modern di RSUCND melalui FGD. Zarragoza 2004 melaksanakan dua kali FGD pada siklus action research yang dilakukan untuk mengimplementasikan proses
keperawatan di bangsal. Upaya untuk selalu mencoba, mengembangkan, meningkatkan, dan mengubah gayanya dalam merawat akan menghasilkan suatu
model pembelajaran yang sesuai dengan keinginan atau tuntutan pelayanan di instansinya.
5.2. Manajemen Perawatan Luka Modern di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Langsa
Penelitian action research yang telah dilakukan di RSUCND selama 5 bulan, telah menghasilkan sebuah POS khususnya tentang pelayanan perawatan
luka dengan konsep modern dan berlandaskan caring. Berdasarkan hasil FGD
yang dilakukan pada tahap reflection yang dilakukan diakhir siklus penelitian menunjukkan adanya penambahan pengetahuan saat melakukan perawatan luka
dengan menggunakan konsep lembab. Selain itu juga muatan nilai-nilai caring menjadi nilai tambah dalam meningkatkan kenyaman perawat dan pasien saat
perawatan luka dilakukan. Hasil analisa kualitatif diatas juga sejalan dengan hasil analisis kuantitatif,
dimana hasil uji statistic deskriptif menunjukkan adanya perubahan yang signifikan menegenai pengetahuan perawat tentang perawatan luka modern,
caring,dan keterampilan dalam melakukan perawatan luka antara pengukuran hasil observasi sebelum dan sesudah aplikasi POS MPLM atau role play
manajemen perawatan luka modern dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
Prilaku caring perawat menjadi penting dalam memberikan asuhan keperawatan, salah satunya saat melakukan perawatan luka. Prilaku caring
perawat dapat memenuhi kepuasan pasien, dan menjadi indikator kualitas pelayanan di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan pendapat Prompahakul, Nilmanat,
Kongsuwan 2011 bahwa prilaku caring perawat dapat memberikan pengaruh dalam pelayanan yang berkualitas kepada pasien.
Perawatan luka berbasis lembab juga menjadi salah satu pilihan yang dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan kepada pasien di RSUCND.
Salah satu aspek adalah kualitas balutan yang baik telah menunjukkan bahwa lingkungan lembab mempercepat proses epitelisasi dan untuk menciptakan
lingkungan lembab dapat dilakukan dengan menggunakan balutan semi occlusive, full occulisive dan impermeable dressing Schulitz, Mozingo Romanelli,
Claxton, 2005.
5.3. Pelajaran yang di dapat dari Penelitian action Research Lesson Learned