kepentingan terbaik bagi anak The Best Interst Of The Child ”. Sehingga membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.
3.3 Unit Analisis Informan
3.3.1 Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Unit analisis dapat berupa individu, kelompok, organisasi, wilayah dan waktu
tertentu sesuai dengan fokus permasalahannya. Penentuan unit analisis menjadi factor utama untuk mendapatkan informasi dan data akurat dilapangan.
Adapun yang menjadi unit analisis atau objek kajian dalam penelitian ini adalah Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara KPAID-SU sebagai pelaku
mediator dan fasilitator serta orang tua dan anak korban perceraian dampingan KPAID-SU yang memberikan pengaduan atas permasalahannya.
3.3.2 Informan
Sampel pada penelitian kualitatif disebut informan. Informan adalah orang-orang yang dipilih untuk diobservasi atau diwawancarai sesuai tujuan peneliti untuk dapat memberikan
informasi. Adapun informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci, informan utama, dan informan tambahan.
3.3.2.1 Informan Kunci
Informan kunci adalah orang yang dianggap mengetahui informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informasi kunci dalam penelitian ini adalah orang tua daripada anak korban
perceraian.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2.2 Informan Utama
Informan utama adalah orang yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah anak-anak korban perceraian yang pernah
ditangani atau didampingi oleh KPAID-SU sebanyak 3 orang.
3.3.2.3 Informan Tambahan
Informan tambahan adalah orang yang dapat memberikan informasi walaupun tidak secara langsung terlibat dalam interaksi sosial. Dalam hal ini yang menjadi informan tambahan adalah
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara sebagai pelaku mediator dan fasilitator, yaitu : Ketua Pokja Pengaduan dan Fasilitasi.
3.4 Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data melalui :
1. Studi kepustakaan library research, yaitu pengumpulan data atau informasi yang
menyangkut masalah yang akan diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku, serta tulisan yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti.
2. Studi lapangan yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung
turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti melalui :
a. Observasi yaitu pengamatan lapangan terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan
gambaran yang tepat mengenai objek penelitian. b.
Wawancara mendalam yaitu percakapan tanya jawab yang dilakukan pengumpul data dengan informan sehingga informan memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam
penelitian Siagian, 2011:211.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data yang dipergunakan adalah tehnik analisis data deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan mengkaji data yang dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusun dalam suatu satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa
keabsahan data serta mendefinisikannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian Moleong, 2007.
Setiap informasi yang telah dikumpulkan dalam catatan lapangan baik data utama dari hasil wawancara ataupun data penunjang lainnya dilakukan analisis data, yang akhirnya nanti
dapat menghasilkan suatu analisa data yang baik yang dapat mengungkapkan permasalahan dari penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Singkat Berdirinya Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara KPAID-SU
Beberapa tahun terakhir ini, tindak kekerasan, ekploitasi, pencabulan, hingga perebutan hak asuh anak semakin marak perbincangkan di berbagai media percetakan. Anak-anak yang
tidak mengerti apa-apa menjadi korban atas perbuatan orang dewasa yang tidak bertanggung jawab. Banyak para orang tua mengkhawatirkan perkembangan anaknya menjadi terganggu
atas kejadian-kejadian yang menimpa anak saat ini. Sehingga para orang tua mengharapkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk membuat suatu lembaga yang
berkonsentrasi terhadap permasalahan anak. Berdasarkan kegelisahan masyarakat akan nasib masa depan anak-anak mereka, maka
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengeluarkan Surat Keputusan SK Gubernur Provinsi Sumatera Utara No. 463026.K2006 yang sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak maka dibentuklah Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara KPAID-SU yang disahkan pada tanggal 21 Februari 2006 yang
terletak pertama kali di Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Ada beberapa dasar pemikiran yang melatarbelakangi dibangunnya KPAID-SU ini yaitu:
1. Adanya keprihatinan terhadap jumlah anak yang ditelantari hak-haknya, sehingga sangat
diperlukan adnya undang-undang mengenai perlindungan anak yang mengikat agar pihak yang tidak bertanggungjawab dapat dijatuhi hukuman sesuai yang tertulis di undang-
undang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Keprihatinan dengan semakin banyaknya jumlah anak-anak yang tertindas dari
perlakuan orang dewasa seperti kekerasan, pelecehan seksual, eksploitasi dan lain-lain yang berhubungan dengan kekerasan pada anak.
3. Diperlukan upaya untuk mencegah bertambahnya korban anak-anak yang semakin
marak dan mengupayakan membela hak-haknya dari mereka yang tidak memperdulikan. KPAID-SU berusaha untuk memberikan kenyaman bagi anak-anak yang datang
bersama orang tuanya berupa fasilitas ruang nonton, alat permainan hingga suasana yang aman ketika mereka merasa terancam atau merasa gelisah. Tentu saja, semua fasilitas yang diberikan
bertujuan untuk membuat anak-anak merasa betah ketika akan di konseling.
4.2 Visi dan Misi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara KPAID-SU