Gaya Hidup .1 Pengertian Gaya Hidup

38 “perjalanan” atau “transformasi” tertentu sepanjang hidupnya. Tetapi perilaku yang diperlihatkan seseorang ketika mereka melalui perjalanan ini, misalnya menjadi orangtua, tidak selalu tetap dan berubah sepanjang waktu. Pekerjaan dan ekonomi mempengaruhi pola konsumsi. Pekerja kerah biru akan membeli baju kerja, sepatu kerja, dan kotak makanan. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, penghasilan yang dapat dibelanjakan tingkat, stabilitas, dan pola waktu, tabungan dan asset termasuk persentase asset likuid, utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan. Kepribadian dan konsep diri, kepribadian adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan termasuk perilaku pembelian. Konsumen sering memilih dan menggunakan merek yang mempunyai kepribadian merek yang konsisten dengan konsep diri mereka sendiri cara kita memandang diri sendiri atau bahkan berdasarkan konsep diri orang lain cara pandang orang lain terhadap kita. Gaya hidup dan nilai, orang-orang dari subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. 2.7 Gaya Hidup 2.7.1 Pengertian Gaya Hidup Orang-orang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah “pola hidup seseorang didunia yang tercermin dalam aktivitas, minat, dan opininya” Kotler dan Keller 2009: 175. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” Universitas Sumatera Utara 39 yang berinteraksi dengan lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup. Gaya hidup menunjukkan “bagaimana individu menjalankan kehidupan, bagaimana membelanjakan uang dan bagaimana memanfaatkan waktunya” Mowen dan Minor dalam Suryani 2008:73. Gaya hidup juga menunjukkan bagaimana seseorang mengalokasikan pendapatannya, dan memilih produk maupun jasa dan berbagai pilihan lainnya ketika memilih alternatif dalam satu kategori jenis produk yang ada Suryani 2008:73. Dalam perspektif pemasaran, tampak jelas bahwa konsumen yang memiliki gaya hidup yang sama akan mengelompok dengan sendirinya ke dalam satu kelompok berdasarkan apa yang mereka minati untuk menghabiskan waktu senggang, dan bagaimana mereka membelanjakan uangnya. Adanya perubahan gaya hidup dari generasi ke genarasi karena adanya perubahan sosial di masyarakat dan lingkungan ekonomi yang berubah. Merupakan peluang bagi pemasar untuk menciptakan produk-produk dan menyesuaikan produknya sesuai dengan gaya hidup pasar yang dituju.

2.7.2 Pengukuran Gaya Hidup Konsumen

Untuk mengukur gaya hidup konsumen dapat dipergunakan pengukuran psikografis yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menilai gaya hidup pasar sasaran, karakteristik kepribadian dan karakteristik demografi. Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Pertanyaan-pertanyaan yang umumnya dipakai mengungkapkan aktivitas A atau Universitas Sumatera Utara 40 activities, minat I= interest dan opini O=opinion konsumen, yang disering diistilahkan sebagai AIO statement. Menurut Josep Plumer dalam Suryani, 2008:74 menyatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktivitas-aktivitas manusia dalam: 1. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya. 2. Minat mereka, apa yang dianggap penting disekitarnya. 3. Pandangannya terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. 4. Karakter-karakter dasar seperti daur kehidupan, penghasilan, pendidikan, dan tempat tinggal. Tabel 2.1 Dimensi Pengukuran Gaya Hidup AIO Aktivitas Minat Opini Demografi Pekerjaan Keluarga Mereka Sendiri Usia Hobi Rumah Masalah Sosial Pendidikan Kegiatan Sosial Pekerjaan Politik Pendapat Liburan Komunitas Bisnis Jabatan Hiburan Rekreasi Ekonomi Ukuran Keluarga Keanggotaan Klub Mode Pendidikan Tempat Tinggal Komunitas Makanan Produk Georgrafi Belanja Media Masa Depan Ukuran Kota Olahraga Prestasi Budaya Tahap Daur Hidup Sumber: Wells, et al.1997: 27-25 dalam Suryani 2008:75. 2.8 Minat Berkunjung Kembali 2.8.1 Pengertian Minat Berkunjung Kembali