15 7.
Kota ditinjau dari aspek administrasi adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh suatu garis batas kewenangan administrasi pemerintah daerah yang
ditetapkan berdasarakan peraturan perundang-undangan Pontoh dan Kustiawan, 2009.
2.2.2 Pembentukan Kota
Undang-undang Rebuplik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 menyebutkan pembentukan kota dapat berupa penggabungan beberapa daerah atau bagian
daerah yang bersanding atau pemekaran dari satu daerah kabupaten kota menjadi dua daerah kabupaten kota atau lebih.
Syarat administratif pembentukan kota meliputi : 1.
Keputusan DPRD kabupatenkota induk tentang persetujuan pembentukan calon kota,
2. Keputusan bupatiwalikota induk tentang persetujuan pembentukan calon
kota, 3.
Keputusan DPRD provinsi tentang persetujuan pembentukan calon kota dan terakhir keputusan gubernur tentang persetujuan pembentukan calon
kota dan rekomendasi Menteri Pasal 5 ayat 2. Syarat teknis pembentukan kota adalah memiliki faktor kemampuan
ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, kependudukan, luas daerah, pertahanan, keamanan, kemampuan keuangan, tingkat kesejahteraan masyarakat,
dan rentang kendali penyelenggaraan pemerintahan daerah semua dengan kategori sangat mampu atau mampu pasal 6 ayat 1. Adapun syarat fisik kewilayahan
Universitas Sumatera Utara
16 pembentukan kota yaitu cakupan wilayah, sarana dan prasarana pemerintahan
yang memadai pasal 7.
2.2.3 Karakteristik Kota
Karakteristik kota berdasarkan beberapa aspek adalah : 1.
Dari aspek morfologi, antara kota dan pedesaan terdapat perbedaan bentuk fisik, seperti cara membangun bangunan-bangunan tempat tinggal yang
berjejal dan mencakar langit tinggi dan serba kokoh. 2.
Dari aspek penduduk. Secara praktis jumlah penduduk ini dapat dipakai ukuran yang tepat untuk menyebut kota atau desa, meskipun juga tidak
terlepas dari kelemahan –kelemahan. Kriteria jumlah penduduk ini dapat
secara mutlak atau dalam arti relatif yakni kepadatan penduduk dalam suatu wilayah.
3. Dari aspek sosial, gejala kota dapat dilihat dari hubungan-hubungan sosial
di antara penduduk warga kota, yakni yang bersifat kosmopolitan. Hubungan sosial yang bersifat impersonal, sepintas lalu, berkotak-kotak,
bersifat sering terjadi hubungan karena kepentingan dan lain-lain, orang ini bebas untuk memilih hubungan sendiri.
4. Dari aspek ekonomi, gejala kota dapat dilihat dari cara hidup warga kota
yakni bukan dari bidang pertanian atau agraria sebagai mata pencaharian pokoknya, tetapi dari bidang-bidang lain dari segi produksi atau jasa. Kota
berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi, perdagangan industri, dan kegiatan pemerintahan serta jasa-jasa pelayanan lain. Ciri yang khas suatu
kota ialah adanya pasar, pedagang dan pusat perdagangan.
Universitas Sumatera Utara
17 5.
Dari aspek hukum, pengertian kota yang dikaitkan dengan adanya hak-hak dan kewajiban hukum bagi penghuni, atau warga kota serta sistem hukum
tersendiri yang dianut untuk menunjukkan suatu wilayahtertentu yang secara hukum disebut kota.
Dari karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa kota : a.
Kota mempunyai fungsi-fungsi khusus sehingga berbeda antara kota dengan fungsi yang berbeda
b. Mata pencaharian penduduknya diluar agraris.
c. Adanya spesialisasi pekerjaan warganya
d. Kepadatan penduduk
e. Ukuran jumlah penduduk tertentu yang dijadikan batasan
f. Warganya relatif mobility
g. Tempat pemukiman yang tampak permanen
h. Sifat-sifat warganya yang heterogen, kompleks, social relation, yang
impersonal dan eksternal, serta personal segmentasion karena begitu banyaknya peranan dan jenis pekerjaan seseorang dalam kelompoknya
sehingga seringkali tidak kenal satu sama lain, seolah-olah seseorang menjadi
asing dalam
lingkungannyahttp:planologiuir2011.blogspot.com201202pengertian- karakteristik-dan-sejarah.html, diakses pada tanggal 08 februari 2015
pukul 11.54 WIB.
Universitas Sumatera Utara
18
2.3 Pemekaran Daerah 2.3.1 Pengertian Daerah