Karakteristik Peramalan yang Baik Klasifikasi Teknik Peramalan

2. Pengumpulan data terdiri dari data historis yang relevan dari variabel yang akan diramalkan, termasuk informasi pada variabel prediksi yang potensial. Pada fase ini juga berguna untuk memulai perencanaan bagaimana pengumpulan data dan permasalahan dimasa mendatang yang akan ditangani seingga kehandalan dan integritas data akan diperoleh. 3. Analisis data adalah bagian yang penting untuk pemilihan model peramalan yang digunakan. Plot time series dari data seharusnya dibangun dan divisualisasikan untuk pengenalan pola seperti trend dan musiman atau komponen yang berhubungan. Informasi ini akan menunjukkan tipe metode peamalan kuantitatif dan model yang akan dikembangkan. 4. Pemilihan model terdiri dari pemilihan satu atau lebih model peramalan dan menyesuaikan dengan model data. 5. Validasi model terdiri dari evaluasi dari model peramalan untuk mendefenisikan bagaimana kemungkinan kinerja pada aplikasi yang dimaksudkan. 6. Penyebaran model peramalan meliputi pemilihan model dan hasil peramalan yang digunakan, hal ini penting untuk memastikan pemahaman pengguna bagaimana untuk menggunakan model dan mengembangkan peramalan dari model menjadi penerapan yang terus dilakukan. 7. Pemeriksaan kinerja model peramalan adalah kegiatan berkelanjutan setelah model dikembangkan untuk memastikan model masih memiliki kinerja yang memuaskan. Peta kontrol dari error hasil peramalan adalah alat sederhana tetapi efektif untuk secara rutin mengontrol kinerja dari model peramalan.

3.2.1. Karakteristik Peramalan yang Baik

2 2 Rosnani Ginting. Sistem Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. h. 38 Universitas Sumatera Utara Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria penting, antara lain : 1. Akurasi Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasan dan kekonsistenan peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekurangan persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera. Akibatnya perusahaan dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia-sia. Keakuratan dari hasil peramalan ini berperan dalam menyeimbangkan persediaan yang ideal. 2. Biaya Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang digunakan. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi berapa banyak data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya manual atau komputerisasi, dan bagaimana penyimpanan datanya. Pemilihan metode peramalan harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin dicapai, misalnya item-item yang penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. 3. Kemudahan Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Hal yang percuma memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem Universitas Sumatera Utara perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.

3.2.2. Klasifikasi Teknik Peramalan

Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: 1. Dilihat dai sifat penyusunannya a. Peramalan yang subjektif Yaitu peramalan yang lebih menekankan pada keputusan-keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi seseorang, intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut. b. Peramalan yang objektif Yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut. 2. Dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun a. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan suatu negara, dan rencana investasi suatu perusahaan. Universitas Sumatera Utara b. Paramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu satu bulan atau dua bulan sampai satu tahun. Ramalan jangka menengah umumnya lebih berkaitan dengan rencana produksi tahunan dan akan mencerminkan hal-hal seperti puncak dan lembah suatu permintaan dan kebutuhan untuk menjamin adanya tambahan sumber daya untuk tahun berikutnya. c. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun. Contohnya adalah penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, rencana persediaan, dan anggaran perusahaan. 3. Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: a. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung dengan orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat pendapat, intuitif, pengetahuan, dan pengalaman. 2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Universitas Sumatera Utara Peramalan Model Kulitatif Metode Kuantitatif Metode Delphi Dugaan Managemen Riset Pasar Metode kelompok terstruktur Time Series Kausal Regresi Smoothing Dekomposisi Rata-rata Moving Average Ekponential Smoothing Analogi Historis Dugaan Managemen Gambar 3.2. Taksonomi Teknik Peramalan

3.2.3. Peramalan Kualitatif Judgement Method