80
VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas. Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas.
Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Ada dua
cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala Heteroskedastisitas yaitu: a Analisis Grafik
Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu
pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena Heterokesdasitas. b Analisis Statistik
Gejala Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer.
3.11 Metode Analisis Data
3.11.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent Disiplin Kerja,Tempat
Kerja,Hubungan Kerja,dan Kepemimpinan dan variabel dependent Kinerja Karyawan akan digunakan analisis regresi linier berganda multiple regression
analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS untuk memperoleh
Universitas Sumatera Utara
81
hasil yang lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y=a + B
1
X
1
+ B
2
X
2
+ B
3
X
3
+ B
4
X
4
+ B
5
X
5
+ e
Dimana: Y : Kinerja Karyawan
a : Konstanta B
1,2,3,4,5
: Koefisien Regresi X
1
: Disiplin Kerja X
2
: Tempat Kerja X
3
: Hubungan Kerja X
4
: Kepemimpinan X
5
: Pelatihan Kerja e : Standart Error
3.11.2 Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Uji F Uji Serempak
Uji F Uji Serempak adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
82
variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
H
o
: b
1
, b
2
, b
3
= 0 Artinya secara bersama-sama serempak tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independent Disiplin Kerja,Tempat Kerja,Hubungan Kerja, dan Kepemimpinan
terhadap variabel dependent Kinerja Karyawan. Nilai F
hitung
F
tabel
. Kriteria
pengambilan keputusannya yaitu: H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95. H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95. b. Uji t Uji Parsial
Uji t dimaksud untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent X terhadap variabel dependent Y.
Bentuk pengujiannya yaitu: H
o
: b
1
= 0 variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
H
1
: b
1
≠ 0 variabel independent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan: H
O
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5. H
1
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5.
Universitas Sumatera Utara
83
c. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinansi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent. Koefisien determinan R
2
berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0
≤ R
2
≤ 1. Apabila determinansi R
2
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent, dan bila R
2
mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh independent adalah besar terhadap variabel dependent. Hal
ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent.
Universitas Sumatera Utara
84
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan