Penyiapan Bakteri Resisten Antibiotik Uji Antagonistik In Vitro

5 konsentrasi 50 dan 100 μgmℓ, Kanamisin pada konsentrasi 50 dan 100 μgmℓ, serta Penisilin G pada konsentrasi 50 dan 100 μgmℓ. Kandidat probiotik digoreskan pada media BHIA yang telah ditambahkan antibiotik dengan metode streak plate lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 28 -30 °C . Bakteri yang sensitif terhadap antibiotik ditandai dengan tidak adanya pertumbuhan koloni pada media BHIA yang mengandung antibiotik, sedangkan bakteri yang resisten akan tetap tumbuh pada media tersebut.

2.5 Penyiapan Bakteri Resisten Antibiotik

Bakteri Sa5 yang digunakan pada uji antagonistik in vitro terlebih dahulu diberi penanda resistensi antibiotik berdasarkan hasil uji sensitivitas. Penanda resistensi antibiotik dipilih berdasarkan konsentrasi terendah yang dapat menumbuhkan Sa5 pada uji sensitivitas sedangkan kandidat probiotik tidak tumbuh pada agar dengan penambahan antibiotik dengan konsentrasi tersebut. Pemberian penanda resistensi antibiotik dilakukan dengan menumbuhkan Sa5 pada media BHIA yang mengandung antibiotik dengan konsentrasi rendah, 25 atau 50 μgmℓ. Pemberian penanda ini dilakukan untuk memonitor populasi Sa5 pada uji in vitro yang dikultur bersama dengan kandidat probiotik terpilih.

2.6 Uji Antagonistik In Vitro

Aktivitas antagonistik penghambatan bakteri kandidat probiotik terhadap Sa5 diuji secara in vitro menggunakan metode kultur bersama. Bakteri Sa5 yang diberi penanda resistensi antibiotik Streptomisin 50 µgmℓ diganti kode menjadi S. agalactiae StR Sa-StR. Bakteri kandidat probiotik dan S. agalactiae StR masing-masing sebanyak satu ose dikultur pada media cair brain heart infusion broth BHIB 10 mℓ dalam labu erlenmeyer dan diinkubasi menggunakan shaker water bath pada suhu 29 °C dengan putaran 140 rpm selama 24 jam. Kemudian inokulum tersebut diencerkan hingga mencapai kepadatan yang sama yakni mencapai 10 6 CFUmℓ Tepu 2006. Sebanyak 100 μℓ bakteri kandidat probiotik dan S. agalactiae StR dimasukkan ke dalam 10 mℓ media BHIB. Sebagai kontrol, bakteri S.agalactiae StR ditambah larutan fisiologis larfis steril ditumbuhkan pada media yang sama. Kemudian semua sampel diinkubasi dalam shaker water bath pada suhu 29 °C dengan putaran 140 rpm selama 24 jam. Bakteri yang tumbuh dihitung menggunakan metode hitungan cawan. Kemampuan bakteri kandidat probiotik dalam menghambat pertumbuhan bakteri S.agalactiae StR 6 ditandai dengan rendahnya jumlah koloni S.agalactiae StR yang tumbuh dari labu kultur bersama dibandingkan dengan yang tidak dikultur bersama kandidat probiotik terpilih.

2.7 Uji Patogenisitas Kandidat Probiotik