b Melakukan Pengkajian peraturan Perundang-undangan, Kebijakan Pemerintah dan kondisi
pendukung lainnya baik di bidang sosial, ekonomi dan budaya c
Menyampaikan dan member masukan, saran dan pertimbangan kepada berbagai pihak terutama Gubernur, DPRD, Instansi Pemerintah terkait di tingkat Provinsi dan
KabupatenKota d
Mengumpulkan data dan informasi tentang masalah perlindungan anak e
Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak di Provinsi Sumatera Utara
f Memberikan laporan, saran, masukan atau pertimbangan kepada Gubernur Provinsi Sumatera
Utara dalam rangka penyelenggaraan perlindungan anak di Provinsi Sumatera Utara.
2.6 Kerangka Pemikiran
Perkawinan merupakan ikatan lahir bathin antara insan manusia yang berbeda dengan berlandaskan kasih sayang dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan
berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Zaman yang semakin modern dan canggih, landasan perkawinan tidak lagi menjadi tujuan yang harus ditegakkan. Selain faktor ekonomi yang
menjadi alasan utama terjadinya perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kurang adanya kesiapan dan usia yang terlalu dini, tidak sedikit perkawinan yang terjadi diakibatkan dengan
faktor politik atau bisnis yang mengharuskan seorang anak kawin dengan anak teman bisnis orangtua, sehingga keluarga tersebut mengalami perpecahan atau perceraian.
Kasus perceraian sekarang sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi untuk dibahas, karena dengan jumlah yang semakin bertambah tiap tahun. Kasus perceraian tidak lagi sebagai aib
keluarga yang semestinya tidak terjadi melainkan masalah sosial yang akan berdampak pada anak dan bagaimana orangtua yang telah berpisah untuk dapat bekerjasama dalam pengasuhan
Universitas Sumatera Utara
anak. Anak korban dari perceraian pasti akan mengalami dampak yang dapat memberikan ia pukulan yang terberat, seperti anak akan merasa kehilangan kasih sayang, merasa terbuang dan
tidak diperhatikan, pemberontak, merasa bersalah dan lain-lain. Perceraian orang tua tentu akan
membuat mereka malu dan semakin menutup diri. Sama halnya dalam mengasuh anak pun kedua orangtua harus bersama-sama
memberikan yang terbaik buat anak dengan mempertemukan salah satu orangtua kandungnya walaupun sudah tidak serumah lagi. Namun di saat sekarang ini tidak sedikit orang tua yang
melalaikan kepentingan si anak seperti memberi kasih sayang, berekreasi, dan sekedar bertemu. Ini yang menyebabkan anak menjadi tidak kooperatif dengan salah satu orang tua yang telah
berpisah dengan memiliki keluarga yang baru. Karena bagaimana pun di dalam perceraian tidak ada istilah dengan sebutan mantan anak sehingga sangatlah tepat jika sang buah hati harus di
asuh dengan orangtuanya. KPAID Sumut merupakan lembaga yang berkonsentrasi terhadap semua permasalahan
anak. Lembaga ini memberikan fasilitas terhadap anak-anak ketika hak mereka dirampas. Ketika Pengadilan Agama menetapkan hak kuasa asuh jatuh kepada salah satu pihak tetapi tidak
memenuhi hak anak, maka KPAID Sumut dapat menjadi Mediator akan permasalahan ini. KPAID Sumut akan memfasilitasi kedua pihak dalam membicarakan yang terbaik untuk anak
lewat sebuah mediasi. Kesepakatan itu memberikan cara orang tua yang bercerai dapat memperbaiki mengasuh anak walaupun sudah berpisah.
Universitas Sumatera Utara
Bagan Alur Pikir
2.7 Definisi Konsep dan Definisi Operasional 2.7.1 Definisi Konsep