Minat Berkunjung Kembali .1 Pengertian Minat Berkunjung Kembali
40 activities, minat I= interest dan opini O=opinion konsumen, yang disering
diistilahkan sebagai AIO statement.
Menurut Josep Plumer dalam Suryani, 2008:74 menyatakan bahwa
segmentasi gaya hidup mengukur aktivitas-aktivitas manusia dalam:
1. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya.
2. Minat mereka, apa yang dianggap penting disekitarnya.
3. Pandangannya terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
4. Karakter-karakter dasar seperti daur kehidupan, penghasilan, pendidikan, dan
tempat tinggal.
Tabel 2.1 Dimensi Pengukuran Gaya Hidup AIO
Aktivitas Minat
Opini Demografi
Pekerjaan Keluarga
Mereka Sendiri Usia
Hobi Rumah
Masalah Sosial Pendidikan
Kegiatan Sosial Pekerjaan
Politik Pendapat
Liburan Komunitas
Bisnis Jabatan
Hiburan Rekreasi
Ekonomi Ukuran Keluarga
Keanggotaan Klub Mode
Pendidikan Tempat Tinggal
Komunitas Makanan
Produk Georgrafi
Belanja Media
Masa Depan Ukuran Kota
Olahraga Prestasi
Budaya Tahap Daur
Hidup
Sumber: Wells, et al.1997: 27-25 dalam Suryani 2008:75.
2.8 Minat Berkunjung Kembali 2.8.1 Pengertian Minat Berkunjung Kembali
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005:744, Minat diartikan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, keinginan yang kuat. Minat
seseorang terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tinggi, gairah atau keinginan seseorang terhadap sesuatu. Berkunjung diartikan pergi atau datang
Universitas Sumatera Utara
41 untuk melihat sesuatu KBBI 2005:614. Minat konsumen untuk berkunjung ke
suatu tempat tentunya didasari alasan tertentu, dimana kunjungan tersebut dapat memberikan nilai manfaat yang akan berdampak pada kepuasan konsumen
tersebut. Adapun tiga hal yang harus dikembangkan agar suatu tempat menjadi
menarik untuk dikunjungi Yoeti 1996:178, yaitu : 1.
Adanya something to see, yaitu sesuatu yang menarik untuk dilihat. 2.
Adanya something to buy, yaitu adanya sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli.
3. Adanya something to do, yaitu adanya sesuatu aktivitas yang dapat dilakukan
di tempat itu. Minat berkunjung kembali adalah perilaku yang muncul sebagai respon
terhadap objek. Minat berkunjung kembali menunjukkan keinginan untuk melakukan kunjungan kembali untuk waktu yang akan datang Tjiptono
2005:231. Menurut Kapferer dan Laurent dalam Tjiptono, 2005:231, perilaku pembelian kembali bisa dijabarkan menjadi dua kemungkinan , yakni loyalitas
dan inersia. Faktor pembedanya adalah sensitivitas merek brand sensivity yang didefenisikan sebagai sejauh mana merek memainkan peran kunci dalam
pemilihan alternatif dalam kategori produk tertentu. Sensitivitas merek dipengaruhi persepsi terhadap perbedaan merek dan tingkat
keterlibatan konsumen dalam kategori produk. Perilaku pembelian kembali dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas, dimana
Universitas Sumatera Utara
42 konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama dan menganggap pilihan
merek sangat penting baginya. Sebaliknya pembelian kembali dalam situasi sensitivitas merek yang lemah
dikategorikan sebagai inersia, yakni konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama, namun ia tidak menganggap nama merek itu penting, karena ia tidak
bisa membedakan berbagai merek yang ada dan tidak terlibat secara intensif dalam pemilihan kategori produk.