19
b. Karakteristik Kimia 1 Kadar air metode oven
AOAC, 1995 Sejumlah sampel ± 5 g dimasukkan ke dalam cawan yang telah diketahui beratnya.
Kemudian cawan dimasukkan ke dalam oven bersuhu 105ºC hingga diperoleh berat yang konstan. Perhitungan kadar air dilakukan berdasarkan berat basah dengan menggunakan rumus:
Kadar Air bb = x100
Dimana : a = berat cawan dan sampel awal g b = berat cawan dan sampel akhir g
c = berat sampel awal g
2 Kadar abu
AOAC, 1995 Cawan porselin dikeringkan dalam oven bersuhu 105-110ºC, kemudian didinginkan dalam
desikator dan ditimbang. Sebanyak 5 g sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam cawan porselin. Selanjutnya sampel dipijarkan di atas nyala api pembakar bunsen sampai tidak berasap lagi, kemudian
dilakukan pengabuan di dalam tanur listrik pada suhu 400-600ºC selama 4-6 jam atau sampai terbentuk abu berwarna putih. Kemudian sampel didinginkan dalam desikator, selanjutnya ditimbang.
Perhitungan kadar abu dilakukan dengan rumus: Kadar Abu =
x100
3 Kadar lemak
AOAC, 1995 Labu lemak yang akan digunakan dikeringkan dalam oven bersuhu 105-110ºC, didinginkan
dalam desikator, dan ditimbang. Sampel dalam bentuk tepung ditimbang sebanyak 5 g dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet, yang telah berisi pelarut
heksana. Reflux
dilakukan selama 5 jam minimum dan pelarut yang ada di dalam labu lemak didistilasi. Selanjutnya labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven pada suhu
105ºC hingga beratnya konstan, didinginkan dalam desikator, dan ditimbang. Kadar lemak dihitung dengan rumus:
Kadar Lemak = x100
4 Kadar protein, metode mikro- kjeldahl
AOAC, 1995 Sejumlah kecil sampel 1-2 g ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu kjeldahl. Kemudian
ditambanhkan 1.9 g K
2
SO
4
, 40 mg HgO, dan 2.0 ± 0.1 ml H
2
SO
4
. Sampel dididihkan selama 1-1.5 jam sampai cairan menjadi jernih.
Sampel didinginkan dan ditambah sejumlah kecil air secara perlahan-lahan. Isi tabung dipindahkan ke alat distilasi dan labu dibilas 5-6 kali dengan 1-2 ml air. Air cucian dipindahkan ke
labu distilasi dan ditambahkan 8-10 ml larutan NaOH-Na
2
S
2
O
3
. Di bawah kondensor diletakkan erlenmeyer yang berisi 5 ml larutan H
3
BO
3
dan 2 tetes indikator campuran 2 bagian merah metil 0.2 dalam alkohol dan 1 bagian biru metil 0.2 dalam
alkohol diletakkan di bawah kondensor. Ujung tabung kondensor harus terendam dalam larutan H
3
BO
3
. Isi erlenmeyer diencerkan sampai kira-kira 50 ml, kemudian dititrasi dengan HCl 0.0214 N
20 sampai terjadi perubahan warna menjadi abu-abu. Penetapan untuk blanko juga dilakukan dengan
prosedur yang sama tetapi tanpa sampel. N =
x N HCl x 14.007 x 100 Kadar Protein = N x 6.25
5 Kadar karbohidrat by difference Apriyantono, 1989
Kadar Karbohidrat = 100 - KA + A + L + P Keterangan : KA = kadar air
A = kadar abu L = kadar lemak
P = kadar protein
3. Pembuatan Cake Talas