BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan menerangkan tentang metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, partisipan penelitian, pengumpulan
data, metode analisa data, dan pertimbangan etik.
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah action research. Desain ini digunakan untuk menyusun Pengembangan protokol POS MPLM
untuk dijadikan pedoman dalam melakukan perawatan luka di RSUCND. Penelitian action research ini merupakan suatu bentuk kegiatan penelitian yang
berdasarkan pada prinsip kolektif dan reflektif yang dilakukan oleh partisipan dalam situasi sosial untuk meningkatkan praktek sosial atau kependidikan
Kemmis McTaggart,1988. Hal ini juga sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Polit dan Beck 2008 bahwa action research menuntut
seorang peneliti untuk tidak hanya mengumpulkan informasi atau pengetahuan tentang situasi tertentu, namun juga diharapkan untuk mampu membantu
memperbaiki situasi yang ditemui pada saat penelitian. Penelitian action research juga dapat menjembatani kesenjangan teori dan
praktek sehingga mendapat kesempatan untuk mempersempit kesenjangan melalui kalaborasi peneliti dan praktisi Badger, 2000. Hal ini juga sesuai dengan yang
dikemukan oleh Kemmis dan McTaggart 1988 action research akan mendorong perawat berpartisipasi secara aktif untuk melakukan perubahan dilingkungannya.
34
Universitas Sumatera Utara
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di RSUCND Kota Langsa karena RSUCND telah memiliki poli klinik perawatan luka dengan menggunakan konsep lembab. Tetapi
perawatan luka dengan konsep lembab belum digunakan di ruang perawatan ketika melakukan perawatan luka. Trend lain adalah RSUCND merupakan salah
satu private hospital yang ada di Kota Langsa dan memiliki angka kunjungan yang dihitung berdasarkan Bed Occupancy Rate BOR mencapai 60-70 setiap
bulannya. Hal ini juga sesuai dengan keinginan pihak manajemen RSUCND untuk terus meningkatkan kwalitas pelayanan melalui penggunaan konsep-konsep
baru dalam pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit salah satunya dengan menggunakan konsep lembab dalam perawatan luka.
3.2.2. Waktu Penelitian
Proses action research yang dimulai dari pengumpulan data berlangsung
dari Tanggal 26 April sampai dengan 28 September 2013. 3.3. Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian berjumlah 12 orang yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Pemilihan dilakukan berdasarkan keinginan peneliti dengan
membuat kriteria pemilihan yaitu partisipan harus perawat RSUCND, memiliki tingkat pendidikan Ahli Madya Keperawatan dan Ners, serta sudah pernah
melakukan perawatan luka dengan menggunakan metode konvensional.
Universitas Sumatera Utara
Selain partisipan utama, partisipan pendukung yang ikut berperan dalam penelitian ini adalah pihak yayasan, dan manajemen rumah sakit. Partisipan
pendukung dilibatkan untuk mendapatkan data dan informasi penting terkait kebijakan dan pelayanan di RSUCND, khususnya informasi terkait dengan
penanganan perawatan luka.
3.4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti yang menjadi instrumen dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan pendekatan yang beragam
eclectical approach yaitu menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hal ini memungkinkan dilakukan karena action research merupakan penelitian
yang unik dan kompleks sehingga dapat menggunakan tools yang beragam dalam
proses pengumpulan data Webb,1989. 3.4.1. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri-dari empat instrument yaitu 1 panduan Focus Group Discussion FGD, 2
kuesioner pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern, 3 kuesioner pengetahuan perawat tentang prilaku caring dan 4 format observasi.
Pengembangan alat pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan terlebih dahulu melakukan studi literatur. Instrumen yang telah disusun
selanjutnya dilakukan uji validitas. Instrumen akan dikatakan valid apabila Content Validity Index CVI besar 0.78 Polit Beck, 2008. Berikut ini
adalah penjelasan tentang alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
1 Panduan Focus Group Discussion FGD
Panduan FGD terdiri-dari enam pertanyaan yang terstruktur yang menjadi acuan saat FGD berlangsung, dan pertanyaan dapat berkembang sesuai dengan
tujuan penelitian lampiran 1a. Pertanyaan yang diajukan untuk menggali pengalaman partisipan tentang perawatan luka yang telah dilakukan dan
pengetahuan tentang perawatan luka modern. Informasi lain yang ingin di gali adalah hambatan dan keunggulan dari peawatan luka yang dilakukan.
Panduan FGD telah dilakukan CVI oleh tiga orang expert dalam bidang Keperawatan Medikal Bedah lampiran 2. Hasil CVI adalah 0.8, setelah
dilakukan perubahan konstuk pertanyaan supaya mudah dipahami. Perubahan yang dilakukan adalah memberi penjelasan tentang tujuan penelitian, manfaat
penelitian, serta persetujuan penelitian kepada partisipan. Setelah uji validitas selesai dilakukan Panduan FGD ini digunakan saat pengkajian data awal kepada
partisipan. 2 Kuesioner pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern
Kuesioner pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern lampiran 1b, terdiri-dari 24 pertanyaan. Berdasarkan kajian validitas yang dilakukan tidak
ada penambahan dan perubahan pernyataan pada kuesioner. Pernyataan dianggap sudah relevan oleh ketiga expert Keperawatan Medikal Bedah lampiran 2,
dengan hasil CVI untuk kuesioner tingkat pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern adalah 1,00.
Universitas Sumatera Utara
3 Kuesioner pengetahuan perawat tentang prilaku caring Kuesioner pengetahuan perawat tentang prilaku caring lampiran 1c
dikembangkan berdasarkan teori caring Swanson, yang meliputi prilaku caring, dan lima dimensi caring Swanson yaitu maintening belief, knowing, being with,
doing for,dan enabling. Kuesioner ini terdiri-dari 10 pernyataan. Masukan yang diberikan oleh salah satu dari tiga expert adalah pernyataan No. 3, yaitu
melengkapi kalimat pernyataan menjadi prilaku caring dapat diaplikasikan saat melakukan perawatan luka.
Hasil perhitungan CVI untuk kuesioner pengetahuan perawat tentang prilaku caring adalah 0.83, dengan kesimpulan bahwa instrumen ini dikatakan
valid digunakan dalam penelitian ini. 4 Format observasi
Format observasi lampiran 1d digunakan untuk menilai keterampilan perawat dalam melakukan perawatan luka terdiri dari 26 buah aspek penilaian
yang meliputi lima domain yaitu ; maintening belief, knowing, being with, doing for, dan enabling. Format observasi telah dilakukan content validity oleh tiga
orang expert Keperawatan Medikal Bedah lampiran 2. Hasil telaah ketiga expert saat melakukan uji validitas adalah melengkapi komponen caring Swanson yaitu
knowing, yang sebelumnya tidak tertulis dalam format. Selain itu untuk memudahkan pemahaman dalam melakukan observasi perlu menambahkan
kelengkapan keterangan pada item-item pernyataan. Pernyataan yang ditambahkan meliputi domain maintening belief yaitu menjelaskan prosedur
tindakan untuk menyakinkan pasien pernyataan No. 3. Masukan revisi yang lain
Universitas Sumatera Utara
adalah pernyataan No. 19, sebelumnya tertulis mengangkat jaringan mati menjadi mengangkat jaringan mati slough dan necrosis. Untuk memperjelas pernyataan
no 21, sebelumnya tertulis memilih balutan sesuai jenis luka, harus di perjelas dengan menambahkan kata-
kata “cairan dan warna luka”. Perhitungan nilai CVI untuk format observasi adalah 0,90. Berdasarkan
hasil tersebut format observasi sudah valid digunakan.
3.4.2. Metoda Pengumpulan Data
Berdasarkan alat pengumpul data yang digunakan oleh peneliti, maka metoda pengumpulan datanya adalah melalui focus group discussion FGD, self
report, dan observasi. Focus Group Discussion dilakukan untuk mengumpulkan data awal
dengan melibatkan lima orang partisipan yang dilakukan sebanyak dua kali pada tahap reconnaissance dan tahap reflection. Waktu yang digunakan selama FGD
berlangsung antara 45 sampai 60 menit. FGD yang dilakukan bertujuan mengumpulkan data dan informasi tentang pengetahuan perawatan luka modern,
prilaku caring, dan POS perawatan luka di RSUCND. Self Report dilakukan dengan cara pengisian kuesioner pengetahuan
perawat tentang perawatan luka modern dan pengetahuan tentang prilaku caring oleh partisipan pada tahap reconnaissance dan tahap reflection. Sedangkan
kuesioner kepuasan perawat akan dilakukan pada dua tahapan juga, pertama tahap reconnaissance, dan tahap reflection. Kuesioner kepuasan pasien dilakukan
saat pasien baru pertama sekali datang ke rumah sakit dan klinik perawatan luka, dan dilakukan kembali pada saat kunjungan yang kedua atau ketiga. Self Report
Universitas Sumatera Utara
dilakukan untuk mendapatkan data tambahan sebagai pembanding data kualitatif yang didapatkan melului wawancara mendalam.
Observasi bertujuan untuk mengukur kemampuan perawat melakukan perawatan luka di RSUCND. Observasi pertama dilakukan pada tahap
recocnaissance dan observasi kedua dilakukan pada minggu ke delapan setelah tentative diimplementasikan di RSUCND. Observasi dilakukan dengan
menggunakan panduan berupa lembar observasi. Data yang dikumpulkan melalui observasi juga menjadi data pendukung dalam penelitian ini.
3.5 Keabsahan Data
Keabsahan data bertujuan untuk memperoleh tingkat kepercayaan yang berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian, mengungkapkan dan
memperjelas data dengan fakta-fakta aktual di lapangan. Lincoln dan Guba 1985 menentukan beberapa kriteria dalam keabsahan data penelitian kualitatif yaitu
kepercayaan credibility, pengalihan transferability, keteguhan dependability
dan kepastian comfirmability.
Kriteria credibility dilakukan peneliti dengan menggunakan teknik seperti prolonged engagement untuk membangun kepercayaan antara peneliti dan
partisipan. Pendekatan yang dilakukan sudah lebih 3 tahun, karena sebagian dari partisipan adalah mahasiswa pada STIKes Cut Nyak Dhien Langsa. Pertemuan di
RSUCND pun sering dilakukan karena peneliti juga sebagai pengelola poli perawatan luka. Peneliti juga melakukan metoda triangulation untuk mengecek
kebenaran data dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain. Seperti membandingkan sumber data yang diperoleh dari FGD, self report,
Universitas Sumatera Utara
dengan sumber data yang diperoleh dari hasil observasi partisipan. Selain itu peneliti juga melakukan teknik member-check dimana peneliti akan melakukan
cross-check data yang diperoleh dengan partisipan, yang bertujuan memastikan interpretasi dan temuan penelitian akurat. Cara yang dilakukan adalah dengan
mengajukan pertanyaan pada satu atau lebih partisipan. Transferability pada penelitian ini bermakna sebagai alat pengumpul data
dan proses analisa data yang dapat digunakan pada setting penelitian lainnya. Untuk memenuhi kriteria ini peneliti menjelaskan secara rinci data yang diperoleh
termasuk juga situasi organisasi dan geografis tempat penelitian. Untuk itu peneliti perlu membuat field notes atau catatan lapangan setiap kali peneliti
melakukan pengambilan data. Hal ini sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba 1985 bahwa Transferability memungkinkan penelitiaan
ini dilakukan ditempat lain. Dependability adalah memastikan bahwa jika penelitian diulang dengan
konteks yang sama, metode yang sama dan partisipan yang sama maka hasil penelitian yang diperoleh juga akan sama. Untuk menghindari bias terhadap hasil
temuan penelitian, peneliti melakukan cek silang dengan pakar yaitu pembimbing, untuk dapat memberikan penilaian imbang dalam bentuk pemeriksaan laporan
penelitian yang akurat. Dependability berarti stabilitas atau reabilitas dari data yang diperoleh dari waktu ke waktu Lincoln Guba, 1985.
Comfirmability merupakan upaya untuk menciptakan kepastian data penelitian. Comfirmability dapat dilakukan dengan menyusun tema berdasarkan
transkrip dan data, sehingga dapat dibaca oleh ahli lain yaitu pembimbing tesis.
Universitas Sumatera Utara
Pembimbing yang ikut melakukan koreksi adalah Setiawan S.Kp, MNS,Ph.D untuk memastikan objektivitas data yang diperoleh.
3.6 Definisi Operasional
Pengembangan POS MPLM adalah menghasilkan POS tentang perawatan luka berdasarkan prinsip-prinsip perawatan luka modern yang mengandung nilai
caring, dan dapat diaplikasikan oleh perawat pada saat melakukan perawatan luka.
3.7 Tahapan Penelitian
Action Research
Siklus penelitian tentang Manajemen perawatan luka modern di RSUCND dilakukan dalam satu siklus terdiri dari empat tahap yang disusun berdasarkan
konsep four „moments‟ of action research Kemmis McTaggart 1988.
Keempat tahapan tersebut terdiri dari planning, acting, observing dan reflecting. Sebelum tahap planning dilakukan, tahap reconnaissance tahapan
persiapan harus dilakukan untuk mengindentifikasi setting penelitian di RSUCND. Peneliti melakukan interview terhadap pihak manajemen RSUCND
terkait program dan kendala yang ditemukan selama pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti melakukan observasi terhadap proses perawatan luka yang
dilakukan berdasarkan POS yang pernah berjalan di RSUCND. Hasil interview dan observasi ini kemudian dianalisa agar diperoleh masalah, penyebab masalah
dan dampak yang ditimbulkan terkait pelaksanaan perawatan luka dengan metode konvensional. Pada tahap ini juga peneliti mengusulkan tentative model
perawatan luka modern.
Universitas Sumatera Utara
Tahap perencanaan tindakan Planning, peneliti melakukan perencaan tindakan atau kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta cara-
cara pelaksanaan kegiatan tersebut. Perencanaan tindakan ini dilakukan oleh peneliti bersama partisipan.
Bentuk kegiatan yang direncanakan adalah pembentukan tim untuk penyusun dan merevisi tentative perawatan luka modern, mendiskusikan cara
melaksanakan tentative perawatan luka modern. Mengukur pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern dan prilaku caring, menyusun proposal seminar
dan workshop tentang perawatan luka modern dan caring Swanson. Tahap pelaksanaan dan monitoring tindakan Acting and Observing,
dilakukan peneliti untuk menyusun dan melaksanakan tentative perawatan luka modern dengan mengaplikasikan nilai-nilai caring yang telah diaplikasikan di
dalamnya. Pelaksanaan tindakan juga diikuti dengan kegiatan monitoring. Dalam kegiatan monitoring ini peneliti mengidentifikasi dan mendokumentasikan semua
indikator proses dan hasil, perubahan yang terjadi maupun kendala-kendala yang dijumpai dalam setiap pelaksaan kegiatan tersebut.
Tahap terakhir adalah Refleksi Reflecting, Pada tahap ini peneliti melakukan FGD, self report untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat
tentang perawatan luka dan caring. Kepuasan perawat dan pasien juga dilakukan pada fase ini. Observasi dilakukan untuk mengetahui keterampilan perawat saat
melakukan perawatan luka dengan menggunakan format observasi. Setelah mendapatkan data-data, kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan hasil
sebelumnya untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan perancanaan yang akan
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi apabila ditemukan masalah dalam pelaksanaannya. Pada tahap ini peneliti memfokuskan pada upaya
menganalisis, mensintesis, memaknai dan menyimpulkan. 3.8 Metode Analisis Data
Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, data dapat dikelompokkan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui hasil
FGD, sedangkan data kuantitatif didapatkan melalui penyebaran kuesioner pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern dan pengetahuan perawat
tentang prilaku caring dan hasil observasi. Membuat dan mengatur transkip data dilakukan dengan memindahkan
hasil wawancara yang masih dalam bentuk pernyataan lisan kedalam bentuk tulisan. Sejumlah data sebagai identitas partisipan dicantumkan pada lembar
transkrip, seperti nama subjek, tempat wawancara, waktu wawancara, situasi wawancara, dan bentuk wawancara, begitu juga dengan catatan lapangan,
keduanya merupakan sumber data utama dalam penelitian kualitatif. Peneliti membuat pernyataan partisipan dengan simbol “Pa” dan pewawancara sebagai
“Pe”. Selanjutnya peneliti melakukan content analysis dengan menggunakan
sepuluh tahapan yaitu : 1 menyusun dan membaca keseluruhan transkrip dan mengulanginya bila dirasa perlu, 2 mengidentifikasi pernyataan signifikan PS
dari setiap teks yang terdapat dalam transkrip, 3 menuliskan PS ke dalam tabel, 4 mengidentifikasi PS untuk memastikan tidak ada PS yang terlewatkan, 5
melakukan sorting dengan ascending mode, 6 memberikan kode untuk setiap
Universitas Sumatera Utara
PS,7 mengelompokkan koding yang sama dalam suatu kategori, 8 mengecek kembali kesesuaian penempatan PS dibawah satu kategori, 9 mengelompokkan
kategori yang sejenis dan 10 menetukan tema dan sub tema Setiawan, 2012. Sedangkan data kuantitatif yang dikumpulkan melalui penyebaran
kuesioner pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern dan pengetahuan perawat tentang prilaku caring dianalisa dengan menggunakan uji statistik
deskriptif. Statistik deskriptif adalah teknik statistik yang memberikan informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis
dan kemudian menarik inferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar atau populasi. Statistik deskriptif hanya digunakan untuk menyajikan dan
menganalisis data agar lebih bermakna, komunikatif dan disertai perhitungan- perhitungan sederhana yang bersifat lebih memperjelas keadaan dan atau
karakteristik data yang bersangkutan Nurgiyantoro, 2009. Penggunaan statistik deskriptif untuk mengolah data kuantitatif karena satatistik yang digunakan hanya
untuk analisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada tujuan membuat kesimpulan untuk
generalisasikan 3.9 Pertimbangan Etik
Sebelum proses pengambilan data, Ethical Clearance lampiran 3 telah didapatkan dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran
Unversitas Sumatera Utara. Sebelum interview dilakukan terlebih dahulu partisipan mendapatkan penjelasan tujuan, manfaat penelitian, hak partisipan
yang dapat mengundurkan diri dari kegiatan penelitian sewaktu-waktu bila
Universitas Sumatera Utara
partisipan merasa tidak ingin melanjutkan lagi kegiatan penelitian ini. Penjelasan lain yang diberikan terkait kerahasian dari partisipan tetap terjaga dengan tidak
mencantumkan nama partisipan anonymity, dan identitas partisipan dirahasiakan confidentiality. Data diambil hanya sebatas informasi yang sesuai dan
bermanfaat untuk penelitian yang sedang dilakukan serta tidak digunakan untuk sesuatu yang merugikan partisipan beneficence. Setelah partisipan menyetujui
baru dilanjutkan dengan penandatangan informed concent oleh partisipan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Bab ini akan memaparkan tentang hasil penelitian Manajemen Perawatan Luka Modern di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Langsa. Penelitian action
research yang dilakukan sebanyak satu siklus, berlangsung selama delapan minggu efektif di RSUCND, dari tanggal 26 April sampai dengan 28 September
2013. Kegiatan action research dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu: Tahap
planning perencanaan, action tindakan, observation pengamatan, dan reflection refleksi. Adapun pokok bahasan yang akan menjabarkan penelitian ini
adalah sebagai berikut : 4.1. Deskripsi lokasi penelitian
4.2. Karakteristik demografi partisipan 4.3. Proses Manajemen Perawatan Luka Modern di Rumah Sakit Umum Cut
Nyak Dhien Langsa yang akan dijabarkan seperti tahapan dibawah ini. 4.3.1. Tahap reconnaissance, menggambarkan konteks studi mengenai
setting tempat penelitian dan partisipan, pelaksanaan perawatan luka di RSUCND, pengetahuan perawat tentang perawatan luka
modern, dan pengetahuan perawat tentang caring. 4.3.2. Proses action research meliputi Tahap planning, action,
observation, dan reflection.
47
Universitas Sumatera Utara