Jenis-Jenis Kredit Analisis Yuridis Penanganan Dugaan Penyimpangan Kredit Perbankan Oleh Otoritas Jasa Keuangan

30 pengangguran. Disamping itu, bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat memperoleh pendapatan seperti gaji bagi karyawan yang bekerja dipabrik dan membuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya bagi masyarakat yang tinggal disekitar lokasi pabrik. 6. Untuk meningkatkan hubungan internasional. Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan sipenerima kredit dengan sipemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama dibidang lainnya, sehingga dapat pula tercipta perdamaian dunia.

B. Jenis-Jenis Kredit

Beragamnya jenis usaha, menyebabkan beragam pula kebutuhan akan dana. 61 Dalam praktiknya kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum kredit dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain: 62 1. Kredit dilihat dari tujuan penggunaan a. Kredit investasi Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur untuk pengadaan barang-barang modal aktiva tetap yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu tahun. Secara umum, kredit investasi ini ditujukan untuk pendirian perusahaan baru atau proyek baru, maupun proyek pengembangan, modernisasi mesin, dan peralatan, pembelian kendaraan yang digunakan untuk kelancaran usaha, dan perluasan perusahaan. Kredit investasi ini 61 M.Bahsan, Op.Cit., hlm.37. 62 Zainal Asikin, Op.Cit., hlm.77. 31 nominalnya besar, maka pada umumnya jangka waktunya lebih dari satu tahun, jangka menengah dan panjang. b. Kredit modal kerja Kredit ini merupakan kredit yang digunakan untuk memnuhi kebutuhan modal kerja yang bisaanya habis dalam satu siklus usaha. Kredit modal kerja ini, bisaanya diberikan dalam jangka pendek yaitu lamanya satu tahun. Kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, biaya upah, untuk menutup piutang dagang, pembelian barang dagangan dan kebutuhan dana lain yang sifatnya hanya digunakan selama satu tahun. c. Kredit konsumtif Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk membeli barang dan jasa untuk keperluan pribadi dan tidak untuk digunakan untuk keperluan usaha. 2. Kredit dilihat dari Jangka Waktunya a. Kredit jangka pendek Kredit jangka pendek merupakan kredit yang diberikan dengan jangka waktu maksimal satu tahun. Kredit tersebut biasanya diberikan oleh bank untuk membiayai modal kerja perusahaan yang mempunyai siklus usaha dalam satu tahun. b. Kredit jangka menengah Kredit ini diberikan dengan jangka waktu antara satu tahun sampai tiga tahun. Kredit ini dapat diberikan untuk ketiga jenis kredit yaitu kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumtif. Kredit modal kerja yang pada umumnya 32 jangka waktunya satu tahun, akan tetapi apabila nilai kreditnya besar maka bisa diberikan sampai dengan tiga tahun. c. Kredit jangka panjang Kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun. Kredit ini diberikan untuk kredit investasi, misalnya untuk pembelian gedung, pembangunan proyek, pengadaan mesin dan peralatan lain-lain yang nominalnya besar serta kredit konsumtif yang nilainya besar, misalnya KPR. 63 3. Kredit dilihat dari cara penarikannya a. Kredit sekaligus Kredit sekaligus bisa disebut dengan aflopend credit yaitu kredit yang dicairkan sekaligus sesuai dengan plafon kredit yang disetujui, kredit tersebut dapat dicairkan secara tunai maupun non tunai yaitu melalui pemindahbukuan. b. Kredit bertahap Kredit yang pencairannya tidak sekaligus, akan tetapi dilakukan secara bertahap 2,3,4 kali pencairan dalam masa kredit. Pencairannya disesuaikan dengan dana yang dibutuhkan oleh debitur. Kredit ini cocok untuk investasi pembangunan, sehingga bank akan mencairkannya sesuai dengan pembayaran proyek. c. Kredit rekening koran Kredit ini merupakan kredit yang penyediaan dananya dilakukan melalui pemindahbukuan. Bank akan memindahkan kredit tersebut kedalam rekening giro 63 Ismail, Op.Cit., hlm.102. 33 nasabah, sedangkan penarikannya dilakukan dengan menggunakan sarana berupa cek, bilyet giro atau surat pemindabukuan lainnya. Kredit ini dapat ditarik setiap saat dan juga dapat mengembalikan kredit ini setiap saat serta dapat dilakukan berulang-ulang, sehingga disebut kredit rekening koran. Dalam kredit rekening koran, biasanya bank memberikan fasilitas overdraft cerukan kepada nasabah tertentu. Debitur diberi fasilitas untuk dapat menarik dana melalui rekening gironya yang melebihi saldo rekening giro yang tersedia. Kredit rekening koran ini akan menguntungkan bagi bank, maupun debitur. Keuntungan bagi debitur adalah debitur hanya membayar bunga sebesar presentase tertentu dikalikan dengan kredit yang telah ditarik, sehingga beban bunga nasabah menjadi lebih kecil dan efisien. 64 4. Kredit dilihat dari sektor usaha a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang. b. Kredit peternakan, merupakan kredit yang diberikan untuk sektor peternakan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang ternak kambing atau ternak sapi. c. Kredit industri, merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik industri kecil, industri menengah atau industri besar. 64 Ibid., hlm 103-104. 34 d. Kredit pertambangan, merupakan kredit yang diberikan kepada usaha tambang. Jenis usaha tambang yang dibiayainya bisaanya dalm jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah. e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa. f. Kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen, dokter, atau pengacara. g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan dan biasanya berjangka panjang. h. Dan sektor-sektor lainnya. 65 5. Kredit dilihat dari jumlahnya a. Kredit UMKM. Kredit UMKM merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha dengan usaha sangat kecil. Misalnya kredit yang diberikan bank kepada pengusaha tempe, dan peracangan. b. Kredit UKM. Kredit yang diberikan kepada pengusaha dengan batasan antara Rp.50.000.000,00 dan tidak melebihi Rp.350.000.000,00 UKM sudah memiliki modal yang cukup serta administrasi yang lebih naik disbanding dengan UMKM, sehingga bank juga dapat memenuhi permohonan kreditnya. 65 Kasmir, Op.Cit., hlm.123. 35 6. Kredit dilihat dari segi jaminan a. Kredit dengan jaminan. Kredit dengan jaminan merupakan jenis kredit yang didukung dengan jaminan agunan. Kredit dengan jaminan ini dapat digolongkan menjadi jaminan perorangan, benda berwujud dan benda tidak berwujud. b. Kredit tanpa jaminan. Kredit yang diberikan kepada debitur tanpa didukung adanya jaminan. Kredit tersebut diberikan atas dasar kepercayaan yang diberikan oleh bank kepada debitur. Kredit tanpa jaminan ini risikonya tinggi karena tidak ada pengaman yang dimiliki oleh bank apabila debitur wanprestasi.Bank dapat memberikan kredit tersebut kepada debitur yang dapat diyakini bahwa debitur tersebut dapat membayar pinjamannya dengan lancar. Bank akan menderita apabila debitur tidak dapat membayar pinjamannya. Bank tidak memiliki sumber pelunasan kedua karena bank tidak memiliki jaminan yang dapat dijual.

C. Perjanjian Kredit Bank