Gambaran Hardiness pada Karyawan Perusahaan E-commerce di Kota Medan
LAMPIRAN A
Skala Penelitian
(2)
No.
SKALA
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(3)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Saya bermaksud mengadakan penelitian di bidang Psikologi Industri & Organisasi. Untuk itu Saya membutuhkan sejumlah data yang hanya akan Saya peroleh dengan adanya kerja sama dari Anda dalam mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini terdiri dari 14 pernyataan. Dalam mengisi skala ini tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda. Oleh karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda dengan sejujur-jujurnya tanpa mendiskusikan dengan orang lain. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.
Cara menjawab pernyataan-pernyataan tersebut akan dijelaskan dalam petunjuk pengisian. Untuk itu Saya mengharapkan agar Anda memperhatikan petunjuk pengisian dengan baik. Jika telah selesai dikerjakan, periksalah kembali jawaban Anda, karena saya mengharapkan tidak ada pernyataan yang terlewati.
Bantuan Anda dalam menjawab pernyataan dalam kuesioner ini adalah bantuan yang sangat besar artinya bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Evasari Putri M. (121301119)
(4)
IDENTITAS DIRI
Nama (Inisial) :
Usia :
Jenis Kelamin* : Laki-laki / Perempuan
Status* : Menikah / Belum Menikah
Suku :
Tingkat Pendidikan :
Posisi di Tempat Kerja :
Lama Bekerja :
(5)
Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap pernyataan tersebut. Saudara/i diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri Saudara/i, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
PETUNJUK PENGISIAN
STS : Sangat Tidak Sesuai TS : Tidak Sesuai
N : Netral S : Sesuai
SS : Sangat Sesuai Contoh:
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya selalu mematuhi perintah
atasan saya. X
Bila Saudara/i ingin mengganti jawaban yang telah Saudara/i berikan sebelumnya, coret tanda silang (X) sebelumnya dengan dua garis (=), dan berikan tanda silang (X) pada pilihan yang menurut Anda sesuai.
Contoh:
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya selalu mematuhi perintah
atasan saya. X X
(6)
No. SKALA
PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Saya senang jika diberikan tugas-tugas diluar kemampuan saya, karena hal tersebut dapat membantu saya berkembang. 2. Saya tidak dapat menghindari
kejadian stres di tempat kerja. 3. Pekerjaan yang berat membuat
saya semakin pandai.
4. Saya seringkali mengabaikan masalah di tempat kerja. 5. Saya tetap akan mengerjakan
pekerjaan saya, walaupun rasanya tidak mugkin untuk diselesaikan dalam waktu yang ditentukan. 6. Saya tidak tahu apa yang harus
saya lakukan ketika kesulitan mengerjakan tugas.
7. Apabila saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan, saya akan bertanya kepada kerabat-kerabat saya di tempat kerja.
8. Saya tidak takut menghadapi masalah di tempat kerja, karena saya selalu akan dapat
mengendalikannya.
9. Saya memiliki kepribadian yang tangguh untuk menyelesaikan tugas-tugas kantor.
10. Sesulit apapun tugas yang saya peroleh, tidak akan membuat saya keluar dari pekerjaan.
11. Saya lebih menyukai bekerja sendiri.
12. Saya selalu mengkoreksi kesalahan saya, setelah ditegur oleh atasan.
(7)
13. Memiliki hubungan dekat dengan kerabat kerja, membuat saya merasa dirugikan
14. Saya seringkali terlambat pada jam kerja yang telah ditentukan.
MOHON PERIKSA KEMBALI JAWABAN ANDA, PASTIKAN TIDAK ADA YANG KOSONG.
(8)
LAMPIRAN B
(9)
1) Pengolahan I: Reliabilitas dan Daya Beda Aitem
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.685 38
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
AITEM1 131.15 76.250 .428 .665
AITEM2 130.75 80.074 .218 .679
AITEM3 131.58 78.837 .242 .676
AITEM4 130.75 79.289 .279 .676
AITEM5 131.50 79.549 .215 .678
AITEM6 132.83 79.793 .071 .690
AITEM7 131.33 76.185 .260 .674
AITEM8 131.29 80.719 .061 .688
AITEM9 132.35 80.192 .063 .690
AITEM10 132.46 74.528 .437 .661
AITEM11 131.06 78.487 .214 .678
AITEM12 131.58 79.621 .118 .684
AITEM13 130.98 80.568 .133 .682
AITEM14 132.25 75.525 .307 .670
AITEM15 131.63 77.138 .287 .672
AITEM16 131.92 73.955 .335 .667
AITEM17 130.90 75.226 .540 .659
AITEM18 130.94 77.389 .370 .669
(10)
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
AITEM20 131.77 77.906 .223 .677
AITEM21 131.31 77.864 .380 .670
AITEM22 131.33 76.695 .365 .668
AITEM23 131.02 77.117 .467 .666
AITEM24 131.88 79.751 .179 .680
AITEM25 130.87 80.785 .141 .682
AITEM26 131.29 77.778 .253 .675
AITEM27 131.37 75.099 .509 .660
AITEM28 131.96 78.979 .151 .682
AITEM29 132.23 84.338 -.157 .705
AITEM30 131.96 76.391 .308 .670
AITEM31 131.63 77.531 .401 .669
AITEM32 131.60 76.716 .364 .668
AITEM33 132.58 83.700 -.132 .697
AITEM34 132.75 86.779 -.313 .711
AITEM35 131.98 84.215 -.154 .703
AITEM36 131.42 78.876 .149 .682
AITEM37 131.08 78.739 .314 .674
AITEM38 131.85 78.290 .218 .677
2) Pengolahan II: Reliabilitas dan Daya Beda Aitem
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
(11)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
AITEM1 63.17 41.205 .380 .753
AITEM4 62.77 43.357 .235 .763
AITEM7 63.35 40.937 .231 .768
AITEM10 64.48 39.156 .463 .745
AITEM14 64.27 39.848 .325 .759
AITEM15 63.65 41.525 .271 .762
AITEM16 63.94 38.604 .354 .758
AITEM17 62.92 40.268 .513 .745
AITEM18 62.96 41.685 .360 .755
AITEM21 63.33 41.715 .413 .753
AITEM22 63.35 41.446 .326 .757
AITEM23 63.04 41.489 .460 .750
AITEM26 63.31 41.747 .259 .762
AITEM27 63.38 40.163 .483 .746
AITEM30 63.98 40.804 .306 .759
AITEM31 63.65 41.917 .377 .754
AITEM32 63.62 41.026 .369 .754
AITEM37 63.10 42.912 .276 .760
3) Pengolahan III: Reliabilitas dan Daya Beda Aitem
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
(12)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
AITEM1 54.90 34.794 .406 .750
AITEM10 56.21 33.072 .467 .743
AITEM14 56.00 34.275 .279 .764
AITEM15 55.38 35.222 .277 .761
AITEM16 55.67 32.264 .377 .755
AITEM17 54.65 34.113 .519 .742
AITEM18 54.69 35.276 .383 .752
AITEM21 55.06 35.977 .346 .755
AITEM22 55.08 34.935 .358 .754
AITEM23 54.77 35.357 .450 .749
AITEM26 55.04 35.802 .229 .765
AITEM27 55.12 34.026 .487 .743
AITEM30 55.71 34.248 .340 .756
AITEM31 55.38 35.732 .370 .754
AITEM32 55.35 34.741 .381 .752
AITEM37 54.83 36.813 .246 .762
4) Pengolahan IV: Reliabilitas dan Daya Beda Aitem
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
(13)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
AITEM1 47.56 26.448 .407 .732
AITEM10 48.87 25.413 .411 .730
AITEM14 48.65 25.995 .272 .751
AITEM15 48.04 26.548 .306 .742
AITEM17 47.31 25.903 .514 .722
AITEM18 47.35 27.329 .319 .740
AITEM21 47.71 27.150 .402 .734
AITEM22 47.73 26.671 .345 .737
AITEM23 47.42 26.837 .472 .729
AITEM26 47.69 27.394 .218 .752
AITEM27 47.77 25.789 .486 .723
AITEM30 48.37 25.883 .346 .738
AITEM31 48.04 27.136 .393 .734
(14)
LAMPIRAN C
(15)
Data Mentah Subjek Penelitian
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 3 2 4 4 5 2 5 3 4 3 3 4 3 2
2 5 3 4 3 4 3 5 3 4 4 4 4 5 4
3 5 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 5
4 4 3 5 3 5 3 5 3 3 3 5 5 4 5
5 3 1 2 1 2 4 2 3 2 4 4 4 5 2
6 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3
7 5 3 4 4 4 3 5 2 4 3 3 5 5 2
8 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 4 2
9 5 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 5 3
10 3 2 3 4 3 1 4 3 4 3 3 2 3 3
11 3 2 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 1
12 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3
13 4 2 5 4 5 2 4 4 4 2 1 5 4 4
14 3 4 4 3 4 2 5 4 5 5 3 5 5 5
15 5 2 4 4 4 2 5 4 4 3 5 4 3 4
16 3 2 4 4 3 2 5 3 3 3 3 3 3 2
17 4 2 4 4 4 2 5 3 3 3 3 4 4 3
(16)
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
19 4 2 5 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 5
20 3 2 4 4 2 1 4 4 4 2 1 4 5 4
21 4 3 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 5 3
22 5 2 5 5 4 2 4 3 4 4 2 5 3 1
23 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4
24 4 2 4 4 4 2 5 4 3 4 3 4 4 5
25 4 3 4 4 5 2 5 3 4 4 5 5 4 3
26 5 1 4 3 4 4 4 4 5 4 2 4 4 1
27 5 1 4 5 4 1 5 4 3 5 5 4 5 5
28 5 4 5 4 5 2 5 4 4 5 4 4 4 4
29 5 3 5 5 5 1 5 5 5 4 4 5 5 4
30 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 5 4 3
31 4 2 3 2 4 2 5 4 4 4 3 5 5 1
32 4 4 5 3 4 2 4 3 5 5 5 3 4 2
33 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3
34 5 2 5 4 4 2 4 4 4 2 3 4 5 3
35 5 2 5 4 4 2 4 4 4 2 3 4 5 3
36 5 5 4 5 3 3 5 3 4 5 4 4 5 5
37 4 5 4 4 4 1 5 4 4 4 3 4 5 5
(17)
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
39 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4
40 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 4 4 4
41 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 5 5
42 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 5 4
43 5 4 5 3 4 2 5 4 4 5 4 4 5 4
44 4 3 4 4 3 2 5 4 4 3 4 4 5 4
45 3 3 4 3 5 1 4 4 4 4 2 4 4 2
46 4 4 5 3 5 1 5 5 5 4 5 5 5 3
47 4 2 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2
48 4 2 4 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 2
49 4 2 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2
50 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2
51 4 4 4 4 4 1 4 2 3 3 3 5 5 5
52 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3
53 4 4 5 3 4 2 5 4 4 3 2 4 4 1
54 4 1 4 4 4 1 5 2 4 2 4 3 4 5
55 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
56 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5
57 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 1 3 5 2
(18)
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
59 5 3 4 3 4 1 3 3 4 4 1 4 5 2
60 4 3 4 4 4 2 5 3 4 3 1 4 5 3
61 5 1 5 5 4 2 1 4 5 5 2 1 5 3
62 3 4 5 4 4 1 5 4 5 5 4 5 5 5
63 5 1 5 5 5 1 4 5 5 5 1 5 5 3
64 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 2 2 1 2
65 3 4 4 4 4 2 5 3 4 4 3 4 5 5
66 5 4 5 5 4 1 4 4 5 5 3 5 5 5
67 4 1 3 3 5 1 5 3 3 5 4 5 3 5
68 4 2 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 5 5
69 5 3 5 4 5 1 5 4 5 5 4 5 5 4
70 4 4 4 4 4 2 5 3 3 3 3 4 4 5
71 5 3 4 3 4 1 5 4 4 5 3 5 4 4
72 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 4 1
73 4 4 5 4 3 2 5 3 4 4 4 4 4 2
74 5 3 5 4 5 1 5 2 4 4 5 4 4 5
75 4 2 4 5 3 2 5 3 4 4 3 4 5 3
76 4 4 4 5 4 1 5 3 2 4 5 3 5 3
77 5 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 5 5 4
(19)
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
79 5 4 5 4 4 1 5 4 4 5 3 2 4 5
80 5 3 3 4 5 1 5 3 4 4 3 5 5 5
81 5 4 5 5 4 2 4 4 4 5 4 5 5 4
82 4 3 5 4 2 2 5 4 4 4 2 5 5 4
83 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 1 3 3 4
84 5 2 5 2 5 2 5 2 4 4 4 5 5 3
85 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4
86 5 3 4 2 3 1 4 4 4 3 3 4 5 5
87 5 4 5 5 5 1 4 5 5 5 4 5 3 5
88 4 1 5 3 5 2 5 3 4 4 3 4 4 3
89 5 2 5 5 5 2 5 4 4 4 1 5 3 2
90 4 3 4 4 4 1 5 4 4 4 5 5 5 4
91 4 4 4 3 3 3 4 3 5 4 3 3 4 4
92 4 3 3 4 4 4 4 4 5 3 2 3 4 1
93 3 2 5 2 2 2 5 5 3 2 1 2 3 3
94 5 3 5 3 3 3 5 3 4 3 5 4 1 2
95 2 1 3 4 5 4 2 2 5 5 4 2 3 1
96 4 4 5 2 4 3 2 4 2 2 3 3 5 2
97 5 2 4 3 2 2 3 3 4 3 1 5 4 3
(20)
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
99 3 4 3 2 4 4 4 2 3 4 2 2 3 5
100 4 3 3 2 3 5 3 3 4 2 3 4 3 2
101 5 1 4 3 5 3 4 4 5 3 4 3 2 4
102 3 4 4 3 2 2 5 4 3 2 5 2 3 3
103 3 1 3 2 5 3 2 3 5 2 2 5 2 5
104 4 3 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2
105 4 3 3 4 4 2 5 2 3 5 3 3 3 1
106 5 4 5 4 2 5 5 3 5 3 1 2 5 3
107 5 4 3 5 4 3 4 4 4 4 5 5 2 5
108 4 2 4 5 3 1 3 3 5 2 2 5 3 4
(21)
LAMPIRAN D
(22)
1) Uji Asumsi (Normalitas)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
SKOR
N 109
Normal Parametersa,,b Mean 50.77
Std. Deviation 5.539
Most Extreme Differences Absolute .071
Positive .071
Negative -.050
Kolmogorov-Smirnov Z .738
Asymp. Sig. (2-tailed) .648
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2) Hasil Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
SKOR 109 39 66 5534 50.77 .531 5.539
(23)
DAFTAR PUSTAKA
Andam, Z. R. (2003). E-commerce and e-business. Manila, Philippines: e-ASEAN Task Force.
Abdullah, Syarif. (16 Februari 2017). Menkominfo fasilitasi investor asing bagi
“e-commerce”. Diunduh dari
https://www.kominfo.go.id/content/detail/6043/menkominfo-fasilitasi-investor-asing-bagi-e-commerce/0/sorotan_media.
Azwar, Saifuddin. (1998). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset.
Badan Pusat Statistik. (5 Januari 2017). Kependudukan Kota Medan. Diunduh dari https://medankota.bps.go.id/
Bartone, P. T., & Priest, R. F. (2001). Sex Differences in Hardiness and Health among West Point Cadets. Presented at the 13th Annual Convention of the American Psychological Society, Toronto.
Bisonnette, M. (1998). Optimism, hardiness and resiliency: A review of the literature prepared for the child and family partnership project. Revista de Psicopatología y Psicología Clínica, 11 (3), 125-146.
Bue, S. L. (2015). Hardiness in the hearth of the military.(Disertasi). University of Leuven, Belgium.
Carston, M. C., & Gardner, D. (2009). Cognitive hardiness in the New Zealand Military. New Zealand Journal of Psychology, 38(3), 26-34.
Carolissen, L. K., & Smith, D. C. (2014). Motivating IT staff in a government organisation in South Africa. Proceedings of the e-Skills for Knowledge Production and Innovation Conference. 61-71.
Cash, M. L. (2009). The impact of hardiness on organisational outcomes: Investigating appraisal and coping processes through alternative transactional models. (Tesis). Massey University, New Zealand.
(24)
Ciarrochi, J. A., Amy Y. C., & Caputi, P. (2000). A critical evaluation of the emotional intelligence construct. Personality and Individual Differences, (28),539-561.
De Vera, R. (2004). Employment impact of business-to-consumer e-commerce on Philippine workers. Philipine APEC Study Center Network, (2), 1-77. Dina, W. A. (2013). Analisis dampak penerapan sistem e-commerce terhadap
pengendalian internal perusahaan sebagai akibat perkembangan teknologi informasi. Jurnal Akuntansi UNESA, 2(1),1-26.
Fields, A. (2009). Discovering statistics using SPSS. (3rd ed.). London: SAGE Publications Ltd.
Fingar, P., & Kumar, H. (2000). Enterprise e-commerce. Tampa, Florida: Meghan-Kiffer Press.
Gangeshwer, D. K. (2013). E-commerce or internet marketing: A business review from Indian context. International Journal of u- and e- Service, Science and Technology, 6(6),187-194.
Goenawan, M. (1 Juli 2015). RPP E-commerce yang Bikin Gemes. Diunduh dari http://inet.detik.com/read/2015/07/01/142113/2957501/398/
Hadi, Sutrisno. (2002). Metodologi Research (Jilid I).Yogyakarta: Andi Offset. Hajebi, A., Emami, H., Hosseinzadeh, M., & Khajeian, A. (2016). A study of the
mental health and psychological hardiness of the staff at the pars special economic energy zone in Iran: A cross-sectional study. Health Scope, 5(2), 1-6.
Indrajit, D. R. (2002). Electronic Commerce: Strategi dan Konsep Bisnis di Dunia Maya. Jakarta: APTIKOM.
Judkins, Sharon. (2005). Hardiness, job satisfaction, and stress among home health nurses. Home Health Care Management & Practice, 2(17), 113-118.
Karamipour, M., Hejazi, M., & Yekta, Z. (2015). The role of resiliience and hardiness in mental health of athletes and non-athletes. GMP Review, 338-345.
(25)
Klaus, T., Lerouge, C., Blanton, J. E. (2014). System developer’s nature of work characteristics and their relationship with organizatinal commitment and job satisfaction. Journal of Information Technology Management, 25(1), 1-19.
Maddi, S. L. (2013). Hardiness turning stressfull circumtances into resilient growth. California: Springer.
Margiati, L. (1999). Stres kerja: Penyebab dan alternatif permasalahannya.
Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 7(3), 71-80.
Matsumoto, D., Juang, L. (2008). Culture and Psychology: 4th edition. United States: Thomson Wadsworth.
Molla, A. & Licker, P. S. (2001). E-commerce systems success: An attempt to extend and respecify the Delone and Maclean Model of is Success.
Journal of Electronic Commerce Research, 2(4), 131-141.
Moreno-Jiménez, B., Rodríguez-Muñoz, A., Hernández, E. G.& Blanco, L.M. (2014). Development and validation of the occupational hardiness questionnaire. Psicothema, 26(2), 207-214.
Noviansyah, Z. (2011). Pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 9(18), 43-58.
Nurhendar, S. (2007). Pengaruh stres kerja dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi (studi kasus pada CV. Aneka Ilmu Semarang). (Tesis). Diponegoro University, Semarang.
Olivia, D. O. (2014). Kepribadian hardiness dengan prestasi kerja pada karyawan bank. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(2), 115-129.
Panji, Aditya. (19 Februari 2016). Tiga Tantangan Industri E-commerce di Indonesia. Diunduh dari
http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20151028172737-185-87988/ Pemerintah Kota Medan. (5 Januari 2017). Kependudukan Kecamatan Kota
Medan. Diunduh dari http://medankota.pemkomedan.go.id/kependudukan/ Qaddumi, H. (2011). The influence of selected demographic variables on
hardiness of EFL teachers in Palestine. Journal of Al-Quds Open University for Research and Studies in Palestine, 25(1), 9-43.
(26)
Rel. (16 Januari 2017). Pertumbuhan E-commerce di Medan Cukup Pesat | AXI Hadir untuk Kemudahan Layanan B2B. Diunduh dari
https://www.jurnalasia.com/bisnis/pertumbuhan-e-commerce-di-medan-cukup-pesat-axi-hadir-untuk-kemudahan-layanan-b2b/
Sandhu., Sharma. K. S., & A., Singh. (2009). Personality hardiness of Indian coaches in relation to their age and coaching experience.Journal of Exercise Science and Physiotherapy, 5(1), 38-41.
Sarafino, E. P. (2011). Health Psychology: Biopsychosoical Interaction 7th ed.
New York: John Wiley & Sons, Inc.
Saragih, Susanti. (2010). Pengaruh work exhaustion terhadap keinginan untuk berpindah: Studi pada tenaga kerja IT di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 8(2),1-14.
Shepperd, J., & Kashani, J. (1991). The relationship of hardiness, gender and stress to health outcomes in adolescents. Journal of Personality, 59(4), 747-768.
Soderstrom, Mike. C. (2000). The relationship of hardiness, coping strategies, and perceived stress to symptoms of illness. Journal of Behavioral Medicine, 23(3), 311-328.
Sugiyono, P. D. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Susetio, Jerfi (6 Januari 2017). Gojek Segera Hadir di Medan. Diunduh dari http://medan.tribunnews.com/2015/11/11/gojek-segera-hadir-di-medan Terzi, N. (2011). The impact of e-commerce on international trade and
employment. Procedia Social and Behavioral Sciences, (24), 745-753. The Nielsen Company. (18 Maret 2016). E-commerce: Evolution or Revolution.
Diunduh dari http://s1.q4cdn.com/199638165/files/doc_financials/Nielsen-Global-E-commerce-Report-August-2014.pdf
Thatcher, J. B., Liu, Y., Stepina, L. P., Goodman, J. M., & Treadway, D. C. (2006). IT worker turnover: an empirical examination of intrinsic motivation. ACM SIGMIS Database, 37(2-3), 133-146
Uriesi, S. (2016). Pay satisfaction and work meaningfullness as factors of IT professionals’turnover intentions: an investigation in the romanian context.
(27)
Vinothkumar, M. S. (2009). Hardiness personality, self-esteem and occupational stress among IT professionals. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, (35),48-56.
Yanuardi, I. (2014). Pengaruh masa kerja, kepribadian hardiness, dan mediasi psikosomatis terhadap perilaku absenteeism. (Tesis). Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
(28)
BAB III
METODE PENELITIAN
I. Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif artinya semua informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka, diolah dengan metode statistika (Azwar, 1998). Penelitian ini menggambarkan hardiness pada karyawan perusahaan e-commerce
dengan bantuan Statistical Package for Solution Sciences (selanjutnya disebut SPSS) 17.0 for windows, Spreadsheet by Google dan Microsoft Office Excel 2007.
II. Identifikasi Variabel penelitian
Variabel adalah suatu konsep tentang atribut ataupun sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang beraneka ragam secara kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 1998). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan variabel tunggal yaitu
Hardiness yang diungkapkan oleh Maddi (2013) dalam beberapa aspek.
III. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 1998). Definisi operasional yang pada penelitian ini:
(29)
a. Hardiness
Hardiness merupakan kemampuan seseorang untuk bertahan, mengatasi dan mengubah kondisi yang tidak diharapkan untuk mencapai hal yang diharapkan. Kobasa (1982; Maddi, 2013) menjelaskan bahwa terdapat aspek dalam Hardiness, yaitu tantangan, kontrol dan komitmen.Hardiness dapat diukur dengan Skala Hardiness, skor hardiness
yang tinggi mengindikasikan kekuatan kontrol, komitmen dan keberanian menerima tantangan. Sedangkan hardinessyang rendah diindikasikan dengan kurangnya kontrol, komitmen dan keberanian dalam menerima tantangan.
b. Perusahaan E-commerce
Perusahaan e-commerce merupakan perusahaan dagang barang, jasa dan informasi berbasis teknologi informasi yang bertugas untuk mengirimkan, memberikan dan menyediakan barang, jasa dan informasi kepada pelanggan. Andam (2003) mengelompokkan lima tipe perusahaan
e-commerce, yaitu Businness to Businnesss commerce (B2B e-commerce), Business to Consumer e-commerce (B2C e-e-commerce), Business to Government e-commerce(B2G e-commerce), Consumer to Consumer e-commerce (C2C e-commerce) dan Mobile e-commerce.
(30)
IV. Populasi dan Pengambilan Sampel a. Populasi
Populasi adalah seluruh individu atau penduduk yang menjadi sasaran untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Hadi, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan e-commerceyang bekerja di Kota Medan.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang langsung dikenai penelitian (Sugiyono, 2012).
1. Metode Pengambilan sampel
Peneliti menentukan jenis pengambilan sampel dengan menggunakan
nonprobability sampling dalam bentuk accidental sampling. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan atau peluang yang sama pada masing-masing anggota populasi, untuk dipilih menjadi responden. Salah satu bentuk nonprobability sampling adalah
accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan karakteristik sampel yang memungkinkan.Pengambilan sampel accidental sampling dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada karyawan perusahaan e-commerce yang bekerja di Kota Medan.
(31)
2. Metode Menentukan Jumlah Sampel
Menyadari banyaknya jumlah populasi, peneliti kemudian menentukan jumlah sampel dengan teknik kuota sampling. Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu sampai jumlah yang dibutuhkan (Sugiyono, 2012). Maka, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 109 orang karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan.
3. Karakteristik Sampel
Karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada sebuah organisasi atau perusahaan e-commerce di Kota Medan.
V. Metode Alat Ukur
Perencanaan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sebuah skala yang akan disusun oleh peneliti, yaitu Skala Hardiness. Azwar
(2012) menyatakan bahwa skala merupakan metode yang digunakan untuk mengukur konsep psikologis yang dapat diungkap melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan. Pernyataan direspon dengan menggunakan empat kategori jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) atau yang biasa disebut dengan skala likert. Skala sikap likert adalah alat ukur yang disusun untuk mengungkapkan sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu variabel (Azwar, 1998).
(32)
Hadi (2002) juga menyatakan bahwa skala psikologis memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Subjek dapat mengungkapkan hal yang benar dan dapat dipercaya. 2. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.
3. Subjek dapat menginterpretasi pernyataan-pernyataan sesuai dengan apa yang di maksud peneliti.
Demikian peneliti mempertimbangkan menggunakan skala sebagai metode alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini.
a. Skala Hardiness
Skala hardiness dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek
hardiness yang dikemukakan oleh Maddi (2013). Aitem-aitem yang disusun dalam skala hardiness mengacu pada tiga aspek, yaitu Kontrol, Komitmen dan Tantangan. Masing-masing aspek melahirkan dua indikator perilaku yang kemudian di representasikan ke dalam bentuk-bentuk pernyataan favorable dan unvaforable.Azwar (2012) menyatakan bahwa
favorable adalah pernyataan yang mendukung indikator perilaku, sedangkan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung indikator perilaku. Berikut merupakan tabel blue print yang menjelaskan penyusunan alat ukur pada penelitian ini:
(33)
Tabel 1. Blue print skala Hardiness
No. Aspek Indikator Prilaku Aitem Jumlah
F UF
1. Tantangan
Menerima dan melihat keadaan stres sebagai kesempatan untuk berkembang (1), (12), (23), (35) (6), (24), (36) 7 Belajar dari kegagalan untuk menjadi sukses (2), (13), (25), (37) (7), (14), (26) 7
2. Komitmen
Tetap bertahan apapun yang terjadi, daripada meninggalkannnya (3), (15), (27) (8), (16), (28) 6 Kemauan untuk berusaha dan belajar bersama orang-orang terdekat dan lingkungan kerjanya (4), (17), (29) (9), (18), (30), (38) 7
3. Kontrol
Percaya bahwa dirinya dapat mengendalikan masalah. (19), (31) (10), (20), (32) 5 Keyakinan dalam mengerjakan tugas (5), (33, (21) (11), (22), (34) 6
Total 3 6 18 18 38
Keterangan : F : Favorable
(34)
Model skala ini menggunakan skala likert dengan 5 (lima) pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Masing-masing pilihan jawaban memiliki bobot yang berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis aitemnya baik itu favorable dan unfavorable. Berikut merupakan bobot penilaian aitem favorable, STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4, SS = 5 dan berikut merupakan bobot penilaian aitem unfavorable, STS = 5, TS = 4, N = 3, S = 2, SS = 1.
VI. Pengujian Alat Ukur
a. Uji Validitas
Validitas adalah uji akurasi data untuk instrumen pengumpulan data faktual seperti kuisioner dan wawancara, hal ini tergantung pada sejauh mana isi angket tersebut mencakup data yang komprehensif dan relevan dengan tujuan penelitian (Azwar, 2012). Tes dengan validitas tinggi adalah tes yang menghasilkan data yang relevan dengan tujuan pengukuran sedangkan tes yang memiliki validitas yang rendah merupakan tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan hasil pengukuran (Azwar, 2012). Penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk dan validitas isi. Validitas konstruk digunakan untuk melihat representasi tingkat kesesuaian item terhadap konstruk yang diukur (Fields, 2009). Sedangkan validitas isi merupakan validitas yang digunakan lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional dengan dosen pembimbing sebagai professional judgement.
(35)
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan konsep yang digunakan untuk menyatakan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas mempunyai nama lain yaitu keterpercayaan, keandalan, keajegan, kestabilan dan konsistensi. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa pengukuran terhadap kelompok subjek diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek tidak berubah (Azwar, 1998). Pengujian reabilitas penelitian ini menggunakan pendekatan alpha cronbach
melalui software SPSS version 17.00 for Windows. c. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem atau diskriminasi aitem dilakukan untuk melihat kemampuan aitem dalam membedakan antara individu atau kelompok yang tidak memiliki atribut dengan yang memiliki atribut yang akan diukur (Azwar, 2012). Pengujian daya diskriminasi aitem menggunakan perhitungan statistika yang diolah dalam software SPSS version 17.00 for Windows. Azwar (2012) menyatakan, aitem yang baik memiliki kriteriarix ≥ 0.30, namun apabila aitem
tidak memenuhi jumlah yang diinginkan dan kurang merepresentasikan indikator, maka peneliti dapatmenurunkan kriteria pemilihan aitem menjadi rix
≥ 0.25.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melakukan pengujian terhadap kenormalan data. Data dikatakan normal apabila nilai signifikansi atau probabilitas (p) > 0.05, sebaliknya data dikatakan tidak normal apabila nilai
(36)
signifikansi atau probabilitas (p) < 0.05. peneliti kemudian menguji normalitas data dengan menggunakan software SPSS 17.00 kemudian menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
VII. Hasil Analisa Uji Alat Ukur
Pengujian alat ukur menghasilkan 14 aitem, dari 38 aitem yang dilakukan uji coba. Hasil uji coba terhadap 14 aitem ini menyatakan bahwa skala hardiness
menurut Maddi (2013) yang dikembangkan oleh peneliti adalah valid dan reliabel. Setelah dilakukan pengujian melalui software SPSS version 17.00 for Windows maka nilai reliabilitas dengan pendekatan Cronbach’s Alpha adalah 0.768.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Cronbach’s
Alpha
Jumlah aitem
0.768 14
Peneliti juga menguji daya beda aitem dengan menggunakan software SPSS version 17.00 for Windows, dan menghasilkan corrected item-total correlation yang bergerak dari 0.268 - 0.583. Peneliti meggunakan kriteria pemilihan aitem rix ≥ 0.25, dikarenakan aitem tidak memenuhi jumlah yang
diinginkan dan kurang merepresentasikan indikator apabila menggunakan kriteria rix ≥ 0.50. Tabel 3 memaparkan 14 aitem yang dianggap lolos uji coba alat ukur.
(37)
tantangan terdapat 3 (tiga) aitem, pada aspek komitmen terdapat 6 (enam) aitem dan pada aspek control terdapat 5 (lima) aitem.
Tabel 3. Hasil Analisa Alat Ukur
No Aspek Indikator Prilaku
Aitem Corrected item- total correlation
Jum- lah
F UF
1. Tantangan
Menerima dan melihat keadaan stres sebagai
kesempatan untuk berkembang
(1) 0.446
2
(23) 0.414
Belajar dari kegagalan
untuk menjadi sukses (37) 0.300 1
2. Komitmen
Tetap bertahan apapun yang terjadi, dari pada
meninggalkannnya
(15) 0.337
3
(27) 0.507
(16) 0.334 Kemauan untuk berusaha
dan belajar bersama orang-orang terdekat dan lingkungan kerjanya
(17) 0.583
3 (18) 0.385
(30) 0.268
3. Kontrol
Percaya bahwa dirinya dapat mengendalikan
masalah.
(10)
0.467
3
(31) 0.335
(32) 0.406 Keyakinan dalam
mengerjakan tugas
(21) 0.366
2 (22) 0.343
Total 8 6 14
Keterangan :
F : Favorable
(38)
VIII. Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian
1. Pembuatan Alat Ukur
Peneliti membuat alat ukur dengan menggunakan aspek-aspek dari Maddi (2013) mengenai variabel Hardiness. Pembuatan alat ukur dibantu oleh professional judgement, yaitu dosen pembimbing. Peneliti membuatblueprint terlebih dahulu dalam membantu mengelompokan indikator dan aitem yang akan diuji.
2. Uji Coba Alat Ukur
Tahapan selanjutnya adalah melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan dengan menyebarkan skala hardiness kepada karyawan perusahaan e-commerce, baik di Kota Medan maupun luar Kota Medan..
b. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data Penelitian dimulai pada tanggal 18 Oktober 2016 – 1 Desember 2016. Prosedur pelaksanaan penelitian dimulai dengan menyampaikan izin baik formal maupun informal kepada perusahaan-perusahaan e-commerce di Kota Medan. Izin secara formal disampaikan dengan memberikan surat izin yang diperoleh dari Civitas Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Sedangkan izin secara informal disampaikan peneliti kepada pihak-pihak terdekat yang memiliki relasi dengan peneliti pada perusahaan tersebut.
(39)
Setelah izin tersampaikan, peneliti membagikan kuisioner baik di hari yang sama penyampaian izin ataupun tidak, hal ini disesuaikan dengan kesepakatan dengan pihak perusahaan. Pembagian kuisioner dilakukan dengan membagikan skala secara langsung dalam bentuk paper dan dalam bentuk link
menggunakan aplikasi google.docs. Peneliti kemudian menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang ikut serta dengan membagikan reward.
IX. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik. Analisis ini digunakan dengan alasan bahwa analisis statistik dapat mewujudkan kesimpulan penelitian dengan memperhitungkan faktor kesalihan. Alasan ini digunakan bahwa statistik bekerja dengan angka-angka yang bersifat objektif dan universal, artinya dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian. Data dalam penelitian ini akan dianalisa dengan analisa statistik, yang dapat bekerja dengan angka-angka, bersifat objektif dan universal (Hadi, 2002).
X. Deskripsi Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian terdiri dari penyebaran data demografis subjek, hasil pengolahan data penelitian dan skor rata-rata berdasarkan data demografis subjek. Hasil penelitian akan digambarkan dalam bentuk tabel dengan menggunakan software Microsoft OfficeExcel 2007 dan deskirpsi statistika menggunakan software SPSS version 17.00 for Windows.
(40)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Gambaran
Hardiness pada Perusahaan E-commerce di Kota Medan. Pembahasan akan dijelaskan setelah hasil penelitian dipaparkan dengan menggunakanbantuan
Statistical Package for Solution Sciences (selanjutnya disebut SPSS) 17.0 for windows. Sebelumnya, peneliti akan menjelaskan gambaran penelitian terlebih dahulu kemudian hasil penelitian dan pembahasan.
I. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Sampel penelitian adalah seluruh karyawan e-commerce yang bekerja di Kota Medan. Berikut merupakan gambaran umum dari 109 orang karyawan perusahaan e-commerce di Kota Medan.
a. Gambaran berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan gambaran umumnya, Tabel 4 memaparkan presentase dan jumlah karyawan Laki-laki dan Perempuan keseluruhan subjek.
Tabel 4. Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (N) Persentasi
Perempuan 56 51.4%
Laki-Laki 53 48.6%
(41)
Berdasarkan data pada tabel diatas, dikatakan bahwa jumlah karyawan perempuan pada perusahaan e-commerce di Kota Medan adalah 56 orang dengan presentase, 57.8%. Sedangkan jumlah karyawan laki-laki adalah 53 orang dengan presentase 42.2%.
b. Gambaran berdasarkan Suku
Suku adalah sekelompok orang yang terikat secara biologis, menganut nilai-nilai dan norma yang sama (Matsumoto, 2008). Berdasarkan gambaran umum ditinjau dari masing-masing suku, berikut merupakan presentase dan jumlah karyawan yang digambarkan melalui Tabel 5.
Tabel 5. Gambaran Subjek berdasarkan Suku Suku Frekuensi (N) Persentasi
Batak 57 52.3%
Tinghoa 22 20.2%
Jawa 21 19.3%
Padang 4 3.67%
Aceh 3 2.75%
Melayu 2 1.83%
Total 109 100%
Berdasarkan Tabel diatas, dapat dikatakan bahwa jumlah karyawan
e-commerce di Kota Medan yang bersuku Batak sebanyak 57 orang dengan presentase 52.3%, Tionghoa sebanyak 22 orang dengan presentase 20.2%, menyusul Jawa dengan jumlah 21 orang dan presentase 19.3%, selanjutnya adalah Padang dengan jumlah 4 (empat) orang karyawan, Aceh dengan jumlah 3 (tiga) orang karyawan dan Melayu dengan jumlah 2 (dua) orang karyawan.
(42)
c. Gambaran berdasarkan Status Pernikahan
Hajebi, Emami, Hosseinzadeh, dan Khajeian (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa status pernikahan memiliki hubungan dengan hardiness karyawan. Berdasarkan gambaran umum, berikut merupakan data demografis status pernikahan karyawan e-commerce yang bekerja di Kota Medan. Tabel 6 menjelaskan jumlah karyawan yang sudah menikah dan belum menikah.
Tabel 6. Gambaran Subjek berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Frekuensi
(N)
Persentasi
Belum Menikah 102 93.6%
Menikah 7 6.4%
Total 109 100%
Dari Tabel 6, dapat diketahui bahwa jumlah karyawan yang belum menikah sebanyak 102 orang dengan presentase 93.6%, dan karyawan yang sudah menikah sebanyak 7 (tujuh) orang dengan presentase 6.4%.
d. Gambaran Berdasarkan Usia
Gambaran umum berdasarkan usia pada karyawan perusahaan e-commerce yang berada di Kota Medan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu 20-24 tahun, 25-29 tahun, dan diatas 30 tahun (>30 tahun). Berikut merupakan gambarannya pada subjek penelitian.
(43)
Tabel 7. Gambaran Subjek berdasarkan Usia
Usia Frekuensi
(N)
Persentasi
20 – 24 Tahun 66 60.6%
25 – 29 Tahun 40 36.7%
>30 Tahun 3 2.75%
Total 109 100%
Tabel 7 menunjukan terdapat 66 karyawan berusia 20-24 tahun dengan presentase 60.6%, 40 karyawan berusia 25-29 tahun dengan presentase 36.7%, dan tiga karyawan berusia diatas 30 tahun (>30 tahun).
e. Gambaran Berdasarkan Lama Bekerja
Gambaran umum karyawan dilihat dari lamanya bekerja dapat bervariasi. Peneliti mengelompokan gambaran tersebut menjadi 6 (enam) kelompok, yaitu lama bekerja 1-3 bulan, 4-6 bulan, 7-9 bulan, 10-12 bulan, 1 (satu) tahun dan 2 (dua) tahun. Hasil penelitian menemukan, karyawan e-commerce dengan lama masa bekerja 1 (satu) tahun memiliki jumlah subjek terbanyak, dengan presentase 20.2% yaitu sebanyak 22 orang karyawan. Berikut gambaran kelompok lainnya pada Tabel 8.
Tabel 8. Gambaran Subjek berdasarkan Lama Bekerja Lama Berkerja Frekuensi
(N)
Persentasi
1 -3 Bulan 21 19.3%
4 – 6 Bulan 18 16.5%
7 – 9 Bulan 16 14.7%
10 – 12 Bulan 18 16.5%
1 (satu) Tahun 22 20.2%
2 (dua) Tahun 14 12.8
(44)
Data diatas juga menunjukan, kelompok karyawan dengan lama masa bekerja 1-3 bulan berjumlah 21 orang dengan presentase 19.3%. Selanjutnya karyawan dengan lama masa kerja 4-6 bulan dan 10-12 bulan dengan jumlah yang sama yaitu 18 orang dan presentase 16.5%. Dua posisi terakhir terdapat karyawan dengan lama masa bekerja 7 – 9 bulan dengan jumlah 16 orang karyawan dan presentase 14.7 %. Terakhir adalah karyawan dengan lama masa bekerja 2 tahun dengan presentase 12.8% berjumlah 14 orang.
f. Gambaran Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu penentu keberhasilan seseorang. Berikut merupakan gambaran umum subjek dilihat dari tingkat pendidikannya.
Tabel 9. Gambaran Subjek berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi
(N)
Persentasi
SMK 1 0.9%
SMA 13 11.9%
Diploma III 17 15.6%
Strata I 78 71.6%
Total 109 100%
Tabel 9 menunjukan bahwa terdapat71.6 %yaitu sebanyak 78 orang subjek dengan tingkat pendidikan akhir sebagai Sarjana (Strata-I). Selanjutnya disusul oleh subjek dengan tingkat pendidikan akhir sebagai Diploma III (D-III) dengan presentase 14.7% yang berjumlah 17 orang karyawan. Sisanya disusul oleh karyawan dengan tingkat pendidikan
(45)
akhirSekolah Menengah Atas(SMA) dengan jumlah 13 orang karyawan dan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) dengan jumlah 1 (satu) orang karyawan.
g. Gambaran Berdasarkan Posisi di Tempat Kerja
Judkins (2005) menyatakan bahwa, posisi manager dalam studi yang dilakukannya memiliki hubungan dengan variabel psikologi yaitu
hardiness.Berikut merupakan gambaran subjek apabila digolongkan dengan posisinya di tempat kerja.
Tabel 10. Gambaran Subjek berdasarkan Posisi di Tempat Kerja Posisi di Tempat Kerja Frekuensi (N) Persentasi
Staff 89 81.7%
Manager 14 12.8%
CEO 6 5.5%
Total 109 100%
Berdasarkan Tabel 10, seubjek dibedakan menjadi 3 posisi yang berbeda, yaitu Staff, Manager dan Chief Executive Officer(CEO). Terdapat 89 orang subjek yang bekerja sebagai staff, 14 orang subjek yang bekerja sebagai manager dan 6 orang subjek sebagai Chief Executive Officer CEO.
h. Gambaran Berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce
Perusahaan e-commerce dapat digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu Businness to Businnesss e-commerce (B2B e-commerce), Business to Consumer commerce (B2C commerce), Business to Government e-commerce (B2G e-e-commerce), Consumer to Consumer e-e-commerce (C2C
(46)
e-commerce) dan Mobile e-commerce (Andam, 2003). Masing-masing tipe perusahaan e-commerce memiliki detail yang berbeda-beda dalam hal sumber daya, tujuan dan hal-hal yang mempengaruhinya. Berikut merupakan gambaran subjek ditinjau dari tipe perusahaan e-commerce
pada tempat mereka bekerja.
Tabel 11. Gambaran Subjek berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce
Tipe Perusahaan Frekuensi (N)
Persentasi
Business to Consumer (B2C) 97 89%
Business to Business (B2B) 6 5.5%
Business to Government (B2G) 2 1.8%
Consumer to Consumer (C2C) 2 1.8%
E-mobile 2 1.8%
Total 109 100%
Tabel 11. diatas menunjukan bahwa 89% sampel bekerja pada perusahaan Business to Consumers e-commerce (B2C), yaitu berjumlah 97 orang. Subjek lainnya bekerja pada perusahaan Business to Business e-commerce (B2B) dengan jumlah 6 (enam) orang karyawan. Urutan tiga terakhir diisi oleh karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce
tipe e-mobile, Business to Government e-commerce (B2G) dan Consumers to Consumers e-commerce (C2C) masing-masing dengan jumlah 2 (dua) orang karyawan.
(47)
II. Hasil Penelitian a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melakukan pengujian terhadap kenormalan data (Azwar, 2012). Berikut merupakan hasil uji normalitas data pada Tabel 12.
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Data
N One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test.
109 0.738
Data dikatakan normal apabila nilai signifikansi atau probabilitas (P) > 0.05, sebaliknya data dikatakan tidak normal apabila nilai signifikansi atau probabilitas (P) < 0.05. Peneliti kemudian menguji normalitas data dengan menggunakan software SPSS 17.00 kemudian menggunakan teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Ditemukan hasil uji normalitas data 0.738, oleh sebab itu data dapat dikatakan normal karena (p) > 0.05.
b. Hasil Penelitian Utama
Berdasarkan gambaran data demografis subjek, peneliti mengolah jumlah skor dari masing-masing subjek.Hasil yang akan dipaparkan pada penelitian ini adalah rentang nilai, nilai empirik dan nilai hipotetik dari variabel hardiness dan aspek-aspeknya. Rentang nilai dan nilai empirik diperoleh dengan bantuan Statistical Package for Solution Sciences 17.0
(48)
for windows, sementara nilai hipotetik diperoleh dengan menggunakan rumus pada Tabel 13.
Tabel 13. Rumus Nilai Hipotetik
Berikutnya, rumus nilai hipotetik diterapkan pada masing-masing aspek hardiness dan menghasilkan data pada Tabel 14.
Tabel 14. Gambaran Skor Hardiness Karyawan Variabel Jumlah
Subjek
Rentang Nilai Nilai Empirik Nilai Hipotetik Min. Maks. Mean SD Mean SD Tantangan
109
7 15 12.23 1.7 9 1.3
Kontrol 11 22 16.11 2.03 15 1.8
Komitmen 16 30 22.43 3.43 18 2.3
Total 39 66 50.77 5.53 42 4.5
Tabel diatas menunjukan rentang nilai variabel hardiness adalah 27, bergerak dari rata-rata skor 39-66. Selanjutnya rata-rata skor variabel
hardiness yang diperoleh dari 109 subjek adalah 50.77 dengan standar deviasi 5.53. Peneliti juga menemukan rata-rata nilai hipotetikyaitu 42, sedangkan nilai standar deviasinya adalah 4.5. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata skor hardiness pada subjek penelitian (karyawan perusahaan e-commercedi Kota Medan) lebih tinggi dari rata-rata skor hardiness pada umumnya. Hal yang sama ditemukan pada ketiga aspek hardiness, yaitu tantangan, kontrol dan komitmen. Ditemukan bahwa rata-rata skor aspek
µ = 1
2 (����+ ����)ΣK
σ = 1
(49)
hardiness pada karyawan e-commerce yang bekerja di Kota Medan lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor aspek hardiness pada umumnya.
c. Kategorisasi Hardiness Karyawan
Pengelompokan rata-rata skor karyawan dilakukan dengan terlebih dulu menentukan kategori skornya. Peneliti mengelompokan karyawan ke dalam tiga kategorisasi, yaitu Tinggi, Sedang dan Rendah. Tabel 15 merupakan rumus yang digunakan dalam mengkategorisasikan skor, yaitu dengan menggunakan rumus standard errorfluktuasi skor (Azwar, 2012) sebagai berikut:
Tabel 15. Rumus Standar Eror Fluktuasi Skor Skala
Keterangan :
X = Mean pada skala
��
2
� = Taraf kepercayaan
�� = Standar Eror
Peneliti menggunakan taraf kepercayaan sebesar 95% yang berarti sama dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Hasil perhitungan standard error dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows,
yang kemudian dipaparkan pada Tabel 16. Selanjutnya, peneliti mengkalkulasikan rumus pengkategorian dengan menggunakan skor yang telah diperoleh, maka dihasilkan data sebagai berikut.
X ±��
2
(50)
Tabel 16. Pengelompokan Hardiness dan aspeknya pada Karyawan yang Bekerja pada Perusahaan E-commercedi Kota Medan Variabel Standard
Error
Kategorisasi Rentang Nilai Frekuensi (N)
Persentase Tantangan
0.168
Tinggi X>12.56 49 44.9%
Sedang 11.90≤X ≤ 12.56 27 24.8%
Rendah X< 11.90 33 30.3%
Kontrol
0.195
Tinggi X >16.49 40 36.7% Sedang 15.73≤X ≤ 16.49 28 18.3%
Rendah X <15.73 41 37.6%
Komitmen
0.329
Tinggi X >23.07 42 38.5% Sedang 21.79≤X ≤ 23.07 22 20.2%
Rendah X <21.79 45 41.3%
Total
0.531
Tinggi X >51.77 45 41.3%
Sedang 49.77≤X ≤ 51.77 21 19.3%
Rendah X<49.77 43 39.4%
Tabel diatas menunjukan pengelompokan kategorisasi dari masing-masing aspek menunjukan sampel yang dikategorikasikan memiliki skor tinggi lebih banyak terdapat pada aspek tantangan. Sedangkan aspek kontrol dan komitmen menunjukan lebih banyak jumlah sampel yang dikategorisasikan memilikiskor rendah. Secara keseluruhan, total skor rata-rata hardiness karyawan bergerak dari X >51.77 dengan kategorisasi tinggi, 49.77≤X ≤ 51.77 dengan kategorisasi sedang, dan X <49.77 dengan kategorisasi rendah. Da
III. Hasil Penelitian Tambahan berdasarkan Gambaran Subjek
Peneliti melakukan analisa dan pembahasan berdasarkan data demografi subjek. Gambaran juga dijelaskan berdasarkan skor pada masing-masing aspekhardiness oleh Maddi (2012). Berikut merupakan gambaran hardiness dan aspek-aspeknya pada karyawan e-commerce yang bekerja di Kota Medan.
(51)
a. Gambaran Hardiness berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut merupakan data yang diperoleh dari 53 orang karyawan laki-laki dan 56 karyawan perempuan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan.
Tabel 17. Gambaran Hardiness berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Tantangan Kontrol Komitmen Total Laki-laki
(N=53)
Mean 12.30 16.42 22.60 51.32
SD 1.9 2.0 3.5 5.9
Perempuan (N=56)
Mean 12.16 15.82 22.27 50.25
SD 1.5 1.9 3.3 5.0
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa total rata-rata skor
hardiness pada karyawan laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan perempuan. Apabila dilihat dari aspek tantangan, karyawan laki-laki memiliki rata-rata skor 12.30, sedangkan perempuan 12.16. Pada aspek kontrol, laki-laki memiliki skor rata-rata 16.42, dan perempuan 15.82. Pada aspek komitmen, laki-laki memiliki skor rata-rata 22.60 dan perempuan 22.27. Keseluruhan skor ini kemudian dijumlahkan dan memperoleh skor total hardiness 51.31 untuk laki-laki dan 50.25 untuk perempuan.
b. Gambaran Hardiness berdasarkan Suku
Peneliti menemukan 6 (enam) jenis suku pada, yaitu suku Aceh, suku Batak, suku Jawa, suku Melayu, suku Padang dan suku Tionghoa. Berikut merupakan gambaran skor hardiness karyawan e-commerce di Kota Medan berdasarkan sukunya.
(52)
Tabel 18. Gambaran Hardiness berdasarkan Suku Suku Tantangan Kontrol Komitmen Total Aceh
(N=3)
Mean 13.00 17.00 23.67 53.67
SD 2.0 3.4 5.6 10.9
Batak (N=57)
Mean 12.14 16.05 22.18 50.37
SD 1.8 1.8 3.4 5.1
Jawa (N=21)
Mean 12.19 15.52 22.29 50.00
SD 1.5 2.4 2.8 5.7
Melayu (N=2)
Mean 13.00 16.50 24.50 54.00
SD 0.0 2.1 3.5 1.4
Padang (N=4)
Mean 13.25 16.50 23.50 53.25
SD 0.5 1.9 3.7 5.4
Tionghoa (N=22)
Mean 12.14 16.59 22.68 51.41
SD 1.9 2.0 3.8 6.0
Data diatas menunjukan skor rata-rata dan standard deviationhardiness karyawan e-commerce di Kota Medan berdasarkan masing-masing suku. Sebagai subjek dengan jumlah terbanyak, suku Batak memiliki rata-rata skor pada aspek tantangan yakni 12.14, aspek kontrol 16.05, komitmen 22.18 dengan total50.37. Menyusul Tionghoa dengan jumlah subjek 22 orang, yang memiliki skor rata-rata aspek tantangan 12.14, kontrol 16.59, komitmen 22.68 dengan total51.41. Apabila dilihat dari skor rata-rata tertinggi pada masing-masing aspek dan variabel, maka rata-rata skor tantangan tertinggi diperoleh suku Padang dengan skor 13.25, skor rata-rata aspek kontrol tertinggi diperoleh suku Aceh dengan skor 17.00, dan skor rata-rata aspek komitmen tertinggi diperoleh suku Melayu dengan skor 24.50. Terakhir, total skor rata-rata
(53)
c. Gambaran Hardiness berdasarkan Usia
Berikut merupakan gambaran skorhardiness karyawan yang dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok berdasarkan usianya.
Tabel 19. Gambaran Hardiness berdasarkan Usia Usia Tantangan Kontrol Komitmen Total >30 Tahun
(N=3)
Mean 12.33 14.67 22.67 49.67
SD 2.0 1.1 5.5 6.5
20-24 Tahun (N=66)
Mean 12.41 16.20 22.85 51.45
SD 1.7 2.1 3.1 5.3
25-29 Tahun (N=40)
Mean 11.92 16.08 21.72 49.72
SD 1.7 1.8 3.7 5.8
Hasil penelitian diatas menemukan skor rata-rata aspek tantangan subjek berusia 20-24 Tahun memiliki skor 12.41, disusul oleh subjek berusia >30 Tahun memiliki skor 12.33, dan subjek berusia 25-29 Tahun memiliki skor 11.92. Pada aspek kontrol, skor paling banyak diperoleh sampel berusia 20-24 Tahun dengan skor 16.20, selanjutnya sampel berusia 25-29 Tahun dengan skor 16.08 dan sampel >30 Tahun dengan skor 14.67. Aspek Komitmen dengan skor rata-rata tertinggi diperoleh sampel berusia 20-24 Tahun dengan skor 22.85, sampel berusia >30 Tahun dengan skor 22.67 dan terakhir sampel berusia 25-29 Tahun dengan skor 21.72. Secara keseluruhan total skor rata-rata hardiness paling tinggi diperoleh sampel berusia 20-24 Tahun dengan skor 51.45, kemudian sampel berusia 25-29 Tahun dengan skor 49.72 dan sampel berusia > 30 Tahun dengan skor 49.67.
(54)
d. Gambaran Hardiness berdasarkan Status Pernikahan
Kelompok kategori ini terdiri dari karyawan yang belum menikah dan sudah menikah. Berikut merupakan gambaran hardiness sampel, dilihat dari status pernikahannya.
Tabel 20. Gambaran Hardiness berdasarkan Status Pernikahan Status Tantangan Kontrol Komitmen Total Belum Menikah
(N=102)
Mean 12.28 16.08 22.51 50.87
SD 1.7 2.0 3.4 5.6
Menikah (N=7)
Mean 11.43 16.57 21.29 49.29
SD 2.2 2.2 2.8 4.4
Berdasarkan data diatas, skor rata-rata aspek tantangan pada karyawan yang belum menikah yaitu 12.28 dan 11.43 pada karyawan yang sudah menikah. Pada aspek kontrol, karyawan yang sudah menikah memiliki skor rata-rata yang lebih tinggi yaitu 16.57, sedangkan karyawan yang belum menikah 16.06. Pada aspek komitmen, rata-rata skor karyawan yang belum menikah lebih tinggi, yaitu 22.51, sedangkan karyawan yang sudah menikah memiliki skor rata-rata 21.29. Secara keseluruhan, dilihat dari variabel hardiness, skor rata-rata karyawan yang belum menikah, yaitu 50.87 dan karyawan yang sudah menikah 49.29. maka, dapat dikatakan bahwa karyawan yang belum menikah memiliki rata-rata skor hardiness lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang sudah menikah.
(55)
e. Gambaran Hardiness berdasarkan Lama Bekerja
Masa lama bekerja karyawan dibagi menjadi 6 (enam) kelompok. Berikut merupakan gambaran hardiness karyawan berdasarkan masa kerjanya.
Tabel 21. Gambaran Hardiness berdasarkan Lama Bekerja Lama Kerja Tantangan Kontrol Komitmen Total 1 - 3 Bulan
(N=21)
Mean 12.24 15.86 23.05 51.14
SD 1.5 2.3 3.5 6.0
4 - 6 Bulan (N=18)
Mean 12.94 17.11 22.72 52.78
SD 1.4 2.2 3.3 4.7
7 - 9 Bulan (N=16)
Mean 11.94 15.56 21.44 48.94
SD 2.0 2.1 2.8 4.8
10 - 12 Bulan (N=18)
Mean 11.78 15.94 22.00 49.72
SD 2.5 1.3 3.2 5.9
1 Tahun (N=22)
Mean 12.09 15.64 22.64 50.36
SD 1.3 1.6 3.8 5.6
2 Tahun (N=14)
Mean 12.43 16.79 22.50 51.71
SD 1.2 2.0 3.7 5.6
Berdasarkan Tabel 21, dapat dilihat rata-rata skor tantangan tertinggi diperoleh kelompok dengan masa kerja 4-6 bulan, yaitu dengan rata-rata skor 12.94 dan skor terendah pada kelompok dengan masa kerja 10-12 bulan, yaitu dengan rata-rata skor 11.87. Kedua,pada aspekkontrol, rata-rata skor tertinggi diperoleh karyawan dengan masa kerja 4-6 bulan yaitu 17.11 dan rata-rata skor terendah terdapat pada karyawan dengan lamanya masa kerja 7-9 bulan dengan skor rata-rata 15.56. Pada aspek komitmen, skor rata-rata tertinggi diperoleh karyawan dengan lamanya masa kerja 1-3 bulan dengan rata-rata skor 23.05 dan rata-rata skor terendah 21.44 pada kelompok dengan lama bekerja 7-9 bulan. Secara
(56)
keseluruhan pada aspek hardiness, rata-rata skor tertinggi diperoleh kelompok dengan lama bekerja 4-6 bulan dengan rata-rata skor 52.78. Rata-rata skor terendah variabel hardiness terdapat pada kelompok dengan lama masa kerja 7-9 bulan dengan skor 48.94.
f. Gambaran Hardiness berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berikut merupakan gambaran hardiness berdasarkan tingkat pendidikannya. Peneliti memperoleh 4 (empat) kelompok yang berasal dari tingkat pendidikan yang berbeda, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma III (D-III), dan Sarjana (Strata-I). Berikut merupakan hasilnya pada Tabel 22.
Tabel 22. Gambaran Hardiness berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Tantangan Kontrol Komitmen Total D3
(N=17)
Mean 12.35 15.29 22.35 50.00
SD 1.5 2.0 2.6 4.5
S1 (N=78)
Mean 12.06 16.35 22.50 50.91
SD 1.8 2.0 3.6 6.0
SMA (N=13)
Mean 13.00 15.85 21.77 50.62
SD 1.2 1.9 2.6 3.6
SMK (N=1)
Mean 13.00 15.00 27.00 55.00
SD - - - -
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa karyawan dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas(SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki skor tantangan tertinggi, yaitu 13.00. Selanjutnya pada aspek kontrol, kelompok yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah Sarjana (S1) dengan rata-rata 16.35. Pada aspek
(57)
komitmen, kelompok yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah SMK dengan nilai 27.00. Skor tertinggi secara keseluruhan diperoleh kelompok SMK dengan nilai 55.00, selanjutnya disusul oleh kelompok S1 dengan rata-rata 50.91.
g. Gambaran Hardiness berdasarkan Posisi di Tempat Kerja
Berikut merupakan gambaran skor rata-rata hardiness karyawan pada perusahaan e-commerce di Kota Medan, dilihat dari posisinya di tempat kerja.
Tabel 23. Gambaran Hardiness berdasarkan Posisi di Tempat Kerja Posisi Tantangan Kontrol Komitmen Total Staff
(N=89)
Mean 12.08 15.90 21.89 49.87
SD 1.7 1.8 3.1 4.7
Manager (N=14)
Mean 13.00 17.21 24.93 55.14
SD 1.9 2.1 3.6 6.5
CEO (N=6)
Mean 12.67 16.67 24.67 54.00
SD 1.8 3.0 4.0 8.0
Tabel 23 menunjukan rentang skor rata-rata aspek tantangan, kontrol dan komitmen pada hardiness dilihat dari 3 (tiga) posisi di tempat kerja. Aspek tantangan, kontrol dan komitmen memiliki skor tertinggi pada posisi kerja sebagai manager. Demikian dilihat dari keseluruhan total skor masing-masing aspek, dapat dilihat bahwa total skor rata-rata variabel
hardinesstertinggi terdapat pada sampel dengan posisi sebagai manager, disusul oleh sampel dengan posisi sebagai CEO (Chief Executive Officer)
(58)
h. Gambaran Hardiness berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce Andam (2003) mengelompokan perusahaan e-commerce menjadi 5 (lima) tipe perusahaan, yaitu Businness to Businnesss commerce (B2B e-commerce), Business to Consumer e-commerce (B2C e-e-commerce), Business to Government e-commerce (B2G e-commerce), Consumer to Consumer e-commerce (C2C e-commerce) dan Mobile e-commerce.
Berikut merupakan hasil penelitian pada Tabel 24.
Tabel 24. Gambaran Hardiness berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce
Tipe Tantangan Kontrol Komitmen Total B2B
(N=6)
Mean 12.33 15.50 22.83 50.67
SD 1.3 1.0 3.7 4.0
B2C (N=97)
Mean 12.07 15.99 22.19 50.25
SD 1.7 1.9 3.3 5.2
B2G (N=2)
Mean 15.00 19.50 26.00 60.50
SD 0.0 0.7 0.0 0.7
C2C (N=2)
Mean 15.00 20.50 27.00 62.50
SD .0 .7 4.2 4.9
E-Mobile (N=2)
Mean 14.00 16.00 25.00 55.00
SD 1.4 1.4 2.8 .0
Beradasarkan data yang telah diperoleh, dapat dilihat skor yang berbeda-beda dari masing-masing aspek dan skor hardiness. Pada aspek tantangan, nilai rata-rata tertinggi terdapat pada karyawan yang bekerja di perusahaan e-commerce tipe Business to Government (B2G) dan
Consumer to Consumer (C2C) dengan skor rata-rata 15.00. Pada aspek kontrol, skor rata-rata tertinggi diperoleh subjek yang bekerja pada perusahaan e-commerce Consumer to Consumer (C2C), yakni 20.50.
(59)
Selanjutnya, skor rata-rata tertinggi pada aspek komitmen terdapat pada tipe perusahaan Consumer to Consumer (C2C) e-commerce dengan skor 27.00. Secara keseluruhan pada aspek Hardiness, skor tertinggi dimiliki oleh subjek dengan tipe perusahaan Consumer to Consumer (C2C) e-commerce, yaitu 62.50.
Dikarenakan jumlah sampel terbanyak berasal dari perusahaan
Business to Consumer, maka berikut skor rata-ratanya pada variabel
hardiness dan masing-masing aspek. Pada aspek tantagan, tipe perusahaan
Business to Consumer (B2C) memiliki skor rata-rata 12.07, pada aspek control skor rata-ratanya adalah 15.99. Selanjutnya, pada aspek komitmen skor Business to Consumer mencapai 22.19 dan pada variabel hardiness
skor rata-ratanya adalah 50.25.
IV. Pembahasan
Penelitian terhadap 109 karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan menemukan bahwa hasil pengolahan data telah memenuhi syarat uji normalitas dengan (p) > 0.05 (Azwar, 2012). Peneliti juga melakukan perbandingan rata-rata nilai empirik dan hipotetik pada masing-masing aspek variabel hardiness. Ditemukan bahwa rata-rata nilai empirik karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata aspek-aspek dan variabel hardiness pada umumnya. Sejalan dengan hal ini, Maddi (2013) menyatakan adanya sikap dan perilaku hardiness pada karyawan yang bekerja di perusahaan bidang teknologi, yakni Apple dan Microsoft. Berdasarkan
(60)
karakteriknya, kedua perusahaan ini memiliki spesifikasi dalam menggunakan teknologi informasi dan perangkat komputer untuk meningkatkan dan mengintegrasikan kualitas peranti lunak maupun peranti keras.
Selanjutnya, peneliti mengelompokan rata-rata skor karyawan ke dalam tiga kategorisasi, yaitu Tinggi, Sedang dan Rendah. Hasil penelitian pada variabel
hardiness dan masing-masing aspeknya menunjukan bahwa terdapat 36.7% hingga 44.9% subjek yang dikategorikan memiliki skor Tinggi. Terdapat juga 18.3% hingga 24.8% subjek dikategorikan memiliki skor Sedang pada masing-masing variabel. Pada kategorisasi skor rendah, terdapat 30.3% hingga 41.3% presentase jumlah karyawan pada maisng-masing variabel. Hal ini menunjukan bahwa karyawan e-commerce yang memiliki skor tinggi lebih banyak dibandingkan dengan karyawan yang memiliki skor rendah. Maddi (2013) menyatakan bahwa hardiness dalam setting organisasi dapat dipengaruhi oleh iklim organisasi. Hasil data statistik diatas menunjukan rata-rata skor yang diperoleh dari 109 subjek adalah 50.77 dari rentang skor 39 hingga 66.
Apabila dilihat dari data demografis, peneliti menemukan bahwa
Hardiness pada karyawan laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan perempuan. Bartone (2001) pada setting yang berbeda, melakukan penelitian pada laki-laki dan perempuan di Akademi Militer. Beliau menemukan bahwa Hardiness lebih tinggi ditemukan pada laki-laki. Hal ini dilihat dari keinginan mereka untuk bekerja dengan baik dan mencapai tingkatan militer yang lebih tinggi. Selanjutnya, dilihat berdasarkan masing-masing suku. Suku adalah sekelompok orang yang terikat secara biologis, menganut nilai-nilai dan norma yang sama
(61)
(Matsumoto, 2008). Apabila dilihat dari tingkatan skor rata-rata tertinggi, maka rata-rata skor Tantangan tertinggi diperoleh suku Padang dengan skor 13.25, Kontrol tertinggi diperoleh suku Aceh dengan skor 17.00, Komitmen tertinggi diperoleh suku Melayu dengan skor 24.50.
Data demografis lainnya yang mempengaruhi hardiness adalah usia.Sandhu, Sharma dan Singh (2009) menemukan bahwa usia memiliki hubungan dengan hardiness pada pelatih atlet di India. Hasil penelitian diatas menemukan skor rata-rata Hardiness paling tinggi diperoleh sampel berusia 20-24 Tahun dengan skor 51.45. Selanjutnya adalah Status Pernikahan, kelompok kategori ini terdiri dari karyawan yang Belum Menikah dan sudah Menikah, dilihat dari variabel Hardiness, skor rata-rata karyawan yang belum menikah, yaitu 50.87 dan karyawan yang sudah menikah 49.29. Howard (1996: Qaddumi, 2011) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kepribadian hardiness dengan status pernikahan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hajebi, Emami, Hosseinzadeh, dan Khajeian (2016) yang bahwa status pernikahan memiliki hubungan dengan hardiness karyawan.
Lamanya masa bekerja merupakan karakteristik individu yang merujuk pada unsur demografik pada suatu pekerjaan (Yanuardi, 2015).Berdasarkan data diatas rata-rata skor tertinggi variabel hardiness diperoleh kelompok dengan lama bekerja 4-6 bulan dengan rata-rata skor 52.78. Berkaitan dengan lamanya masa kerja dengan hardiness, Sandhu, Sharma dan Singh (2009) melakukan penelitian pada pelatih atlet olahraga. Mereka menemukan bahwa, semakin lama masa kerja atau pengalaman pelatih, maka semakin tinggi pula hardiness mereka.
(62)
Berdasarkan tingkat pendidikannya,peneliti memperoleh 4 (empat) kelompok yang berasal dari tingkat pendidikan yang berbeda. Dapat dilihat bahwa karyawan dengan tingkat pendidikan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) memiliki skor tertinggi dengan nilai 55.00, selanjutnya disusul oleh kelompok dengan pendidikan Sarjana(Strata-I) dengan rata-rata 50.91. Tingkat pendidikan dalam setting kerja memiliki pengaruh pada insentif atau gaji (Qaddumi, 2011) dan Intelligence Quotient (IQ) yang secara tidak langsung memiliki hubungan dengan hardiness (Goleman, 2002: Olivia, 2014).
Selanjutnya, peneliti mengelompokan sampel ke dalam tiga posisi di tempat kerja, yaitu staff, manager dan CEO (Chief Executive Officer). Penelitian menemukan bahwa skor hardiness tertinggi dilihat dari masing-masing aspek terdapat pada sampel yang bekerja sebagai manager. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Judkins (2005) bahwa, posisi manager memiliki hubungan dengan variabel psikologi yaitu hardiness. Maddi (2013) juga menyatakan bahwa karyawan yang bekerja di bidang Informasi dan Teknologi memiliki variabel psikologis hardiness. Hal ini sejalan dengan karakteristik karyawan e-commerceitu sendiri, yang bekerja dibidang Informasi dan Teknologi.
(63)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian diatas, bab ini akan menjelaskan beberapa kesimpulan dan saran. Saran dibagi menjadi dua, yaitu saran metodologis dan praktis. Berikut merupakan pemaparannya.
I. Kesimpulan
a. Rata-rata skor hardiness karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan lebih tinggi dari rata-rata skor hardiness pada umumnya.
b. Karyawan yang bekerja pada perusahaan e-commerce di Kota Medan yang memiliki kategori skor Tinggi lebih banyak dibandingkan dengan karyawan yang memiliki skor Rendah.
c. Rata-rata skor hardiness lebih tinggi ditemukan pada karyawan dengan jenis kelamin Laki-laki, Suku Melayu, rentang usia 20-24 tahun, berstatus Belum Menikah, lama bekerja 4-6 bulan, tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bekerja sebagai programmer dan business consultant, dan bekerja pada perusahaan consumer to consumer e-commerce (C2C e-commerce).
(64)
II. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti mengajukan beberapa saran metodologis dan saran praktis sebagai berikut:
a. Saran Metodologis
i. Bagi penelitian selanjutnya yang hendak meneliti variabel
hardiness, diharapkan untuk memperbanyak jumlah aitem.
ii. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan variabel-variabel lain yang berkaitan dengan hardiness pada perusahaan e-commerce.
b. Saran Praktis
i. Hasil penelitian diatas menemukan adanya faktor-faktor penting variabel hardiness pada setting perusahaan. Gambaran hardiness
pada karyawan e-commerce di Kota Medan diharapkan dapat berguna sebagai sumber informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan variabel demografisnya.
(65)
BAB II
LANDASAN TEORI
I. Hardiness a. Definisi
Konsep hardiness pertama kali dikemukakan oleh Kobasa (1979; Maddi, 2013) sebagai sumber dalam diri individu yang dapat mencegah dan menurunkan tingkat stres. Kobasa, Maddi dan Kahn (1982; Bue, 2015) juga mendefinisikan hardiness sebagai kumpulan karakteristik kepribadian yang berfungsi sebagai sumber pertahanan dalam menghadapi masa stres. Dalam bukunya, Maddi (2013) menjelaskan peran hardiness dalam setting pekerjaan, yaitu sebagai pola sikap dan strategi yang dapat membantu karyawan membalikan kondisi stres menjadi sebuah kesempatan untuk berkembang.
Carver (1989; Bernardo Moreno-Jiménez, 2014) menyatakan bahwa
hardiness merupakan “multifaceted personality construct” yaitu konstrak yang saling berkaitan dengan konstrak-konstrak lain. Konstrak kepribadian tersebut memiliki tiga aspek utama yaitu komitmen, kontrol dan tantangan (Maddi, 2002; Carston, 2009).Hardiness berkembang dalam diri seseorang pada situasi yang sulit dimana perkembangan dapat membuat orang menjadi mampu melakukan perubahan yang baik (Maddi, 2013). Hardinessjuga merupakan sebuah keberanian untuk menerima dan mengenal segala keterbatasan dalam lingkungan sosial dan pekerjaan, dimana adanya
(66)
keberanian ditandai dengan fokus pada tujuan yang telah ditetapkan dan konsisten dengan pilihannya (Kobasa, 1979; Maddi 2013). Berdasarkan uraian di atas, maka hardiness adalah karakteristik kepribadian yang membantu seseorang menangani dan mencegah terjadinya stres.
b. Aspek Hardiness
Terdapat tiga aspek dalam hardiness, yaitu (Maddi, 2013): a) Tantangan
Belajar dari penyebab stres dapat membuat seseorang menerima dan melihat keadaan stres sebagai kesempatan untuk berkembang. Seseorang yang memiliki dimensi tantangan yang tinggi dapat belajar dari kegagalan yang membuatnya menjadi sukses. Mengembangkan dimensi tantangan dapat dilakukan dengan bantuan lingkungan untuk tumbuh dan berkembang. Kobasa (1982) juga menjelaskan bahwa tantangan merupakan keyakinan seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang berbeda dari hal-hal yang biasa dilakukannya.
b) Komitmen
Situasi yang berubah-ubah membuat komitmen seseorang dalam pekerjaan mengalami penurunan. Konsep komitmen dalam hardiness
adalah tetap bertahan apapun yang terjadi, daripada meninggalkannnya. Orang dengan komitmen yang tinggi, cenderung melihat hidup sebagai fenomena berubah-ubah yang memicu mereka untuk belajar dan berkembang. Tingginya dimensi ini juga ditandai
(67)
dengan adanya kemauan untuk berusaha dan belajar bersama orang-orang terdekat dan lingkungan kerjanya. Kobasa (1982) juga mendefinisikan komitmen sebagai kecenderunganseseoranguntuk bertahan pada keputusan yang telah diambil pada mulanya.
c) Kontrol
Keadaan dimana seseorang percaya bahwa dirinya dapat mengendalikan stres dan memiliki kesempatan untuk berkembang. Hal ini terjadi ketika seseorang menganggap bahwa tugas yang diperolehnya dapat Ia kerjakan. Ketika Ia menganggap tugasnya sangat sulit, seseorang akan merasa tidak berdaya. Sebaliknya jika tugas dianggap terlalu mudah, maka Ia merasa sangat mahir dalam hal tersebut sehingga cenderung mengabaikannya. Tingkat kontrol yang tinggi ditandai oleh pola pemikiran yaitu dengan adanya proses perkembangan, mereka dapat bekerja pada perubahan yang mendorong mereka mengalami pengalaman yang berharga. Kobasa (1982) menjelaskan bahwa kontrol merupakan kecenderungan seseorang untuk merasakan dan melakukan apa yang seharusnya.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hardiness
Hardiness dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 1. Lingkungan
Maddi dan Kobasa (1984; Maddi 2013) menjelaskan bahwa hardiness
(68)
proses ini, lingkungan merupakan persyaratan utama dalam mengambangkan hardiness dalam diri seseorang. Salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi hardiness adalah keluarga. Maddi (2013) menyatakan bahwa seorang manager yang memperoleh dukungan dan penghargaan dari keluarganya, dapat bertahan pada kondisi-kondisi tertentu, namun juga dapat melaluinya dengan cepat. 2. Five-factor model atau The Big Five Personality
Maddi (2013) menjelaskan bahwa hardiness dipengaruhi oleh tipe kepribadian dimana, hardiness memiliki hubungan negatif dengan salah satu tipe kepribadian, yaitu neuroticism. Sebaliknya, hubungan positif ditemukan pada empat tipe kepribadian lainnya, yaitu
extraversion, openess to experience, conscientiousness dan
agreeableness.
II. Perusahaan E-commerce a. Definisi
Devendra (2012; Gangeshwer 2013) menyatakan bahwa perusahaan e-commerce merupakan perusahaan penyedia proses pelayanan pembelian atau penjualan produk atau jasa dengan menggunakan sistem elektronik atau jaringan internet. Teknologi yang dimiliki e-commerce sendiri bertujuan untuk memudahkan individu atau perusahaan dalam mengakses barang atau jasa tanpa memerlukan biaya yang cukup besar (Gangeshwer, 2013). Pendapat lain dikemukakan oleh Dina (2013) bahwa e-commerce merupakan kemampuan
(69)
melakukan transaksi dengan menggunakan perangkat teknologi antara dua pihak atau lebih yang terhubung dalam jaringan internet.
b. Karakteristik E-commerce
Berikut merupakan karakteristik perushaan e-commerce(Indrajit, 2002):
1. Adanya pertukaran barang, jasa atau informasi.
2. Internet merupakan media utama dalam proses pertukaran barang, jasa atau informasi tersebut.
3. Terjadinya transaksi antara dua belah pihak.
Fingar (2000) dalam bukunya yang berjudul Enterprise E-commerce mengungkapkan 18 karakteristik perusahaan e-commerce, yaitu:
1. Power Shift to Customer
Penyediaan informasi secara gratis terkait produk yang ditawarkan merupakan keistimewaan utama bagi konsumen dalam mengakses produk dan jasa melalui e-commerce. Keadaan ini menimbulkan kompetisi yang ketat pada masing-masing perusahaan e-commerce.
2. Global Sales Channel
Adanya internet memberikan peluang yang sama kepada perusahaan kecil maupun besar, baru maupun lama dalam menjangkau jarak konsumen. Dengan kata lain, perusahaan baru mendapatkan kesempatan yang sama dengan perusahaan yang telah lama berdiri
(70)
dalam memperoleh kesempatan melakukan interaksi dengan calon pelanggan. Di sisi lain, perusahaan yang telah sukses selalu mendapatkan pesaing baru dari berbagai belahan dunia karena tidak adanya “barrier to entry” dalam memasuki bisnis internet.
3. Reduced Costs of Buying and Selling
Tidak memerlukan biaya produksi yang banyak, bahkan hampir mendekati nol. Biaya pencetakan brosur juga dapat dikatakan tidak ada karena secara tidak langsung telah dibebankan kepada pelanggan (mereka yang tertarik cukup mencetakhalaman situs terkait). Biaya transaksi pun dapat secara signifikan dikurangi mengingat proses administrasi telah dapat digantikan secara otomatis oleh aplikasi atau
software.
4. Converging Touch Points
Keberadaan teknologi komputer, elektronik dan telekomunikasi memungkinkan para konsumen untuk dapat mengakses produk-barang atau jasa dengan praktis. Misalnya dengan adanya gadget canggih yang dapatdibawa kemana-mana.
5. Always Open for Business
Akses bisnise-commerce dengan waktu tanpa batas, oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja merupakan sebuah keuntungan utama bisnis e-commerce apabila dibandingkan dengan bisnis lain. Dengan kata lain, faktor keamanan, sekuritas, redundansi dan skalabilitas harus benar-benar diperhatikan untuk mendukung kebutuhan ini.
(1)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB IPENDAHULUAN ... 1
I. Latar Belakang ... 1
II. Rumusan Masalah ... 7
III. Tujuan Penelitian ... 7
IV. Manfaat Penelitian ... 7
V. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
I. Hardiness ... 9
a. Definisi ... 9
b. Aspek Hardiness ... 10
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hardiness ... 11
II. Perusahaan E-commerce ... 12
a. Definisi ... 12
(2)
c. Sejarah E-commerce ... 19
d. Tipe-tipe E-commerce ... 19
e. Manfaat E-commerce ... 23
III. Gambaran Hardiness pada Perusahaan E-commerce... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
I. Jenis Penelitian ... 25
II. Identifikasi Variabel Penelitian ... 25
III. Definisi Operasional ... 25
a. Hardiness ... 26
b. Perusahaan E-commerce ... 26
IV. Populasi dan Pengambilan Sampel ... 27
a. Populasi ... 27
b. Sampel ... 27
V. Metode Alat Ukur ... 28
VI. Pengujian Alat Ukur ... 31
a. Uji Validitas ... 31
b. Uji Reliabilitas ... 33
c. Uji Daya Beda Aitem ... 32
d. Uji Normalitas ... 33
VII. Hasil Analisa Uji Alat Ukur ... 33
VIII. Pelaksanaan Penelitian ... 35
a. Persiapan Penelitian ... 35
(3)
IX. Metode Analisis Data ... 37
X. Deskripsi Hasil Penelitian ... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38
I. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 38
a. Gambaran Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38
b. Gambaran Berdasarkan Suku ... 39
c. Gambaran Berdasarkan Status Pernikahan ... 40
d. Gambaran Berdasarkan Usia ... 40
e. Gambaran Berdasarkan Lama Bekerja ... 41
f. Gambaran Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 42
g. Gambaran Berdasarkan Posisi di Tempat Kerja ... 43
h. Gambaran BerdasarkanTipe Perusahaan E-commerce ... 43
II. Hasil Penelitian ... 45
a. Uji Normalitas ... 45
b. Hasil Penelitian Utama ... 45
c. Kategorisasi Hardiness Karyawan ... 47
III. Hasil Penelitian Tambahan Berdasarkan Gambaran Subjek ... 48
a. Gambaran Hardiness Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49
b. Gambaran Hardiness Berdasarkan Suku ... 49
c. Gambaran Hardiness Berdasarkan Usia ... 51
d. Gambaran Hardiness Berdasarkan Status Pernikahan ... 52
e. Gambaran Hardiness Berdasarkan Lama Bekerja ... 53
(4)
g. Gambaran Hardiness Berdasarkan Posisi di Tempat Kerja ... 55
h. Gambaran Hardiness Berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce ... 56
IV. Pembahasan ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
I. Kesimpulan ... 61
II. Saran ... 62
a. Saran Metodologis ... 62
b. Saran Praktis ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
(5)
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue print skala Hardiness 30
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur 33
Tabel 3. Hasil Analisa Alat Ukur 34
Tabel 4. Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin 38
Tabel 5. Gambaran Subjek berdasarkan Suku 39
Tabel 6. Gambaran Subjek berdasarkan Status Pernikahan 40
Tabel 7. Gambaran Subjek berdasarkan Usia 41
Tabel 8. Gambaran Subjek berdasarkan Lama Bekerja 41
Tabel 9. Gambaran Subjek berdasarkan Tingkat Pendidikan 42 Tabel 10. Gambaran Subjek berdasarkan Posisi di TempatKerja 43 Tabel 11. Gambaran Subjek berdasarkan Tipe Perusahaan E-commerce 44
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Data 45
Tabel 13. Rumus Nilai Hipotetik 46
Tabel 14. Gambaran Skor Hardiness Karyawan 46
Tabel 15. Rumus Standar Eror Fluktuasi Skor Skala 47
Tabel 16. Pengelompokan Hardiness dan aspeknya pada Karyawan
yang Bekerja pada Perusahaan E-commerce di Kota Medan 48
Tabel 17. Gambaran Hardiness berdasarkan Jenis Kelamin 49
Tabel 18. Gambaran Hardiness berdasarkan Suku 50
Tabel 19. Gambaran Hardiness berdasarkan Usia 51
Tabel 20. Gambaran Hardiness berdasarkan StatusPernikahan 52 Tabel 21. Gambaran Hardiness berdasarkan Lama Bekerja 53 Tabel 22. Gambaran Hardiness berdasarkan TingkatPendidikan 54 Tabel 23. Gambaran Hardiness berdasarkan Posisi di TempatKerja 55 Tabel 24. Gambaran Hardiness berdasarkan Tipe Perusahaan
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Skala Penelitian 68
Lampiran B. Reliabilitas dan Daya Beda Aitem 75
Lampiran C. Data Mentah Subjek Penelitian 81