Fungsi Prestise. Fungsi Laten Berburu Babi

4.2.1. Fungsi Prestise.

Pada pelaksanaan permainan rakyat berburu babi, baik itu buru rabu, buru biaso, maupun buru alek, yang dicari oleh para peserta acara perburuan, selain untuk memusnahkan babi-babi yang merupakan hama penganggu yang tidak kalah pentingnya ialah untuk menyaksikan anjing-anjing pemburu mereka yang memiliki keberanian dan keterampilan dalam “mematah” melumpuhkan babi-babi buruan. Karena peristiwa ini merupakan peristiwa yang sangat dinanti-nantikan para pemburu karena hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi pemburu yang memiliki anjing yang sangat gesit dan berani dalam memburu mangsanya. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya anjing termasuk tokoh pemeran utama dalam acara perburuan yang mengutamakan naluri dan fisik yang baik dan anjing merupakan motor utama untuk mendapatkan babi buruan. Kegesitan dan keberanian seekor anjing berhubungan dengan hasil yang diharapkan, sehingga mendapatkan seekor anjing pemburu yang memiliki ketangkasan dan keberanian, seorang pemburu bersedia mengeluarkan biaya yang tidak tanggung-tanggung untuk mendapatkan seekor anjing dan untuk biaya perawatannya. Memiliki satu atau beberapa anjing pemburu yang baik akan mengangkat nama si pemilik anjing. Keberhasilan demi keberhasilan anjing pemburu di arena perburuan akan menjadi pujian yang tidak akan ada hentinya. Bagi penggemar permainan berburu babi, seekor anjing pemburu yang “mau”akan selalu disebut- sebut dan menjadi bahan cerita, kapan saja dan dimana saja para pemburu berkumpul dan beristirahat. Ini merupakan sebuah kehormatan atau sebuah prestise tertinggi dikalangan pemburu dan merupakan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Universitas Sumatera Utara Namanya akan menjadi populer dikalangan masyarakat pecandu permainan berburu babi. Pengaruh dari prestise ini semakin terasa kuatnya bila sipemburu dan anjing pemburunya tidak hadir pada acara perburuan berikutnya, apalagi acara perburuan tersebut cukup besar dan meriah. Demikian sebaliknya bagi mereka yang memiliki anjing pemburu yang kurang gesit dan takut mengejar babi buruan akan mendapatkan cemoohan dan ejekan. Cemoohan, ejekan akan terlontar pada pemilik anjing, misalnya: ”baok selah anjiang tu pulang la, bekonyo abihan taranak urang” bawa saja anjing itu pulang, nantik diserangnya ternak orang. Sindiran seperti ini sering terdengar diarena perburuan terhadap para pemburu yang anjingnya tidak mau mengejar babi. Dan ini dianggap memalukan dikalangan pemburu. Ini merupakan ciri khas dari arena perburuan. Sisi penting lainnya dari anjing-anjing yang berani dan terampil adalah terangkatnya nama Nagari atau anjing itu berasal. Biasanya pada acara ”baburu alek” melibatkan seluruh wilayah Sumatera Barat, bahkan terkadang oleh peserta yang berasal dari luar propinsi Sumatera Barat, namun pada umumnya para pecandu berburu yang mengikuti kegiatan tersebut adalah orang dari etnis Minangkabau. Oleh kerenanya pemilik anjing-anjing yang ”mau” akan mendapat tantangan untuk mengikuti acara ”alek” karena disini akan dipertaruhkan prestise yang dimiliki. Prestise ini pada gilirannya menimbulkan serangkaian gejala tertentu untuk mendapatkannya, artinya terdapat semacam persaingan dikalangan pemburu untuk bisa memperoleh anjing yang baik beberapa pengaruh yang timbul dari usaha pemburu untuk mendapatkan anjing yang baik terlihat munculnya sejumlah usaha Universitas Sumatera Utara terselubung atau lebih tepat dikatakan sebagai usaha bisnis yang beredar dikalangan para pemburu. Sebagai mana telah dibahas pada bab sebelumnya. Dari segi harga anjing-anjing pemburu ini sangat bervariasi tergantung pada tingkat keberanian, keterampilan dan dari mana anjing-anjing itu berasal. Hal yang menarik dari jual beli anjing adalah terdapatnya pengaruh dari prestise tersebut menyangkut dari mana anjing itu berasal. Daerah-daerah atau Nagari yang sebelumnya telah dikenal melalui anjing-anjing pemburu yang baik maka dengan sendirinya anjing-anjing lainnya yang diperjual belikan dari daerah yang sama memiliki nilai yang cukup tinggi, selain itu peminat cenderung untuk memiliki anjing dari daerah atau Nagari yang telah dikenal sebelumnya. Misalnya seperti anjing-anjing yang berasal dari Jawa merupakan kelompok anjing yang diincar para pemburu. Dewasa ini bisnis anjing pemburu terus meningkat dengan berkembangnya fungsi-fungsi berburu sebagai sebuah permainan rakyat. Informasi mengenai anjing- anjing dapat diperoleh di arena perburuan ataupun pada mereka yang menggeluti hobi berburu. Bahkan tidak jarang terjadi anjing yang dianggap hebat dalam arena perburuan langsung mendapat penawaran yang tinggi. Gejala lain dari rangkaian bisnis anjing pemburu ini juga ditemukannya tempat melatih anjing-anjing buruan. Biasanya pemilik anjing yang dianggap bagus atau memiliki ciri tertentu yang cocok untuk berburu, namun karena belum dilatih atau masih kecil pemiliknya menitipkan pada orang-orang tertentu yang telah dikenal dikalangan masyarakat pemburu sebagai orang yang mampu untuk melatih anjing yang diproyeksikan nantinya sebagai anjing pemburu. Para pelatih anjing buruan Universitas Sumatera Utara adalah mereka yang punya hobbi terhadap buru babi. Imbalan yang diberikan dalam melatih anjing bermacam bentuk, ada dalam bentuk uang tunai atau dalam bentuk barang lainnya seperti kala dan aksesoris anjing, atau sering terjadi adalah dengan cara memberikan seekor anjing. Misalnya sipemilik menyerahkan dua ekor anjing untuk dilatih, misalnya kedua anjing ini sudah menjadi anjing pemburu yang handal, maka satu ekor akan diberikan pada sipelatih. Imbalan yang diberikan untuk melatih anjing-anjing pemburu ini bervariasi bisa berupa uang tunai maupun berupa barang. Sisi lain yang perlu disimak adalah menyangkut perawatan anjing-anjing pemburu. Perawatan anjing yang dimaksud adalah perawatan anjing-anjing pemburu yang sakit seperti tidak mau makan atau tubuhnya yang semakin kurus namun yang paling utama adalah tempat ini banyak merawat anjing-anjing yang luka, patah, terkilir yang diakibatkan oleh berburu. Contohnya seperti anjing-anjing yang luka akibat diseruduk oleh babi. Uniknya dari rangkaian kegiatan ini pemilik anjing lebih meminati tempat-tempat perawatan ”tradisional” untuk merawat anjing-anjing mereka, sedangkan untuk kedokter hewan terbatas kepada pemberian vaksin anjing gila atau penyakit umum yang diderita oleh anjing. Tempat perawatan tradisional untuk anjing-anjing pemburu biasanya terletak didaerah pedesaan yang sering dijadikan arena perburuan dan perakteknya pun hanya diketahui oleh orang-orang yang hobi dalam permainan berburu babi. Demikianlah terlihat bahwa fungsi prestise yang timbul dari permainan rakyat berburu babi sangat berkaitan erat dengan kegiatan ekonomi. Universitas Sumatera Utara

4.2.2. Pamer Kekayaan