Persiapan Dasar Luka TINJAUAN PUSTAKA

intervensi yang mengeringkan atau menimbulkan trauma pada dasar luka atau kulit di sekitarnya, hindari penggunaan agen beracun atau allergen, lindungi luka dan area ping dari trauma dan maserasi. Pemilihan dressing adalah bagian terpenting yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan. Menggunakan dressing pada luka harus sesuai petunjuk atau indikasi yang disetujui oleh Administrasi Barang dari produk, atau digunakan sebagai komponen protokol penelitian dengan persetujuan etis yang tepat AWMA, 2010.

2.6 Persiapan Dasar Luka

Falanga dan Sibbald 2000 telah menjelaskan tentang konsep persiapan dasar luka. Konsep yang digunakan untuk mempersiapkan dasar luka adalah metode TIME. Kepanjangan dari TIME adalah Tissue management, inflammation dan infection control, maintenance of moisture balance, dan epithelial advancement of wound edges Halim, Khoo, Saad, 2012. Poerwantoro 2013 definisi persiapan dasar luka adalah tatalaksana luka dalam rangka mempercepat proses penyembuhan endogen atau untuk memfasilitasi efektifitas langkah-langkah terapeutik lainnya. Langkah-langkah mempersiapkan dasar luka dengan metode TIME meliputi : menajemen persiapan jaringan mati dilakukan dengan debridement secara periodic atau kontinyu. Jenis debridement yang dapat dipergunakan dalam memperbaiki jaringan adalah autolitic, sharp, surgical, enzymatic, mechanical atau biological agent. Langkah ke dua adalah mengontrol infeksi dan peradangan dengan menilai adanya tanda-tanda infeksi atau inflamasi, dan bila luka mengalami infeksi harus diberikan topical anti mikobakterial atau pemberian Universitas Sumatera Utara antibiotic secara sistemik, sehingga bakteri pada luka dapat dikurangi. Tahap ketiga adalah menjaga kelembaban pada luka dengan memilih topical terapi sesuai dengan kondisi luka untuk menghindari edema berlebihan, maserasi, atau luka mengalami dehiderasi. Tahap terakhir adalah memperbaiki jaringan tepi luka untuk meningkatkan pertumbuhan keratinocytes Fletcher, 2005. Persiapan dasar luka dengan menggunakan konsep TIME, juga harus melihat warna dasar luka untuk melakukan langkah-langkah persiapan dasar luka dengan metode TIME. Warna dasar luka merah atau red menunjukkan luka memiliki sirkulasi yang baik sehingga perawatannya cukup dengan mempertaahankan kelembaban luka. Warna dasar luka kuning atau yellow merupakan luka dengan penurunan perfusi sehingga jaringan menjadi iskhemik dan infark. Tujuan perawatan yang dapat dilakukan adalah mengatasi eksudat, dan mengangkat jaringan berwarna kuning slough dengan debridement. Dasar luka berwarna hitam atau black adalah luka yang telah nekrotik. Tujuan dari perawatan luka hitam adalah mengangkat jaringan hitam dengan debridement untuk memperbaiki sirkulasi ke seluruh permukaan luka Poerwantoro, 2013. 2.7 Faktor-faktor yang Menghambat Proses Penyembuhan Luka Proses penyembuhan luka juga memiliki faktor yang dapat menghambat luka sembuh tepat waktu, seperti yang diutarakan oleh Gitarja 2008 faktor faktor yang menghambat proses penyembuhan luka adalah: Persisten Inflamastion Infeksi, Peredaran darah yang buruk, hematoma yang luas, penggantian balutan yang terlalu sering, toksisitas terhadap zat kimia. Universitas Sumatera Utara Sedangkan menurut Carville 2012, ada dua faktor yang dapat menghambat penyembuhan luka yaitu factor umum yang meliputi: umur, penyakit penyerta, perfusi yang buruk, malnutrisi, index massa tubuh ekstrim, gangguan sensasi atau gerakan, depresi, cemas, kelelahan, terapi radiasi, merokok, dan obat. Sedangkan faktor lokal berupa : manajemen perawatan luka, kelembaban luka, suhu dan PH luka, infeksi, tekanan, gesekan, tarikan, dan benda asing.

2.8 Konsep Perawatan Luka Konvensional