PENYAJIAN DATA Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan UKM (Studi Pada Dinas Koperasi Kota Medan)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini Penulis menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian pada Dinas Koperasi Kota Medan yang dijadikan sebagai lokasi penelitian. Bab ini akan memaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah peneliti peroleh di lapangan yang kemudian dianalisa satu persatu dalam bentuk tabel tunggal frekuensi. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 50 responden dari total populasi sebanyak 504 pengusaha UKM yang mendapatkan bimbingan dan pengarahan oleh Dinas Koperasi Kota Medan. Penyajian data ini terdiri dari karateristik responden yang meliputi data pribadi responden berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis usaha dan lama membuka usaha. Serta data variabel penelitian yang berupa jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan berdasarkan daftar pertanyaan pada kuesioner yang diuraikan dalam tabel distribusi frekuensi. Karateristik Responden Berdasarkan teknik pengambilan sampel sebagaimana yang disampaikan pada Bab II, sampel yang digunakan sebanyak 50 responden. Karateristik responden ini meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis usaha dan lama membuka usaha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel yang diuraikan Peneliti di bawah ini : Universitas Sumatera Utara

1. Data Tentang Jenis Kelamin Responden

Dari responden yang berjumlah 50 orang dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1. Data Pribadi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 33 66 1 Perempuan 17 33 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki- laki, yaitu sebanyak 33 orang 66 . Sedangkan sisanya adalah perempuan, yaitu sebanyak 17 orang 33 . Dengan demikian para pengusaha UKM pada umumnya banyak dilakukan oleh laki-laki. Hal ini karena laki-laki dianggap sebagai tulang punggung perekonomian keluarga yang memiliki kewajiban untuk menafkahkan keluarganya, sehingga membuka usaha adalah salah satu jalan untuk mewujudkannya.

2. Data Tentang Usia Responden

Usia responden dalam penelitian ini dibagi menjadi enam bagian, dimana usia terendah ditentukan peneliti 16 tahun. Sedangkan usia tertinggi 55 tahun. Universitas Sumatera Utara Pembagian usia diberi jarak sembilan interaval. Hal ini bertujuan untuk mengklasifikasikan responden berdasarkan rentang jarak usia yang dimilikinya. Dari responden yang berjumlah 50 orang dapat dilihat bahwa mayoritas responden berusia 46-55 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.2. Data Pribadi Responden Berdasarkan Usia No. Usia Jumlah Persentase 1 16 tahun 2 16-25 tahun 5 10 3 26-35 tahun 12 24 4 36-45 tahun 14 28 5 46-55 tahun 18 36 6 55 tahun 1 2 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah mereka yang memiliki usia 46-55 tahun yaitu sebanyak 18 orang 36 , kemudian yang memiliki usia 36-45 tahun yaitu sebanyak 14 orang 28 dan selebihnya lagi adalah yang memiliki usia 26-35 tahun sebanyak 12 orang 24 , reponden usia 17-25 tahun sebanyak 5 orang 10, serta responden yang berusia lebih dari 55 tahun sebanyak 1 orang 2 . Dengan demikian, responden UKM yang dibina oleh Dinas Koperasi Universitas Sumatera Utara Kota Medan masih berusia produktif yang masih memiliki kemampuan untuk terus berkembang.

3. Data Tentang Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pola kehidupan manusia, dimana pendidikan merupakan sarana pendukung bagi tercapainya kesuksesan manusia. Begitu juga untuk UKM pendidikan berpengaruh pada kemampuan dan keterampilan SDM untuk mengembangkan usahanya. Dari responden yang berjumlah 50 orang dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir SMA. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3 Data Pribadi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase 1 Tidak tamat SD 2 SD 2 4 3 SMP 3 6 4 SMA 36 72 5 Diploma 4 8 6 S1 5 10 7 Lainnya Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah yang memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 36 orang 72 . Kemudian disusul oleh responden yang berpendidikan S1 sebanyak 5 orang 10 , responden yang berpendidikan Diploma sebanyak 4 orang 8 , responden yang berpendidikan SMP sebanyak 3 orang 6 dan responden yang berpendidikan SD sebanyak 2 orang 4 . Berdasarkan tabel diatas, maka kebanyakan pengusaha UKM di kota Medan berpendidikan terakhir SMA. Hal ini menunjukan bahwa responden masih memiliki kemampuan akademis yang minim dalam mengelola usahanya, khususnya dalam memanajemen usahanya, sehingga pelatihan dan pengarahan yang diberikan oleh Dinas Koperasi Kota Medan merupakan salah satu jalan keluar untuk mengembangkan kemampuan SDM UKM itu sendiri.

4. Data Tentang Jenis Usaha Responden

Dari responden yang berjumlah 50 orang dapat dilihat bahwa mayoritas responden bergerak dibidang industri konveksi manufaktur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Data Pribadi Responden Berdasarkan Jenis Usaha No. Jenis Usaha Jumlah Persentase 1 Konveksi Manufaktur 20 40 2 Perdagangan Rumah makan 13 26 3 Distribusi 8 16 4 Konstruksi Bangunan 2 4 5 Jasa Service 4 8 6 Listrik, air atau gas 2 4 7 Ternak 1 2 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa mayoritas responden terbanyak bergerak dibidang industri konveksimanufaktur yaitu sebanyak 20 orang 40 . Kemudian disusul oleh responden yang bergerak dibidang perdaganganrumah makan yaitu sebanyak 13 orang 26 , distribusi sebanyak 8 orang 16 , jasaservice sebanyak 4 orang 8 , konstruksibangunan dan listrik, air atau gas masing-masing sebanyak 2 orang 4 serta dibidang peternakan sebanyak 1 orang 2 .

5. Data Tentang Lama Usaha Responden

Dari responden yang berjumlah 50 orang dapat dilihat bahwa mayoritas responden membuka usahanya selama 16-20 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Universitas Sumatera Utara pada tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Data Pribadi Responden Berdasarkan Lama Usaha No. Lama Usaha Jumlah Persentase 1 1 tahun 1 2 2 1-5 tahun 5 10 3 6-10 tahun 10 20 4 11-15 tahun 13 26 5 16-20 tahun 19 38 6 20 tahun 2 4 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa mayoritas responden membuka usahanya selama 16-20 tahun yaitu sebanyak 19 orang 38 . Kemudian disusul oleh responden yang membuka usahanya selama 11-15 tahun yaitu sebanyak 13 orang 26 , 6-10 tahun sebanyak 10 orang 20 , lebih dari 20 tahun sebanyak 2 orang 4 dan yang kurang dari 1 tahun sebanyak 1 orang 2 . Dengan demikian kebanyakan UKM yang mendapatkan bimbingan dan pengarahan adalah UKM unggulan yang telah lama eksist dan memiliki pengalaman dalam mendirikan usahanya. Universitas Sumatera Utara Data Variabel Penelitian Pada bagian ini disajikan data mengenai variabel penelitian yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 50 responden. Data dari variabel tersebut meliputi indikator-indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian. Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan UKM Banyak para ahli yang mengartikan efektivitas dengan defenisi yang berbeda- beda. Namun, semuanya itu tetap berhubungan dengan pencapaian tujuan organisasi, ketepatan waktu, dan manfaat kegiatan tersebut terhadap masyarakat. Untuk itulah Peneliti mengukur variabel efektivitas dengan menggunakan indikator-indikator tersebut yang dijabarkan oleh Peneliti menjadi 32 butir pertanyaan. Pada setiap pertanyaan diberikan 3 alternatif jawaban dan responden diminta untuk memilih salah satu dari ketiga alternatif jawaban yang disediakan. Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Pencapaian Tujuan Secara umum, tujuan dari pengembangan UKM pada Dinas Koperasi Kota Medan adalah memajukan kualiatas dan kuantitas UKM serta membantu UKM dari segala permasalahan-permasalahan yang menghambat perkembangan UKM, seperti: masalah permodalan, kualitas SDM, pemasaran, penggunaan teknologi, dan lain sebagainya. Dan untuk melihat apakah program pengembangan UKM yang diberikan oleh Dinas Koperasi Kota Medan dapat mensukseskan tujuan tersebut, maka dapat dilihat pada hasil jawaban 50 responden yang diuraikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

1. Data Tentang Pemberian Pelatihan dan Pengarahan Tentang Pengadaan Modal

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai pemberian pelatihan dan pengarahan tentang pengadaan modal , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan kurang memberikan pelatihan dan pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.6 Pendapat Responden Mengenai Pemberian Pelatihan Dan Pengarahan Tentang Pengadaan Modal No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Sering memberikan pelatihan 15 30 2 Kurang memberikan pelatihan 30 60 3 Tidak pernah memberikan pelatihan 5 10 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang memberikan pelatihan dan pengarahan tentang pengadaan modal yaitu sebanyak 30 orang 60 . Sedangkan 15 orang 30 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan sering memberikan latihan dan pengarahan tentang pengadaan modal. Dan sisanya sebanyak 5 orang 10 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah memberikan pelatihan dan pengarahan. Hal ini menunjukan bahwa Kurangnya pelatihan dan pengarahan tentang Universitas Sumatera Utara pengadaan modal membuat UKM kesulitan dalam mendapatkan pinjaman modal, yang pastinya mempengaruhi kondisi UKM tersebut untuk mengembangkan dan mempertahankan usahanya.

2. Data Tentang Pemberian Jalan Keluar Untuk Mendapatkan Modal Usaha

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai pemberian jalan keluar untuk mendapatkan modal usaha , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan memberikan jalan kelauar untuk mendapatkan modal usaha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.7 Pendapat Responden Mengenai Jalan Keluar Yang Diberikan Dinas Koperasi Untuk Mendapatkan Modal Usaha No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Memberikan jalan keluar 27 54 2 Kurang memberikan jalan keluar 15 30 3 Tidak memberikan jalan keluar 8 16 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa mayoritas responden sebanyak 27 orang 54 berpendapat bahwa dalam pelatihan dan pengarahan tentang pengadaan modal, Dinas Koperasi Kota Medan memberikan jalan keluar untuk mendapatkan modal. Kemudian sebanyak 15 orang 30 berpendapat bahwa Dinas Koperasi Kota Universitas Sumatera Utara Medan kurang memberikan jalan keluar untuk mendapatkan modal. Sedangkan sisanya sebanyak 8 orang berpendapat Dinas Koperasi Kota Medan tidak memberikan jalan keluar untuk mendapatkan modal usaha.

3. Data Mengenai Pemberian Pelatihan dan pengarahan Tentang Pembukuan

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai pemberian pelatihan dan pengarahan tentang pembukuan , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan kurang memberikan pelatihan dan pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.8 Pendapat Responden Mengenai Pemberian Pelatihan Dan Pengarahan Tentang Penggunan Sistem Akuntansi atau Pembukuan No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Sering memberikan pelatihan 16 32 2 Kurang memberikan pelatihan 24 48 3 Tidak pernah memberikan pelatihan 10 20 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang memberikan pelatihan dan pengarahan tentang penggunaan sistem akuntansi yaitu sebanyak 24 orang 48 . Sedangkan 16 orang 32 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan sering memberikan latihan dan Universitas Sumatera Utara pengarahan tentang penggunaan sistem akuntansi. Dan sisanya sebanyak 10 orang 20 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah memberikan pelatihan dan pengarahan. Hal ini menunjukan kurangnya pelatihan dan pengarahan tentang pembukuan menyebabkan UKM masih mengalami kendala untuk mengembangkan kemampuan karyawan pegawainya.

4. Data Mengenai Pemberaian Pelatihan Dan Pengarahan Dalam Meningakatkan Produksi Barang

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai pemberian pelatihan dan pengarahan dalam meningkatkan produksi barang , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan kurang memberikan pelatihan dan pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.9 Pendapat Responden Mengenai Pemberian Pelatihan Dan Pengarahan Tentang Dalam Meningkatkan Produksi Barang No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Sering memberikan pelatihan 11 22 2 Kurang memberikan pelatihan 25 50 3 Tidak pernah memberikan pelatihan 14 28 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Universitas Sumatera Utara Koperasi Kota Medan kurang memberikan pelatihan dan pengarahan dalam meningkatakan produksi barang yaitu sebanyak 25 orang 50 . Sedangkan 14 orang 28 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah memberikan pelatihan dan pengarahan. Dan sisanya sebanyak 11 orang 22 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan sering memberikan pelatihan dan pengarahan dalam meningkatkan produksi barang. Hal ini menunjukan kurangnya pelatihan dan pengarahan untuk meningkatkan hasil produksi menyebabkan UKM masih mengalami kesulitan untuk meningkatkan hasil produksinya.

5. Data Mengenai Bantuan Dinas Koperasi Untuk Mendapatkan Bahan Baku Produksi

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai pemberian bantuan untuk mendapatkan bahan baku produksi , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah memberikan bantuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Pendapat Responden Mengenai Bantuan Dinas Koperasi Dalam Mendapatkan Bahan Produksi No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Memberikan bantuan 1 2 2 Kurang memberikan bantuan 12 24 3 Tidak pernah memberikan bantuan 37 74 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah memberikan bantuan untuk mendapatkan bahan baku produksi yaitu sebanyak 34 orang 74 . Sedangkan 12 orang 24 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang memberikan bantuan. Dan sisanya sebanyak 1 orang 2 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan memberikan bantuan untuk mendapatkan bahan baku produksi. Berdasarkan tabel diatas, maka hampir seluruh responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah memberikan bantuan untuk mendapatkan bahan baku produksi dengan kualitas bagus dan harga yang murah. 6. Data Mengenai Pemberian Pelatihan Dan Pengarahan Tentang Penggunaan Teknologi Untuk Meningkatkan Produksi Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai pemberian pelatihan dan Universitas Sumatera Utara pengarahan tentang penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi, maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan kurang memberikan pelatihan dan pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.11 Pendapat Responden Mengenai Pemberian Pelatihan Dan Pengarahan Tentang Penggunaan Teknologi Untuk Meningkatkan Produksi No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Sering memberikan pelatihan 11 22 2 Kurang memberikan pelatihan 24 48 3 Tidak pernah memberikan pelatihan 15 30 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang memberikan pelatihan dan pengarahan tentang penggunaan teknologi dalam meningkatkan produksi yaitu sebanyak 24 orang 48 . Sedakang 15 orang 30 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah memberikan pelatihan dan pengarahan. Dan sisanya sebanyak 11 orang 22 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan sering memberikan pelatihan dan pengarahan tentang penggunaan teknologi untuk meningkatakan produksi. Universitas Sumatera Utara

7. Data Mengenai Penggunaan Teknologi Untuk Meningkatkan Produksi

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi , maka mayoritas responden meraka tidak langsung menggunakan informasi teknologi yang diberikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.12 Pendapat Responden Mengenai Penggunaan Teknologi Untuk Meningkatkan Produksi No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Langsung menggunakan 12 24 2 Tidak langsung menggunakan 20 40 3 Tidak pernah menggunakan 18 36 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa mayoritas responden sebanyak 12 orang 24 menyatakan tidak langgsung menggunakan teknologi yang diberikan oleh Dinas Koperasi Kota Medan. Sedakang 18 orang 36 menyatakan tidak pernah menggunakan teknologi yang diberikan. Dan sisanya sebanyak 12 orang 24 menyatakan langsung menggunakan teknologi yang diberaikan Dinas Koperasi Kota Medan untuk meningkatakan produksi barang. Hampir separuh responden menyatakan bahwa mereka tidak langsung menggunakan inovasi teknologi yang diinformasikan oleh Dinas Koperasi Kota Universitas Sumatera Utara Medan. Hal ini karena Dinas Koperasi Kota Medan kurang memberikan pelatihan kepada UKM tentang penggunaan teknologi tersebut, sehingga para UKM belum terlalu mengerti cara penggunaan teknologi tersebut.

8. Data Mengenai Pemberian Pelatihan Dan Pengarahan Untuk Meningkatkan Pemasaran

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai pemberian pelatihan dan pengarahan untuk meningkatkan pemasaran , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan kurang memberikan pelatihan dan pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.13 Pendapat Responden Mengenai Pemberian Pelatihan Dan Pengarahan Untuk Meningkatkan Pemasaran No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Sering memberikan pelatihan 14 28 2 Kurang memberikan pelatihan 28 56 3 Tidak pernah memberikan pelatihan 8 16 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang memberikan pelatihan dan pengarahan dalam meningkatakan pemasaran yaitu sebanyak 28 orang 56 . Sedangkan 14 orang 28 Universitas Sumatera Utara menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan sering memberikan pelatihan dan pengarahan dalam meningkatakan pemasaran. Dan sisanya sebanyak 8 orang 16 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah memberikan pelatihan dan pengarahan.

9. Data Mengenai Bantuan Dinas Koperasi Dalam Pemasaran

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai pemberian bantuan dalam proses pemasaran , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah memberikan bantuan dalam pemasaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.14 Pendapat Responden Mengenai Bantuan Dinas Koperasi Dalam Pemasaran No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Membantu pemasaran 4 8 2 Kurang membantu pemasaran 19 38 3 Tidak pernah membantu pemasaran 27 54 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah membantu pemasaran yaitu sebanyak 27 orang 54 . Sedangkang 19 orang 38 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang membantu pemasaran . Dan sisanya sebanyak 4 orang 8 menyatakan Universitas Sumatera Utara bahwa Dinas Koperasi Kota Medan membantu memasarkan barang.

10. Data Mengenai Mengenai penyedaian Akses Terhadap Informasi Pasar Untuk Memasarkan Prodak

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai penyedaian akses terhadap informasi pasar untuk memasarkan prodak , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan kurang menyediakan informasi pasar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.15 Pendapat Responden Mengenai penyedaian Akses Terhadap Informasi Pasar Untuk Memasarkan Prodak No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Menyediakan informasi 8 16 2 Kurang menyediakan informasi 24 48 3 Tidak menyediakan informasi 18 36 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang menyediakan informasi untuk memasarkan prodak yaitu sebanyak 24 orang 48 . Sedangkan 18 orang 36 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan menyediakan informasi. Dan sisanya sebanyak 8 orang 16 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak menyediakan informasi untuk Universitas Sumatera Utara memasarkan prodak. Kurangnya informasi mengenai pasar menyebabkan UKM kesulitan untuk memasarkan prodaknya dan hal ini dapat menghambat UKM untuk memperluas saluran pemasaran untuk memasarkan prodak.

11. Data Mengenai Kemampuan Kerja Pegawai Dalam Memberikan Pelatihan dan Pengarahan

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai kemampuan kerja pegawai dalam memberikan pelatihan dan pengarahan, maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan mampu dalam memberaikan pelatihan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.16 Pendapat Responden Mengenai Kemampuan Kerja Pegawai Dalam Memberikan Pelatihan dan Pengarahan No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Mampu 32 64 2 Kurang mampu 14 28 3 Tidak mampu 4 8 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan mampu dalam memberikan pelatihan dan pengarahan yaitu sebanyak 32 orang 64 . Sedangkan 14 orang 28 menyatakan Dinas Koperasi Universitas Sumatera Utara Kota Medan kurang mampu dalam memberikan pelatihan dan pengarahan. Dan sisanya sebanyak 4 orang 8 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak mampu dalam memberikan pelatihan dan pengarahan. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pegawai Dinas Koperasi Kota medan sudah memahami apa yang menjadi tugasnya. Dengan demikian kemampuan pegawai Dinas Koperasi Kota Medan dalam memberikan pelatihan dan pengarahan sudah cukup baik.

12. Data Mengenai Peningkatan Kemampuan Kerja Pegawai

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai peningkatan kemampuan kerja pegawai dalam memberikan pelatihan dan pengarahan, maka seluruh responden menyatakan bahwa kemampuan kerja pegawai masih perlu ditingkatkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.17 Pendapat Responden Mengenai Peningkatan Kemampuan Kerja Pegawai No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Perlu ditingkatkan 50 100 2 Kurang perlu ditingkatkan 3 Tidak perlu ditingkatkan Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa seluruh responden 100 menyatakan bahwa kemampuan kerja pegawai Dinas Koperasi Kota Medan perlu ditingkatkan. Universitas Sumatera Utara Walaupun pada tabel 4.17 menyatakan bahwa pegawai Dinas Koperasi mampu dalam menjalankan tugasnya, namum peningkatan kemampuan kerja tetap perlu dilakukan agar kualitas pelayanan yang diberikan pegawai Dinas Koperasi Kota Medan semakin baik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah direncanakan dapat tercapai.

13. Data Mengenai Mutu Pelatihan dan Pengarahan

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai mutu pelatihan dan pengarahan, maka hampir seluruh responden menyatakan bahwa mutu pelatihan dan pengarahan yang diberikan Dinas Koperasi Kota Medan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.18 Pendapat Responden Mengenai Mutu Pelatihan dan Pengarahan No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Baik 42 84 2 Kurang baik 8 16 3 Tidak baik Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa hampir semua responden menyatakan bahwa mutu pelatihan dan pengarahan yang diberikan Dinas Koperasi Kota Medan baik yaitu sebanyak 42 orang 84 . Sedangkan sisanya sebanyak 8 orang 16 menyatakan mutu pelatihan dan pengarahan yang diberikan Dinas Koperasi Kota Universitas Sumatera Utara Medan kurang baik.

14. Data Mengenai Penyelenggaraan Pameran Promosi

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai penyelenggaraan pameran promosi prodak, maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan jarang menyelenggarakan pameran promosi prodak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.19 Pendapat Responden Mengenai Penyelenggaraan Pameran Promosi No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Sering menyelenggarakan pameran 21 42 2 Jarang menyelenggarakan pameran 23 46 3 Tidak pernah menyelenggarakan pameran 6 12 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan jarang menyelenggarakan pameran yaitu sebanyak 23 orang 46 . Sedangkan 21 orang 42 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan sering menyelenggarakan pameran. Dan sisanya sebanyak 6 orang 12 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah menyelenggarakan pameran. Universitas Sumatera Utara

15. Data Mengenai Keikutsertaan Dalam Pameran Promosi

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai keikutsertaan dalam pameran promosi prodak, maka mayoritas responden menyatakan bahwa mereka jarang mengikuti pameran promosi prodak yang diselenggarakan Dinas Koperasi Kota Medan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.20 Pendapat Responden Mengenai Keikutsertaan Dalam Pameran Promosi No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Sering mengikuti pameran 21 42 2 Jarang mengikuti pameran 23 46 3 Tidak pernah mengikuti pameran 6 12 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.20 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan jarang mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi Kota Medan yaitu sebanyak 23 orang 46 . Sedangkan 21 orang 42 menyatakan sering mengikuti pameran. Dan sisanya sebanyak 6 orang 12 menyatakan tidak peranah mengikuti pameran.

16. Data Mengenai Keberadaan Pameran Promosi Membantu Dalam Meningkatkan Penjualan

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai keberadaan pameran Universitas Sumatera Utara promosi prodak dalam meningkatakan penjualan, maka mayoritas responden menyatakan bahwa pameran promosi prodak yang diikuti membantu meningkatkan penjualan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.21 Pendapat Responden Mengenai Keberadaan Pameran Promosi Membantu Dalam Meningkatkan Penjualan No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Membantu meningkatkan penjualan 26 52 2 Kurang membantu meningkatkan penjualan 3 6 3 Tidak membantu meningkatkan penjualan 21 42 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan pameran promosi yang diselenggarakan Dinas Koperasi Kota Medan membantu meningkatkan penjualan yaitu sebanyak 29 orang 58 . Sedangkan 21 orang 42 menyatakan pameran yang diselenggarakan tidak membantu meningkatkan penjualan. Dan sisanya yaitu 3 orang menyatakan pameran yang diselenggarakan kurang membantu meningkatkan penjualan.

17. Data Mengenai Bantuan Dalam Mengembangkan sistim Kemitraan Dengan Usaha Besar

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai bantuan Dinas Koperasi Universitas Sumatera Utara untuk mengembangkan sistem kemitraan dengan usaha besar, maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan membantu UKM untuk menjalin kerja sama dengan usaha besar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.22 Pendapat Responden Mengenai Bantuan Dalam Mengembangkan sistim Kemitraan Dengan Usaha Besar No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Membantu kemitraan 25 50 2 Kurang membantu kemitraan 18 36 3 Tidak membantu kemitraan 7 14 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.22 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan membantu kemitraan dengan usaha besar yaitu sebanyak 25 orang 50 . Sedangkang 18 orang 36 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang membantu kemitraan . Dan sisanya sebanyak 7 orang 14 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak membantu kemitraan dengan usaha besar . Dengan adanya hubungan kerja sama antara UKM dengan usaha besar dapat membantu UKM untuk mengembangkan usahannya. Universitas Sumatera Utara

18. Data Mengenai Bantuan Dalam Mengembangkan sistim Kemitraan Dengan UKM Lainnya

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai bantuan Dinas Koperasi untuk mengembangkan sistem kemitraan dengan UKM lainnya, maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan kurang membantu kemitraan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.23 Pendapat Responden Mengenai Bantuan Dalam Mengembangkan sistim Kemitraan Dengan UKM Lainnya No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Membantu kemitraan 20 40 2 Kurang membantu kemitraan 22 44 3 Tidak membantu kemitraan 8 16 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.23 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang membantu kemitraan dengan UKM lainya yaitu sebanyak 22 orang 44 . Sedangkang 20 orang 20 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan membantu kemitraan. Dan sisanya sebanyak 8 orang 16 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak membantu kemitraan dengan UKM lainnya. Universitas Sumatera Utara Ketepatan Waktu Suatu kegiatan dikatakan efektif apabila penyelesaian atau pencapaian tujuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan demikian, pelaksanaan program pengembangan UKM harus dilaksanakan tepat waktu dan selesai tepat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut ini diuraikan jawaban mengenai ketepatan waktu pelaksanaan program pengembangan UKM pada Dinas Koperasi Kota Medan pada tabel di bawah ini :

1. Data Mengenai Penetapan Standar Waktu Dalam Pemberian Pelatihan dan Pengarahan

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai penetapan standar waktu dalam pemberian pelatihan dan pengarahan, maka hampir seluruh responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan telah menetapkan standar waktu dalam pemberaian pelatihan dan pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.24 Pendapat Responden Mengenai Penetapan Standar Waktu Dalam Pemberian Pelatihan dan Pengarahan No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Menetapkan standar waktu 40 80 2 Kurang menetapkan standar waktu 10 20 3 Tidak pernah menetapkan standar waktu Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.24 dapat dilihat bahwa hampir semua responden yaitu sebanyak 40 orang 80 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan menetapkan standar waktu dalam memberikan pelatihan dan pengarahan. Sedangkang sisanya sebanyak 10 orang 20 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang menetapkan standar waktu dalam memberikan pelatihan dan pengarahan. Adanya penetapan standar waktu dalam memberikan pelatihan dan pengarahan menunjukan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan telah merencanakan semua kegiatannya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, agar tujuan dari program pengemabangan UKM dapat terlaksana sesuai rencana.

2. Data Mengenai Ketepatan Waktu Pelaksanaan Pelatihan dan Pengarahan

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai ketepatan waktu pelaksanaan pelatihan dan pengarahan, maka hampir seluruh responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan selalu memulai dan menyelesaikan pelatihan dan pengarahan dengan tepat waktu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.25 Pendapat Responden Mengenai Ketepatan Waktu Pelaksanaan Pelatihan dan Pengarahan No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Selalu mulai dan selesai tepat waktu 40 80 2 Jarang mulai dan selesai tepat waktu 10 20 3 Tidak pernah mulai dan selesai tepat waktu Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.26 dapat dilihat bahwa hampir semua responden yaitu sebanyak 40 orang 80 menyatakan pelatihan dan pengarahan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi Kota Medan selalu mulai dan selesai tepat waktu. Sedangkang sisanya sebanyak 10 orang 20 menyatakan pelatihan dan pengarahan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi Kota Medan jarang mulai dan selesai tepat waktu. Dengan demikian pegawai Dinas Koperasi Kota Medan sudah memiliki disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas yang diembankan untuk mereka.

3. Data Mengenai Efektiviatas Waktu Pelaksanaan Pelatihan dan Pengarahan

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai efektivitas waktu pelaksanaan pelatihan dan pengarahan, maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan selalu memperhitungkan efektivitas waktu dalam pemberaian pelatihan dan pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel Universitas Sumatera Utara di bawah ini : Tabel 4.26 Pendapat Responden Mengenai Efektiviatas Waktu Pelaksanaan Pelatihan dan Pengarahan No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Selalu memperhitungkan efektivitas waktu 37 74 2 Jarang memperhitungkan efektivitas waktu 11 22 3 Tidak pernah memperhitungkan efektivitas waktu 2 4 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.26 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan selalu memperhitungkan efektivitas waktu dalam memberikan pelatihan dan pengarahan yaitu sebanyak 37 orang 74 . Sedangkang 11 orang 22 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan jarang memperhitungkan efektivitas waktu. Dan sisanya sebanyak 2 orang 4 menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah memperhitungkan efektivitas waktu dalam memberikan pelatihan dan pengarahan. Setiap kali mengadakan pelatihan dan pengarahan, maka Dinas Koperasi Kota Medan sellau mencantumkan tanggal dan jam berapa pelatihan dimulai. Dengan demikian Dinas Koperasi Kota Medan selalu memperhitungkan efektivitas waktu dalam penyelenggaraan pelatihan dan pengarahan. Universitas Sumatera Utara

4. Data Mengenai Penetapan Biaya Dalam Pelatihan dan Pengarahan

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai penetapan biaya dalam pelatihan dan pengarahan , maka semua responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan tidak memungut biaya dalam pelatihan dan pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.27 Pendapat Responden Mengenai Penetapan Biaya Dalam Pelatihan dan Pengarahan No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Selalu dipungut biaya 2 Kadang-kadang 3 Tidak pernah dipungut biaya 50 100 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.27 dapat dilihat bahwa seluruh responden 100 menyatakan bahwa pelatihan dan pengarahan yang diberikan oleh Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah dipungut biaya. Hal ini menunjukan bawah pelatihan dan pengarahan yang diberikan oleh Dinas Koperasi Kota Medan tidak membebani UKM dengan adanya biaya atau pengutipan. Manfaat Jika ditinjau dari aspek manfaat, maka suatu kegiatan dikatakan efektif Universitas Sumatera Utara apabila kegiatan tersebut memberikan manfaat bagi organisasi dan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian pelaksanaan program pengembangan UKM dikatakan efektif jika program pengembangan tersebut memberikan manfaat kepada UKM khususnya. Dan untuk mengetahui apakah program pengemabangan UKM bermanfaat bagi UKM di Kota Medan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

1. Data Mengenai Perkembangan Modal Usaha

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai perkembangan modal usaha , maka mayoritas responden menyatakan bahwa kurang terjadi perkembangan modal setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.28 Pendapat Responden Mengenai Perkembangan Modal Usaha No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Memperoleh perkembangan modal 7 14 2 Kurang memperoleh perkembangan modal 26 52 3 Tidak pernah memperoleh perkembangan modal 17 34 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.28 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 26 orang 52 menyatakan kurang memperoleh perkembangan modal setelah mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Sedangkan 17 orang 34 tidak pernah memperoleh perkembangan modal. Dan sisanya Universitas Sumatera Utara sebanyak 7 orang 14 menyatakan memperoleh perkembangan modal usaha. Kurangnya pelatihan dan pengarahan tentang pengadaan modal merupakan salah satu penyebab mengapa responden UKM kurang memperoleh perkembangan modal. Hal ini juga dapat berdampak pada lambatnya perkemabangan UKM itu sendiri.

2. Data Mengenai Penilaian Perkembangan Modal Usaha

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai penilaian perkembangan modal usaha , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan kurang menilai perkembangan modal usaha setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.29 Pendapat Responden Mengenai Penilaian Perkembangan Modal Usaha No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Menilai perkembangan modal 2 4 2 Kurang menilai perkembangan modal 25 50 3 Tidak pernah menilai perkembangan modal 23 46 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.29 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 25 orang 50 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang menilai perkembangan modal usaha. Sedangkan 23 orang 46 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan Universitas Sumatera Utara tidak pernah menilai perkembangan modal. Dan sisanya sebanyak 2 orang 4 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan menilai perkembangan modal usaha.

3. Data Mengenai Peningkatan Kemampuan Kerja Karyawan

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai peningkatan kemampuan kerja karyawan , maka mayoritas responden menyatakan bahwa kurang terjadi peningkatan kemampuan kerja karyawan setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.30 Pendapat Responden Mengenai Peningkatan Kemampuan Kerja Karyawan No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Terjadi peningkatan kemampuan kerja 10 20 2 Kurang terjadi peningkatan kemampuan kerja 21 42 3 Tidak terjadi peningkatan kemampuan kerja 19 38 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.30 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 21 orang 42 menyatakan kurang terjadi peningkatan kemampuan kerja setelah mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Sedangkan 19 orang 38 menyatakana tidak pernah terjadi peningkatan kemampuan kerja. Dan sisanya sebanyak 10 orang 20 menyatakan terjadi peningkatan kemampuan Universitas Sumatera Utara kerja setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari Dinas Koperasi . Kurangnya peningkatan SDM UKM ini terjadi karena rendahnya kemampuan dari SDM tersebut disertai keterbatasan Dinas Koperasi Kota Medan dalam memberikan pelatihan dan pengarahan.

4. Data Mengenai Peningkatan Jumlah Produksi

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai peningkatan jumlah produksi , maka mayoritas responden menyatakan bahwa kurang terjadi peningkatan jumlah produksi setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.31 Pendapat Responden Mengenai Peningkatan Jumlah Produksi No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Terjadi peningkatan jumlah produksi 13 26 2 Kurang terjadi peningkatan jumlah produksi 20 40 3 Tidak pernah terjadi peningkatan jumlah produksi 17 34 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.31 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 20 orang 40 menyatakan kurang terjadi peningkatan jumlah produksi setelah mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Sedangkan 17 orang 34 menyatakana tidak pernah terjadi peningkatan jumlah produksi. Dan Universitas Sumatera Utara sisanya sebanyak 13 orang 26 menyatakan terjadi peningkatan jumlah produksi setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari Dinas Koperasi .

5. Data Mengenai Peningkatan Kualitas Mutu Produksi

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai peningkatan kualitas produksi , maka mayoritas responden menyatakan bahwa kurang terjadi peningkatan kualitas produksi setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.32 Pendapat Responden Mengenai Peningkatan Kualitas Mutu Produksi No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Terjadi peningkatan kualitas produksi 12 24 2 Kurang terjadi peningkatan kualitas produksi 21 42 3 Tidak pernah terjadi peningkatan kualitas produksi 17 34 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.32 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 21 orang 42 menyatakan kurang terjadi peningkatan kualitas produksi setelah mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Sedangkan 17 orang 34 menyatakana tidak pernah terjadi peningkatan kualitas produksi. Dan sisanya sebanyak 12 orang 24 menyatakan terjadi peningkatan kualitas produksi setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari Dinas Koperasi . Universitas Sumatera Utara

6. Data Mengenai Penilaian Perkembangan Produksi Usaha

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai penilaian perkembangan produksi usaha , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan kurang menilai perkembangan produksi usaha setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.33 Pendapat Responden Mengenai Penilaian Perkembangan Produksi Usaha No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Menilai perkembangan produksi 1 2 2 Kurang menilai perkembangan produksi 24 48 3 Tidak pernah menilai perkembangan produksi 25 50 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.33 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 25 orang 50 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah menilai perkembangan produksi usaha. Sedangkan 24 orang 48 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang menilai perkembangan produksi. Dan sisanya sebanyak 1 orang 2 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan menilai perkembangan produksi usaha.

7. Data Mengenai Peningkatan Omset Penjualan

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai peningkatan omset Universitas Sumatera Utara penjualan , maka mayoritas responden menyatakan bahwa kurang terjadi peningkatan omset setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.34 Pendapat Responden Mengenai Peningkatan Omset Penjualan No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Terjadi peningkatan omset penjualan 8 16 2 Kurang terjadi peningkatan omset penjualan 25 50 3 Tidak pernah terjadi peningkatan omset penjualan 17 34 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.34 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 25 orang 50 menyatakan kurang terjadi peningkatan omset setelah mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Sedangkan 17 orang 34 menyatakana tidak pernah terjadi peningkatan omset. Dan sisanya sebanyak 8 orang 16 menyatakan terjadi peningkatan omset setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari Dinas Koperasi .

8. Data Mengenai Penilaian Peningkatan Omset Penjualan

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai penilaian omset penjualan , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan kurang menilai peningkatan omset usaha setelah mendapatkan pelatihan dan Universitas Sumatera Utara pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.35 Pendapat Responden Mengenai Penilaian Peningkatan Omset Penjualan No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Menilai peningkatan penjualan 1 2 2 Kurang menilai peningkatan penjualan 20 40 3 Tidak pernah menilai peningkatan penjualan 29 58 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.35 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 29 orang 38 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah menilai peningkatan penjualan. Sedangkan 20 orang 40 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang menilai peningkatan penjualan. Dan sisanya sebanyak 1 orang 2 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan menilai peningkatan penjualan.

9. Data Mengenai Perluasan Saluran Pemasaran

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai perluasan saluran pemasaran, maka mayoritas responden menyatakan bahwa kurang terjadi perluasan saluran pemasaran setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.36 Pendapat Responden Mengenai Perluasan Saluran Pemasaran No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Terjadi perluasan saluran pemasaran 5 10 2 Kurang terjadi perluasan saluran pemasaran 27 54 3 Tidak terjadi perluasan saluran pemasaran 18 36 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.36 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 27 orang 54 menyatakan kurang terjadi perluasan saluran pemasaran setelah mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari Dinas Koperasi Kota Medan. Sedangkan 18 orang 36 menyatakana tidak pernah terjadi perluasan saluran pemasaran. Dan sisanya sebanyak 5 orang 10 menyatakan terjadi perluasan saluran pemasaran setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari Dinas Koperasi .

10. Data Mengenai Penilaian Perkembangan Pemasaran

Menurut hasil jawaban responden UKM mengenai penilaian perkembangan pemasaran , maka mayoritas responden menyatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Medan kurang menilai perkembangan pemasaran usaha setelah mendapatkan pelatihan dan pengarahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.37 Pendapat Responden Mengenai Penilaian Perkembangan Pemasaran No. Karateristik Jumlah Persentase 1 Menilai perkembangan pemasaran 1 2 2 Kurang menilai perkembangan pemasaran 20 40 3 Tidak pernah menilai perkembangan pemasaran 29 58 Total 50 100 Sumber : kuesioner Penelitian, September 2008 Dari tabel 4.37 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 29 orang 38 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan tidak pernah menilai perkembangan pemasaran. Sedangkan 20 orang 40 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan kurang menilai perkembangan pemasaran. Dan sisanya sebanyak 1 orang 2 menyatakan Dinas Koperasi Kota Medan menilai perkembangan pemasaran.

11. Rekapitulasi Data

Untuk lebih mempermudah melihat hasil jawaban responden, maka semua hasil jawaban responden di kumpulkan dalam satu tabel. Berdasarkan hasil rekapitulasi data maka mayoritas responden memilih alternatif jawaban ”b”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.38 Rekapitulasi Data No. Pertanyaan Jawaban a b c 1. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan memberikan pelatihan dan pengarahan tentang pengadaan modal ? 15 30 5 2. Menurut Bapak Ibu, apakah dalam bimbingan tersebut Dinas Koperasi Kota Medan memberikan jalan keluar untuk mendapatkan modal usaha ? 27 15 8 3. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan memberikan pelatihan dan pengarahan tentang penggunaan sistem akuntansi atau pembukuan ? 16 24 10 4. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan memberikan pelatihan dan pengarahan dalam meningkatkan produksi barang ? 11 25 14 5. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan memberikan bantuan untuk mendapatkan bahan baku produksi derngan kualitas tinggi dan harga yang terjangkau ? 1 12 37 6. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan memberikan pelatihan dan pengarahan tentang inovasi penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi ? 11 24 15 7. Apakah setelah mendapatkan pengarahan mengenai penggunaan teknologi dalam meningkatkan produksi, Bapak Ibu langsung menggunakan teknologi tersebut ? 12 20 18 Universitas Sumatera Utara 8. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan memberikan pelatihan dan pengarahan mengenai cara meningkatkan pemasaran ? 14 28 8 9. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan membantu dalam proses pemasaran ? 4 19 27 10. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan menyediakan akses terhadap informasi pasar untuk memasarkan prodak, misalnya : tenatang prodak yang diinginkan, desain prodak yang digemari konsumen, potensi pasar, tata cara memasarkan prodak ? 8 24 18 11. Menurut Bapak Ibu, bagaimanakah kemampuan kerja pegawai Dinas Koperasi Kota Medan dalam memberikan pelatihan dan pengarahan ? 32 14 4 12. Menurut Bapak Ibu, apakah kemampuan kerja pegawai Dinas Koperasi Kota Medan perlu ditingkatkan ? 50 13. Menurut Bapak Ibu, bagaimana mutu pelatihan dan pengarahan yang diberikan oleh Dinas Koperasi Kota Medan ? 42 8 14. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan sering menyelenggarakan pameran promosi prodak ? 21 23 6 15. Apakah Bapak Ibu sering mengikuti pameran promosi prodak yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi Kota Medan ? 21 23 6 16. Menurut Bapak Ibu, apakah pameran promosi yang diadakan oleh Dinas Koperasi Kota Medan membantu Bapak Ibu meningkatkan penjualan ? 26 3 21 Universitas Sumatera Utara 17. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan membantu mengembangkan system kemitraan dengan usaha besar ? 25 18 7 18. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan membantu mengembangkan system kemitraan dengan UKM lainnya ? 20 22 8 19. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan menetapkan standar waktu dalam memberikan pelatihan dan pengarahan ? 40 10 20. Menurut Bapak Ibu, apakah pelatihan dan pengarahan selalu berjalan sebagaimana mestinya, dalam arti selalu dimulai dan selesai pada jam-jam yang telah ditetapkan tepat waktu ? 40 10 21. Menurut Bapak Ibu, apakah dalam memberikan pelatihan dan pengarahan, Dinas Koperasi Kota Medan memperhitungkan efektivitas waktu ? 37 11 2 22. Menurut Bapak Ibu, apakah dalam pelatihan dan pengarahan tersebut, Dinas Koperasi Kota Medan memungut biaya? 50 23. Menurut Bapak Ibu, apakah dengan adanya pelatihan dan pengarahan, Bapak Ibu memperoleh perkembangan modal ? 7 26 17 24. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan menilai perkembangan modal usaha Bapak Ibu ? 2 25 23 25. Menurut Bapak Ibu, apakah dengan adanya pelatihan dan pengarahan terjadi peningkatan kemampuan kerja karyawan ? 10 21 19 26. Menurut Bapak Ibu, apakah dengan adanya 13 20 17 Universitas Sumatera Utara pelatihan dan pengarahan terjadi peningkatan jumlah produksi barang yang dihasilkan ? 27. Menurut Bapak Ibu, apakah dengan adanya pelatihan dan pengarahan terjadi peningkatan kualitas mutu produksi yang dihasilkan ? 12 21 17 28. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan menilai perkembangan produksi usaha Anda ? 1 24 25 29. Menurut Bapak Ibu, apakah dengan adanya pelatihan dan pengarahan terjadi peningkatan omset penjualan prodak ? 8 25 17 30. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan menilai peningkatan penjualan Produk Anda ? 1 20 29 31. Menurut Bapak Ibu, apakah dengan adanya pelatihan dan pengarahan terjadi perluasan saluran pemasaran prodak Anda ? 5 27 18 32. Menurut Bapak Ibu, apakah Dinas Koperasi Kota Medan menilai perkembangan pemasaran usaha Anda ? 1 20 29 Total 533 592 475 Rata-Rata 33 37 30 Persentase 33,32 37 29,68 Universitas Sumatera Utara Hasil Wawancara Wawancara dilakukan dengan Kasubdis Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Seksi Penyusunan Program dan Seksi Bina Usaha Kecil dan Menengah. Wawanacara dilakukan pada bulan September tahun 2008 dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan judul penelitian, yaitu : “Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan UKM”. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan beserta jawaban dapat dilihat pada uraian berikut : A. Kasubdis Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 1. Pertanyaan : Apa tujuan dari diadakannya program pengembangan UKM ? Apakah menurut Bapak Ibu tujuan dari program tersebut sudah tercapai ? Jika belum apa yang menjadi penyebab dan bagaimana solusinya ? Jawaban : ”Yang pastinya tujuan dari program pengembangan UKM ini pada dasarnya adalah agar UKM dapat memiliki daya saing yang tinggi yang mampu bertahan dan berkembang di era globalisasi saat ini, terutama menyesuaikan dengan teknologi, pasar, dan tantangan yang baru serta perputaran yang cepat dari perubahan yang terjadi. Selain itu tujuan dari program ini agar UKM mampu keluar dari segala permasalahan yang dihadapinya, seperti masalah permodalan, tenaga kerja, pemasaran, penggunaan teknologi, dan lainnya. Tujuan tersebut belum sepenuhnya tercapai, hal ini karena keterbatasan dana atau anggaran dari Dinas Koperasi untuk memberikan pelatihan dan pengarahan kepada UKM, sehingga tidak semua UKM yang ada di kota Medan ini mendapatkan pelatihan tersebut. selain itu rendahnya kemampuan dan kesadaran dari para UKM itu sendiri dan juga politik ekonomi yang terjadi sedikit Universitas Sumatera Utara banyaknya juga mempengaruhi keberhasilan program tersebut. Namun Dinas Koperasi berusaha untuk mencari solusi dengan cara mengajukan ke pemerintah pusat agar anggaran untuk pelatihan dan pengarahan dapat diperbesar, sehingga Dinas Koperasi dapat memberikan pelatiahan dan pengarahan lebih banyak lagi kepada UKM. Selain itu Dinas Koperasi juga turun langsung ke UKM-UKM untuk mempertanyakan kendala-kendala yang mereka hadapi dan semampunya memberikan solusi dari kenadala tersebut. ” 2. Pertanyaan : Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan program pengembangan UKM ? Bagaimana koordinasi antara masing-masing bagian tersebut ? Jawaban :”Hampir semua sub dinas koperasi terlibat dalam pelaksanaan program pengembangan UKM, seperti sub dinas program yang merumuskan dan menyusun program pengembangan UKM tersebut, lalu sub dinas koperasi,usaha kecil dan menengah yang terlibat langsung ke para UKM, seperti memberikan bimbingan dan pelatihan. Serta sub dinas permodalan dan simpan pinjam yang memberikan dana atau anggaran untuk melaksanakan program tersebut. Koordinasi masing-masing sub bagian dilakukan sesuai dengan tugas dari masing-masing sub bagian terebut, sehingga pelaksanaan dari program ini dapat berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya. ” 3. Pertanyaan : Apa saja yang menjadi tugas dari masing-masing sub bagian tersebut ? Apakah masing-masing sub bagian memahami tugas yang diberikan kepada nya ? Jawaban :”Sub dinas program mempunyai tugas mengumpulkan bahandata, menyusun rencana operasional pengembangan kopersi, usaha kecil dan Universitas Sumatera Utara menengah, menyusun program pengembangan jaringan informasi koperasi, usaha kecil dan menengah serta menyusun program pengembangan institusi pasar, jaringan lembaga keuangan, teknologi tepat guna yang memungkinkan koperasi, usaha kecil dan menengah mampu bersaing. Sub dinas koperasi, usaha kecil dan menengah bertugas memberikan pelayanan di bidang koperasi dan UKM serta memberikan bimbingan dan pelatihan kepada UKM untuk meningkatkan produktivitas pemasaran dan jaringan usaha, pengembangan SDM UKM serta pelatihan-pelatihan lainnya yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi UKM tersebut. Sedangkan sub dinas permodalan dan simpan pinjam bertugas untuk membiayai dan memfasilitasi segala kegiatan bimbingan dan pelatihan serta mengawasi dan menilai modal yang telah diberikan kepada UKM. Sudah menjadi kewajiban dari masing-masing sub bagian untuk memahami dengan benar apa yang menjadi tugas mereka agar mereka. Dengan demikian masing-masing sub bagian sudah pasti memahami apa yang menjadi tugas mereka” 4. Pertanyaan : Apakah setiap sub bagian selalu melaporkan hasil kerjanya secara periodik ? Jawaban :”YA...setiap sub bagian selalu melaporkan hasil kerjanya secara periodik kepada masing-masing kepala bagian. Bahkan atasan selalu meminta laporan kepada kami mengenai pelaksanaan tugas setiap bulannya, kemudian dia mencoba memberikan masukan jika ada hal-hal yang dianggapnya kurang tepat dan kurang berjalan dengan baik, seperti pencapaian target yang masih kurang serta berusaha mengambil suatu keputusan tentang apa yang perlu dilakukan Universitas Sumatera Utara oleh para pegawai sehingga pegawai dapat mengerjakan tugasnya dengan baik”

5. Pertanyaan : Berapa lama waktu yang diberaikan kepada masing-masing sub

bagian untuk menyelesaikan tugasnya ? Apakah waktu yang diberikan tersebut telah sesuai atau malah berlebihan ? Jawaban :”Seperti yang Saya sampaikan sebelumnya, bahwa atasan meminta laporan kepada kami setiap bulannya. Sehingga setiap bulannya Kami harus menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Menurut Saya waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas sudah tepat, karena dengan semakin cepat Kami menyelesaikan tugas-tugas Kami, maka tujuan dari pengembangan UKM tersebut dapat dengan cepat juga tercapai, sehingga UKM dapat meningkat kesejahteraannya dari segi ekonomi, kesehatan dan pendidikan.”

6. Pertanyaan : Apakah dengan adanya program pengembangan UKM, maka

kondisi UKM meningkat dari segi kualitas maupun kuantitas ? Jika meningkat, apakah terdapat fakta-fakta yang mendukungnya ? Dan jika tidak meningkat apa yang menjadi penyebabnya ? Jawaban :”Sudah pasti dengan adanya program pengembangan UKM ini dapat meningkatkan kondisi UKM dari segi kualitas maupun kuantitas, karena UKM sudah mendapatkan bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas usahanya. Walaupun tidak bisa dipungkiri, setiap tahunnya selalu ada UKM yang gulung tikar, namun pertumbuhan UKM baru jauh lebih banyak dari pada mereka yang gulung tikar. Saat ini UKM yang terdata ada sekitar 24 ribu sedangkan yang tidak terdata mungkin lebih dari 100ribu UKM. Keterbatasan anggaranlah yang menyebabkan Kami tidak bisa memberikan bimbingan kepada Universitas Sumatera Utara semua UKM yang ada di kota Medan. ” 7. Pertanyaan : Apakah Dinas Koperasi Kota Medan membantu kemitraan antara UKM dengan Usaha Besar ? Bagaimanakah bentuk kemitraan yang terjadi ? Jawaban : ”Dinas Koperasi selalu memfasilitasi pertemuan antara UKM dengan usaha besar dengan tujuan agar terjadi kemitraan antara kedua belah pihak. Pola kemitraan biasanya dalam bentuk kerja sama dimana biasanya pihak UKM sebagai suplayer dan usaha besar menjadi pemasarannya. Untuk kota Medan biasanya pola kemitraan ini dikembangkan di daerah KIM kawasan industri Medan, dimana industri besar menerima oderan prodak dari UKMU lalu dipasarkan atau dikembangkan lagi oleh usaha besar.selain itu Dinas Koperasi juga membangun pola kemitraan keagenan dalam pemasaran prodak dan pola dagang umum melalui pemasokan prodak UKM yang dipasarakan oleh usaha besar. ”

B. Seksi Penyusunan Program 1. Pertanyaan : Apakah yang menjadi acuan atau ukuran dalam pembuatan

program pengembangan UKM ? Jawaban :”Secara umum yang menjadi acuan dalam pembuatan program pengembangan UKM adalah adanya keberhasilan ataupun kemunduran dari program-program terdahulu. Dengan berusaha mencari jalan keluar atas tidak berhasilnya program tahun lalu dan memperbaiki keberhasilan dari program sebelumnya, sehingga target dari program tahun ini dapat tercapai sesuia dengan rencana. ” Universitas Sumatera Utara 2. Pertanyaan : Apakah dalam pembuatan program tersebut Dinas Koperasi Kota Medan telah melakukan penelitian mengenai kondisi UKM ? Jawaban :”Y a sudah pasti Kami melakukan penelitian langsung ke UKM, agar Kami tau apa saja yang menjadi kendala-kendala UKM, sehingga Kami bisa menyusun rencana kegaiatan kerja untuk mencari solusi dari masalah yang terjadi.” 3. Pertanyaan : Apakah dalam pembuatan program tersebut, Dinas Koperasi Kota Medan mengikutsertakan pelaku UKM itu sendiri ? Jawaban :”Ya, tetapi tidak secara langsung. Dalam arti kami selalu mendatangi UKM-UKM binaan untuk melihat apa yang menjadi kendala mereka. Lalu permasalahan yang mereka hadapi diselesaikan melalui program kerja yang telah disesuaikan dengan kendala yang terjadi. Bahkan Pemerintah Kota Medan juga pernah melakukan semacam forum diskusi dan juga seminar yang melibatkan UKM dan Desperindag serta kalangan akademis yang membahas kondisi UKM saat ini serta mencari jalan keluar atas segala permasalahan yang menghambat perkembangan UKM. ” 4. Pertanyaan : Apakah program pengembangan UKM sama setiap tahunnya ? Jika tidak, berapa tahun sekali program pengembangan UKM diganti diperbaharui ? Jawaban :”Program pengembangan UKM dibuat dan diperbaiki setiap 5 tahun sekali. Jadi dalam kurun waktu 5 tahun Kita bisa menguji apakah program tersebut dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.” 5. Pertanyaan : Apakah program pengembangan UKM tersebut selalu berhasil guna, dalam arti memberikan manfaat kepada UKM ? Universitas Sumatera Utara Jawaban :” Tingkat keberhasilan dari program ini tidak selamanya 100 berhasil, karena Kita juga masih memiliki kendala dibidang keuangan sehingga keberhasilan dari program ini tidak bisa dirasakan oleh semua UKM yang ada di kota Medan. Tetapi yang pastinya program tersebut memberikan manfaat kepada UKM dan membantu UKM agar dapat meningkatkan daya saingnya dengan prodak-prodak dari luar.”

6. Pertanyaan : Apakah Dinas Koperasi Kota Medan selalu melakukan

pembaharuan terhadap program pengembangan UKM jika program tersebut berhasil atau pun tidak ? Mengama demikian ? Jawaban :”Pembaharuan selalu Kami lakukan baik program tersebut berhasil atau tidak, karena permasalahan yang diahadapi UKM setiap tahunnya selalu berubah-ubah, sehingga kami juga harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut agar Kami dapat memberikan pelayanan yang terbaik khususnya kepada UKM-UKM binaan.” C. Seksi Bina Usaha Kecil dan Menengah 1. Pertanyaan : Jenis bimbingan dan pelatihan apa saja yang diberikan oleh Dinas Koperasi Kota Medan kepada para UKM ? Jawaban : ”Selama ini Kami sudah memberikan pelatihan dibidang kelembagaan, seperti mengenai sistem pembukuan, manajemen partisipasi, peningkatan kemampuan berwirausaha dan lainnya. Sebagai contoh tahun lalu kami memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu PKK dari 21 Kecamatan. Di bidang permodalan dan juga penggunaan teknologi. Selain itu Kami juga memberikan Universitas Sumatera Utara bimbingan dan pelatihan dibidang pemasaran seperti mengadakan berbagai pelatihan dan seminar mengenai pemasaran serta mendatangkan ahli dari Surabaya yang sudah terlebih dahulu sukses membina pemasaran UKM-UKM di Surabaya. Dan pada tahun 2006 kami mengirimkan UKM unggulan untuk studi banding terkait hal pemasaran di Malang, Jawa Timur. Dan untuk meningkatkan pemasaran, kami mengikutsertakan UKM dalam pameran, seperti dalam Pekan Raya Sumatera Utara atau Medan Fair dan masih banyak pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan UKM.”

2. Pertanyaan : Apakah dalam memberikan bimbingan dan pengarahan, Dinas

Koperasi Kota Medan mengikutsertakan semua UKM yang ada di Kota Medan ? Jika tidak, bagaimana cara menentukan menetapkan UKM yang dapat mengikuti bimbingan dan pengarahan tersebut ? Jawaban :” Tidak mungkin semua UKM yang ada di kota Medan diikutsertakan dalam pelatihan dan pengarahan yang Kami selenggarakan. Faktor utama yang menghambat adalah karena sedikitnya anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kota Medan dan kurangnya prasarana dan sarana pendukungnya. Sebenarnya pelatihan dan pengarahan yang Kami selenggarakan boleh diikuti oleh semua UKM, namun Kami lebih cenderung fokus dengan UKM yang aktif dan unggul, karena mereka telah memiliki pengalaman untuk berkembang yang nantinya mampu menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Kota Medan.”

3. Pertanyaan : Apakah dalam memberikan bimbingan dan pengarahan, Dinas

Koperasi Kota Medan selalu menetapkan standar waktu, dalam arti selalu mulai dan selesai tepat waktu ? Universitas Sumatera Utara Jawaban :”Ya, disetiap undangan Kami selalu mencantumkan tanggal, tempat dan jam berapa pelatihan dilakukan. Dan Kami selalu berusaha agar pelatihan berjalan tepat waktu. ”

4. Pertanyaan : Apakah para pelaku UKM dapat mengikuti pelatihan dan

pengarahan yang diberikan ? Jika tidak, apa yang menjadi kendala yang menghambat jalannya bimbingan dan pelatihan ? Jawaban :”Secara umum tidak semua UKM mampu merealisasikan isi atau materi dari pelatihan yang Kami buat. Salah satu faktor penyebab karena rendahnya kualitas dari SDM UKM itu sendiri. Seperti yang Kita ketahui, kebanyakan pengusaha UKM berpendidikan SMA, sehingga mereka masih memiliki keterampilan yang minim yang masih harus terus dbina.”

5. Pertanyaan : Apakah dalam memberikan bimbingan dan pengarahan, Dinas

Koperasi Kota Medan sudah memiliki sumber dana yang cukup dan sarana serta prasarana yang memadai ? Jawaban :”Sumber dana yang kami miliki begitu juga dengan sarana dan prasarananya masih terasa sangan kurang sekali dibandingkan dengan jumlah UKM yang ada di kota Medan. Dari APBD kami hanya mendapatkan anggaran sekitar Rp.250 juta dan maksimal anggaran sekitar Rp. 1 Milyar. Sedangkan jumlah UKM yang ada di kota medan bisa mencapai 100ribu UKM. Jadi sangat mustahil kami bisa membina semua UKM tersebut. Dan harus diakui juga, minimnya jumlah pegawai dinas koperasi dibandingkan dengan UKM yang dibina membuat kami kesulitan untuk melakukan pembinaan.” Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA DATA

Dokumen yang terkait

Respon Siswa Dalam Pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kota Medan (Studi di Yayasan Fajar Dinul Islam SMK Namira Technology Nusantara Medan)

1 60 103

Analisis Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Binaan Ptpn III Medan

1 49 121

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

6 79 143

Analisis Perilaku Petugas dalam Pelaksanaan Program Pengembangan Manajemen Upaya Kesehatan Kerja (UKK) di Puskesmas Kota Medan Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2013

4 57 113

Efektivitas Pelaksanaan Program Day Care Services (Pelayanan Harian Lanjut Usia) Oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai dan Medan

4 94 116

Pengaruh Pelaksanaan Program Penaggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal)

1 41 126

Perilaku Bidan Praktek Swasta Dalam Pelaksanaan Program Inisiasi Menyusu Dini di Kota Medan Tahun 2010

0 40 88

Evaluasi Program Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Medan(Studi Dekriptif tentang Pengembangan Jaringan Pemasaran UKM di Dinas Koperasi Kota Medan)

0 43 112

Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

2 41 60

Pelaksanaan Program Kota Layak Anak Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anak Oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan

13 126 136