Perusahaan Konsultan sebagai Penyedia Jasa

Selain itu, terdapat penambahan ilmu mengenai pariwisata dan ekowisata yang aplikasinya pada tapak kurang dipelajari secara mendalam saat di bangku perkuliahan. Konsep eco-tourism menegaskan bahwa konsep pemanfaatan lingkungan harus diletakkan untuk ‘membangun hubungan simbiosis pariwisata – lingkungan’ yang berfungsi untuk menciptakan wisata berkelanjutan melalui integrasi ke empat hal berikut: 1 kepentingan pelestarian kawasan, 2 kepentingan ekonomi kawasan di sekitar kawasan TNUK, 3 kepentingan pelayanan terhadap wisatawan, dan 4 kepentingan kelayakan pengembangan wisata, dalam sebuah hubungan timbal balik yang bergantung dan saling mempengaruhi.

5.4. Perusahaan Konsultan sebagai Penyedia Jasa

Sebagai sebuah perusahaan konsultan yaitu sebagai penyedia jasa dan produk, perusahaan tergolong telah memiliki kriteria yang baik. Hal ini dikarenakan perusahaan telah memenuhi persyaratan sebagai penyedia jasa menurut Kepres No. 80 tahun 2003. Selain itu PT. Idea Consultant sebagai sebuah perusahaan konsultan memiliki kelebihan yang sesuai dengan beberapa kelebihan yang dikemukakan oleh Gold 1980. Kelebihan perusahaan sebagai konsultan lanskap adalah: 1. Kemampuan profesional yang dimiliki oleh perusahaan adalah kemampuan menghasilkan produk perencanaan dan perancangan yang sesuai dengan keinginan klien, fungsional, estetik dan tidak merusak lingkungan. Terbukti dengan adanya sebelas proyek yang ditangani sebelumnya, serta tiga proyek yang sedang dikerjakan saat kegiatan magang berlangsung, dengan klien yang beragam baik klien swasta maupun lembaga pemerintahan. 2. Perusahaan telah memiliki pengalaman dan pengetahuan langsung dalam mengerjakan proyek-proyek sebelumnya dan penanganan proyek yang beragam. Selain itu, dalam menghasilkan produk dan hasil kerja telah menunjukkan sikap obyektif dan profesional. Selain kelebihan-kelebihan yang dimiliki perusahaan sebagai konsultan lanskap, perusahaan juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu di evaluasi demi kemajuan perusahaan antara lain: 1. Terjadi lembur overtime pada saat mendekati waktu deadline pengerjaan gambar-gambar yang harus segera diselesaikan. Selain itu, lembur juga terjadi untuk menyesuaikan antara jadwal pengerjaan proyek dengan rentang waktu yang telah ditetapkan oleh klien, karena jadwal pengerjaan proyek Kajian terapan Desain Tapak yang ditetapkan hanya satu bulan. 2. Proses analisis yang belum komperhensif unutuk kasus kawasan konservasi serta belum lengkapnya produk yang dihasilkan dalam pengerjaan proyek Kajian terapan Desain Tapak Pulau peucang TNUK seperti kurangnya gambar site analysis dan gambar site plan keseluruhan. 3. Kurangnya beberapa fasilitas, seperti PC dan komputer, GPS dan plotter. Dengan kurangnya beberapa fasilitas tersebut tidak mennghambat kinerja perusahaan dalam pelaksanaan pengerjaan proyek. Namun akan lebih baik jika perusahaan memiliki dan menambah fasilitas tersebut sehingga kinerja perusahaan dapat lebih dioptimalkan. VI. SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan