Bahan Bakar Minyak Tinjauan Pustaka

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Bahan Bakar Minyak

Bahan Bakar Minyak BBM merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia, yang dalam pengolahan dan penyalurannya dikuasai oleh negara. Hal ini sesuai dengan pasal 33 ayat 2 UUD 1945 yang menyatakan pemerintah ditetapkan sebagai pemegang kuasa pertambangan. Secara etimologi, minyak petroleum berasal dari dua kata, yaitu: Petro yang berarti batu dan leaum yang memiliki arti minyak. Minyak merupakan campuran kimia yang disebut hydrocarbons karena terdiri atas campuran molekul karbon dan hidrogen. Pembentukan minyak diawali dari sedimentasi sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang terkubur selama jutaan tahun dan sebagian besar terjadi di bawah dasar lautan. Material-material organik tersebut membentuk reservoir-reservoir minyak. Bahan bakar minyak adalah suatu senyawa organik yang dibutuhkan dalam suatu pembakaran dengan tujuan untuk mendapatkan energi. Bahan bakar minyak merupakan hasil dari destilasi minyak bumi crude oil menjadi fraksi-fraksi yang diinginkan. Pembagian BBM ke dalam fraksi-fraksi mengakibatkan dikenalnya berbagai macam produk BBM dengan tingkat kualitas yang berbeda serta kegunaan yang berbeda pula Pertamina, 2002. Produk-produk yang termasuk ke dalam kategori BBM adalah Pertamina, 2002: 1. Avgas Aviation Gasoline, merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari fraksi minyak bumi yang dirancang untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin sistem pembakaran dalam internal combution, mesin piston dengan sistem pengapian. Kinerja Avgas tergantung pada sifat anti ketukan yang di sebut dengan angka oktan Octane Number untuk harga di bawah 100 serta angka perilaku performence number di atas 100. 2. Avtur Aviation Turbine, yaitu jenis BBM yang khusus dihasilkan dari frakasi minyak bumi. Avtur digunakan untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin turbin external combution. Kinerja Avtur ditentukan oleh sifat kebersihan, sifat pembakaran dan sifat pada suhu rendah. 3. Bensin, jenis bahan bakar minyak ini merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM yang diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran dengan letupan api. Nilai mutu yang dimiliki setiap jenis berbeda yang dihitung berdasarkan nilai RON Randon Octane Number. Kemudian dibedakan menjadi menjadi dua jenis yaitu: 1 Premium RON 88 atau motor gasoline atau petrol: merupakan bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Penggunaan jenis ini adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin . 2 Pertamax RON 92 : Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters . 4. Minyak Tanah Kerosene, merupakan BBM jenis distilat tidak berwarna jernih. Minyak tanah biasanya digunakan untuk keperluan bahan bakar rumah tangga dan sebagian kecil jenis industri. 5. Minyak Solar, yaitu BBM jenis distilat yang digunakan untuk mesin “compreession ignition” yaitu mesin diesel yang dikompresi pada langkah induksi adalah udara yang dikompresi menimbulkan tekanan dan panas yang tinggi sehingga dapat membakar solar yang disemprotkan oleh injector . Jenis mesin diesel dengan kecepatan tinggi di atas 100 rpm banyak menggunakan jenis BBM ini. 6. Minyak Diesel atau Industrial Diesel Oil IDO atau Marine Diesel Fuel MDF, yaitu BBM jenis distilat yang mengandung fraksi-fraksi yang merupakan campuran dari distilat fraksi ringan dan berat residual fuel oil dan berwarna hitam gelap dan tetap cair pada suhu rendah. Penggunaan minyak diesel pada umumnya oleh kendaraan-kendaraan dengan putaran sedang atau lambat 300-1000 rpm dan juga digunakan pada pembakaran langsung dalam dapur-dapur industri. 7. Minyak Bakar atau Merine Fuel Oil merupakan BBM jenis residu bukan distilat serta berwarna hitam gelap. Minyak bakar lebih kental daripada minyak diesel dan mempunyai titik tuang pour point yang lebih tinggi dari minyak diesel. Minyak bakar digunakan pada pembakaran langsung dalam dapur-dapur industri besar, pembangkit listrik tenaga uap dan kegiatan lainnya yang cukup ekonomis. Harga BBM di Indonesia adalah harga yang diatur oleh pemerintah dan berlaku sama di seluruh wilayah Indonesia. Pada dasarnya, pemerintah bersama DPR menetapkan harga BBM setelah memerhatikan biaya-biaya pokok penyediaan BBM yang diberikan Perusahaan Tambang Minyak dan Gas Pertamina serta tingkat kemampuan willingness to pay masyarakat. Belakangan, dalam upaya menyesuaikan harga BBM di dalam negeri dengan perkembangan harga BBM internasional, dikeluarkan Keputusan Presiden yang memungkinkan Pertamina untuk secara berkala menyesuaikan penyesuaian harga otomatis tersebut tidak terus dapat dipertahankan.

2.1.2 Transportasi