DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
g. Tanpa Penyalahgunaan
Tanaman obat maupun obat tradisional relatif mudah untuk didapatkan karena tidak memerlukan resep dokter, hal ini mendorong terjadinya penyalahgunaan
manfaat dari tanaman obat maupun obat tradisional tersebut, contoh:
1 Jamu peluntur untuk terlambat bulan sering disalahgunakan untuk pengguguran
kandungan. Resiko yang terjadi adalah bayi lahir cacat, ibu menjadi infertil, terjadi infeksi bahkan kematian
2 Mengisap kecubung sebagai psikotropika
3 Penambahan bahan kimia obat Bahan-bahan kimia obat yang biasa dicampurkan itu adalah parasetamol,
coffein, piroksikam, theophylin, deksbutason, CTM
Chlorpheniramin Maleat
, serta bahan kimia penahan rasa sakit seperti antalgin dan fenilbutazon. Bahan-bahan kimia
obat tersebut dapat menimbulkan efek negatif di dalam tubuh pemakainya jika digunakan dalam jumlah banyak. Bahan kimia seperti antalgin misalnya, dapat
mengakibatkan kerusakan pada organ pencernaan, berupa penipisan dinding usus hingga menyebabkan pendarahan.
Fenilbutazon
dapat menyebabkan pemakainya menjadi gemuk pada bagian pipi, namun hanya berisi cairan yang di kenal dengan
istilah
moonface
, dan jika digunakan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
osteoporosis
.
h. Ketepatan pemilihan Obat Untuk Indikasi Tertentu
Dalam suatu jenis tanaman dapat ditemukan beberpa zat aktif yang berkhasiat dalam terapi. Resiko antara keberhasilan terapi dan efek samping yang timbul harus
menjadi pertimbangan dalam pemilihan jenis tanaman obat yang akan digunakan dalam terapi. Contoh, daun tapak dara
Catharantus roseus
mengandung alkaloid yang bermanfaat untuk pengobatan diabetes. Akan tetapi daun tapak dara juga
mengandung vincristin dan vinblastin yang dapat menyebabkan penurunan leukosit sel-sel darah putih hingga ± 30, akibatnya penderita menjadi rentan terhadap
penyakit infeksi. Padahal pengobatan diabetes membutuhkan waktu yang lama sehingga daun tapak dara tidak tepat digunakan sebagai anti diabetes melainkan lebih
tepat digunakan untuk pengobatan leukimia.
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
Efek samping obat tradisional relatif kecil jika digunakan secara tepat, yang meliputi kebenaran bahan, ketepatan dosis, ketepatan waktu penggunaan, ketepatan
cara penggunaan, ketepatan telaah informasi, dan tanpa penyalahgunaan obat tradisional itu sendiri. Penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman obat sangat
membantu dalam pemilihan bahan baku obat tradisional. Pengalaman empiris ditunjang dengan penelitian semakin memberikan keyakinan akan khasiat dan
keamanan obat tradisional. Berikut ini adalah tabel beberapa jenis tanaman obat beserta kandungan kimia
yang ada di dalamnya Widyaningrum
et al,
2011: Tabel 2. 1. Jenis-Jenis tanaman obat, Kandungan Kimia dan Khasiatnya.
No. Nama Ilmiah
Nama lokal Kandungan Kimia
Khasiat
1
Imperata cylindrica
Ilalang Arundoin, fernenol,
isoarborinol, silindrin,
simiarenol, kampesterol,
stigmasterol, asam asetat, asam oksalat,
kalsium. Peluruh
air seni, demam.
2
Amaranthus caudatus
bayam Saponin,
flavonoida, alkaloida, polifenol
Gangguan pencernaan,
memperlancar haid.
3
Ficus benjamina
Beringin Saponin,
flavonoida, polifenol.
Sariawan.
5
Syzygium aromaticum
Cengkeh Eugenol,
asam oleanolat,
asam galotanat,
fenilin, kaaryofilin, resin.
Kolera, campak,
jantung.
6
Kalanchoe integre
Cocor bebek Polifenol
Bisul, luka
bakar, sakit
kulit, sakit
mata. 7
Zea mays
Jagung Saponin, zat samak,
flavon, minyak
atsiri, alantoin. Batu empedu,
batu ginjal,
hipertensi. 8
Phaleria macroca rpa
Mahkota dewa
Antihistamin, alkaloid,
saponin, polifenol.
Disentri, jerawat,
eksem, gatal-
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
gatal. 9
Aegle marmelos
Maja Lendir, zat samak,
linonen. Luka,
gatal, demam, diare.
10
Jasminum sambac
Melati Indol,
benzyl, livalylacetat.
Sakit mata,
demam, sakit kepala,
sesak napas, ASI.
11
Rosa galica
Mawar Polifenol, saponin,
tannin, flavonoida. Batuk, jerawat.
12
Cucumis melo
Melon Saponin,
kardenolin, polifenol.
Demam, peluruh
air seni, urus-urus,
mulas.
2.5. Asal-usul Suku Simalungun