BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif meliputi beberapa karakteristik seperti penampilan,
warna dan bau yang mengidentifikasikan sifat-sifat dari VCO.
4.1 ANALISA KUALITATIF
Berikut ini merupakan data hasil analisa kualitatif VCO yang diperoleh dari penelitian ini:
Tabel 4.1. Hasil Analisa Kualitatif VCO
No Karakteristik
Pengamatan
1 Penampilan
cairan 2
Warna rnih tidak berwarna
3 Bau
Wangi kelapa segar
Tabel 4.1 memperlihatkan hasil yang diperoleh yaitu penampilan berupa cairan jernih dengan bau cenderung kelapa segar seperti yang dapat dilihat pada
Gambar L4.6 yang terdapat di Lampiran 4. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Fadlana [35], menyatakan
bahwa VCO yang diperoleh dengan proses peragian fermentasi berupa jernih kristal tidak berwarna. Menurut Raharja [36], aroma yang dimiliki VCO yang
diperoleh adalah aroma kelapa. Hasil penelitian analisa kualitatif yang diperoleh pada penelitian ini juga
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Fatwatun [37] yaitu VCO yang jernih tidak berwarna dan memiliki aroma kelapa segar.
4.2 ANALISA KUANTITATIF
4.2.1 Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Rendemen Virgin Coconut Oil VCO
Pengaruh waktu fermentasi terhadap rendemen VCO pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Semakin lama fermentasi maka rendemen yang dihasilkan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan pada proses fermentasi lanjut akan terbentuk air dan
asam asetat dimana asam asetat memiliki kemampuan untuk memutus ikatan lemak-protein, akibatnya semakin banyak lemak yang terlepas dari protein [38].
Hal yang sama juga diperoleh Ngatemin [39] bahwa semakin lama fermentasi, kecepatan reaksi hidrolisis protein semakin meningkat sehingga minyak yang
dapat dibebaskan dari selubung protein juga semakin banyak sehingga rendemen semakin tinggi.
Pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa rendemen VCO yang dihasilkan untuk berbagai macam konsentrasi inokulum cenderung meningkat dengan
peningkatan waktu fermentasi.
Gambar 4.1 Pengaruh Waktu Fermentasi dan Konsentrasi Inokulum Sebesar a 5 b 10 c 15 d 20 dan e 25 Terhadap Rendemen Virgin
Coconut Oil VCO
Hasil penelitian yang diperoleh memperlihatkan bahwa waktu ekstraksi selama 6 jam belum menghasilkan VCO, sementara 12 jam fermentasi
menghasilkan rendemen VCO 15-24,75, 18 jam 22,25-25, 24 jam 24,5- 28,25 dan 30 jam memberikan rendemen VCO 24,75-27,5. Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa semakin lama waktu fermentasi yang dilakukan maka rendemen VCO cenderung semakin menigkat. Rendemen tertinggi diperoleh saat
fermentasi dilakukan selama 24 jam.
3 6
9 12
15 18
21 24
27 30
6 12
18 24
30
Re n
d em
en
Waktu jam
5 10
15 20
25
Namun pada penelitian ini terjadi penurunan perolehan rendemen minyak pada waktu 30 jam. Menurut Juwita [29], semakin lama fermentasi maka
asam yang dihasilkan akan lebih banyak. Proses terjadinya penurunan pH dapat terjadi dari awal fermentasi diakibatkan terbentuknya asam-asam selama proses
fermentasi berlangsung. Asam-asam yang terbentuk seperti asam asetat, asam piruvat, dan asam laktat yang dapat menurunkan pH. Arnata [40] juga
menyebutkan bahwa khamir saccharomyces cerevisiae bersifat fakultatif anaerobik, yaitu tumbuh baik pada suhu 30
o
C dan pH 4,0-4,5. Sehingga penurunan rendemen VCO diduga karena kehidupan khamir saccharomyces cerevisiae yang
sudah mulai terganggu sehingga tidak mampu lagi untuk memproduksi minyak. Pengamatan oleh Winarti [22] menyatakan bahwa dalam reaksi
hidrolisis, minyak atau lemak akan berubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Ditambahkan lagi oleh Ngatemin [39] dalam penelitiannya yaitu semakin
lama waktu fermentasi maka semakin tinggi asam lemak bebasnya yang terkandung dalam VCO. Hal ini disebabkan karena kandungan air dalam VCO
meningkat dan adanya enzim lipase yang berperan dalam pembentukan asam lemak bebas. Dimana proses penting terbentuknya asam lemak bebas yaitu proses
hidrolisis yang akan melepaskan asam lemak rantai pendek yang dapat menyebabkan timbulnya bau. Dengan adanya air, lemak akan terhidrolisis
membentuk gliserol dan asam lemak bebas. Oleh karena itulah diduga penurunan rendemen VCO pada waktu 30 jam
terjadi karena pada saat reaksi hidrolisis santan tidak terkonversi menjadi minyak lagi melainkan hasil samping yang lain seperti gliserol dan asam-asam lemak
bebas yang lainnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil yang dilaporkan oleh Satheesh
dan Prasad [10] yang melakukan pengamatan optimasi parameter fermentasi pada produksi VCO dengan menggunakan Lactobacillus Sp, dimana rendemen VCO
mengalami peningkatan terhadap lama waktu fermentasi.
4.2.2 Pengaruh Konsentrasi Inokulum Terhadap Rendemen Virgin Coconut Oil VCO