Manajemen Organisasi Pemerintahan Efektivitas

1.5.2 Manajemen Organisasi Pemerintahan

Secara etimologi, manajemen management berasal dari kata manus berarti tangan dan agere berarti melakukan. Setelah digabung menjadi kata manager bahasa Inggeris yang berarti mengurus atau managiere bahasa latin yang berarti melatih. Menurut George Terry Syafiie, 2003 : 117 manajemen adalah suatu proses khusus yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta menacapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya. Manajemen dilakukan dan dibutuhkan dalam setiap tingkatan pekerjaan manusia, baik dalam skala pekerjaan yang kecil hingga penentuan tujuan dalam pekerjaan yang besar sekalipun. Manajemen memiliki tujuan tertentu yang tidak dapat diraba. George Terry 1999 : 2 mengungkapkan bahwa manajemen dapat diagambarkan sebagai sesuatu yang tidak nyata, karena ia tidak dapat dilihat, tetapi hanya terbukti oleh hasil-hasil yang ditimbulkannya out put atau hasil kerja yang memadai, kepuasan manusiawi dan hasil-hasil produksi serta jasa yang lebih baik. Dengan demikian manajemen secara garis besar adalah kemampuan mengurus organisasi untuk mencapai tujuan yang tekah ditetapkan sebelumnya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan

1.5.3 Efektivitas

Dalam setiap organisasi, efektivitas merupakan unsur pokok aktivitas untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya. Dengan kata lain Universitas Sumatera Utara suatu aktivitas di sebut efektif apabila tercapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian efektivitas pelaksanaan suatu organisasi secara umum diartikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi dengan kemampuan yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara obyektif. Richard Steers 1995 : 44 dalam pandangannya terhadap efektivitas mengemukakan bahwa walaupun hampir setiap orang setuju bahwa efektivitas merupakan atribut yang diinginkan dalam organisasi, tetapi anehnya hanya ada sedikit usaha yang dilakukan untuk menerangkan konsep itu sendiri sehingga orang selalu saja memiliki sudut pandang teoritis maupun sudut pandang kepemimpinan yang berbeda-beda dalam memandang efektivitas. Mengacu pada penadapat Steers diatas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas sebenarnya merupakan sebuah konsep yang samar. Hal ini karena efektivitas hanya lebih sering disebut-sebut dari pada diteliti, baik di dalam teori-teori maupun kepustakaan organisasi. Oleh sebab itu konsep efektivitas dalam suatu organisasi tidak selalu baku, dalam arti dapat saja menggunakan ukuran yang berbeda-beda. Untuk mengetahui efektivitas kegiatan organisasi publik dapat diukur melalui pendekatan-pendekatan sebagai berikut Putra, 2001 : 22 : 1. Pendekatan Sasaran Goal Approach Pendekatan ini memusatkan perhatiannya dalam mengukur efektivitas pada aspek out-put, yaitu dengan mengukur keberhasilan organisasi publik dalam mencapai tingkatan out-put yang direncanakan. 2. Pendekatan Sumber System Resource Approach Universitas Sumatera Utara Pendekatan ini mengukur efektivitas dari sisi in-put, yaitu dengan mengukur keberhasilan organisasi publik dalam mendapatkan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk mencapai performasi yang baik. 3. Pendekatan Proses Process Approach Pendekatan ini menekankan pada aspek internal organisasi publik, yaitu dengan mengukur efektivitas layanan publik melalui berbagai indikator internal organisasi, seperti efesiensi dan iklim organisasi 4. Pendekatan Integratif Integrative Approach Pendekatan ini merupakan gabungan dari ketiga pendekatan diatas yang muncul sebagai akibat adanya kelemahan dan kelebihan masing-masing pendekatan. Bila dilihat dari aspek keberhasilan pencapaian tujuan, maka efektivitas memfokuskan pada tingkat pencapaian terhadap tujuan organisasi publik Noermandi, 1999 : 193. Hal ini senada dengan pendapat T. Hani Handoko 1993 :7 yang mengatakan bahwa efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tingkat pelayanan dan derajat kepuasan masyarakat merupakan salah satu ukuran efektivitas. Ukuran ini tidak mempertimbangkan berapa biaya, tenaga dan waktu yang digunakan dalam memberikan pelayanan, tetapi lebih menitikberatkan pada tercapainya tujuan organisasi pelayanan publik. Bila ditinjau dari aspek ketepatan waktu, maka efektivitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk berbagai kegiatan Siagian, 1992 : 171. Dari pendapat Siagian tersebut, penulis Universitas Sumatera Utara menyimpulkan bahwa suatu kegiatan dikatakan efektif apabila penyelesaian kegiatan tersebut tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dan suatu kegiatan dikatakan tidak efektif apabila penyelesaian atau penacapaian tujuan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya bila ditinjau dari aspek manfaat, maka Steers Zainun, 1991 : 14 mendefenisikan efektivitas sebagai suatu usaha untuk mencapai suatu keuntungan manfaat dalam organisasi dengan segala cara. Ia menekankan bahwa semakin besar keuntungan yang diperoleh organisasi, maka organisasi itu semakin efektif. Dengan demikian suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut memberikan manfaat bagi organisasi dan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat empat unsur dalam efektivitas, yaitu : 1. Pencapaian tujuan, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan atau sasaran sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya 2. Ketepatan waktu, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila penyelesaian atau pencapaian tujuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan 3. Manfaat, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut memberikan manfaat bagi organisasi dan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya Dengan demikian yang dimaksud dengan efektivitas pelaksanaan program pengembangan UKM adalah tercapainya tujuan atau sasaran dalam penyelenggaraan program pengembangan UKM, dimana pelaksanaan program tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan memberikan manfaat nyata sesuai dengan kebutuhan organisasi dan pengusaha UKM setempat Universitas Sumatera Utara

1.5.4 Pelaksanaan Program

Dokumen yang terkait

Respon Siswa Dalam Pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Kota Medan (Studi di Yayasan Fajar Dinul Islam SMK Namira Technology Nusantara Medan)

1 60 103

Analisis Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Binaan Ptpn III Medan

1 49 121

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

6 79 143

Analisis Perilaku Petugas dalam Pelaksanaan Program Pengembangan Manajemen Upaya Kesehatan Kerja (UKK) di Puskesmas Kota Medan Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2013

4 57 113

Efektivitas Pelaksanaan Program Day Care Services (Pelayanan Harian Lanjut Usia) Oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai dan Medan

4 94 116

Pengaruh Pelaksanaan Program Penaggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal)

1 41 126

Perilaku Bidan Praktek Swasta Dalam Pelaksanaan Program Inisiasi Menyusu Dini di Kota Medan Tahun 2010

0 40 88

Evaluasi Program Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Medan(Studi Dekriptif tentang Pengembangan Jaringan Pemasaran UKM di Dinas Koperasi Kota Medan)

0 43 112

Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

2 41 60

Pelaksanaan Program Kota Layak Anak Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anak Oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan

13 126 136