Analisis Model Logit METODE PENELITIAN

2. Memperkirakan Besaran Rata-rata WTP Setelah wawancara dilakukan dengan media kuesioner maka untuk mengetahui berapa besaran kesediaan membayar responden, WTP dapat diduga dengan nilai tengah dari kelas atau interval WTP responden ke-i. Berdasarkan jawaban responden dapat diketahui WTP yang benar berada antar jawaban yang dipilih. Dugaan rataan WTP dibagi dengan rumus : WTP = W i , Pf i Keterangan : WTP = Dugaan WTP rupiah W i = Batas bawah WTP pada kelas ke- i Pf i = Frekuensi relatif kelas ke-i n = Jumlah kelas i = Sampel

3.6 Analisis Crosstabs

Fungsi dari analisis crosstabs adalah untuk menggambarkan jumlah data dan hubungan antarvariabel. Pada uji statistik ditentukan melalui Uji Chi-Square dengan mengamati ada tidaknya hubungan antarvariabel yang dimasukan baris dan kolom. Penentuan Uji Chi-Square menggunakan hipotesis yaitu: H : Faktor yang diuji tidak berhubungan nyata dengan respon responden H 1 : Faktor yang diuji berhubungan nyata dengan respon responden Pengambilan keputusan dengan menggunakan nilai Asymp. Sig. 2-sided yang terdapat pada Chi-Square Test. Apabila nilai Asymp. Sig. 2-sided lebih dari 0,05 maka H diterima. Apabila nilai Asymp. Sig. 2-sided kurang dari 0,05 maka H ditolak yang artinya ada hubungan antara baris dan kolam Wahana, 2007.

3.7 Analisis Model Logit

Penentuan tingkat penerimaan responden terhadap pembayaran jasa lingkungan sebagai upaya konservasi dikumpulkan melalui data binner. Data binner merupakan bentuk data yang menggambarkan pilihan “ya atau tidak”. Dengan kondisi seperti ini, jenis penggunaan regresi yang sesuai untuk pemodelan adalah regresi logit. Hal yang membedakan model regresi logit dengan regresi biasa adalah peubah terikat dalam model bersifat dikotomi Hosmer dan Lameshow, 1989. Bentuk fungsi ini model logit adalah :       − = pi 1 pi log Logitpi e Logitp i = β + β 1 JRK i + β 2 USIA i + β 3 JTG i + β 4 JBBM i + β 5 LB i + ε i di mana: Logitp i = Peluang responden setuju atau tidak dengan kenaikan harga BBM bernilai 1 untuk “setuju” dan bernilai 0 untuk “tidak setuju” β = Intersep β 1 , β 2 ,β 3 ,..,β 5 = Koefisien dari regresi JR Κ = Jarak tempuh km USIA = Usia responden tahun JTG = Jumlah tanggungan orang JBBM = Jumlah BBM yang digunakan per hari liter LB = Lama Waktu Berkendaraan per hari jam ε = Galat Pengujian terhadap parameter model dilakukan untuk memeriksa kebaikan model. Uji statistik yang dilakukan adalah dengan menggunakan statistik rasio odd, uji G atau likelihood ratio, dan statistik uji Wald. 1. Rasio Odd Rasio odd merupakan rasio peluang terjadi pilihan-1 terhadap peluang terjadi pilihan-0 Juanda, 2009. Koefisien bertanda positif menunjukan nilai rasio odd yang lebih besar dari satu, hal tersebut mengindikasikan bahwa peluang kejadian sukses lebih besar dari peluang kejadian tidak sukses. Sedangkan koefisien yang bertanda negatif mengindikasikan bahwa peluang kejadian tidak sukses lebih besar dari peluang kejadian sukses Juanda, 2009. 2. Uji G The log-likelihood biasa dikenal sebagai – 2 LL - two times the loglikelihood di mana nilai tersebut dapat memperkirakan distribusi chi-squere χ 2 dan memungkinkan penentuan level signifikansi. Statistik uji G adalah uji rasio kemungkinan maksimum likelihood ratio test yang digunakan untuk menguji peranan variabel penjelas secara serentak. Rumus umum untuk uji G atau Likelihood Ratio adalah Hosmer dan Lemeshow, 1989: G = - 2 ln Pengujian terhadap hipotesis pada uji G adalah sebagai berikut: H : ß 1 = ... = ßn = 0 H 1 : minimal ada satu nilai ß 1 tidak sama dengan nol, dimana i = 1,2,3,...,n Statistik G akan mengikuti sebaran χ 2 dengan derajat bebas α. Kriteria keputusan yang diambil adalah jika G lebih besar dari χ 2 pa maka hipotesis nol ditolak. Uji G juga dapat digunakan untuk memeriksa apakah nilai yang diduga dengan variabel di dalam model lebih baik jika dibandingkan dengan model tereduksi Hosmer dan Lemeshow, 1989. 3. Uji Wald Uji wald digunakan untuk uji nyata parsial bagi masing-masing koefisien variabel. Dalam pengujian hipotesa, jika koefisien dari variabel penjelas sama dengan nol, hal ini berarti variabel penjelas tidak berpengaruh pada variable respon. Uji wald mengikuti sebaran normal baku dengan kaidah keputusan menolak H jika W lebih besar dari Zα2 atau p-value kurang dari α. Hosmer dan Lemeshow, 1989.

3.8 Regresi Linear Berganda