BAB 3 METODE  PENELITIAN
Pada  bab  ini  akan  menerangkan  tentang  metode  penelitian  yang  meliputi jenis  penelitian,  lokasi  dan  waktu  penelitian,  partisipan  penelitian,  pengumpulan
data, metode analisa data, dan pertimbangan etik.
3.1. Jenis Penelitian
Jenis  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  adalah  action  research. Desain  ini  digunakan  untuk  menyusun  Pengembangan  protokol  POS  MPLM
untuk  dijadikan  pedoman  dalam  melakukan  perawatan  luka  di  RSUCND. Penelitian action research  ini merupakan suatu  bentuk  kegiatan  penelitian yang
berdasarkan  pada  prinsip  kolektif  dan  reflektif  yang  dilakukan  oleh  partisipan dalam  situasi  sosial  untuk  meningkatkan  praktek  sosial  atau  kependidikan
Kemmis    McTaggart,1988.  Hal  ini  juga  sesuai  dengan  konsep  yang dikemukakan  oleh  Polit  dan  Beck  2008  bahwa  action  research  menuntut
seorang  peneliti  untuk  tidak  hanya  mengumpulkan  informasi  atau  pengetahuan tentang  situasi  tertentu,  namun  juga  diharapkan  untuk  mampu  membantu
memperbaiki situasi yang ditemui pada saat penelitian. Penelitian action research juga dapat menjembatani kesenjangan teori dan
praktek sehingga mendapat kesempatan untuk mempersempit kesenjangan melalui kalaborasi  peneliti  dan  praktisi  Badger,  2000.  Hal  ini  juga  sesuai  dengan  yang
dikemukan oleh Kemmis dan McTaggart 1988 action research akan mendorong perawat berpartisipasi secara aktif untuk melakukan perubahan dilingkungannya.
34
Universitas Sumatera Utara
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan  di RSUCND Kota Langsa karena RSUCND telah memiliki poli klinik perawatan luka dengan menggunakan konsep lembab. Tetapi
perawatan  luka  dengan  konsep  lembab  belum  digunakan  di  ruang  perawatan ketika melakukan perawatan luka.  Trend  lain adalah RSUCND merupakan salah
satu  private  hospital  yang  ada  di  Kota  Langsa  dan  memiliki  angka  kunjungan yang dihitung berdasarkan Bed Occupancy Rate BOR mencapai 60-70  setiap
bulannya.  Hal  ini  juga  sesuai  dengan  keinginan  pihak  manajemen  RSUCND untuk terus meningkatkan kwalitas pelayanan melalui penggunaan konsep-konsep
baru dalam  pemberian pelayanan kesehatan di  rumah sakit  salah satunya dengan menggunakan konsep lembab dalam perawatan luka.
3.2.2. Waktu Penelitian
Proses action research  yang dimulai dari pengumpulan data berlangsung
dari Tanggal 26 April  sampai dengan 28 September 2013. 3.3. Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian berjumlah 12 orang yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Pemilihan dilakukan  berdasarkan keinginan peneliti dengan
membuat  kriteria  pemilihan  yaitu  partisipan  harus  perawat  RSUCND,  memiliki tingkat  pendidikan  Ahli  Madya  Keperawatan  dan  Ners,  serta  sudah  pernah
melakukan perawatan luka dengan menggunakan metode konvensional.
Universitas Sumatera Utara
Selain  partisipan  utama,  partisipan  pendukung  yang  ikut  berperan  dalam penelitian  ini  adalah    pihak  yayasan,  dan  manajemen  rumah  sakit.  Partisipan
pendukung  dilibatkan  untuk  mendapatkan  data  dan  informasi  penting  terkait kebijakan  dan  pelayanan  di  RSUCND,  khususnya  informasi  terkait  dengan
penanganan perawatan luka.
3.4.  Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti yang menjadi instrumen dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan  pendekatan yang beragam
eclectical approach yaitu menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hal  ini  memungkinkan  dilakukan  karena  action  research  merupakan  penelitian
yang unik dan kompleks sehingga dapat menggunakan tools yang beragam dalam
proses pengumpulan data Webb,1989. 3.4.1. Alat Pengumpulan Data
Alat  pengumpul  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini    terdiri-dari empat  instrument  yaitu  1  panduan  Focus  Group  Discussion  FGD,  2
kuesioner  pengetahuan  perawat  tentang  perawatan  luka  modern,  3  kuesioner pengetahuan  perawat  tentang  prilaku  caring  dan  4  format  observasi.
Pengembangan  alat  pengumpulan  data  dilakukan  sendiri  oleh  peneliti  dengan terlebih  dahulu  melakukan  studi  literatur.  Instrumen  yang  telah  disusun
selanjutnya  dilakukan  uji  validitas.  Instrumen  akan  dikatakan  valid  apabila Content  Validity  Index  CVI  besar    0.78  Polit    Beck,  2008.  Berikut  ini
adalah  penjelasan  tentang  alat  pengumpul  data  yang  digunakan  dalam  penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
1 Panduan  Focus Group Discussion FGD
Panduan FGD terdiri-dari enam pertanyaan yang terstruktur yang menjadi acuan  saat  FGD  berlangsung,  dan  pertanyaan  dapat  berkembang  sesuai  dengan
tujuan  penelitian  lampiran  1a.  Pertanyaan  yang  diajukan  untuk  menggali pengalaman  partisipan  tentang  perawatan  luka  yang  telah  dilakukan  dan
pengetahuan  tentang  perawatan  luka  modern.  Informasi  lain  yang  ingin  di  gali adalah hambatan  dan keunggulan dari peawatan luka yang dilakukan.
Panduan    FGD  telah  dilakukan  CVI  oleh  tiga  orang  expert  dalam  bidang Keperawatan  Medikal  Bedah  lampiran  2.  Hasil  CVI  adalah  0.8,  setelah
dilakukan  perubahan  konstuk  pertanyaan  supaya  mudah  dipahami.  Perubahan yang  dilakukan  adalah  memberi  penjelasan  tentang  tujuan  penelitian,  manfaat
penelitian,  serta  persetujuan  penelitian  kepada  partisipan.  Setelah  uji  validitas selesai dilakukan  Panduan FGD  ini digunakan saat pengkajian data awal  kepada
partisipan. 2   Kuesioner pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern
Kuesioner pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern lampiran 1b, terdiri-dari 24 pertanyaan.  Berdasarkan kajian validitas yang dilakukan tidak
ada penambahan dan perubahan pernyataan pada kuesioner. Pernyataan dianggap sudah  relevan  oleh  ketiga  expert  Keperawatan  Medikal  Bedah  lampiran  2,
dengan hasil CVI untuk kuesioner tingkat pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern adalah 1,00.
Universitas Sumatera Utara
3 Kuesioner pengetahuan perawat tentang prilaku caring Kuesioner  pengetahuan  perawat  tentang  prilaku  caring  lampiran  1c
dikembangkan  berdasarkan  teori  caring  Swanson,  yang  meliputi  prilaku  caring, dan lima dimensi  caring Swanson yaitu maintening belief, knowing, being with,
doing  for,dan  enabling.  Kuesioner  ini  terdiri-dari  10  pernyataan.  Masukan  yang diberikan  oleh  salah  satu  dari  tiga  expert  adalah    pernyataan  No.  3,  yaitu
melengkapi  kalimat  pernyataan  menjadi  prilaku  caring  dapat  diaplikasikan  saat melakukan perawatan luka.
Hasil  perhitungan  CVI  untuk  kuesioner  pengetahuan  perawat  tentang prilaku  caring  adalah  0.83,  dengan  kesimpulan  bahwa  instrumen  ini  dikatakan
valid digunakan dalam penelitian ini. 4 Format observasi
Format  observasi  lampiran  1d  digunakan  untuk  menilai  keterampilan perawat  dalam  melakukan  perawatan  luka  terdiri  dari  26  buah  aspek  penilaian
yang meliputi lima domain yaitu ;  maintening belief, knowing, being with, doing for,  dan  enabling.  Format  observasi  telah  dilakukan  content  validity  oleh  tiga
orang expert Keperawatan Medikal Bedah lampiran 2. Hasil telaah ketiga expert saat melakukan uji validitas adalah melengkapi komponen  caring Swanson yaitu
knowing,  yang  sebelumnya  tidak  tertulis  dalam  format.  Selain  itu  untuk memudahkan  pemahaman  dalam  melakukan  observasi  perlu  menambahkan
kelengkapan  keterangan  pada  item-item  pernyataan.  Pernyataan  yang ditambahkan  meliputi  domain  maintening  belief  yaitu  menjelaskan  prosedur
tindakan untuk menyakinkan pasien pernyataan No. 3. Masukan revisi yang lain
Universitas Sumatera Utara
adalah pernyataan No. 19, sebelumnya tertulis mengangkat jaringan mati menjadi mengangkat  jaringan  mati  slough  dan  necrosis.  Untuk  memperjelas  pernyataan
no  21,  sebelumnya  tertulis  memilih  balutan  sesuai  jenis  luka,  harus  di  perjelas dengan menambahkan kata-
kata “cairan dan warna luka”. Perhitungan  nilai  CVI  untuk  format  observasi  adalah  0,90.  Berdasarkan
hasil tersebut format observasi sudah valid digunakan.
3.4.2. Metoda Pengumpulan Data
Berdasarkan  alat  pengumpul  data  yang  digunakan  oleh  peneliti,  maka metoda pengumpulan datanya adalah melalui focus group discussion FGD, self
report, dan observasi. Focus  Group  Discussion  dilakukan  untuk  mengumpulkan  data  awal
dengan melibatkan lima orang partisipan yang dilakukan sebanyak dua kali pada tahap  reconnaissance  dan  tahap  reflection.  Waktu  yang  digunakan  selama  FGD
berlangsung  antara  45  sampai  60  menit.  FGD  yang  dilakukan  bertujuan mengumpulkan  data  dan  informasi  tentang  pengetahuan  perawatan  luka  modern,
prilaku caring, dan POS perawatan luka di RSUCND. Self  Report  dilakukan  dengan  cara  pengisian  kuesioner  pengetahuan
perawat tentang  perawatan luka modern dan pengetahuan tentang  prilaku caring oleh  partisipan  pada  tahap    reconnaissance  dan  tahap  reflection.  Sedangkan
kuesioner  kepuasan  perawat    akan  dilakukan  pada  dua  tahapan  juga,  pertama tahap  reconnaissance, dan tahap reflection. Kuesioner kepuasan pasien dilakukan
saat pasien baru pertama sekali datang ke rumah sakit dan klinik perawatan luka, dan  dilakukan  kembali  pada  saat  kunjungan  yang  kedua  atau  ketiga.  Self  Report
Universitas Sumatera Utara
dilakukan untuk mendapatkan data tambahan  sebagai pembanding data kualitatif yang didapatkan melului wawancara mendalam.
Observasi  bertujuan  untuk  mengukur  kemampuan  perawat    melakukan perawatan  luka  di  RSUCND.  Observasi  pertama  dilakukan  pada  tahap
recocnaissance  dan  observasi  kedua  dilakukan  pada  minggu  ke  delapan  setelah tentative  diimplementasikan  di  RSUCND.  Observasi  dilakukan  dengan
menggunakan panduan berupa lembar observasi. Data yang dikumpulkan melalui observasi juga menjadi data pendukung dalam penelitian ini.
3.5 Keabsahan Data
Keabsahan  data  bertujuan  untuk  memperoleh  tingkat  kepercayaan  yang berkaitan  dengan  seberapa  jauh  kebenaran  hasil  penelitian,  mengungkapkan  dan
memperjelas data dengan fakta-fakta aktual di lapangan. Lincoln dan Guba 1985 menentukan  beberapa  kriteria  dalam  keabsahan  data  penelitian  kualitatif  yaitu
kepercayaan  credibility,  pengalihan  transferability,  keteguhan  dependability
dan kepastian comfirmability.
Kriteria credibility dilakukan  peneliti dengan menggunakan teknik seperti prolonged  engagement  untuk  membangun  kepercayaan  antara  peneliti  dan
partisipan. Pendekatan yang dilakukan sudah lebih 3 tahun, karena sebagian dari partisipan adalah mahasiswa pada STIKes Cut Nyak Dhien Langsa. Pertemuan di
RSUCND  pun  sering  dilakukan  karena  peneliti  juga  sebagai  pengelola  poli perawatan luka.   Peneliti juga melakukan metoda triangulation untuk mengecek
kebenaran  data  dengan  membandingkan  data  yang  diperoleh  dari  sumber  lain. Seperti    membandingkan  sumber  data  yang  diperoleh  dari  FGD,  self  report,
Universitas Sumatera Utara
dengan  sumber  data  yang  diperoleh  dari  hasil  observasi  partisipan.  Selain  itu peneliti  juga  melakukan  teknik  member-check  dimana  peneliti  akan  melakukan
cross-check  data  yang  diperoleh  dengan  partisipan,  yang  bertujuan  memastikan interpretasi  dan  temuan  penelitian  akurat.  Cara  yang  dilakukan  adalah  dengan
mengajukan pertanyaan pada satu atau lebih partisipan. Transferability pada penelitian ini bermakna sebagai alat pengumpul data
dan  proses  analisa  data  yang  dapat  digunakan  pada  setting  penelitian  lainnya. Untuk memenuhi kriteria ini peneliti menjelaskan secara rinci data yang diperoleh
termasuk  juga  situasi  organisasi  dan  geografis  tempat  penelitian.  Untuk  itu peneliti  perlu    membuat  field  notes  atau  catatan  lapangan  setiap  kali  peneliti
melakukan  pengambilan  data.  Hal  ini  sesuai  dengan  konsep  yang  dikemukakan oleh  Lincoln  dan  Guba  1985  bahwa  Transferability  memungkinkan  penelitiaan
ini dilakukan ditempat lain. Dependability    adalah  memastikan  bahwa  jika  penelitian  diulang  dengan
konteks  yang  sama,  metode  yang  sama  dan  partisipan  yang  sama  maka  hasil penelitian yang diperoleh juga akan sama. Untuk menghindari bias terhadap hasil
temuan penelitian, peneliti melakukan cek silang dengan pakar yaitu pembimbing, untuk  dapat  memberikan  penilaian  imbang  dalam  bentuk  pemeriksaan  laporan
penelitian  yang  akurat.  Dependability  berarti  stabilitas  atau  reabilitas  dari  data yang diperoleh dari waktu ke waktu Lincoln  Guba, 1985.
Comfirmability  merupakan  upaya  untuk  menciptakan  kepastian  data penelitian.  Comfirmability  dapat  dilakukan  dengan  menyusun  tema  berdasarkan
transkrip  dan  data,  sehingga  dapat  dibaca  oleh  ahli  lain  yaitu  pembimbing  tesis.
Universitas Sumatera Utara
Pembimbing  yang  ikut  melakukan  koreksi  adalah  Setiawan  S.Kp,  MNS,Ph.D untuk memastikan objektivitas data yang diperoleh.
3.6   Definisi Operasional
Pengembangan POS MPLM adalah menghasilkan POS tentang perawatan luka  berdasarkan prinsip-prinsip perawatan luka modern yang mengandung nilai
caring,  dan  dapat  diaplikasikan  oleh  perawat  pada  saat  melakukan  perawatan luka.
3.7 Tahapan Penelitian
Action Research
Siklus penelitian tentang Manajemen perawatan luka modern di RSUCND dilakukan  dalam  satu  siklus  terdiri  dari  empat    tahap  yang  disusun  berdasarkan
konsep four  „moments‟    of  action  research  Kemmis    McTaggart  1988.
Keempat tahapan tersebut terdiri dari planning, acting, observing dan reflecting. Sebelum  tahap  planning  dilakukan,  tahap  reconnaissance  tahapan
persiapan  harus  dilakukan  untuk  mengindentifikasi  setting  penelitian  di RSUCND.  Peneliti  melakukan  interview  terhadap  pihak  manajemen  RSUCND
terkait  program  dan  kendala  yang  ditemukan  selama  pelaksanaan  penelitian. Kemudian  peneliti  melakukan  observasi  terhadap  proses  perawatan  luka  yang
dilakukan  berdasarkan  POS  yang  pernah  berjalan  di  RSUCND.  Hasil  interview dan  observasi  ini  kemudian  dianalisa  agar  diperoleh  masalah,  penyebab  masalah
dan dampak yang ditimbulkan terkait pelaksanaan perawatan luka dengan metode konvensional.  Pada  tahap  ini  juga  peneliti  mengusulkan  tentative  model
perawatan luka modern.
Universitas Sumatera Utara
Tahap  perencanaan  tindakan  Planning,  peneliti  melakukan  perencaan tindakan  atau  kegiatan  untuk  mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan,  serta  cara-
cara  pelaksanaan  kegiatan  tersebut.  Perencanaan  tindakan  ini  dilakukan  oleh peneliti bersama partisipan.
Bentuk  kegiatan  yang  direncanakan  adalah  pembentukan  tim  untuk penyusun  dan  merevisi  tentative  perawatan  luka  modern,  mendiskusikan  cara
melaksanakan  tentative  perawatan  luka  modern.  Mengukur  pengetahuan  perawat tentang  perawatan  luka  modern  dan  prilaku  caring,  menyusun  proposal  seminar
dan workshop tentang perawatan luka modern dan caring Swanson. Tahap  pelaksanaan  dan  monitoring  tindakan  Acting  and  Observing,
dilakukan    peneliti  untuk  menyusun  dan  melaksanakan  tentative  perawatan  luka modern  dengan  mengaplikasikan  nilai-nilai  caring  yang  telah  diaplikasikan  di
dalamnya.  Pelaksanaan tindakan juga diikuti dengan kegiatan monitoring.  Dalam kegiatan monitoring ini peneliti mengidentifikasi dan mendokumentasikan semua
indikator proses dan hasil, perubahan yang terjadi maupun kendala-kendala yang dijumpai dalam setiap pelaksaan kegiatan tersebut.
Tahap  terakhir  adalah  Refleksi  Reflecting,    Pada  tahap  ini  peneliti melakukan  FGD,  self  report  untuk  mengetahui  tingkat  pengetahuan  perawat
tentang perawatan luka dan caring.  Kepuasan perawat dan pasien juga dilakukan pada fase ini. Observasi  dilakukan untuk  mengetahui keterampilan perawat saat
melakukan  perawatan  luka  dengan  menggunakan  format  observasi.  Setelah mendapatkan  data-data,  kemudian    dianalisis  dan  dibandingkan  dengan  hasil
sebelumnya  untuk  mendapatkan  gambaran  pelaksanaan  perancanaan  yang  akan
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi apabila ditemukan masalah dalam  pelaksanaannya.  Pada  tahap  ini  peneliti  memfokuskan  pada  upaya
menganalisis, mensintesis, memaknai dan menyimpulkan. 3.8   Metode Analisis Data
Setelah  pengumpulan  data  selesai  dilakukan,  data  dapat  dikelompokkan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui hasil
FGD,  sedangkan  data  kuantitatif  didapatkan  melalui  penyebaran  kuesioner pengetahuan  perawat  tentang  perawatan  luka  modern    dan  pengetahuan  perawat
tentang prilaku caring dan hasil observasi. Membuat  dan  mengatur  transkip  data  dilakukan  dengan  memindahkan
hasil  wawancara  yang  masih  dalam  bentuk  pernyataan  lisan  kedalam  bentuk tulisan.  Sejumlah  data  sebagai  identitas  partisipan  dicantumkan    pada  lembar
transkrip,  seperti  nama  subjek,  tempat  wawancara,  waktu  wawancara,  situasi wawancara,  dan  bentuk  wawancara,  begitu  juga  dengan  catatan  lapangan,
keduanya  merupakan    sumber  data  utama  dalam  penelitian  kualitatif.  Peneliti membuat  pernyataan  partisipan  dengan  simbol  “Pa”  dan  pewawancara  sebagai
“Pe”. Selanjutnya  peneliti  melakukan  content  analysis  dengan  menggunakan
sepuluh  tahapan  yaitu  :  1  menyusun  dan  membaca  keseluruhan  transkrip  dan mengulanginya bila dirasa perlu, 2 mengidentifikasi pernyataan signifikan PS
dari setiap teks yang terdapat dalam transkrip, 3 menuliskan PS ke dalam tabel, 4  mengidentifikasi  PS  untuk  memastikan  tidak  ada  PS  yang  terlewatkan,  5
melakukan  sorting  dengan  ascending  mode,  6  memberikan  kode  untuk  setiap
Universitas Sumatera Utara
PS,7  mengelompokkan  koding  yang  sama  dalam  suatu  kategori,  8  mengecek kembali  kesesuaian penempatan PS dibawah satu  kategori, 9 mengelompokkan
kategori yang sejenis dan 10 menetukan tema dan sub tema Setiawan, 2012. Sedangkan  data  kuantitatif  yang  dikumpulkan  melalui  penyebaran
kuesioner pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern  dan pengetahuan perawat  tentang  prilaku  caring  dianalisa  dengan  menggunakan  uji  statistik
deskriptif.  Statistik  deskriptif  adalah  teknik  statistik  yang  memberikan  informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis
dan  kemudian  menarik  inferensi  yang  digeneralisasikan  untuk  data  yang  lebih besar  atau  populasi.  Statistik  deskriptif  hanya  digunakan  untuk  menyajikan  dan
menganalisis  data  agar  lebih  bermakna,  komunikatif  dan  disertai  perhitungan- perhitungan    sederhana  yang  bersifat  lebih  memperjelas  keadaan  dan  atau
karakteristik  data  yang  bersangkutan  Nurgiyantoro,  2009.  Penggunaan  statistik deskriptif  untuk mengolah data kuantitatif karena satatistik yang digunakan hanya
untuk  analisa  data  dengan  cara  mendeskripsikan  atau  menggambarkan  data  yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada tujuan membuat kesimpulan untuk
generalisasikan 3.9  Pertimbangan Etik
Sebelum  proses  pengambilan  data,  Ethical  Clearance    lampiran  3  telah didapatkan  dari  Komite  Etik  Penelitian  Kesehatan  Fakultas  Kedokteran
Unversitas  Sumatera  Utara.  Sebelum  interview  dilakukan  terlebih  dahulu partisipan  mendapatkan  penjelasan  tujuan,    manfaat  penelitian,  hak  partisipan
yang  dapat  mengundurkan  diri  dari  kegiatan  penelitian  sewaktu-waktu  bila
Universitas Sumatera Utara
partisipan merasa tidak ingin melanjutkan lagi kegiatan penelitian ini.  Penjelasan lain  yang  diberikan  terkait  kerahasian  dari  partisipan  tetap  terjaga  dengan  tidak
mencantumkan nama partisipan anonymity, dan identitas partisipan dirahasiakan confidentiality.  Data  diambil  hanya  sebatas  informasi  yang  sesuai  dan
bermanfaat  untuk  penelitian  yang  sedang  dilakukan  serta  tidak  digunakan  untuk sesuatu  yang  merugikan  partisipan  beneficence.    Setelah  partisipan  menyetujui
baru dilanjutkan dengan penandatangan informed concent oleh partisipan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL  PENELITIAN
Bab ini akan  memaparkan tentang hasil penelitian Manajemen Perawatan Luka Modern di Rumah Sakit  Umum Cut Nyak Dhien Langsa. Penelitian action
research  yang  dilakukan  sebanyak  satu  siklus,  berlangsung  selama  delapan minggu  efektif di  RSUCND, dari  tanggal 26 April sampai dengan  28 September
2013. Kegiatan action research dilaksanakan  dalam empat tahapan yaitu: Tahap
planning  perencanaan,  action  tindakan,  observation  pengamatan,  dan reflection refleksi. Adapun pokok bahasan yang akan menjabarkan penelitian ini
adalah sebagai berikut : 4.1. Deskripsi lokasi penelitian
4.2. Karakteristik demografi partisipan 4.3.  Proses  Manajemen  Perawatan  Luka  Modern  di  Rumah  Sakit  Umum  Cut
Nyak Dhien Langsa yang akan dijabarkan seperti tahapan dibawah ini. 4.3.1.    Tahap  reconnaissance,  menggambarkan  konteks  studi  mengenai
setting  tempat  penelitian  dan  partisipan,    pelaksanaan  perawatan luka  di  RSUCND,  pengetahuan    perawat  tentang  perawatan  luka
modern, dan pengetahuan  perawat tentang caring. 4.3.2.    Proses  action  research  meliputi  Tahap  planning,  action,
observation, dan reflection.
47
Universitas Sumatera Utara