37
a. Rasa
Rasa dinilai dengan adanya tanggapan rangsangan kimiawi oleh indra pencicip lidah. Kesatuan antara interaksi antara sifat-sifat aroma, rasa, dan tekstur merupakan keseluruhan rasa
makanan yang dinilai. Rasa merupakan faktor yang paling penting dalam keputusan konsumen untuk menerima atau menolak suatu makanan. Walaupun warna, aroma, dan tekstur disukai namun jika
rasanya tidak enak maka konsumen akan menolak makanan tersebut. Rasa cake talas dipengaruhi oleh margarin, susu, gula, dan kandungan tepung talas. Cake talas yang dihasilkan memiliki rasa gurih.
Hasil analisa SAS untuk rasa Lampiran 5 menunjukkan nilai p-value0.0013 lebih kecil dari alpha0.05 maka model nyata dan minimal ada satu faktor yang berpengaruh nyata terhadap
respon rasa. Coefficient variable CV menunjukkan keragaman. Percobaan dengan potensi keragaman hasil percobaan yang besar seperti yang dilakukan di ruangan terbuka dapat ditoleransi
pada kisaran 20-25. CV pada uji rasa bernilai 24.2 maka keragaman hasil percobaan masih dalam batas toleransi.
Ulangan yang seimbang dan tidak adanya missing value menyebabkan dua analisis keragaman bernilai sama. Faktor tepung komposisi tepung dan pembuatan penepungan nyata pada
taraf 5 maka dapat dilakukan uji lanjut pada faktor tersebut. Hasil uji lanjut pada komposisi tepung menunjukkan bahwa komposisi tepung 50 TP50
dan komposisi tepung 100 TP100 memberikan rasa yang berbeda, ditunjukkan oleh huruf Duncan Grouping
yang berbeda. Rasa cake dengan komposisi 50 tepung talas lebih disukai A dibandingkan rasa cake dengan 100 tepung talas B.
Hasil uji lanjut pada komposisi tepung menunjukkan bahwa faktor penepungan memberikan rasa yang berbeda, ditunjukkan oleh huruf Duncan Grouping yang berbeda. Penepungan kedua dan
ketiga memberikan rasa yang tidak jauh berbeda kelompok A Duncan Grouping. Penepungan pertama berbeda nyata dengan penepungan kedua dan ketiga karena masuk ke dalam kelompok B.
b. Aroma