123
4.5 Pengujian Hipotesis 1.
Uji F Uji Serempak
Uji-F uji serempak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas X
1
,X
2
,X
3
,X
4
,X
5
berupa variabel disiplin kerja, lingkungan kerja, hubungan kerja, kepemimpinan danpelatihan kerja
dan variabel terikat Y berupa kinerja karyawan. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut :
H :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
,X
2
,X
3
,X
4
,X
5
berupa variabel disiplin kerja, lingkungan kerja, hubungan kerja, kepemimpinan, dan pelatihan kerja
terhadap variabel terikat Y berupa kinerja karyawan. H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
,X
2
,X
3
,X
4
,X
5
berupa variabel disiplin kerja, lingkungan kerja, hubungan kerja, kepemimpinan, dan pelatihan kerja terhadap
variabel terikat Y berupa kinerja karyawan. . Nilai
F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS kemudian akan dibandingkan dengan nilai
F
tabel
pada tingkat α = 5 dengan kriteria sebagai berikut :
Bila F
hitung
≤ F
tabel
maka H
diterima dan H
a
ditolak pada α = 5 Bila
F
hitung
≥ F
tabel
maka H
ditolak dan H
a
diterima pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
124
Tabel 4.15 Uji F Uji Serempak
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 28.875
5 5.775
2.590 .047
a
Residual 64.668
29 2.230
Total 93.543
34 a. Predictors: Constant, Pelatihan Kerja, Hubungan Kerja, Kepemimpinan,
Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Melalui SPSS 2016 Pada Tabel 4.14 dapat dilihat nilai
F
hitung
adalah 2.590 dimana F
hitung
F
tabel
, yaitu 2.590 2.545 dan tingkat signifikansinya 0,047. Nilai
F
tabel
pada tingkat signifikan 95 α = 0,05, nilai ��
1
=k-1 6-1=5 dan ��
2
=n-k=35-6=29, maka nilai F
tabel
adalah sebesar 2.590. Dengan demikian diperoleh nilai F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansinya 0,047 0,05 menunjukan bahwa pengaruh disiplin kerja,
lingkungan kerja, hubungan kerja, kepemimpinan, dan pelatihan kerja secara serempak adalah signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Payaloting
Internasional Panyabungan.
2. Uji t Uji Parsial
Uji t dimaksud untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent X terhadap variabel dependent Y.
Universitas Sumatera Utara
125
Bentuk pengujiannya yaitu: H
: b
1
= 0 variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
H
1
: b
1
≠ 0 variabel independent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
H diterima bila
t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
1
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Tabel 4.16 Uji T Uji Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.292
8.452 .271
.788 Disiplin Kerja
.453 .196
.395 2.312
.028 Lingkungan Kerja
.144 .053
.424 .2.693
.011 Hubungan Kerja
.012 .167
.011 .073
.942 Kepemimpinan
.029 .169
.029 .169
.867 Pelatihan Kerja
.433 .187
.268 2.248
.022
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber: Hasil Pengolahan Data Melalui SPSS 2016
Universitas Sumatera Utara
126
Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa: 1. Disiplin Kerja
Disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Payaloting Internasional Panyabungan. Berikut ini
adalah hasil pengujian untuk disiplin kerja: t
hitung
= 2.312 t
tabel
= 2.045 maka h
1
diterima Sig
.hitung = 0.028 α = 0,05 Yang artinya jika ditingkatkan variabel disiplin kerja X
1
akan meningkatkan kinerja karyawan Y
2. Lingkungan Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Payaloting Internasional Panyabungan. Berikut ini
adalah hasil pengujian parsial untuk lingkungan kerja: t
hitung
= 2.693 t
tabel
= 2.045 maka h
1
diterima Sig.hitung = 0.011
α = 0,05 Yang artinya jika ditingkatkan variabel lingkungan kerja X
2
akan meningkatkan kinerja karyawan Y
3. Hubungan Kerja berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Payaloting Internasional Panyabungan. Berikut
ini adalah hasil pengujian parsial untuk hubungan kerja: t
hitung
= 0.073 t
tabel
= 2.045 maka h diterima
Sig .hitung = 0.942 α = 0,05
Universitas Sumatera Utara
127
Yang artinya jika ditingkatkan variabel hubungan kerja X
3
tidak akan berpengaruh pada kinerja karyawan Y
4. Kepemimpinan berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Payaloting Internasional Panyabungan. Berikut
ini adalah hasil pengujian parsial untuk kepemimpinan: t
hitung
= 0.169 t
tabel
= 2.045 maka h diterima
Sig .hitung = 0.867 α = 0,05
Yang artinya jika ditingkatkan variabel kepemimpinan X
4
tidak akan berpengaruh pada kinerja karyawan Y
5. Pelatihan Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Payaloting Internasional Panyabungan. Berikut ini
adalah hasil pengujian parsial untuk kepemimpinan: t
hitung
= 2.248 t
tabel
= 2.045 maka h diterima
Sig .hitung = 0.022 α = 0,05
Yang artinya jika ditingkatkan variabel pelatihan kerja X
5
akan meningkatkan kinerja karyawan Y
3. Uji Koefisien Determinasi
�
�
Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≤ 1. Jika R² semakin besar
Universitas Sumatera Utara
128
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin
kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Derajat pengaruh variabel
X
1
dan X
2
terhadap variabel Y dapat dilihat pada hasil berikut ini:
Tabel 4.17 Uji Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.656
a
.444 .429
2.49330 a. Predictors: Constant, Pelatihan Kerja, Hubungan
Kerja, Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui SPSS 2016
Pada Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa : 1. R = 0,656 berarti hubungan relation antara disiplin kerja, lingkungan kerja,
hubungan kerja,kepemimpinan dan pelatihan kerja sebesar 65,6 artinya hubungannya erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat
pada Tabel 4.18 berikut:
Universitas Sumatera Utara
129
Tabel 4.18 Hubungan Antar Variabel
Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0,39 Tidak Erat
0,4 – 0,59 Cukup Erat
0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat Erat
Sumber : Situmorang dan Lufti 2014: 155
2. Untuk Ajusted R Square sebesar 0,429 berarti 42,9 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh disiplin kerja, lingkungan kerja, hubungan kerja, kepemimpinan,
dan pelatihan kerja. Sedangkan sisanya 57,1 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini seperti kompensasi, motivasi kerja,
pengetahuan, dan lain sebagainya 3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi.
Standard Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi. Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 2.49330 Semakin kecil standar deviasi
berarti model semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
130
4.6 Pembahasan