33 ginjal. Ginjal merupakan organ penghasil eritrosit. Rusaknya ginjal menyebabkan
kemampuan ikan untuk memproduksi eritrosit menurun. Rendahnya jumlah eritrosit menandakan ikan menderita anemia dan kerusakan ginjal Nabib dan
Pasaribu 1989. Jumlah eritrosit kembali normal seperti semula pada sampling terakhir H10 dan tidak terdapat perbedaan nyata P0,05 antar perlakuan.
3.7.4.2 Total Leukosit
Jumlah leukosit ikan nila sebelum perlakuan injeksi H-6 sebesar 12,63x10
5
selmm
3
dan berdasarkan analisis statistik tidak berbeda nyata P0,05 pada semua perlakuan. Pada sampling H-2, setelah injeksi probiotik
untuk perlakuan A, jumlah leukosit tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Perlakuan A naik menjadi 16,99x10
5
selmm
3
, sedangkan pada perlakuan B, C, D, dan E tidak jauh berubah yakni 12,56x10
5
selmm
3
Gambar 17. Berdasarkan analisis statistik, jumlah leukosit tidak ada perbedaan nyata P0,05 pada setiap
perlakuan Lampiran 8.
Keterangan: A simulasi pencegahan; B injeksi bersama; C simulasi pengobatan; D kontrol negatif; E kontrol positif; Huruf superscript yang berbeda
menunjukkan hasil yang berbeda nyata P0,05.
Gambar 17 Total Leukosit selama uji antagonistik in vivo Setelah uji tantang pada H0 dilakukan 3 kali sampling pada H2, H6 dan
H10. Pada H2 jumlah leukosit tidak jauh berbeda dibandingkan sampling sebelumnya, berkisar antara 6,21x10
5
selmm
3
hingga 14,05x10
5
selmm
3
dan tidak berbeda nyata P0,05 untuk semua perlakuan. Pada H6 jumlah leukosit
juga tidak jauh berbeda dibandingkan sampling H2, berkisar antara 4,91x10
5
selmm
3
hingga 15,99x10
5
selmm
3
. Terdapat perbedaan nyata P0,05 antara perlakuan A, B dab D, namun perlakuan C dan E tidak berbeda nyata P0,05
34 terhadap perlakuan A dan B. Sedangkan pada H10 jumlah leukosit naik pada
setiap perlakuan kecuali perlakuan D. Secara statistik jumlah leukosit perlakuan A 12,14x10
5
selmm
3
dan B 21,71x10
5
selmm
3
berbeda nyata P0,05, namun total leukosit kedua perlakuan tersebut tidak berbeda nyata P0,05
dengan perlakuan C, D dan E. Analisis statistik jumlah leukosit selama uji antagonistik in vivo dapat dilihat pada Lampiran 8.
Anderson 1993, menyatakan leukosit merupakan salah satu komponen darah yang berfungsi sebagai pertahanan non-spesifik yang akan melokalisasi
dan mengeliminir patogen melalui mekanisme fagositosis. Jumlah leukosit pada pengamatan H-6, H-2 dan H2 tidak berbeda nyata P0,05 pada semua
perlakuan. Akan tetapi pada pengamatan H2 dan H6, tren menunjukkan penurunan jumlah leukosit dan peningkatan terjadi pada H10 hampir pada semua
perlakuan kecuali kontrol negatif yang tidak mengalami perubahan signifikan. Peningkatan jumlah leukosit ini terkait dengan kinerja sistem imun ikan dalam
mereduksi serangan patogen. Semakin meningkatnya serangan patogen maka akan semakin meningkat pula produksi leukosit dalam darah. Hal ini didukung
oleh Martin et al. 2004 yang menyatakan bahwa respons ikan terhadap stresor bergantung pada jenis stres yang dialami oleh ikan tersebut, dimana peningkatan
jumlah sel darah putih, penurunan kadar hematokrit dan peningkatan neutrofil bergantung pada jenis stres yang dialami.
3.7.4.3 Kadar Hematokrit