29 2. Metode Menentukan Jumlah Sampel
Menyadari banyaknya jumlah populasi, peneliti kemudian menentukan jumlah sampel dengan teknik kuota sampling. Sampling kuota adalah
teknik menentukan sampel dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu sampai jumlah yang dibutuhkan Sugiyono, 2012. Maka,
jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 109 orang karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan.
3. Karakteristik Sampel Karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
karyawan yang bekerja pada sebuah organisasi atau perusahaan e- commerce di Kota Medan.
V. Metode Alat Ukur
Perencanaan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sebuah skala yang akan disusun oleh peneliti, yaitu Skala Hardiness. Azwar
2012 menyatakan bahwa skala merupakan metode yang digunakan untuk mengukur konsep psikologis yang dapat diungkap melalui indikator-indikator
perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan. Pernyataan direspon dengan menggunakan empat kategori jawaban, yaitu Sangat Setuju SS,
Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS atau yang biasa disebut dengan skala likert. Skala sikap likert adalah alat ukur yang disusun
untuk mengungkapkan sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu variabel Azwar, 1998.
Universitas Sumatera Utara
30 Hadi 2002 juga menyatakan bahwa skala psikologis memiliki kelebihan
sebagai berikut: 1. Subjek dapat mengungkapkan hal yang benar dan dapat dipercaya.
2. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 3. Subjek dapat menginterpretasi pernyataan-pernyataan sesuai dengan apa
yang di maksud peneliti. Demikian peneliti mempertimbangkan menggunakan skala sebagai metode
alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. a. Skala Hardiness
Skala hardiness dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek hardiness yang dikemukakan oleh Maddi 2013. Aitem-aitem yang
disusun dalam skala hardiness mengacu pada tiga aspek, yaitu Kontrol, Komitmen dan Tantangan. Masing-masing aspek melahirkan dua indikator
perilaku yang kemudian di representasikan ke dalam bentuk-bentuk pernyataan favorable dan unvaforable.Azwar 2012 menyatakan bahwa
favorable adalah pernyataan yang mendukung indikator perilaku, sedangkan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung indikator
perilaku. Berikut merupakan tabel blue print yang menjelaskan penyusunan alat ukur pada penelitian ini:
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 1. Blue print skala Hardiness No.
Aspek Indikator Prilaku
Aitem Jumlah
F UF
1. Tantangan
Menerima dan melihat keadaan
stres sebagai kesempatan untuk
berkembang 1,
12, 23,
35 6,
24, 36
7
Belajar dari kegagalan untuk
menjadi sukses 2,
13, 25,
37 7,
14, 26
7
2. Komitmen
Tetap bertahan apapun yang
terjadi, daripada meninggalkannnya
3, 15,
27 8,
16, 28
6 Kemauan untuk
berusaha dan belajar bersama
orang-orang terdekat dan
lingkungan
kerjanya
4, 17,
29 9,
18, 30,
38 7
3. Kontrol
Percaya bahwa dirinya dapat
mengendalikan masalah.
19, 31
10, 20,
32 5
Keyakinan dalam mengerjakan tugas
5, 33,
21 11,
22, 34
6
Total 3
6 18
18 38
Keterangan :
F : Favorable
UF : Unfavorable
Universitas Sumatera Utara
32 Model skala ini menggunakan skala likert dengan 5 lima pilihan
jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Netral N, Setuju S, dan Sangat Setuju SS. Masing-masing pilihan jawaban
memiliki bobot yang berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis aitemnya baik itu favorable dan unfavorable. Berikut merupakan bobot penilaian
aitem favorable, STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4, SS = 5 dan berikut merupakan bobot penilaian aitem unfavorable, STS = 5, TS = 4, N = 3, S
= 2, SS = 1.
VI. Pengujian Alat Ukur