loading ramp dibuat dari plate baja dengan kemiringan 270 dan mempunyai 52
pintu. Pintu dari setiap ruangan dibuka secara mekanis dengan menggunakan tenaga hidrolik. Adapun cara kerja pengisian lori adalah:
1. Pintu loading ramp dibuka satu persatu supaya TBS dapat masuk ke dalam lori. Satu unit lori berkapasitas sekitar 10,5 mt TBS.
2. Lori yang sudah penuh ditarik dan diposisikan dengan menggunakan capstan, sling belt, transfer carriage, canti lever dan loader ke dalam sterilizer.
2.5.2. Perebusan Sterilizing
Perebusan dilakukan dengan menggunakan Sterilizer. Sterilizer adalah bejana uap tekan untuk merebus TBS dengan menggunakan uap dari BPV Back
Pressure Vessel .
2.5.3. Pembantingan Threshing
Pembantingan bertujuan untuk melepaskan buah dari tandan bunch. Pembantingan dilakukan dengan menggunakan 3 unit thresher.
2.5.4. Pelumatan Digesting dan Pengepresan Pressing
Pelumatan digesting bertujuan untuk melumatkan buah hingga hancur dan terpisah dari biji nut. Sedangkan pengepresan pressing bertujuan untuk
menekan daging buah yang hancur hingga keluar minyak. Pelumatan dilakukan dengan menggunakan digester.
Universitas Sumatera Utara
2.5.5. Pengolahan Biji Kernel Plant
Pengolahan biji bertujuan untuk memperoleh inti sawit yang sesuai dengan standar mutu produk yang ditetapkan. Pengolahan biji terdiri dari beberapa proses
sebagai berikut: 1. Penguraian cake
Penguraian cake bertujuan untuk memudahkan pemisahan biji dari serat. Penguraian cake dilakukan dengan menggunakan cake breaker conveyor.
2. Pemisahan biji dari serat dan kotoran Pemisahan biji dari serat dilakukan dengan menggunakan depericarper.
Depericarper berfungsi untuk memisahkan biji dari serat.
3. Pengeraman biji Pengeraman bertujuan untuk mengurangi kadar air agar inti sawit mudah
terlepas dari cangkangnya. Prinsip kerja nut silo adalah menggunakan udara panas dialirkan melalui elemen panas untuk mengurangi kadar air.
4. Pemecahan biji Pemecahan biji dilakukan dengan menggunakan ripple mill. Pemecahan biji
bertujuan untuk memisahkan inti sawit dari cangkang. Ripple mill terdiri dari rotaring rotor
dan stationary plate ripple pad. Rotating rotor berfungsi sebagai alat pemecah, sedangkan stationary plate berfungsi sebagai landasan
biji. 5. Pemisahan inti sawit dari biji pecah, cangkang pecah dan kotoran
Universitas Sumatera Utara
Pemisahan inti sawit dari cangkang dilakukan dengan menggunakan Light Tenera Dust Separating
LTDS. Inti sawit dan cangkang dari ripple mill diangkut dengan cracked mixture elevator ke LTDS. Di LTDS inti sawit,
cangkang ringan dan kotoran seperti debu dipisahkan berdasarkan berat jenis dengan menggunakan daya hembusan LTDS fan.
6. Pemisahan inti sawit dari cangkang pecah Pemisahan inti sawit dari pecahan cangkang dilakukan dengan menggunakan
claybath . Prinsip kerja claybath adalah menggunakan kalsium karbonat
CaCO3 dan pelarut air untuk memisahkan inti sawit dari pecahan cangkang berdasarkan perbedaan berat jenis.
7. Pengeringan Kernel Pengeringan inti sawit dilakukan di kernel silo. Prinsip kerja kernel silo adalah
menghembuskan udara panas ke dalam silo dengan menggunakan fan. Temperatur udara yang dihembuskan ke bagian atas, tengah dan bawah silo
berbeda-beda.
2.5.6. Pemurnian Minyak Clarification