terendah sebesar 50,08. Menurut SNI kandungan asam laurat yang diperbolehkan adalah 45,1-53,2.
4.3 PERBANDINGAN PEROLEHAN VIRGIN COCONUT OIL VCO
Tabel 4.2 menunjukkan perbandingan perolehan rendemen dan karakteristik dari VCO yang diperoleh pada penelitian ini dengan Standar
Nasional Indonesia SNI, Standar Asian and Pacific Coconut Community
APCC dan Philiphine National Standar PNS. Tabel 4.2 Perbandingan Rendemen dan Karakteristik VCO dari Penelitian indengan
Standar Asian and Pacific Coconut Community
APCC, Philiphine National Standar
PNS dan Standar Nasional Indonesia SNI Parameter
Standar APCC Philiphine
Nasional Standar
SNI Penelitian ini
10, 24 jam
20, 12 jam
C6:0 Asam kaproat 0,4-0,6
ND-0,7 ND-0,7
0,498 0,4416
C8:0 Asam Kaprilat 5,0-10,0
4,6-10 4,6-10,0
6,8894 6,7989
C10:0 Asam kaprat 4,5-8,0
5,0-8,0 5,0-8,0
5,6473 5,9592
C12:0 Asam laurat 43,0-53,0
45,1-53,2 45,1-53,2 48,3486 50,0801 C14:0 Asam miristat
16,0-21,0 16,8-21
16,8-21 18,9536 18,7669
C16:0 Asam palmitat 7,5-10
7,5-10,2 7,5-10,2
9,2637 8,5946
C18:0 Asam stearat 2,0-4,0
2,0-4,0 2,0-4,0
3,0187 2,7486
C18:1 Asam oleat 5,0-10,0
5,0-10,0 5,0-10,0
6,0549 5,4159
C18:2 Asam linoleat 1,0-2,5
1,0-2,5 1,0-2,5
1,2298 1,1339
C20:0 Asam arachidrat 0,5
- -
0,0657 0,0602
C20:1 -
ND -
0,0303 -
Iodine value 4,1-11,00
- 4,1-11
9,2406 8,8441
Free fatty Acid ≤0,5
0,2 maks 0,2
0,25 0,21
Peroxide value, meqkg oil
max 3 3
maks 2,0 0,4
1 Densitas
0,915-0,920 -
0,9061 0,9239.
Pada penelitian ini terlihat bahwa kandungan VCO seperti asam-asam lemak dan karakteristik VCO yang diperoleh masih sesuai dengan standar yang
ditentukan pada beberapa standar yang dirujuk sebagai teori pembanding penelitian ini.
Tabel berikut memperlihatkan perbandingan hasil penelitian ini dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti terlebih dahulu.
Tabel 4.3. Perbandingan Hasil Penelitian ini dengan Penelitian Sebelumnya No.
Nama peneliti Metode
Hasil penelitian 1.
Fachry [3] Sentrifugasi Rendemen tertinggi 91 ml dari 200 ml
santan, kandungan asam laurat meurun hingga dibawah standar yang ada seiring
bertambahnya kecepatan sentrifugasi, warna: jernih
2. Witono [48]
Enzimatis Warna:
kehijauan, FFAnya
tinggi mencapai 0,6 tidak sesuai dengan
standar dan rendemen tertinggi 38,43. 3.
Ahmad [49] Pemanasan
Warna: jernih, rendemen tertinggi 20, FFA sesuai standar yaitu 0,17.
4. Asy’ari [50]
Isolasi pemancinag
n Warna: jernih, FFAnya rendah yaitu
0,002, kandungan asam laurat 39,69 dibawah standar.
5. Raharja [36]
Pembekuan Rendemen tertinggi: 23, warna: jernih,
bilangan peroksida tinggi 0,6939 tidak sesuai dengan standar.
6. Penelitian ini
Fermentasi Rendemen tertinggi 28,25, warna:
jernih, bilangan
peroksida untuk
rendemen tertinggi 0,4 meqkg dan rendemen terendah 1 meqkg sesuai
standar, bilangan iodin untuk rendemen tertinggi 9,2406 dan rendemen terendah
8,8441 sesuai standar, asam laurat untuk rendemen tertinggi 48,3486 dan
rendemen terendah 50,0801 sesuai standar.
Dari perbandingan beberapa penelitian diatas dapat dilihat bahwa penggunaan metode fermentasi masih lebih efektif jika dibandingkan dengan
metode-metode lain pada pembuatan VCO. Hal itu terlihat pada hasil yang diperoleh pada setiap penelitian tersebut dimana masih ada parameter mutu VCO
yang belum sesuai dengan standar sementara pada metode fermentasi pada penelitian ini parameter VCO yang diuji masih sesuai dengan standar yang ada.
Disamping biaya ekonomi yang lebih murah, proses pengerjaan metode ini juga labih mudah untuk dilakukan dibanding metode sentrigugasi, pemanasan, isolasi
pemancingan, dan metode pembekuan. Jika dibandingkan dengan metode enzimatis, metode ini juga efektif dari segi biaya dan juga dari tahap
pengerjaannya, hanya saja pada metode enzimatis ini VCO yang dihasilkan itu sering terisolasi warna enzim yang digunakan sehingga warna VCO yang didapat
terkadang tidak jernih, dan juga angka FFAnya yang tinggi yang memicu kerusakan VCO semakin cepat. Oleh karena itulah, melalui penelitian ini penulis
menyimpulkan bahwa pemilihan metode fermentasi ini lebih efektif pada pembuatan VCO jika dibandingkan dengan metode yang lainnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN