Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional

2.3 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan kerangka pemikiran, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: 1. Jarak tempuh memiliki pengaruh negatif terhadap respon kenaikan harga BBM, sebab jarak tempuh menunjukkan berapa banyak BBM yang dikonsumsi. Semakin jauh jarak yang ditempuh maka akan semakin tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM. 2. Usia memiliki pengaruh negatif terhadap respon kanaikan harga BBM, sebab semakin bertambah usia maka akan semakin tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya usia maka lapangan pekerjaan yang akan diperoleh akan semakin kecil. 3. Jumlah tanggungan memiliki pengaruh negatif terhadap respon kenaikan harga BBM. Hal ini terkait dengan besarnya pengeluaran responden setiap hari. Semakin banyak jumlah tanggungan maka akan semakin tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM dikarenakan akan bertambahnya pengeluaran mereka. Willingness to pay Respon dan faktor-faktor yang memengaruhi respon jasa transportasi angkutan umum kota Rekomendasi untuk Kebijakan Implikasi terhadap jasa angkutan umum kota angkot Jasa transportasi angkutan umum kota Rencana kenaikan harga BBM Besarnya subsidi pada APBN Kenaikan harga minyak dunia Konsumsi dan produksi BBM Indonesia 4. Pengaruh pemakaian BBM per hari memiliki hubungan yang negatif terhadap respon kenaikan harga BBM. Hal ini menunujukkan semakin meningkatnya pemakaian BBM perhari maka akan semakin tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM dikarenakan responden harus membayar lebih mahal untuk membeli BBM. 5. Lama waktu berkendaraan perhari memiliki hubungan positif terhadap respon kenaikan harga BBM. Semakin lama berkendaraan maka akan memengaruhi respon setuju dengan adanya kenaikan harga BBM dikarenakan semakin lama berkendaraan maka pendapatan yang diterima akan semakin tinggi.

II. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor. Pemilihan wilayah dilakukan dengan pertimbangan wilayah tersebut memiliki jumlah angkutan umum kota angkot mencapai 3412 pada tahun 2012 Dishub, 2012. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2012, meliputi pembuatan kuesioner, pengumpulan data primer, pengumpulan data sekunder, dan pembahasan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini untuk menjawab bagaimana respon setuju atau tidak kenaikan harga BBM dari pengemudi jasa transportasi angkutan umum angkot yang menggunakan bahan bakar bersubsidi jenis premium, diperoleh melalui survey dengan menggunakan teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner. Data Sekunder diperoleh dari, Badan Pusat Statistik BPS, Kementerian Keuangan, Direktorat Jendral Minyak dan Gas, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Dinas Perhubungan dan Transportasi kota Bogor, serta Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor.

3.3 Metode Pengumpulan Contoh

Metode pengambilan sampel data primer dalam penelitian ini menggunakan metode Convenience Sampling Accidental Sampling. Pemilihan teknik ini karena tidak semua anggota populasi memiliki peluang yang sama bagi unsur atau anggota populasi yang telah diberi nomor urut Juanda, 2009. Dalam hal ini penentuan sampel berdasarkan kebetulan di mana apabila pengemudi angkutan umum bersedia untuk di wawancarai maka orang tersebut akan menjadi responden. Sampel yang diwawancarai sebanyak 60 sampel. Pengambilan responden 60 orang berdasarkan asumsi kenormalan jumlah data lebih dari sama dengan 30 responden.