Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

8 diambil alih oleh lembaga independen yang disebut dengan OJK, yang kemudian mempunyai wewenang untuk menyelidiki tindak pidana perbankan. 2. Kegunaan praktis Tulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat pada umumnya tentang bank dan pengawasannya. Bank mempunyai peranan penting dalam menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit, maka dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank di Indonesia.

D. Keaslian Penulisan

Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh, maka dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul “Analisis Yuridis Penanganan Dugaan Penyimpangan Kredit Perbankan oleh Otoritas Jasa Keuangan”. Untuk mengetahui keaslian penulisan, sebelumnya dilakukan penelusuran terhadap berbagai judul skripsi yang tercatat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Pusat dokumentasi dan informasi hukumperpustakaan universitas cabang fakultas hukum USU melalui surat tertanggal 23 Oktober 2014 yang menyatakan bahwa “tidak ada judul yang sama” dan tidak terlihat adanya keterkaitan. Surat tersebut dijadikan dasar bagi bapak Ramli Siregar sekretaris departemen Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara untuk menerima judul yang diajukan, karena substansi yang terdapat dalam skripsi ini 9 dinilai berbeda dengan judul-judul skripsi lain yang terdapat dilingkungan perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Apabila dikemudian hari terdapat judul yang sama atau telah tertulis orang lain dalam berbagai tingkat kesarjanaan sebelum skripsi ini dibuat, maka hal tersebut dapat diminta pertanggungjawaban.

E. Tinjauan Kepustakaan

Pengertian bank didalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 jo Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan selanjutnya disebut UU Perbankan adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk simpanan, seperti tabungan deposito, maupun giro dan menyalurkan dana simpanan tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan baik dalam bentuk kredit maupun bentuk-bentuk lainnya serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank dalam kegiatan sehari-hari harus mempunyai dana agar dapat menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Bank menghimpun dana masyarakat, kemudian menyalurkan dananya kepada masyarakat dengan tujuan bahwa dengan adanya intermediasi ini, maka bank dapat mendorong peningkatan taraf hidup rakyat banyak. 17 Dengan menyalurkan dana kepada masyarakat yang sedang membutuhkan melalui pemberian kredit, misalnya kepada masyarakat bisnis, maka secara tidak langsung 17 Ismail, Op.Cit., hlm.3. 10 akan memberikan pengaruh positif dalam peningkatan ekonomi masyarakat banyak. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan dari setiap negara. Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang, perseorangan, badan-badan usaha swasta, badan-badan usaha milik negara, bahkan lembaga-lembaga pemerintahan menyimpan dana-dana yang dimilikinya. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian. 18 Dilihat dari kegiatannya bank terdiri dari, bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Bank umum yang dikenal masyarakat luas dapat juga disebut bank komersial, bank niaga, atau bank dagang. Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. 19 Bank memiliki fungsi sebagai agen pembangunan agent of development dalam kaitannya dengan kredit yang diberikan untuk pembangunan. Bank bertindak selaku agent of truth yaitu kepercayaan baik dalam menghimpun dana dan menyalurkan dana. Selain itu bank juga kepada masyarakat. Sebagai badan usaha, bank tidaklah semata-mata mengejar keuntungan profit oriented, tetapi 18 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia Jakarta: Kencana, 2005, hlm.7. 19 Komaruddin Sastradipoera, Strategi Manajemen Bisnis Bandung: Kappa-Sigma, 2004, hlm.130. 11 bank turut bertanggung jawab dalam pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Dalam hal ini bank juga memiliki tanggung jawab sosial. 20 Kata Kredit berasal dari bahasa romawi yaitu credere yang artinya “kepercayaan”. Bila dihubungkan dengan bank, maka terkandung pengertian bahwa bank selaku kreditur percaya meminjamkan sejumlah uang kepada nasabah atau debitur, karena debitur dapat dipercaya untuk membayar lunas pinjamannya setelah jangka waktu yang telah ditentukan. 21 Rumusan pengertian kredit menjelaskan bahwa kredit itu merupakan pinjam meminjam uang antara bank sebagai kreditur dan nasabah sebagai debitur. Dalam perjanjian ini bank sebagai pemberi kredit percaya terhadap nasabahnya dalam jangka waktu yang disepakatinya akan dikembalikan dibayar lunas. 22 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu pengertian kredit adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur atau pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain. Dalam pemberian kredit tidak dapat dipungkiri bahwa ada resiko yang akan terjadi. Menurut Subekti, dalam bukunya Hukum Perjanjian, bahwa yang dimaksud dengan resiko adalah kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena suatu kejadian diluar kesalahan salah satu pihak. Berkaitan dengan 20 Thomas Suyatno, et al, Kelembagaan Perbankan Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999, hlm.3. 21 Gatot Supramono, Op.Cit., hlm. 28. 22 Ibid., hlm.78. 12 pemberian kredit oleh bank kepada debitur tentu pula mengandung resiko usaha bagi bank. 23 Perjanjian kredit adalah perjanjian pokok prinsipil yang bersifat riil. Sebagai perjanjian prinsipil, maka perjanjian jaminan adalah accesoir. 24 Ada dan berakhirnya perjanjian jaminan bergantung kepada perjanjian pokok. Arti riil ialah bahwa terjanjinya perjanjian kredit ditentukan oleh penyerahan uang oleh bank kepada nasabah debitur. Perjanjian kredit perbankan pada umumnya mempergunakan bentuk perjanjian baku. 25 Berkaitan dengan itu, memang dalam praktiknya bentuk perjanjiannya telah disediakan oleh pihak bank sebagai kreditur sedangkan debitur hanya memperlajari dan memahaminya dengan baik. Resiko kredit adalah resiko yang timbul dalam hal debitur gagal memnuhi kewajiban untuk membayar angsuran pokok ataupun bunga sebagaimana telah disepakati dalam perjanjian kredit. Disamping resiko suku bunga, resiko kredit merupakan salah satu resiko utama dalam pelaksanaan pemberian kredit bank dan hal ini juga akan berpengaruh terhadap kolektibilitas kredit. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa penyimpangan diartikan sebagai perilaku menyimpang yang artinya adalah sebagai tingkah laku, perbuatan atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat. Menurut Paul B. 23 Ismail, Op.Cit., hlm.56 24 M.Bahsan, Op.Cit., hlm.72 25 H.P Panggabean, Praktik Standard Contract Perjanjian baku dalam Perjanjian Kredit Perbankan Bandung: Alumni, 2012 , hlm.8. 13 Horton penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma yang ada didalam masyarakat. 26 Pengawasan merupakan segenap kegiatan untuk meyakinkan dan menjamin bahwa tugas atau pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dii tetapkan, kebijaksanaan yang telah digariskan dan perintah aturan yang diberikan. Dalam hal ini pengawasan juga penting karena dapat menjadi tolak ukur dalam memberikan penilaian terhadap pekerjaan seseorang dalam sebuah lembaga. Pengawasan dalam sebuah lembaga sangat dibutuhkan apabia lembaga tersebut akan mencapai sebuah tujuan. Menurut Winardi pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan. 27 Sedangkan menurut Basu Swasta pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasul seperti yang diinginkan dan berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti. 28 Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga yang bertugas untuk mengawasi perbankan guna mengoptimalkan fungsi perbankan sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dalam kaitannya sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana. Tujuan OJK dibentuk antara lain agar keseluruhan kegiatan 26 Penyimpangan, http:ssbelajar.blogspot.com201305perilaku-menyimpang.html diakses tanggal 02 Februari 2015. 27 Frengky Lady, “Pengawasan Perbankan oleh Otoritas Moneter, Studi Mengenai Evaluasi Pemberian Kredit di PT BPR Artha Panggung,” Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Muhamadyah Malang, 2008, hlm.29 28 Ibid. 14 didalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel; mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. 29 Disamping itu juga pembentukan OJK ini agar Bank Indonesia fokus kepada pengelolaan moneter dan tidak perlu mengurusi pengawasan bank karena bank merupakan sektor perekonomian. 30

F. Metode Penulisan