Uji Asumsi Klasik Isilah jawaban berikut dengan apa yang bapakIbu alami dengan cara

112 responden adalah 4,00 yang berarti baik. Hal ini menunjukan bahwa seluruh karyawan melayani tamu dengan cepat dan tepat. 5. Pada pernyataan kelima , “ Setiap keluhan tamu pasti saya respon dengan baik untuk ditindaklanjuti” tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju. Terlihat bahwa responden menjwab setuju sebesar 57,1 dan sangat setuju sebesar 42,9. Rata-rata nilai jawaban responden adalah 4,00 yang berarti baik. Hal ini menunjukan bahwa seluruh karyawan mampu merespon dan menindaklanjuti setiap keluhan dari tamu.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien. Ada beberapa syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Universitas Sumatera Utara 113

1. Analisis Grafik

Dasar pengambilan keputusan untuk Uji Normalitas sebagai berikut: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi mormalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 2016 Universitas Sumatera Utara 114 Gambar 4.2 Hasil Uji Regression Standardized Residual Pada gambar 4.2 terlihat bahwa data juga berdistribusi normal ini dapat dilihat pada scatterplot. Terlihat titik-titik yang mengikuti sebaran data di sepanjang garis diagonal. Gambar 4.3 Grafik Normal P-P Plot Pada Gambar 4.3 Grafik P-P Plot dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, jadi dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis Statistik

Universitas Sumatera Utara 115 Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Apabila nilai Kolmogorof-Smirnov Z ≤ Z tabel atau nilai asymp. Sig. 2 tailed α maka data dinyatakan berdistribusi normal. Berikut adalah Tabel 4.11 hasil uji Kolmogorov Smirnov. Tabel 4.11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 35 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.37913038 Most Extreme Differences Absolute .109 Positive .109 Negative -.063 Kolmogorov-Smirnov Z .643 Asymp. Sig. 2-tailed .803 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 2016 Menurut Umar 2008:181 bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai Asymp. Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05 α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat nilai Asymp.Sig adalah 0.803 lebih besar dari 0,05, sehingga model regresi yang didapat adalah berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Universitas Sumatera Utara 116 Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF untuk masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Pengambilan Keputusannya: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas Tabel 4.12 Uji Multikolonieritas Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 2016 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.292 8.452 .271 .788 Disiplin Kerja .453 .196 .395 2.312 .028 .817 1.224 Lingkungan Kerja .144 .053 .424 2.693 .011 .756 1.323 Hubungan Kerja .012 .167 .011 .073 .942 .968 1.033 Kepemimpinan .029 .169 .029 .169 .867 .809 1.236 Pelatihan Kerja .433 .187 .268 2.248 .022 .702 1.424 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Universitas Sumatera Utara 117 Pada Tabel 4.12 variabel pengawasan dan kepemimpinan memiliki nilai Tolerance 0,1 dan nilai VIF 5 maka variabel tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinearitas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan 2 cara yaitu:

1. Analisis Grafik

Gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas. Kriteria keputusan: a. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas. b. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola - pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara 118 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 2016 Gambar 4.4 Scatterplot Uji Heterokedastisitas Dari Gambar 4.4 terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

2. Analisis Statistik

Kriteria keputusan: a. Jika probabilitas 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 119 b. Jika probabilitas 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.13 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.296 5.055 -1.443 .160 Disiplin Kerja .042 .117 .069 .355 .725 Lingkungan Kerja .103 .124 .168 .831 .413 Hubungan Kerja .113 .100 .202 1.132 .267 Kepemimpinan .019 .101 .036 .184 .856 Pelatihan Kerja .034 .112 .064 .306 .762 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS2016 Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa kolom Sig. pada tabel koefisien regresi untuk variabel independen adalah 0,725; 0,413; 0,267; 0,856; 0,762 atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas. Hal ini menunjukkan semua variabel independent yang terdiri dari disiplin kerja, lingkungan kerja, hubungan kerja,kepemimpinan,dan pelatihan kerja signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent. Universitas Sumatera Utara 120

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda