Standar Mutu Bahan Produksi

3. Waktu Kerja Kantor Jadwal kerja kantor di PT. Lonsum Bagerpang Estate dapat dilihat pada Tabel 2.3. berikut ini: Tabel 2.3. Waktu Kerja Kantor Jam Kerja Kantor WIB Keterangan 07.00 – 09.30 Kerja 09.30 – 10.00 Istirahat 10.00 – 14.30 Kerja 2.4. Standar Mutu Produk dan Bahan Produksi 2.4.1. Standar Mutu Produk Standar mutu produk yang dihasilkan PT. Lonsum Bagerpang Estate, yaitu: FFA CPO : 3,00 Kadar air CPO : 0,18 Kadar kotoran CPO : 0,015 FFA Kernel : 1,00 Kadar air Kernel : 7,00 Kadar kotoran Kernel : 7,00 Broken Kernel : 14,00

2.4.2. Standar Mutu Bahan Produksi

Universitas Sumatera Utara Bahan baku yang digunakan di PT. Lonsum Bagerpang Estate adalah kelapa sawit yang berasal dari perkebunan kontrak dan perkebunan rakyat. Kelapa sawit milik perkebunan rakyat termasuk dalam varietas dura dan tenera. Tenera merupakan hasil persilangan antara dura dengan pesifera. Berdasarkan ketebalan cangkang dan daging buah varietas dura dan tenera dapat dibedakan. Dura memiliki tebal cangkang 2-8 mm, tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar cangkang, daging buah realtif tipis 35-50 terhadap buah, inti besar dan rendemen minyak 16-18 . Sedangkan tenera memiliki tebal cangkang sangat tipis 0,5-4 mm, daging buah sangat tebal 60-96 , terdapat lingkaran serabut disekeliling cangkang, dan rendemen minyak 22-24 . Standar operasional prosedur FFB Grading yang ditetapkan PT. PP. Lonsum Bagerpang POM diuraikan sebagai berikut: 1. Tujuan a. Untuk mengontrol kualitas TBS yang masuk ke pabrik yang dinilai dari segi kematangan, persentase brondolan, tangkai panjang, kesegaran, dan kontaminasi. b. Untuk memberikan estimasi mutu rata-rata TBS. 2. Prosedur Kerja a. Truk yang akan digrading dibongkar di lantai loading ramp. Rincian truk tersebut dan asal muatan diambil dari catatan timbangan dan dicatat pada form grading. b. Buah dituang di lantai loading ramp dan diacak 100 tandan untuk grading kematangan dan kualitas lain. Keluarkan secara acak 25 tandan dari setiap Universitas Sumatera Utara sudut kirikanan dan depanbelakang truk, total 100 tandan. Adapun standard kematangan dan kualitas buah yang diterima pabrik adalah sebagai berikut: 1 Standard kematangan dan kualitas buah intiplasma 1. Buah mentahunripe : 0 2. Buah mengkalunderripe : 2 3. Buah masakripe : 95 4. Buah lewat masakoverripe : 3 5. Buah busukrotten : 0 6. Janjang kosongempty bunch : 0 7. Tangkai panjanglong stalk : 0 8. Sampahdebris : 0,5 9. Buah dimakan tikuspet attack : 1 10. Buah restan : 0 11. Brondolanloose fruit : 12 Catatan: Kematangan buah nomor 1 sampai dengan 6, kualitas buah nomor 7 sampai dengan 11. 2 Standard sortasi buah 1. OER buah dura yang masak hanya di 16-17 rata-rata. 2. Berat rata-rata komidal minimal 4 kg. Universitas Sumatera Utara 3. Tandan yang tidak boleh diterima: hitammentah, buah pasir 4kg, tandan parthanocarpic, tandan kosong, tandan busuk, buah landak, tandan sakit, buah cincang. 4. Warna mesocarp buah yang diterima harus minimal orange merah, mesocarp warna kuning pucat ditolak. 3 Kriteria buah sawit Kriteria buah sawit menurut ketentuan PT. Lonsum Bagerpang Estate diuraikan pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Kriteria Buah Sawit Menurut Ketentuan PT. Lonsum Bagerpang Estate No Kriteria Buah Ciri-ciri 1. Buah mentahunripe Warna orange hijau dan belum berondol. 2. Buah mengkalunderripe Warna orange tapi masih ada hijau dan sudah berondol 5 . 3. Buah masakripe Warna orange dan sudah berondol 5 biji. 4. Buah lewat masakoverripe Janjangan dengan lebih dari 50 tetapi kurang dari 90 total berondolan jatuh. 5. Buah busukrotten Janjangan yang sudah hitam dan bau busuk, atau buah restan 48 jam dari panen. 6. Janjang kosongempty bunch Janjangan dengan total brondolan yang lepas lebih dari 90 tetapi masih segar tangkainya. 7. Tangkai panjanglong stalk Janjangan dengan tangkai 2,5 cm, tangkai standard biasanya potongan tangkainya berbentuk V 8. Sampahdebris Selain dari bagian dari buah sawit seperti tanah, pasir, dan lain-lain. 9. Buah dimakan tikuspest attack Tandan sawit yang lebih dari 5 biji brondolannya dimakan tikus. 10. Buah restanovernight Janjangan yang 24 jam sejak panen, dengan tangkai kering, dan banyak berondolan yang lepas. 11. Brondolanloose fruit Buah yang sudah lepas dari janjangan Sumber: Dokumen PT. Lonsum Bagerpang Estate Universitas Sumatera Utara c. Lakukan pengecekan kematangan terhadap 100 buah tersebut sesuai dengan kriteria buah di atas. Sampah, tandan mentah, hitam, kosong dan sakit harus dikembalikan ke supplier. d. Pengecekan persen brondolanTBS dihitung dari berat brondolan dan berat truk yang diperoleh dari catatan timbangan. e. Pengecekan persen brondolan busuk dengan cara ambil sekitar 5 kg brondolan secara random dengan menggunakan sekop, kemudian sampel dibagi menjadi 4 dan ambil satu bagian dan hitung jumlah brondolannya dimana brondolan busuk brondolan yang sudah berwarna hitam, kering dan tanpa kandungan CPO di mesocarp dihitung dengan rumus: Persentase Brondolan Busuk = Jumlah Brondolan BusukJumlah Total Brondolan yang Dihitung f. Jika buah tidak memenuhi syarat diatas maka dikembalikan ke supplier. g. Petugas sortasi mengisi blanko berita acara FMNA-POM-10-002 berdasarkan hasil sortiran untuk disampaikan ke petugas timbangan. Bahan penolong yang digunakan di PT. Lonsum Bagerpang Estate adalah air dan Kalsium Karbonat CaCO3. Penggunaan air yang tinggi menyebabkan pemilihan lokasi pembangunan pabrik selalu dicari yang potensi airnya cukup memadai. Air sangat diperlukan untuk proses pengolahan sebagai sumber uap dan air panas. Fungsi utama uap yang dihasilkan di boiler digunakan sebagai pembangkit listrik, proses perebusan, dan proses pelumatan. Fungsi utama air panas adalah memudahkan proses pemurnian minyak sawit. Sedangkan Kalsium Universitas Sumatera Utara Karbonat digunakan untuk memisahkan inti sawit dari cangkang dengan memanfaatkan perbedaan berat jenis di claybath.

2.5. Proses Produksi