Karbonat digunakan untuk memisahkan inti sawit dari cangkang dengan memanfaatkan perbedaan berat jenis di claybath.
2.5. Proses Produksi
Proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit kasar dan inti sawit di PT. Lonsum Bagerpang Estate secara garis besar dibagi atas 6 tahapan
produksi, yaitu: penerimaan buah, perebusan, pembantingan, pelumatan dan pengepresan, pengolahan biji dan pemurnian minyak sawit.
2.5.1. Penerimaan Buah
Hasil pemanenan tandan buah sawit TBS dari perkebunan rakyat dan supplier
diangkut ke pabrik dengan menggunakan truk. kemudian dilakukan penimbangan untuk mengetahui jumlah TBS yang diterima. Penimbangan
dilakukan dengan menggunakan jembatan timbang. Berat bersih TBS yang diterima didapat dengan menghitung selisih antara berat truk beserta isinya
dengan berat truk dalam keadaan kosong. Kemudian TBS dibawa ke stasiun sortasi. TBS disortir untuk mengetahui kematangan buah. Hal ini dilakukan
karena buah milik perkebunan rakyat memiliki varietas dan tingkat kematangan yang berbeda-beda.
Standar operasional prosedur cara penerimaan TBS yang ditetapkan PT. Lonsum Bagerpang Estate mengacu pada ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004
diuraikan sebagai berikut: a.
Tujuan
Universitas Sumatera Utara
Untuk menjamin kualitas TBS diterima di PKS, dan tidak ada kontaminasi dengan barangbenda yang lain, serta untuk menjamin bahwa TBS tersebut
diproses scera efisien agar mutu CPO tetap tinggi. b.
Tanggung Jawab Petugas Security, Petugas Weightbridge, Asisten Supervisor Weightbridge,
Petugas Sortasi, Asisten Supervisor Sortasi, Asisten Mill Manager, dan Mill Manager
. c.
Prosedur Prosedur penerimaan TBS diuraikan pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Standar Operasional Prosedur Cara Penerimaan TBS yang Ditetapkan PT. Lonsum Bagerpang Estate
No Work Process
Pelaksana
1. Supir Truk melaporkan Surat Pengantar TBS FMNA-
POM-10-001 di Pos I selanjutnya sopir truk arahkan mobil ke areal parker.
Security 2.
Sopir menyerahkan Surat Pengantar TBS ke posko security Posko Mill
3. Petugas security memeriksa kondisi segellocis untuk buah
pekebun atau buah kontrak yang ada segel. Security
4. Apabila didapati kondisi segellocis rusak atau tidak ada,
dilapor segera kepada Supervisor WeightbridgeAsisten Mill ManagerMill Manager
. Security
5. Petugas Weightbridge menunggu informasi dari petugas
sortasi untuk mengatur masuknya mobil truk TBS dari buah kontrak maupun TBS luar.
Operator Weightbridge
6. Atas informasi dari petugas sortase, petugas Weightbridge
memasukkan mobil truk TBS untuk ditimbang, dan petugas Weightbridge
menimbang berat brutto mobil truk sesuai dengan DO Delivery Order, plat mobil dari Surat
Pengantar Buah FMNA-POM-10-001 terlampir. Operator
Weightbridge 7.
Mobil truk masuk ke areal pembongkaran TBS di loading ramp
sesuai arahan dari petugas sortasi, selanjutnya petugas sortasi melakukan sortir sesuai dengan criteria TBS seperti
Sortasi
Universitas Sumatera Utara
derajat kematangan TBS dari fraksi 00 sangat mentah sampai fraksi V sangat matang.
8. Selesai pembongkaran, petugas sortasi memberikan form
Berita Acara Sortase FMNA-POM-10-002 sesuai dengan kriteria buah, untuk diberikan kepada petugas timbangan.
Supervisor Sortasi
9. Petugas weightbridge menimbang tarra mobil dan berat
netto TBS serta memasukkan data-data yang diperlukan lainnya, jika ada pemulangan sejumlah TBS yang tertulis
dalam Berita Acara FMNA-POM-10-002 sortasi maka petugas weightbridge menuliskan keterangan tersebut pada
kolom description di WEIGHT BRIDGE SLIP. Petugas weightbridge
harus memastikan tidak ada selisih tarra mobil yang terlalu besar, kecuali ada pemulangan sejumlah TBS
yang tertulis dalam Berita Acara sortasi. Supervisor
Sortasi
Tabel 2.5. Standar Operasional Prosedur Cara Penerimaan TBS yang Ditetapkan PT. Lonsum Bagerpang Estate Lanjutan
No Work Process
Pelaksana
10. Kemudian, petugas weightbridge tersebut memberikan hasil print out
timbangan FRM-MNA-003 warna putih serta SPB ke supplier sopir.
Operator weightbridge
11. Jika penerimaan TBS telah selesai maka petugas weightbridge
mencetak FFB Grading Report dan Laporan Harian TBS yang masuk LA.
Operator weightbridge
12. Petugas weightbridge juga membuat Rekap Penerimaan TBS FMNA-POM-10-003 setiap hari.
Operator weightbridge
13. Setiap bulan ppetugas weightbridge membuat Total rekap Penerimaan TBS LA I FMNA-POM-10-008
Operator weightbridge
14. Apabila pabrik mengalami stagnasi yang dapat menyebabkan Loading ramp tidak dapat menampung TBS
yang datang, segera menghubungi bagian operasional pembelian TBS untuk mengurangi masuknya TBS dari
supplier
. Operator
weightbridge
15. TBS dan brondolan yang tumpah harus segera dikumpul dan dimasukkan ke dalam Loading ramp untuk menghindari
terlindas oleh truk. Operator
weightbridge 16. TBS tidak boleh ada di luar loading ramp kecuali untuk
sampel sortiran dan setelah selesai disaksikan harus segera dimasukkan ke Loading ramp.
Operator weightbridge
Sumber: Dokumen PT. Lonsum Bagerpang Estate
Universitas Sumatera Utara
Standar operasional prosedur sortasi buah yang ditetapkan PT. Lonsum Bagerpang Estate diuraikan sebagai berikut:
1. Tujuan
Untuk memastikan bahwa Tandan Buah Segar TBS yang diterima oleh PKS sesuai dengan kriteria untuk dapat mendapatkan mutu CPO dan PK yang telah
ditetapkan. 2.
Tanggung Jawab Petugas sortasi, Foreman sortasi, Asisten Supervisor Sortasi, Supervisor
Sortasi, Asisten Mill Manager, dan Mill Manager. 3.
Prosedur a.
Petugas sortase mengatur mobil yang akan dibongkar pada loading ramp yang kosong.
b. Mengambil SPB yang dibawa oleh sopir dan mencatat nomor polisi, asal
TBS, dan mengestimasikan brutto, tarra, netto, serta jumlah tandan. c.
Setelah dapat estimasi netto kemudian ditentukan Berat Janjang Rata-rata dan jumlah tandan dicocokkan dengan yang tercantum pada Surat
Pengantar TBS, seandainya tidak cocok anggota sortasi berhak untuk merubahnya.
d. Lakukan pemisahan untuk mengetahui jumlah tandan yang disortir seperti:
1 Buah mentah
2 Buah mengkal
3 Tangkal panjang
4 Tandan kosong
Universitas Sumatera Utara
5 Buah jantan
6 Buah abnormal
7 Buah busuk
8 Persentase sampah dan air
e. Petugas sortasi mengisi blankon Berita Acara Sortasi FRM-MNA-002
berdasarkan hasil sortiran untuk disampaikan ke petugas timbangan. f.
Apabila ada buah yang bermasalahdikembalikan maka petugas sortasi mencatat di Berita Acara Sortasi yang ditandatangani oleh Supervisor
Sortasi, Asisten Mill ManagerMill Manager dan sopirsupplier. g.
Setiap kali mobil siap bongkar, petugas sortasi membersihkan semua berondolan atau TBS yang berceceran.
h. Petugas harus menjamin bahwa tugasnya dilaksanakan secara penuh
perhatian terhadap K3. i.
Peralatan K3 yang sesuai helm, sepatu safety harus dipakai. j.
Petugas sortasi harus memastikan bahwa tidak ada tukang bongkar yang bergantungan pada truk yang telah dibongkar saat menuju ke timbangan.
k. Pada setiap saat petugas sortasi mempertimbangkan dampak negatif
terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh kegiatan: 1
Emisi udara 2
Mengumpulkan sampah plastik dan karung bekas 3
Membersihkan ceceran oli dari truk dengan menggunakan pasir. Selesai disortir, TBS kemudian dimasukkan ke dalam loading ramp
dengan menggunakan loader untuk memudahkan pengisian ke dalam lori. Lantai
Universitas Sumatera Utara
loading ramp dibuat dari plate baja dengan kemiringan 270 dan mempunyai 52
pintu. Pintu dari setiap ruangan dibuka secara mekanis dengan menggunakan tenaga hidrolik. Adapun cara kerja pengisian lori adalah:
1. Pintu loading ramp dibuka satu persatu supaya TBS dapat masuk ke dalam lori. Satu unit lori berkapasitas sekitar 10,5 mt TBS.
2. Lori yang sudah penuh ditarik dan diposisikan dengan menggunakan capstan, sling belt, transfer carriage, canti lever dan loader ke dalam sterilizer.
2.5.2. Perebusan Sterilizing