri yaitu pada tempat dimana tidak
terdapat gelombang, sehingga kondisi fisik pertama yang harus ada adalah gerakan air yang minimal. Gerakan air yang lambat menyebabkan partikel
sedimen yang halus cenderung mengendap dan berkumpul di dasar perairan. Hasilnya berupa kumpulan lumpur. Tanah hutan mangrove ditandai oleh kadar
oksigen yang rendah, kadar garam yang tinggi dan butiran sedimen yang halus dengan kandungan organik tinggi. Mangrove berkembang hanya pada perairan
yang dangkal dan daerah intertidal sehingga sangat dipengaruhi oleh pasang-surut Nybakken 1988.
Menurut Nybakken 1988 komunitas mangrove bersifat unik, disebabkan luas vertikal pohon, dimana organisme daratan menempati bagian atas dan hewan
lautan yang sebenarnya menempati bagian bawah. Kelompok fauna akuatik pada komunitas mangrove ada dua tipe, yaitu hidup di kolom air serta hidup pada
substrat keras akar dan batang pohon mangrove maupun substrat lunak menempati lumpur Bengen 2001. Mangrove memiliki beberapa fungsi
ekologis penting yaitu sebagai peredam dari gelombang energi tinggi dan badai pada pantai, membantu menstabilkan sedimen dan meningkatkan akumulasi
sedimen lokal didalamnya, penjebak nutrien anorganik, memproduksi sejumlah besar detritus yang berasal dari dedaunan dan ranting pohon mangrove yang jatuh
untuk badan air disekitarnya, serta tempat mencari makan, memijah dan daerah asuhan bagi berbagai macam biota laut Knox Miyabara 1984.
Asosiasi mangrove berbeda dengan pantai berlumpur, karena adanya daerah permukaan yang keras dan luas dari akar-akar yang tersedia bagi organisme, yang
tidak terdapat pada tipe pantai berlumpur Nybakken 1988. Biota golongan invertebrata adalah komponen penting yang menyediakan berbagai sumber
makanan bagi manusia dan hewan lain yang lebih tinggi tingkatan trofiknya. Makrozoobentos memproduksi berjuta larva dalam bentuk meroplankton yang
mendukung populasi ikan dan menjaga keseimbangan ekosistem dengan membuat
14 lubang, sehingga air dan udara dapat masuk ke dalam tanah Chaudhuri
Choudhury 1994 in Fitriana 2006. Umumnya mangrove ditempati oleh kepiting Uca, Cardisoma, Cleistostoma, udang, Moluska Littorinidae, Ellobiidae dan
Potamididae, serta beberapa jenis Polikaeta Nybakken 1988.
2.4. Lamun