Pengelolaan Waktu Jadwal Pengelolaan Proyek

proyek secara teamwork. Struktur tim proyek yang ditetapkan perusahaan pada tahap persiapan terdiri dari project leader, main designer, dan tim teknis. Terdapat dua tenaga ahli perusahaan dalam pengerjaan proyek ini yaitu tourism planner yang memilik posisi sebagai project leader, serta arsitek lanskap sebagai main designer. Dalam pengerjaan proyek, tim teknis digantikan posisinya oleh mahasiswa-mahasiswa magang. Dalam pengerjaan proyek ini mahasiswa magang melakukan beberapa kegiatan menurut pembagian kerja yang telah ditetapkan project leader. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa magang pada proyek ini antara lain survei lapang serta melakukan analisis dan sintesis. Selain itu mahasiswa juga berdiskusi dengan project leader dan main designer dalam proses analisis, pembuatan konsep dan rencana tata ruang, serta pembuatan rekomendasi desain sarana dan prasarana. Pada saat survei lapang dan analisis tapak mahasiswa magang dibimbing oleh project leader untuk mengamati beberapa aspek pada tapak yang kemudian didapatkan hasil invetarisasi dan analisis yang sudah dijelaskan pada bab hasil kegiatan magang Tidak adanya peta dasar lokasi tapak merupakan salah satu kendala bagi tim dalam pengerjaan proyek ini. Namun pihak balai TNUK menyediakan tenaga ahli pemetaan, untuk pembuatan peta dasar lokasi tapak dan sekitarnya sehingga sangat membantu kelancaran tim dalam pengerjaan proyek. Dengan struktur tim dan pembagian kerja dalam pengerjaan proyek tersebut, secara keseluruhan proyek dapat berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan setiap anggota tim menyelesaikan tugas sesuai dengan pembagian kerja yang telah ditetapkan.

5.2.1.2 Pengelolaan Waktu Jadwal

Selain pengelolaan sumber daya manusia, dalam pengerjaan proyek juga diperlukan adanya pengelolaan waktu. Lebih lanjut Soeharto 1999 menyatakan dalam manajemen proyek, pengelolaan waktu jadwal meliputi identifikasi kegiatan, penyusunan urutan kegiatan, perkiraan kurun waktu dan penyusunan jadwal. Pada tahap awal pelaksanaan proyek ini perusahaan telah membuat susunan jadwal sebagai acuan dalam pengerjaan proyek. Rentang waktu yang dimiliki perusahaan untuk mengerjakan proyek adalah satu bulan. Penyususnan jadwal yang dibuat oleh project leader dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jadwal Pengerjaan Proyek Kajian Terapan Desain Tapak No. Kegiatan Bulan Mei Bulan Juni Minggu 3 Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 1. Pembuatan jadwal, pembagian kerja, mengurus administrasi proyek. 2. Pencarian dan pengumpulan data sekunder, proses analisis dan konsep awal sebelum survei lapang. 3. Diskusi dengan klien, survei lapang, analisis, pembuatan recana tata ruang, pembuatan rekomendasi desain. 4. Pembuatan laporan dan produk presentasi, serta presentasi hasil pengerjaan proyek kepada klien. Pada tahap awal pengerjaan proyek ini yaitu pada minggu ketiga Bulan Mei, tim proyek menyusun jadwal dan membuat pembagian kerja, sedangkan pihak manajemen perusahaan mengurus administrasi proyek dengan klien. Penyusunan jadwal dan pembagian kerja dalam tim proyek merupakan pedoman bagi tim untuk melaksanakan pengerjaan proyek sesuai dengan rentang waktu yang telah ditetapkan oleh klien. Pada minggu keempat Bulan Mei, tim memulai pengerjaan proyek dengan melakukan pengumpulan data sekunder tapak oleh mahasiswa magang. Melalui data sekunder ini, tim berdiskusi untuk melakukan analisis awal serta pembuatan konsep dasar untuk mendapatkan ilustrasi mengenai kondisi tapak. Selain itu pengumpulan data sekunder ini bertujuan untuk mempermudah tim dalam melakukan kegiatan survei lapang sehingga kegiatan survei dapat dilaksanakan tepat waktu. Sebelum melakukan survei lapang di minggu pertama Bulan Juni, tim terlebih dahulu melakukan diskusi dengan klien mengenai keinginan pihak balai TNUK dan PJLKKHL untuk produk akhir yang diinginkan oleh klien serta prosedur yang harus dilakukan saat melakukan survei lapang. Setelah mendapatkan kesepakatan dengan klien, tim melakukan survei lapang selama dua hari. Kegiatan survei ini lebih cepat dari target yang telah ditetapkan yaitu tiga hari, karena tim telah terlebih dahulu melakukan pengumpulan data sekunder. Setelah itu tim melanjutkan pengerjaan proyek dengan melakukan analisis dari hasil survei lapang dan melakukan penyatuan dengan hasil analisis sebelumnya sehingga didapatlah konsep dan rencana tata ruang. Proses analisis hingga mendapatkan rencana tata ruang berlangsung selama dua hari, sehingga tersisa satu hari kerja untuk membuat pengembangan desain. Untuk kegiatan membuat pengembangan desain yaitu rekomendasi desain sarana dan prasarana dilakukan oleh main designer dan mahasiswa magang. Namun untuk pembuatan gambar dan ilustrasi rekomendasi desain ini tidak dapat diselesaikan dalam waktu satu hari, mahasiswa magang melakukan lembur pada akhir minggu weekend, sehingga pembuatan gambar dan ilustrasi desain ini dapat selesai tepat sesuai jadwal, yaitu minggu pertama Bulan Juni. Dengan adanya keterbatasan waktu, tidak adanya evauasi lebih lanjut dari project leader mengenai hasil dari pengerjaan gambar-gambar yang telah diselesaikan oleh mahasiswa magang juga merupakan kekurangan dalam proyek ini. Pada minggu terakhir rentang waktu pengerjaan proyek, project leader membuat laporan berupa presentasi produk terhadap klien. Pertemuan antara tim dengan klien dilakukan pada minggu terakhir ini, untuk mempresentasikan hasil dari pengerjaan proyek yang dilakukan oleh tim. Setelah pertemuan dan diskusi dilakukan antara tim dengan klien, menghasilkan kepuasan klien terhadap produk yang telah dibuat sehingga tidak perlu ada revisi dalam pembuatan gambar- gambar. Pengerjaan proyek ini berjalan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat project leader pada tahap awal pengerjaan proyek. Hanya terjadi lembur pada weekend disaat minggu pertama Bulan Juni untuk menyelesaikan pembuatan gambar-gambar rekomendasi desain. Secara keseluruhan pengerjaan proyek ini berjalan dengan baik karena dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan rentang waktu yang telah ditetapkan oleh klien karena perusahaan mengerjakan proyek ini sesuai dengan jadwal yang dibuat tim pada awal tahap persiapan. Selain itu tidak ada koreksi dari klien mengenai produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan.

5.2.1.3 Pengelolaan Biaya