Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Willingness to Pay WTP

angkutan umum kota angkot. Responden terbanyak berada pada nilai WTP tingkat harga Rp 5.000 dengan jumlah responden yang bersedia sebanyak 26 responden.

4.3 Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Willingness to Pay WTP

Pengemudi Jasa Angkutan Umum Kota Angkot terhadap Kenaikan Harga BBM Faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan nilai WTP pengemudi angkot dapat dilakukan analisis dengan menggunakan model regresi linear berganda. Variabel-variabel yang digunkan untuk menganalisis WTP ini menggunakan seluruh variabel karakteristik responden. Hasil pegolahan pada Tabel 18 menunjukkan bahwa nilai R 2 adalah 0,868 yang artinya 86,8 persen keragaman nilai WTP dapat dijelaskan oleh masing-masing variabel bebas yang ada pada model. Nilai Durbin-Watson sebesar 2,438 memiliki arti bahwa model bebas dari masalah autokorelasi. Tabel 18. Faktor-Faktor yang Memengaruhi WTP Pengemudi Angkutan Umum Kota Angkot Kota Bogor terhadap Kenaikan Harga BBM Variabel Koefisien P-Value Intersep 5,990 0,000 Jarak -0,007 0,598 Usia 0,005 0,064 Jumlah Tanggungan 0,037 0,223 Jumlah Pemakaian BBM 0,006 0,430 Lama Waktu Berkendaraan -0,006 0,605 Pendapatan Trayek -0,003 0,814 Perubahan Tarif yang diinginkan -1,011 0,000 R 2 = 0,868 F- Hitung = 34,691 Durbin-Watson= 2,438 Keterangan : signifikan pada taraf nyata 10 Jarak memiliki nilai p-value sebesar 0,598 yang artinya jarak tidak signifikan pada taraf nyata sepuluh persen terhadap WTP karena nilai p-value lebih besar dari taraf nyata. Koefisien bernilai negatif artinya kenaikan satu km jarak maka semakin kecil WTP sebesar 0,007 yang bersedia dibayarkan. Variabel usia memiliki p-value sebesar 0,064 artinya usia berpengaruh signifikan pada taraf nyata sepuluh persen terhadap WTP. Tanda positif dan Nilai koefisien 0,005 pada variabel usia memiliki arti bahwa semakin bertambah satu tahun usia responden maka akan semakin semakin meningkatkan sebesar 0,005 nilai WTP yang mampu dibayarkan oleh responden. Jumlah tanggungan memiliki nilai koefisien positif dengan nilai koefisien sebesar 0,037 memiliki arti bahwa semakin bertambah satu orang jumlah tanggungan maka akan semakin besar nilai WTP yang dipilih. Nilai p-value sebesar 0,223 berarti variabel jumlah tanggungan tidak signifikan pada taraf nyata sepuluh persen terhadap WTP. Lama waktu berkendaraan per hari memiliki p- value 0,605 yang artinya tidak berpengaruh signifikan terhadap besaran pilihan nilai WTP pada taraf nyata sepuluh persen. Pendapatan trayek memiliki nilai p-value 0,814 artinya pendapatan trayek tidak berpengaruh signifikan pada taraf nyata sepuluh persen. Perubahan tarif angkutan yang diinginkan oleh responden merupakan variabel yang memengaruhi besarnya pemilihan nilai WTP yang mamapu dibayarkan oleh responden karena pperubahan tarif memiliki p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf nyata sepuluh persen. koefisien negatif yang ada pada perubahan tarif memeiliki arti bahwa semakin bertambah satu rupiah perubahan tarif yang diinginkan akan semakin kecil nilai WTP yang dipilih sebesar 1,011. Hasil tersebut tidak sama dengan hasil dilapangan, hal ini karena semakin tinggi nilai WTP yang dipilih responden diperngaruhi karena adanya pendapatan lain diluar trayek.

4.4 Analisis Respon Pengemudi Jasa Angkutan Umum Kota Terhadap