Bersikap Terbuka, Ramah Dan Mau Menyatu dengan Masyarakat

101 “…Awalnya ya kakak minta dampingan dulu dengan pendamping sebelumnya yang ada di Kecamatan Tanjung Beringin. Lalu minta nomor handphone ke mereka nomor handphone ketua, perkenalan dengan ketua, baru melakukan pertemuan kelompok. Setelah melakukan pertemuan kelompok, baru ya responnya ya Alhamdulillah baik..” Diluar pertemuan rutin tersebut, pendamping juga kerap melakukan kunjungan – kunjungan ke rumah KSM seperti misalnya ada KSM yang mendapat musibah atau ada acara syukuran atau hanya sekedar silaturahmi. Seperti saat pencairan dana baru – baru ini, ada salah satu keluarga KSM yang meninggal dunia di Kecamatan Perbaungan, tidak hanya pendamping yang mendampingi di Kecamatan Perbaungan saja yang hadir ke rumah KSM yang sedang tertimpa musibah, namun seluruh pendamping yang telah menyelesaikan tugas dalam pencairan dana pada saat itu juga staf operator PKH juga ikut hadir ke rumah duka. Pendamping juga bersikap sebaliknya, selalu membuka pintu rumah mereka apabila KSM ingin bersilaturahmi.

2. Bersikap Terbuka, Ramah Dan Mau Menyatu dengan Masyarakat

Memiliki sikap terbuka dan ramah dan menyatu dengan masyarakat sangat penting dimiliki oleh pendamping. Karena jika pendamping bersikap tertutup maka akan sulit pula bagi KSM dalam mengungkapkan permasalahan yang Foto 18. Pertemuan Kelompok di Kecamatan Tanjung Beringin Universitas Sumatera Utara 102 dihadapi oleh KSM. Karena tugas pendamping adalah membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh KSM dampingannya hingga masalah baik itu masalah keuangan, mendidik anak, masalah kesehatan hingga masalah yang paling pribadi sekalipun. Seperti Ibu Asmawati yang hampir tiga tahun bekerja sebagai pendamping PKH, Bu Asmawati kini sudah sangat dekat dengan peserta PKH yang ia damping karena beliau memiliki keterbukaan dengan KSM dampingannya. Beliau bahkan menganggap mereka bukan sebagai KSM yang harus dia bantu tetapi sudah sebagai keluarga. Berdasarkan wawancara dengan Bu Asmawati, terkadang dia juga menceritakan masalah – masalah nya dengan mereka karena hubungan emosional mereka sudah sangat dekat. “…Apalagi dengan ibu – ibu ini kalau udah pertemuan kelompok udah tau saya ini satu – satu sudah namanya. Itu adalah proses bagaimana membangun hubungan emosional itu. Dan itu tidak mudah sebenarnya. Bagaimana misalnya kelompok itu bisa curhat sama kita itu soal bangun hubungan emosional. Dia ada masalah di rumah tangga nya, ada masalah dengan keluarga nya, dia berani ngomong sama kita itu karena dia sudah percaya sama kita, kalau dia gak percaya sama kita bagaimana dia mau curhat sama kita. Apalagi masalah – masalah yang sangat sensitif, gitu ya. Jadi sampai misalnya sekarang pun mereka kalau misalnya nanti ah mau main kerumah ibu lah, mereka berkunjung kerumah, saya silahkan. Jadi tidak hanya sebagai kelompok saja, kalau saya melihat kadang – kadang udah bagian dari satu keluarga dengan mereka…” Begitu pula dengan Ibu Nurjannah. Meskipun tidak mempunyai basic sebagai pekerja sosial dan masih baru menjadi pendamping PKH, namun Bu Nurjannah sudah bisa mendekatkan diri dengan KSM peserta PKH. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan salah satu ketua kelompok PKH di Kecamatan Tanjung Universitas Sumatera Utara 103 Beringin Ibu Nuraifa. Dari hasil wawancara dengan Ibu Nuraifa, terlihat bahwa Ibu Nuraifa serta ibu – ibu lainnya sangat dekat dengan pendamping mereka. Bahkan hingga persoalan pribadi mereka bahas di setiap pertemuan kelompok. “…Ibu ini baik. Senyum nya manis, ramah, komunikasinya juga baik. Kalau bisa ini ajalah jangan di ganti lagi. Pendamping nya satu ini aja. Dan kalau bisa ibu ini nyari pendamping, karena dia belum ada pendamping nya…”Hasil wawancara 19 Mei 2016. Keramahan juga tampak pada salah satu pendamping PKH di Kecamatan Sei Rampah. Pak Budiman selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi kantin KSM PKH yang modalnya bersumber dari dana kas kelompok KSM dampingannya. Beliau ikut memantau serta meninjau apakah kegiatan ini bisa menambah penghasilan KSM tersebut atau tidak. Selain itu kunjungan nya juga bertujuan agar KSM juga merasa di perhatikan dan hubungan emosional itu juga terjalin erat antara pendamping dan KSM peserta PKH.

3. Membuat Berbagai Kegiatan