masyarakat sama sekali belum memahami bank secara utuh, sehingga pandangan tentang bank sering diartikan secara keliru. Selebihnya banyak masyarakat yang tidak paham sama
sekali tentang dunia perbankan. Semua ini tentu dapat dipahami karna pengenalan dunia perbankan secara utuh terhadap masyarakat sangatlah minim, terlepas dari kurang pahamnya
pengelola perbankan di Tanah air dalam memahami dunia perbankan secara utuh. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan
perekonomian suatu Negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan semua kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu disaat ini dan
dimasa yang akan datang kita tidak akan lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalan aktivitas keuangan, baik per-orangan maupun lembaga, baik sosial atau perusahaan.
Begitu pentingnya dunia perbankan,sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan “nyawa” untuk menggerakkan roda perekonomian suatu Negara. Anggapan ini tentunya tidak
salah, karena fungsi bank adalah sebagai lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan
usaha, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa keuangan lainya.
13
B. Kelembagaan Perbankan
a. Jenis – jenis bank
Dilihat dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri dari :
1. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapan memberikan seluruh
13
Kasmir ,SE,MM ,Dasar – Dasar Perbankan,cet . l Jakarta ,juni 2002 hal,1-2
Universitas Sumatera Utara
jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah Indonesia, bahkan keluar negeri cabang. Bank umum sering disebut bank komersil
commercial bank 2.
Bank Perkreditan Rakyat BPR Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Dalam kegiatannya BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya jasa perbankan yang ditawarkan BPR
jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank umum.
14
b. Pendirian Bank
Dalam Pasal 16 sampai dengan Pasal 20 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 dinyatakan bahwa pada prinsipnya setiap pihak yang melakukan penghimpunan dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan wajib memiliki izin usaha sebagai bank umum atau bank perkreditan rakyat dari pimpinan bank Indonesia. Hal ini dikarenakan kegiatan
penghimpunan dan penyaluran kembali dana ke masyarakat sangat perlu di awasi sesuai dengan fungsi bank Indonesia yang memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap bank –
bank yang ada di Indonesia.
c. Bentuk Hukum Bank
Persyaratan untuk memperoleh izin biasanya diikuti oleh berbagai syarat dan salah satu syaratnya adalah bentuk hukum bank yang akan didirikan. Ada beberapa bentuk hukum
bank yang dapat dipilih jika ingin mendirikan bank. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 bentuk badan hukum bank umum dapat berupa dari salah satu alternatife
dibawah ini : 1.
Perseroan Terbatas PT 2.
Koperasi,atau
14
Ibid hal.19-20
Universitas Sumatera Utara
3. Perseroan Daerah PD
Sedangkan bentuk badan hukum bank perkreditan rakyat sesuai dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 dapat berupa :
1. Perusahaan Daerah PD
2. Koperasi
3. Perseroan terbatas PT
4. Atau bentuk lain yang ditetapkan pemerintah.
15
d. Kepemilikan Bank