Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Pengujian instrumen dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau sesuai dengan standar metode penelitian. Mengingat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, maka keseriusan atau kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesiner penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian. Keabsahan atau kesahihan data hasil
Instrumen dikatakan baik apabila memenuhi tiga persyaratan utama yaitu: (1) valid atau sahih; (2) reliabel atau andal; dan (3) praktis oleh Cooper dan Sehindler (2003). Bilamana alat ukur yang digunakan tidak valid atau tidak dapat dipercaya dan tidak andal atau reliabel, maka hasil penelitian tidak akan menggambarkan keadaan yang sesuangguhnya. Oleh karena itu, untuk menguji kuesioner sebagai instrumen penelitian maka digunakan uji validitas (test of validity) dan uji reliabilitas (test of reliability). Untuk menguji validitas dan reabilitas dalam penelitian ini penelitian menggunakan 45 responden dari keseluruhan jumlah responden.
4.8.1. Uji Validitas Instrumen (Test of Validity)
Instrumen tersebut dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang seharusnya diukur atau mengukur apa yang diinginkan dengan tepat (Supranto,1997). Dalam pengujian validitas, instrumen diuji dengan menghitung koefisien korelasi antara skor item dan skor totalnya dalam taraf signifikansi 95% atau =0,05. Instrumen dikatakan valid mempunyai nilai signifikansi korelasi dari 95% atau =0,05. (Santoso, 2002). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi product moment kriteria pengujian yang digunakan pada instrumen yang dikatakan valid jika nilai r 0,30 (cut of point) Sugiyono, (2010). Untuk mengukur validitas digunakan rumus Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut :
∑ ][ ∑ ∑ ] Keterangan : r hitung
hitung √[ ∑
= koefisien korelasi
∑ = jumlah skor total (dari seluruh item)
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r hitung ) apabila nilai korelasi > 0,50 maka instrument tersebut valid. Selanjutnya dihitung dengan uji t dengan rumus :
t hitung = √
Keterangan : t
= nilai t hitung r
= koefisien korelasi hasil r hitung Kaidah keputusan :
jika t hitung >t tabel = valid Jika t hitung <t tabel = tidak valid
Instrumen dalam penelitian ini dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dan variabel-variabel yang diteliti secara konsisten. Validitas merupakan ukuran yang berhubungan dengan tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuh indikator dalam mengukur atas apa yang seharusnya diukur. Uji validitas adalah ketepatan skala atas pengukuran instrument yang digunakan dengan maksud untuk menjamin bahwa alat ukur yang digunakan, dalam hal ini pertanyaan kuesioner cocok dengan obyek yang akan diukur.
Dalam pengujian validitas, instrumen diuji dengan menghitung koefisien korelasi antara skor item dan skor totalnya
dalam taraf signifikansi 95% atau =0,05. Karena skala pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, maka uji validitas menggunakan koeralsi korelasi product
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen
Variabel Indikator
Ket Kriteria penelitian
Koefisien Sig
(item/butir) korelasi pengujian Penanganan
0,000 Valid Komplain
0,000 Valid Kepuasan
Nasabah Y1.2
0,000 Valid (r) ≥ 0,30 Nasabah
Kepercayaan Y2.1
0,000 Valid Atau ≤ α Y2.3
0,000 Valid 0,05 Y2.4
0,000 Valid Sugiyono (2010) Komitmen
0,000 Valid Nasabah
0,000 Valid Y3.3
0,000 Valid Y3.4
0,000 Valid Y3.5
0,000 Valid Loyalitas
0,000 Valid Nasabah
0,000 Valid Y4.3
0,000 Valid Y4.4
0,000 Valid Sumber : Data Primer di Olah 2015
Hasil uji validitas pada Tabel di atas, menunjukan butir pernyataan variabel penanganan komplain yang tersebar pada
Hasil uji validitas menunjukan butir pernyataan variabel kepuasan yang tersebar pada empat indikator variabel diperoleh kisaran nilai koefisien korelasi validitas antara 0,849 hingga 0,919 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan menggunakan
kriteria nilai kritis koefisien korelasi (r) 0,30 dan nilai signifikansi korelasi =0,05, maka semua butir pernyataan pada variabel kepuasan sebanyak 4 item pernyataan memiliki nilai koefisien validitas lebih besar dari 0,30 atau nilai signifikansi korelasi lebih kecil dari =0,05. Artinya seluruh item pernyataan pada kuesioner kepuasan layak untuk diajukkan pada penelitian dan analisis data selanjutnya.
Hasil uji validitas terhadap butir pernyataan variabel kepercayaan nasabah diperoleh kisaran nilai koefisien korelasi validitas antara 0,688 hingga 0,855 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan menggunakan kriteria nilai kritis koefisien
korelasi (r) 0,30 dan nilai signifikansi korelasi =0,05, maka seluruh butir pernyataan pada variabel kepercayaan nasabah yang tersebar pada 4 item pernyataan memiliki nilai koefisien validitas lebih besar dari 0,30 atau nilai signifikansi korelasi lebih kecil
dari =0,05. Artinya seluruh item pernyataan pada kuesioner
Hasil uji validitas terhadap butir pernyataan variabel komitmen nasabah diperoleh kisaran nilai koefisien korelasi validitas antara 0,760 hingga 0,899 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan menggunakan kriteria nilai kritis koefisien korelasi (r) 0,30 dan nilai signifikansi korelasi =0,05, maka seluruh butir pernyataan pada variabel komitmen nasabah yang tersebar pada 5 item pernyataan memiliki nilai koefisien validitas lebih besar dari 0,30 atau nilai signifikansi korelasi lebih kecil dari =0,05. Artinya seluruh item pernyataan pada kuesioner komitmen nasabah layak untuk diajukkan pada analisis data selanjutnya.
Hasil uji validitas terhadap butir pernyataan variabel loyalitas diperoleh kisaran nilai koefisien korelasi validitas antara 0,856 hingga 0,907 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan menggunakan kriteria nilai kritis koefisien korelasi (r) 0,30 dan nilai signifikansi korelasi =0,05, maka seluruh butir pernyataan pada variabel loyalitas sebanyak empat item pernyataan memiliki nilai koefisien validitas lebih besar dari 0,30 atau nilai signifikansi korelasi lebih kecil dari =0,05. Artinya seluruh item pernyataan pada kuesioner loyalitas layak untuk analisis data selanjutnya.
Berdasarkan hasil uji validitas dari seluruh item pernyataan yang ada dalam instrumen penelitian ini baik variabel penanganan komplain kepuasan, kepercayaan, komitmen nasabah dan loyalitas memiliki koefisien korelasi 0,30 dan
nilai signifikan dari seluruh item pernyataan berada di bawah = 0,05. Dapat diartikan bahwa semua item pernyataan yang digunakan sebagai instrumen dalam riset ini adalah valid.
Dengan demikian instrumen pada penelitian ini layak untuk dianalisis lebih lanjut.
4.8.2. Uji Reliabilitas Instrumen (Test of Reliabilit)
Instrumen dikatakan reliabel jika dapat digunakan untuk mengukur variabel berulangkali yang akan menghasilkan data yang sama atau hanya sedikit bervariasi (Supranto,1997). Selain itu instrument juga harus reliable. Instrument dapat dikatakan reliable jika alat ukur tersebut menghasilkan hasil-hasil yang konsisten. Dengan demikian instrumen ini dapat dipakai dengan aman karena dapat bekerja dengan baik pada waktu yang berbeda dalam kondisi yang berbeda (Cooper dan Schindler, 2003:179). Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan seberapa besar pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama.
Untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan melalui uji internal Concistency dengan menggunakan koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach). Menurut Sekaran (2003 :287) nilai koefisien Croanbach Alpha diatakan baik bila mempunyai koefisien antara 0,60 sampai 1,00. Pemeriksaan validitas instrument dilakukan dengan uji korelasi dan jika nilai r < 0,05 maka item bersangkutan dikatakan valid. Sedangkan uji reliabilitas instrument dilakukan dengan melihat koefisien alpha cronbach dan jika α > 0,06 maka instrument penelitian dikatakan reliabel.
Uji reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator variabel mengidentifikasikan sebuah faktor laten yang umum. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keandalan alat ukur
Tabel 4.2 Rekapitulasi hasil uji reliabelitas instrumen
Kriteria Pengujian penelitian
Variabel Cronbach
Ket
Alpha
Penanganan Komplain
Reliebel
Kepuasan Nasabah
Reliebel
Kepercayaan Nasabah
0,795 Reliebel Cut of value ≥ 0,60 atau (60%)
Uma Sekaran (2003) Komitmen
Nasabah 0,879
Reliebel
Loyalitas Nasabah 0,900
Reliebel
Sumber : Data Primer di Olah 2015
Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang valid. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Alpha Cronbach. Nilai batas (cut of point ) yang diterima untuk tingkat Alpha Cronbach adalah 0,60 walaupun ini bukan merupakan standar absolut oleh Uma Sekaran (2003).
Instrumen dianggap telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur
adalah 0,60. Instrumen dikatakan reliabel jika dapat digunakan untuk mengukur variabel berulangkali yang akan menghasilkan data yang sama atau hanya sedikit bervariasi (Supranto, 2005).
Hasil pengujian reliabilitas instrumen terhadap empat butir item pernyataan variabel penanganan komplain diperoleh nilai koefisian reliabilitas (alpha cronbach) 0,911 masih berada di atas cut of value yang disyarakan dalam riset ini 0,60. Artinya seluruh item pernyataan sebanyak 4 butir dalam kuesioner variabel penanganan komplain memiliki keandalan sangat tinggi atau dapat dipercaya untuk mengukur penanganan komplain nasabah sehingga layak untuk penelitian dan analisis data selanjutnya.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen terhadap empat butir item pernyataan variabel kepuasan diperoleh nilai koefisian reliabilitas (alpha cronbach) 0,902 masih berada di atas cut of value
yang disyarakan dalam riset ini 0,60. Artinya seluruh item pernyataan sebanyak 4 butir dalam kuesioner variabel kepuasan memiliki keandalan sangat tinggi atau dapat dipercaya untuk mengukur kepuasan nasabah sehingga layak untuk penelitian dan analisis data selanjutnya.
Pengujian reliabilitas instrumen terhadap variabel kepercayaan nasabah sebanyak lima butir item pernyataan diperoleh nilai koefisian reliabilitas (alpha cronbach) 0,795
selanjutnya. Pengujian reliabilitas instrumen terhadap variabel komitmen nasabah sebanyak lima butir item pernyataan diperoleh nilai koefisian reliabilitas (alpha cronbach) 0,879 sampai masih berada di atas cut of value yang disyarakan dalam riset ini 0,60. Artinya seluruh item pernyataan sebanyak 5 butir dalam kuesioner atas variabel komitmen nasabah memiliki keandalan sangat tinggi atau dapat dipercaya untuk mengukur komitmen nasabah sehingga layak untuk penelitian dan analisis data selanjutnya. Selanjutnya hasil pengujian reliabilitas instrumen terhadap variabel loyalitas sebanyak 4 butir item pernyataan diperoleh nilai koefisian reliabilitas (alpha cronbach) 0,900 masih berada di atas cut of value yang disyarakan dalam riset ini 0,60. Artinya ke-6 butir item pernyataan dalam kuesioner memiliki keandalan sangat tinggi atau dapat dipercaya untuk mengukur loyalitas nasabah.
Mengacu pada hasil uji reliabilitas menunjukan nilai koefisien alpha dari seluruh item pernyataan yang dijadikan
sebagai instrumen masih berada di atas cut of value 0,60 berarti semua item pernyataan yang dijadikan sebagai instrumen dapat dipercaya keandalannya. Dapat disimpulkan bahwa seluruh butir (item) pernyataan yang digunakan adalah reliabel, sehingga kusioner yang digunakan dapat dikatakan layak dan dipercaya sebagai instrumen untuk melakukan pengukuran setiap indikator variabel dan analisis data selanjutnya.